Allansyah seorang anak angkat di Keluarga Nicolas harus terjerat cinta dengan Adik angkatnya, Michaela Nicolas. Berbagai upaya menolak perasaannya untuk tidak mencintai Michaela, namun upayanya selalu gagal. Apalagi Michaela selalu menggoda dan menggodanya, agar tidak mengecewakan orang tua angkatnya, tapi nyatanya perasaan itu tumbuh dan semakin tumbuh.
Di saat Cinta membara di hatinya, perasaannya di ketahui oleh kedua orang tua angkatnya, membuatnya di tolak oleh kedua orang tua Michaela. Hancur, sangat hancur dan akhirnya dengan terpaksa demi membuang perasaan salahnya, Allan pergi dari kediaman Nicolas.
Kepergian Allan dari kediaman Nicolas membawanya mengingat siapa jati dirinya. insiden saat tak sengaja melihat sebuah tato di lengan seseorang mengingatkan akan ingatannya yang sempat hilang. Dan ternyata dirinya adalah pewaris tunggal Keluarga Georlando.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon saadahrafael, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
Bab 22
Allan benar-benar pergi ke Negera I dan menyerahkan semua urusan di Markas dan Perusahaan kepada Varen. Setelah sampai di Negera I, Varen langsung pergi menuju Cabang Perusahaan Nicolas, Meninjau perkembangan Perusahaan tersebut. Apakah masalahnya benar-benar berat atau tidak.
Setelah sampai disana dan melihat semua data perusahaan, Allan menghela nafas. Ternyata masalahnya cukup rumit, banyak yang melakukan korup di perusahaan ini.
Allan memanggil beberapa orang yang di curigai dan kini mereka bertiga berada di hadapannya. Namun saat mereka berhadapan dengan Allan, mereka tidak memiliki rasa takut dan malah memberikan tatapan meremehkan, yakin pemuda ini hanya ingin menggertaknya. Mereka tidak takut, karena ada yang bisa di andalkan. Jika Allan menuntut dan mengancamnya, mereka akan membuat Allan menyesal.
Brak....
"Jelaskan,"
"Bukankah anda sudah melihatnya."
"Jadi kalian benar-benar mengakui bahwa kalian melakukan korupsi di perusahaan?"
"Jika benar kenapa? Apa yang akan anda lakukan pada kami?"
"Kalian meremehkan ku,"
Kesal karena mereka meremehkannya, Allan memanggil anak buahnya yang mengikuti untuk menangkap mereka. Beberapa orang datang dan langsung menahan mereka.
"Apa yang kalian lakukan lepaskan aku," perintah orang itu memberontak
"Seret mereka,"
"Kau akan menyesal melakukan ini pada kami. Kami adalah anggota NOXIOUS NEXUS, jika mereka tahu kau akan mati di tangan mereka."
Kening Allan berkerut mendengar nama tak asing baginya. NOXIOUS NEXUS, seperti pernah mendengarnya.
Setelah anak buahnya membawa pergi mereka, Allan menghubungi seseorang. Ya, sepertinya ia pernah mendengar NOXIOUS NEXUS dari Zen, orang yang dulu pernah menjadi bawahannya Clay.
"Ada yang bisa saya bantu Tuan?"
"Zen, apa kau sudah menemukan dimana Markas NOXIOUS NEXUS berada?"
Kebetulan saya ingin mengabarkan ini kepada anda Tuan. Mafia NOXIOUS NEXUS Markas besarnya berada di Negera I, mereka memiliki kerjasama dengan Mafia Zhephyrs yang juga berada di Negara I."
Mafia Zhephyrs? Jadi di Negara I ini ada dua kelompok besar yang menguasai dan saling bekerjasama? Allan mengangguk, kini dia mengerti. "Baiklah, bagaimana dengan Clay? Apa selama ini dia masih mencoba untuk melakukan keinginannya menguasai apa yang ku miliki?"
Masih Tuan. Bahkan saya mendengar, Clay memberitahukan tentang anda kepada Ketua NOXIOUS NEXUS dan Zhephyrs. Dan ku rasa mereka cukup tertarik dengan anda, apalagi mendengar anda berhasil menguasai berbagai wilayah di Negara-Negara lain."
"Baiklah, terus awasi Clay. Laporkan secepatnya jika ada hal yang penting,"
"Baik Tuan,"
Allan mengetuk-ngetukkan jarinya. Sepertinya kedua mafia itu cukup membuatnya tertarik. "Aku penasaran dengan kelompok itu,"
Beberapa hari di Negara I, Allan berhasil menyelesaikan masalah yang ada di perusahaan. Hari ini Allan berkeliling dan melihat keindahan Kota ini. Namun tiba-tiba dirinya mendengar suara keributan, dimana seorang pria sedang di hajar oleh sekelompok orang.
"Rasakan ini. Beraninya melawan kami,"
Bugh....Bugh....
Tidak ada seorang pun yang berani menghentikan mereka. Semua orang tahu siapa sekelompok itu, lebih baik mencari aman dari pada mendapatkan masalah.
Allan yang tidak tega, menghampiri dan membantu. Ia menendang seorang di antara mereka yang hendak memukul pria itu dengan kayu.
Bugh...
"Sialan! Siapa itu?"
Semuanya menatap Allan, beraninya pemuda ini ikut campur dalam urusannya.
"Siapa kau? Beraninya ikut campur dalam urusan kami."
"Lepaskan dia,"
"Cih, siapa kau berani memerintah kami. Hei, anak muda lebih baik sekarang kau pergi dari sini, atau kami dari Kelompok Zhephyrs akan menghajar mu hingga babak belur.,"
Kening Allan berkerut, Zhephyrs? Bukankah itu mafia yang berkuasa di Negara I ini?
Allan melemaskan otot tangannya, "Aku ingin sekali melihat seperti apa kekuatan Mafia Zhephyrs ini,"
"Kurang ajar! Kau menantang kami?" Marah mereka mendengar seolah kelompok Mafianya di remehkan. "Bunuh bajingan ini sekarang juga,"
Mereka langsung menyerang Allan secara bersamaan. Allan yang sudah terbiasa berkelahi melawan musuh kuat, begitu santai menghadapi mereka. Ia memukul dan menendang, membuat mereka terpental dan terluka.
Tidak membutuhkan waktu lama, Allan dengan mudah mengalahkan mereka, membuat mereka terkapar tak berdaya.
"Apa hanya segini kekuatan Mafia Zhephyrs?"
Semua orang yang menyaksikan terkejut melihat Allan begitu mudah mengalahkan mereka. Namun mereka juga takut pemuda penyelamat ini akan dalam bahaya jika anggota lain Mafia Zhephyrs mengetahuinya.
Allan menarik seorang diantara mereka dan memukulnya dengan keras. Namun saat pria itu terkapar, terlihat sesuatu yang sepertinya pernah di lihatnya. Sebuah Tato bergambar pedang dengan lilitan ulat berada di lengan.
Melihat Itu kepala Allan tiba-tiba berdenyut kuat. Rasa sakit itu sangat luar biasa, samar-samar beberapa ingatan masuk. Allan berulang kali menggelengkan kepalanya. Ada apa ini?
Perlahan ingatan itu tersusun rapi. Berbagai ingatan dan kejadian terlihat jelas, membuat Allan mengingat semuanya. Ingatan yang sempat ia lupakan selama ini.
"Ma, Pa,"
