Antara Persahabatan Dan Cinta

"okey anak-anak waktu habis silahkan kalian kumpulan jawaban kalian..!" perintah dosen

"yaaahhh,,!"

"Asekkk balik ah ngantuk,,!"

"yesss akhirnya selesai juga,,!" bisik Putri kepada yang lain

"Lani kita jadi kan ke Cafe,,?" tanya Bunga

"masih inget aja sih,," iya jadi yuk,,!" jawab Lani

Mereka berjalan keluar kelas, melewati Putri dan yang lain. "hei mo pergi kemana Lo,,tunggu,,!!" teriak Putri

"wah gawat nih,, lari lagi aja yuk Lan,,!" ajak Bunga

"yuk,,, dahhhh,,,!!!" mereka berlari menjauh menuju parkiran.

Masuk ke mobil Lani, "kamu gak kasih tau ibu, pulang telat. nanti Tante Susan jemput ke kampus lagi.!"

"oiya oke,,!" Bunga mengeluarkan Hp nya mengirim pesan.

Sementara Lani mulai menjalankan mobilnya keluar gerbang kampus.

Bu,, aku sama Lani sudah selesai kuliah, kita mau nongkrong dulu bentar di cafe ya Bu, nanti ibu jemput Bunga di cafe aja, alamat nanti Bunga share loc ya Bu.. oke kirim deh.

"cafe yang mana nih,, ada banyak banget cafe di ruko ini..?!" tanya Bunga

"ehmmm,,,, yang itu aja yuk.!" Lani parkir mobilnya di cafe itu dan mereka turun.

"wah kayaknya nih cafe lumayan Elif deh Lan,, pasti makanan nya juga mahal deh.!" suara panik Bunga terdengar

"kenapa,, kamu mau bayar sendiri lagi seperti tadi pagi di kantin,,?" tanya Lani

"he-he-he,, kamu jangan gitu dong Lan. harga makanan di kantin kan jauh beda sama harga makanan disini. kalau disini kamu yang traktir ya,,!" rengek Bunga

"okey,, yuk masuk,!" ajak Lani

Mereka masuk dan menatap sekeliling, Cafe itu lumayan elit diantara cafe yang lain yang ada di deretan ruko itu. Cafe yang elegan malah lebih cenderung maskulin, agak tidak cocok untuk dijadikan tempat nongkrong anak kuliahan gaul zaman now.

Cafe dengan dua lantai, dibagian atas menjadi tempat dimana bisa disewa untuk acara tertentu, seperti meeting, arisan, ataupun ulang tahun. Harga makanan dan minuman di Cafe itu terbilang agak mahal dibanding yang lain, untuk kantong anak kuliah kurang pas. Makanya tak jarang Cafe itu sedikit lebih sepi dari yang lain.

"kenapa kamu milih disini sih,,?" tanya Bunga

"soalnya sepi, dan anak kampus kita jarang yang datang kesini. jadi kita bisa ngobrol dengan santai.!" jawab Lani

"kamu sering ke cafe ini ya,,?"

"sering sih gak, tapi pernah lah. mau duduk dimana nih,,?!"

Mereka lagi-lagi menatap sekeliling dan sama-sama menatap meja yang ada di sudut ruangan, meja yang dapat melihat ke segala penjuru.

"disana aja,,!" ucap mereka bersamaan

"ha-ha-ha,,,,!!" tawa Lani

Mereka berjalan kesana dan duduk, seorang pelayan perempuan mendatangi mereka setelah melihat mereka duduk.

"silahkan mba ini buku menu nya,," ucap nya sopan

Lani melihat "saya pesan mango jus sama steak yang ini mba,,!" ucap Lani kepada mba pelayan

"Lo mau apa,,?"

"ehmm ini bener aku boleh pesen sesuka ku,,?"

"iya cepetan,,!"

"ini sama ini mba,,!" Bunga menunjukkan gambar ke mba pelayan.

"baik silahkan ditunggu," jawab pelayan dan pergi

"Lani makasih ya, kamu sering banget traktir aku.!"

"lebai amat sih, kita kan sahabat..!"

"oiya Lani, kata nya kamu mau jelasin ke aku,,?"

"oh,, iya jadi gini ceritanya, waktu kamu bilang kamu berharap banget menang supaya bisa kerja di perusahaan terkenal nanti setelah lulus dan ingin bantu ibu, aku bertekad harus bantu kamu. makanya aku pergi nemuin si cowok gila itu,,!"

"cowok gila maksudnya Gilang,,?"

"ya,, aku pergi nemuin dia. aku ceritain semuanya ke dia, dan dia bisa bantu tapi dengan syarat aku harus mau jadi pacar nya.!"

"Hah,,, oke-oke aku tau.. kamu setuju dan Gilang memberikan sisa gulungan ke kamu dan kamu kasih ke aku gitu kan,!"

"ya kurang lebih begitu lah,,!"

"jadi kamu udah jadian sama Gilang,?"

"bukan-bukan,, kamu jangan mikir jadian yang beneran pacaran. kita tuh cuma pura-pura pacaran aja ko, dan akan begitu sampai waktu berakhir.?"

"waktu berakhir,,?"

"iya lah, aku juga gak mau lah. ini juga kan aku terpaksa jadi pacar nya karena syarat dari dia. aku juga minta waktu lah, biar aku bebas dan bisa cari cowok lain yang aku cinta. dan kamu gak perlu risau, kamu tetap bisa memperjuangkan cinta kamu ke Gilang.!"

"kamu yakin gak suka sama Gilang,?"

Deg,,,!

"ya gak lah,,!" jawab Lani

"oh gitu,, maaf ya Lani, karena aku kamu jadi terjebak di situasi kaya gini.!"

"gak pa pa,, gak akan lama ko. untung nya dia bukan anak kampus kita, jadi aman gak perlu ketemu dia lagi kan he-he-he,,!"

Tak lama dari arah pintu masuk dua laki-laki tinggi tegap berjas Navy dan satunya berjas Hitam berjalan masuk membuat semua mata pengunjung yang hadir tak lepas menatap nya, begitu juga dengan pelayan yang akan mengantarkan makanan harus berhenti dan menatap kedua pria itu, dan baru berjalan lagi setelah pria itu melewati nya.

Di sudut meja Lani yang juga menatap masuk nya kedua pria tampan itu langsung kaget dan mengenalinya. "astaga itu kan Gilang si cowok gila, panjang umur amat sih tuh orang, bisa langsung dateng.!" batin Lani

Spontan Lani menutup mukanya dengan tas nya dan juga menundukan kepala Bunga bersamanya,, "ssstttt diem jangan ngomong dulu,,!" bisik Lani

Sambil mengingat dari celah tas, dan memastikan pria itu naik keatas setelah sesaat berhenti menatap ke meja nya dengan kerut dikening nya.

"cepet naik,,!" kata pria dibelakang nya

"misi mba,, ini pesanan nya.!" kata pelayan

Lani dan Bunga mendongak dan nyengir seperti kuda karena malu, dan segera menurunkan tas nya dari meja.

"he-he-he maaf mba,,!" jawab Lani

Setelah pelayan pergi "tadi kenapa sih, ada apa..?" tanya Bunga

"kamu liat gak tadi dua cowok yang lewat,,?"

"gak lah kan kepala ku keburu ditekan ke meja sama kamu,, kenapa,?!" Bunga menjawab sedikit marah

"he-he-he maaf ya,, sakit gak..?"

"lumayan,, kenapa sih,?"

"itu tadi si Gilang lewat, dia ada di cafe ini dan naik keatas sana,,!" kata Lani sambil menunjuk tangga.

"serius,,wah panjang umur dong dia,, baru aja kita omongin,,!"

"bukan itu, udah sekarang kita habisin makanannya terus kamu minta jemput ibu kamu dan kita pulang, aku gak mau ketemu sama Gilang.!"

"tapi aku pengen ketemu dia,,!" balas Bunga

"terserah deh,, cepet makan aku mau balik nih,, apa aku bungkus aja kali ya ni makanan,,!" Lani mulai panik

"kamu kenapa sih, santai aja dong. Gilang juga pasti lama diatas.!"

Lani tak menghiraukan ucapan Bunga, dia buru-buru memakan makanan nya, bahkan hampir tersedak. "tuh kan pelan-pelan aja,,!" kata Bunga

"udah ya,, aku duluan. kamu jangan lupa kabarin Tante Susan buat jemput kamu, aku duluan ya. makanan nya aku bayar sekalian ya. dah,,!" ucap Lani pamit

"ya udah hati-hati ya,,!" Bunga melihat Lani pergi ke kasir membayar dan keluar.