Mikayla seorang gadis berumur 20 tahun yang memiliki kelebihan diantara perempuan lainnya, ia bisa mengeluarkan asi dari dadanya dan itu suatu anugrah untuk nya, karna dengan begitu ia bisa menyumbangkannya untuk bayi-bayi yang ada dipanti asuhan yang tak jauh dari rumahnya, yang memang hanya untuk membeli susu formula saja terkadang tidak bisa, maka dari itu ia sangat bersyukur bisa membantu dipanti asuhan tersebut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahutia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bersama Baby Al
Wildan masih menatap tajam kearah gadis itu, sedangkan Kay sendiri merutuk dalam hati, kenapa dia bisa sampai masuk kedalam kamar lelaki itu dan mengomentari isi dari kamarnya. Kay semangkin mundur saat tubuh Wildan semangkin melangkah maju.
'' Pak.'' ucapnya pelan, Kay merasa tubuhnya sudah tidak bisa mundur lagi, sebab ia merasa telah mentok di tembok.
'' Kenapa diam? jawab! sedang apa kamu dikamar saya?'' ulang laki-laki tersebut.
'' Sa-saya hanya salah masuk kamar, saya pikir ini kamar nya Al.'' jawab Kay jujur, Kay bergumam dalam hati, bagai mana mungkin ia tidak langsung keluar saja tadi pikirnya.
'' Benarkah? Kok saya kurang yakin ya?'' tiba-tiba Wildan mengukung tubuh Kay, dengan menaruh kedua tangannya ketembok membuat gadis itu seketika terkejut, Wildan mengamati wajah tanpa polesan make'up tersebut, hingga berhenti dibagian bibir yang sedikit pucat, namun terlihat seksi, tiba-tiba Kay menutup matanya karna tak kuasa menatap mata tajam lelaki itu, sungguh membuatnya sport jantung melihat reaksi gadis tersebut membuat Wildan tersenyum, saat ia hendak menyentuh wajah gadis itu tiba-tiba..
Hoeekkkk-hoeekkk
Terdengar suara tangisan baby Al, walaupun samar-samar namun mereka dapat mendengarnya, Kay langsung membuka matanya dan menepis tangan Wildan, membuat lelaki tampan tersebut menggeram.
'' Heeii kembali saya belum selesai bicara!" teriak Wildan saat melihat Kay sudah berada di pintu kamarnya.
'' Maaf pak Wildan, bukannya tadi saya sudah katakan jika saya salah masuk kamar.'' setelah mengatakan itu Kay langsung keluar dan menuju kamar dimana asal suara baby Al berada.
'' Ternyata kamarnya yang ini.'' gumam gadis itu dan langsung masuk kedalam kamar tersebut.
'' Sayang kamu sudah bangun ya?'' Kay melangkah mendekati box baby Al, dan langsung menggengdongnya, membuat bayi tersebut seketika berhenti menangis.
'' Coba tante lihat kamu pup atau gk.'' Kay mulai memeriksa popok bayi tersebut.
'' Eeuuhh, ternyata kamu cuma cicis ya cayang? yuk biar tante ganti dulu ya popoknya.'' ucap Kay sambil terus membawa bicara baby Al, dengan telaten Kay mengganti popok bayi tersebut setelah selesai bayi itu tiba-tiba kembali menangis.
'' Loh sayang kenapa menangis lagi? oh tante tau, pasti kami haus ya? yasudah kita minum asi dulu ya.'' Kay membawa baby Al ketempat tidur yang tidak tetlalu besar, lalu membaringkan ya disana, kemudian ia pun ikut berbaring diatasnya, Kay membuka sweter yamg ia gunakan, menyisakan kemeja didalamnya, Kay sengaja memakai kemeja agar memudahkan nya saat memberi asi pada bayi tersebut.
Perlahan Kay membuka kancing bajunya di bagian atas, setelah terbuka ia langsung mengarahkan wajah baby Al menghadap kearah dada miliknya. Seakan tidak sabar baby Al langsung melahap buah d*a*d*a tersebut, Kay tersenyum melihat mulut mungil itu yang dipenuhi buah d*a*d*a nya, jika Kay tidak sambil memegangi nya mungkin wajah bayi mungil itu akan tertimpa oleh pa*yu*da*ra milik Kay. Setelah dirasa cukup dibagian kanan, Kay beralih menyusui dibagian kiri, tanpa ia sadari sepasang mata sejak tadi memperhatikannya, siapa lagi kalau bukan Wildan, untung Kay membelakanginya jika tidak, mungkin Wildan akan dapat melihat aset milik gadis itu. Sebenarnya tadi Wildan kembali untuk mengambil handphone nya yang tertinggal dikamarnya, namun saat sudah berada diatas Wildan melihat pintu kamarnya terbuka, ia pun segera melangkah menuju kamar tsrsebut, Wildan sedikit terkejut saat melihat Kay berada didalam kamarnya itu, laki-laki itu terus memperhatikan gadis tersebut dari luar, Wildan juga melihat gadis itu melihat-lihat isi kamarnya, menggangkat bingkat potonya bersama putra semata wayangnya, lalu menaruhnya kembali, disaat itu Wildan pun langsung masuk dan mempertanyakan keberadaannya.
***
'' Wildan sedang apa kamu disini?'' tanya bu Dewi tiba-tiba mengagetkan lelaki tersebut.
'' Mama bikin kaget aja,'' ucapnya pelan
'' Ya habisnya ngintip dikamar anak sendiri, lagi ngintipin siapa sih kamu?'' tanya sang ibu penasaran, kemudian melihat kedalam kamar tersebut.
'' Oh lagi ngintipin cewek cantik ya?'' goda bu Dewi dengan suara yang sedikit kencang.
'' Suuttt, ibu apaan sih, siapa juga yang ngintipin dia.'' jawabnya berkilah, sementara Kay, yang mendengar suara dari arah luar, langsung menyudahi dan menyimpan asinya kembali, karna memang sudah selesai. Kay bangkit dari duduknya sambil tetap menggendong baby Al bersamanya, lalu melangkah keluar bersama baby Al yang anteng dalam gendongannya.
'' loh bu Dewi, pak Wildan, kalian disini?'' tanya Kay sambil menatap keduanya secara bergantian.
'' Iya tadi nya ibu mau lihat baby Al, bersama dengan Wil, iya kan Wil?'' ucap bu Dewi
'' I-iya benar, yasudah kalau begitu aku pamit ma,'' ucap Wildan dan ber balik ingin meninggalkan tempat tersebut, namun ucapan bu Dewi seketika menghentikan langkahnya.
'' Wil, kamu gk cium anakmu dulu?'' tanya bu Dewi membuat Wildan langsung berbalik, sementara itu Kay merasa panik saat Wildan mulai melangkah kearahnya, dan kini sudah berada dihadapannya.
'' Sayang papa kerja dulu ya?'' Wildan tersenyum pada baby Al, lalu memajukan wajahnya untuk mencium putranya tersebut.
Cup
Wildan mengecup wajah baby Al, bersamaan itu Kay langsung mengalihkan pandangannya dan sedikit menjauhkan wajahnya dari bayi itu, karna jujur saja berada dengan jarak yang sangat dekat dengan Wildan membuat detak jantungnya semangkin kuat, dan mungkin pria itu bisa mendengarnya saat ini, apa lagi saat aroma tubuh pria itu, yang bercampur parfum, sangat memabukan Kay, membuat sesuatu getaran aneh ditubuhnya
'' Saya pergi dulu, tolong jaga Al sampai saya kembali.'' ucap Wildan datar, setelah mengatakan itu laki-laki tersebut langsung meninggalkan kamar.
Dia tadi bicara padaku? datar amat, emang gk bisa apa dengan cara yang lebih lembut lagi?
Gerutunya.
''Kayla ayo kita turun, tadi ibu ada beli kue ditoko depan kita makan yuk mumpung masih anget loh,'' ucap bu Dewi yang diangguki oleh Kay.
Tak terasa waktu sudah berganti siang, baby Al sudah tertidur kembali setelah tadi sempat diberikan asi oleh Kay.
'' Kay sebaiknya kamu istirahat dikamar tamu, ibu lihat kamu sedikit kelelahan menjaga baby Al.
'' Iya bu,'' jawab Kay yang memang sedang butuh istirahat.
Setelah Kay masuk kekamar tamu, terlihat Sandra masuk kedalam rumah bersama dengan Bisma.
''Loh kalian sudah pulang?'' tanya bu Dewi
'' Iya mah, aku dan Bisma rencananya mau jemput mama nya Bisma yang baru datang dari Semarang.'' jawab Sandra
'' Sekarang?'' sambung bu Dewi
'' Sebentar lagi mah, aku mau ganti baju dulu diatas, sayang kamu tunggu sebentar ya?'' ucap Sandra yang diangguki oleh Bisma.
Didalam kamar, Kay merasa tenggorokannya kering, akhirnya membuatnya mau tak mau turun dari tempat tidur, untuk mengambil air minum.
Ceklek, terdengar suara pintu dibuka, bersamaan itu ada sepasang mata yang melihat kearah gadis itu,setelah menutup kembali pintu tersebut, Kay langsung melangkah menuju dapur, sebelum akhirnya ada suara yamg memanggil namanya
'' Kay'' panggilnya, membuat Kay langsumg menoleh seasal suara tersebut.
'' Mas Bisma, sedang apa disini?
Bersambung