kisah menceritakan kriminal dan persaingan cinta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iqbal nasution, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode XXIII : Gemerlap Malam
Alunan musik reggae dan disco, silih berganti mengiringi sang Dj di sebuah diskotik yang ramai pengunjung, pada malam itu. Seorang pemuda remaja tampan, dan seorang wanita remaja cantik, sedang terlihat asyik bergoyang. Seiring dengan alunan musik disco dari sang Dj.
"Aku capek, Yuha!."istirahat dulu!."Kata si wanita itu, setengah berteriak kepada teman prianya.
"Sebentar lagi, Nes!."Setelah selesai satu lagu lagi ya."Jawab si pria.
"Sudah hampir satu jam, kita joget terus, Yud!."Habis satu lagu lagi ya!."Janji kita turun!."Setengah berteriak, wanita itu berkata.
"Oke, Agnes!."Jawab sang pria.
Setelah sang Dj selesai memainkan sebuah lagu. Kedua orang muda mudi itu turun. menuju bangku tempat duduk mereka.
"Kamu benar benar anak dugem ya, Yudha!."Kata si wanita kepada teman pria, yang dipanggilnya dengan nama Yudha.
"Gak juga!, Agnes."Kalau waktu waktu tertentu aja."Kebetulan papa dan mamaku lagi pergi ke luar kota."Bebas dong jadinya."Jawab Yudha.
"Memang, bokap dan nyokapmu pergi kemana, yud!"Tanya Agnes,
"Mereka sedang liburan ke luar negri, nes!."Hampir setiap bulan, mereka pergi liburan ke luar negri!."Kata Yudha, menjelaskan keberadaan orang tuanya kepada Agnes.
"Kenapa kamu tidak ikut dengan mereka, yudha!."Tanya si Agnes kembali.
"Dulunya aku selalu ikut, Nes!."Tapi lama lama, aku bosan."Apalagi, setelah aku tau nikmatnya kehidupan ini, kalau mereka tidak ada, aku bebas seperti sekarang ini!."Makanya aku memilih untuk tetap tinggal, Nes!.
"Biar bisa dugem sampai pagi!."Jawab Yudha,.
"Kamu enak, yudha!."Orang tuamu pejabat tinggi."Seorang perwira polisi lagi!, beda denganku!."Kata Agnes.
"Tapi mbakmu juga hebat, Agnes!."Masih muda sudah menjadi Manajer di sebuah perusahaan tekstil yang sangat terkenal!."Siapa yang tidak mengenal Permata Tekstil."Sebuah perusahaan swasta yang paling banyak diminati para pencari kerja."Kata Yudha memuji perusahaan Pt, permata tekstil.
"Apa yang kau katakan itu ada benarnya, yudha!."Tapi, bagaimanapun, dia adalah hanya seorang karyawan, di perusahaan itu!."Bukan Ceo, atau Owner kan!."Jawab Agnes.
"Tapi ngomong ngomong, Nes!, tumben malam ini kamu tidak di telpon sama kakakmu??."Biasanya, kalau sudah jam 10 malam, kakakmu itu pasti telpon kamu, supaya pulang!."Tanya Yudha.
"Sudah dua malam ini, mbak Rachel gak tidur di apartemen kami, Yud!."Katanya, ada tamu penting dari luar kota."Jadi, dia di minta oleh atasannya untuk menemani tamu itu, dihotel selama tiga malam."Jawab Agnes.
"Tamunya, cowok atau cewek, nes!."Tanya Yudha.
"Udah pasti cewek, Yudha!."Kamu ini jangan prasangka jelek dong!, sama mbakku!."Wajah kesal Agnes terlihat, setelah mendengar pertanyaan Yudha.
"Udah dong, Nes, jangan dibawa kedalam hati."Aku kan cuma bertanya, bukan menuduh yang bukan bukan, tentang mbakmu itu."Jawab Yudha, membela dirinya.
"Ngomong ngomong, Yudha."Kamu gak pernah ajak si Rangga untuk clubbing!."Kalian kan besti!."Tanya Agnes.
"Dulu benar Agnes, kami besti!."Tapi sekarang, si Rangga itu beda."Pernah dia ku ajak sekali ketempat seperti ini!."Baru 15 menit!,dia langsung minta pulang!."Dia bilang padaku, tidak baik anak seusia kita ke tempat tempat seperti ini!."Memang dia siapa??."Kasih ceramah buatku."Sejak saat itu, kami sudah bukan besti lagi, Nes!."Kata Yudha menjelaskan hubungannya dengan temannya sejak kecil, yang bernama Rangga,.
"Aneh kamu, Yud."Bagaimanapun dia adalah temanmu sejak lama kan?."Lagi pula, apa yang dia katakan ada benarnya juga sih!."Kalau kita sering seringan kesini!, bisa bisa terpengaruh juga, yudha?."Aku lihat kamu sudah mulai mabuk tuh,!."Kata Agnes, yang melihat yudha berkali kali meneguk minuman berkadar alkohol rendah, yang terhidang di meja mereka.
"Kenapa, Agnes!."Kamu naksir ya, dengan si Rangga??."Tanya Yudha dengan nada cemburu.
"Aku, Rangga dan kamu yudha."Kita itu sama sama teman kan?.Kenapa kamu ngomong seperti itu?."Kata Agnes.
"Jelas jelas, Agnes!."Aku lihat sendiri."Kamu itu perhatian banget sama si Rangga."Kata Yudha lagi.
"Ya wajar dong, yudha."Kamu tau sendiri kan?."Si rangga itu anak yang pintar, dia juga baik, semua tau kan?."Bukan hanya aku, hampir semua siswa dan siswi disekolah kita selalu dekat dengannya."Bukan macam macam, yudha!."Makanya kamu jadi anak pintar seperti Rangga, biar semua cewek dekat denganmu."Kata Agnes
"Beda, Agnes!, aku ya aku, dia ya dia!."Memang apa urusannya biar aku seperti dia?."Semenjak awal, kami berteman dulu."Aku sering mentraktirnya, bahkan aku masih ingat, Nes!."Dulu waktu smp."Dia kesekolah selalu naik angkutan umum, kadang kadang jalan kaki."Aku kasihan kepadanya, sampai sampai aku jemput, ia pergi ke sekolah."Dan sekarang, mentang mentang jadi anak pintar disekolah, jadi sombong denganku."Gak ngaca sih dia!.
"Kata Yudha, dengan nada kesal kepada sahabatnya yang bernama Rangga.
"Kamu yang aneh, yudha."Dia tidak sombong."Kamu aja yang perasaan, yudha."Dia hanya kurang suka dengan gaya hidupmu, Yudha."Aku aja, baru pertama kali ke tempat ini."Memang asyik juga, cuma kalau kamu kenal si Rangga."Kamu pasti tau, yudha."Dia tak mungkin suka, dengan tempat seperti ini.
"Jawab Agnes, membela teman mereka yang bernama Rangga.
Mendengar kata kata Agnes yang memuji Rangga. Yudha menegak minuman alkohol yang ada di depannya. Dan terlihat kondisi remaja pria itu, sudah mulai mabuk.
"Aku terus terang ya, Nes."Kamu kan tau, kalau aku itu, suka padamu?."Tapi kamu belum kasih jawaban."Kenapa nes?, apa kamu nunggu si Rangga?."
Dengan kondisi dirinya sudah dipengaruhi oleh alkohol. Yudha memperlihatkan rasa cemburunya mendengar Agnes yang selalu memuji Rangga.
"Sudah yudha!."Kamu sudah mabuk!,Yudha."Hentikan minumnya!, sudah hampir jam satu malam, yudha."Kita pulang sekarang!."Kata Agnes.
"Tapi malam ini, rencananya kita habiskan sampai pagi, Nes?."Kata Yudha.
"Kamu gila ya, Yudha!."Kamu sudah mulai ngawur ngomongnya!."Kalau kamu gak mau antar aku pulang!, aku pulang sendiri sekarang."Kata Agnes, dengan perasaan jengkel melihat teman prianya itu.
Dengan wajah kesal Agnes pergi meninggalkan Yudha di diskotik sendirian. Dia berjalan keluar, dan pergi menggunakan taxi, menuju apartemen, tempat agnes tinggal dengan kakaknya.
Beberapa menit setelah agnes meninggalkan yudha. Seorang wanita cantik mendekati pria remaja itu. Setelah ngobrol dengan wanita itu. Yudha menjadi mabuk dan bergoyang sampai pagi. Apalagi setelah si wanita menyuguhkan kepadanya sebutir pil ekstasi padanya. Yudha semakin lupa diri. Di bawah penaruh obat obatan dan alkohol. Si pemuda remaja larut dalam kehidupan gemerlapnya malam.
Yudha Mulyo adalah remaja yang masih berusia 17 tahun. Dia adalah putra seorang perwira polisi yang bernama Akbp Joko Mulyo. Sebagai putra sulung dari seorang perwira polisi, semenjak kecil Yudha dimanjakan dengan kehidupan materi yang berlebih, dibandingkan remaja remaja yang lainnya. Kesibukan kedua orang tuanya, mengakibat si remaja larut dengan kehidupan yang merusak masa depannya.
Yudha Mulyo menyukai teman sekelasnya yang bernama Agnes Nadhira. Agnes adalah adik kandung dari seorang Manajer keuangan, di perusahaan tekstil milik dari Angelia Sukma Septia. Kakak Agnes bernama Rachel. Setelah Agnes tamat Smp. Kakaknya Rachel membawa adiknya itu, tinggal di apartemen bersamanya, dan melanjutkan sekolahnya di jakarta.