Pelecehan yang dilakukan oleh pria terpandang dan terhormat yang menjadi tamu dihotel tempatnya bekerja, membuat Annisa Zavina harus menerima kenyataan pahit bahwa dirinya hamil diluar nikah.
Wisnu Kurniawan, seorang pengusaha muda sukses yang pada malam itu berada dalam pengaruh alkohol, hingga tanpa sadar merenggut paksa mahkota gadis malang itu.
Tidak ingin membunuh darah dagingnya, dan tidak ingin juga mempertanggung jawabkan perbuatannya dengan cara menikahi gadis yang tidak dia cintai serta memiliki status sosial yang sangat jauh dibawahnya, Wisnu pun memaksa Annisa untuk menerima perjanjian bahwa dia hanya akan bertanggung jawab terhadap anaknya, dan Annisa harus pergi meninggalkan darah dagingnya begitu lahir.
Hingga pertemuannya dengan Rayhan Prasetyo, seorang duda kaya satu anak yang memberikan kehidupan baru untuk Annisa yang nelangsa setelah dilecehkan dan dipisahkan dari putrinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Aini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 19- Aku Tidak Bisa Meninggalkan Anakku!!
HAPPY READING
🌸🌸🌸🌸🌸🌸
"Apa Ibu punya anak?"
Bu Laksmi mengangguk dan menjawab.
"Iya Nona. Anak-anak saya ada dikampung, bersama ibu saya"
"Suami Ibu?"
"Suami saya sudah meninggal, saat anak pertama saya berusia delapan tahun. Sejak saat itu, saya banting tulang sendirian. Mencari uang untuk menghidupi anak-anak saya. Saya tidak mungkinkan, membebani ibu saya yang sudah tua dan sakit-sakitan?" Papar Bu Laksmi sambil tersenyum simpul menceritakan kisah hidupnya yang kurang berada.
"Ibu sering bertemu dengan mereka?" Tanya Annisa yang semakin tertarik dengan kisah hidup kepala pelayan yang sudah dianggapnya ibu sendiri itu. Karena selama berbulan-bulan ini dia tinggal dirumah itu, Bu Laksmi sudah seperti sosok ibu baginya.
"Ya, setiap kali saya cuti, saya selalu pulang kampung untuk bertemu mereka. Misalnya setiap lebaran, tahun baru, atau setiap kali penyakit ibu saya kambuh"
"Seandainya ibu tidak bisa lagi bertemu dengan mereka untuk selamanya, apa Ibu sanggup?" Annisa kembali bertanya dengan tatapan lekat dan sendu. Pertanyaan yang dia sendiri takut untuk menanyakannya, apalagi setiap kali dia mempertanyakannya pada dirinya sendiri.
"Ya, mana mungkin saya sanggup Nona? Saya saja hidup demi anak-anak saya. Kalau mereka tidak ada, lalu apa gunanya saya hidup? Saya lebih baik mati, daripada harus kehilangan anak-anak saya. Memangnya kenapa, tiba-tiba Nona bertanya tentang anak-anak saya? Nona sedang memikirkan sesuatu?" Tanya Bu Laksmi heran.
Membuat Annisa jadi gugup dan gelagapan. Sebenarnya dia ingin sekali berbagi kegundahannya pada Bu Laksmi. Bercerita kalau dia tidak bersedia untuk meninggalkan anaknya sama seperti ibu-ibu lainnya.
Namun percuma saja. Wanita itu juga tidak mungkin bisa membantunya. Karena bagaimanapun juga, beliau adalah orang yang bekerja dengan Wisnu. Yang mau tidak mau harus selalu bersedia menuruti perintah lelaki itu, kalau tidak mau kehilangan pekerjaannya.
Dia tidak menyalahkan wanita itu. Karena yang bersalah adalah dirinya sendiri, yang pernah menyia-nyiakan kehadiran anak ini dalam hidupnya. Sehingga dengan begitu mudahnya menyetujui perjanjian untuk meninggalkannya.
"Ti-tidak Bu. A-aku hanya sedang merindukan ibuku saja. Ibuku juga sama seperti ibu. Beliau juga banting tulang demi aku dan adik-adikku, sejak ayahku meninggal. Beliau tidak pernah sekalipun mengeluh, atau berpikir untuk meninggalkan kami. Aku berharap, jika nanti aku menjadi seorang Ibu, aku bisa menjadi Ibu yang dibanggakan oleh anak-anakku. Seperti Bu Laksmi dan ibuku" Papar Annisa dengan tatapan menerawang sendu. Lalu dia menatap Bu Laksmi diakhir kalimatnya. Perkataannya membuat wanita itu tersenyum haru.
"Bu, bisa tolong tinggalkan aku sebentar? Aku sedang ingin sendirian. Aku mohon" Pinta Annisa dengan memelas.
Bu Laksmi menghela nafas karena wanita itu masih saja tidak mau berbagi cerita dengannya.
"Baik Nona, saya akan keluar. Tapi nanti Nona harus tetap makan ya. Nona harus tetap ingat bayi ini. Nanti dia bisa sakit kalau tidak diberi makan" Bu Laksmi kembali mengingatkan sambil menyentuh perut besar Annisa.
Annisa mengangguk dan tersenyum kecut. "Iya Bu. Ibu jangan khawatir. Aku pasti akan selalu menjaga kondisi bayi ini. Aku tidak akan membiarkannya kenapa-kenapa" Jawabnya sungguh-sungguh.
Setelah Bu Laksmi berlalu, dia kembali berkutat dengan pikirannya yang semrawut. Annisa mengelus-elus perut bulatnya, dan memejamkan matanya. Menikmati rasa hangat yang berasal dari perutnya dan menjalar kehati, hingga seluruh tubuhnya.
Hanya dalam hitungan hari anaknya akan lahir. Perasaan takut kehilangan semakin menerjangnya dengan dahsyat. Hatinya terus bertanya-tanya. Bagaimana jika hari itu tiba? Mampukah dia berpisah dengan darah dagingnya sendiri? Dan apakah anak ini juga bisa hidup tanpa dirinya?
Mungkin anak ini bisa hidup tanpanya. Karena dia akan hidup bersama ayahnya yang memiliki segalanya. Dan mampu memberikan kehidupan mewah dan layak untuk pertumbuhannya.
Tapi tidak dengan dirinya, yang tidak akan mungkin sanggup jauh dari anak ini. Dia sudah mengandungnya selama sembilan bulan. Dan nanti dia akan mempertaruhkan nyawanya untuk melahirkan.
Memikirkan hal ini membuat kepalanya terasa berdenyut. Apa yang harus dilakukannya sekarang? Jika dia meminta Wisnu untuk membatalkan perjanjian itu, apakah pria itu akan mengabulkannya?
Mungkinkah pria yang memiliki hati sekeras batu itu, bisa luluh hanya karena wanita sepertinya? Dia yakin jawabannya adalah tidak!
Lalu dia harus bagaimana? Haruskah dia pasrah menunggu sampai anak ini lahir? Sampai saatnya dimana dia harus menyerahkannya pada ayahnya, dan pergi untuk selamanya? Atau pergi sekarang juga sebelum anaknya lahir? Dan nanti mereka bisa hidup bersama selamanya.
Membayangkan bisa hidup bersama anaknya, membuat Annisa tersenyum miris, disela-sela air mata yang sudah membasahi wajahnya. Ada secercah harapan dalam hatinya.
Dia memutuskan akan mengambil pilihan yang kedua. Yaitu pergi sekarang juga sebelum anaknya lahir.
Dia tidak tau apa yang bisa dilakukan oleh pria itu padanya, yang sudah berani ingkar janji yang telah mereka sepakati bersama. Namun dia sudah tidak bisa mempedulikan hal itu lagi.
Dia hanya ingin hidup bersama putrinya. Hanya itu saja. Tidak ada yang lain. Dia adalah ibu dari bayi ini! Bukan wanita bernama Agnes itu!!
Annisa membuka lemari. Dan mengambil beberapa pakaian yang dibutuhkannya saja dan memasukkannya kedalam tas. Dia khawatir akan kerepotan kalau membawa semua pakaiannya sekaligus, dengan kondisinya yang ingin melarikan diri dari rumah itu.
Dia juga membawa vitamin serta susu ibu hamil yang dibutuhkan untuk menunjang kesehatan bayinya.
💐💐💐💐💐
Wisnu sedang berkumpul bersama keluarga besarnya dirumah mewah Kurniawan, dalam rangka membahas persiapan pernikahannya dengan Agnes yang akan digelar beberapa bulan lagi setelah Annisa melahirkan.
"Jadi, kalian mau pakai konsep apa? Outdoor, indoor? Dan.... Mau pilih tema apa? Fairy tail, rustic. Shubby chik, vintage? Atau apa?" Tanya Nicko yang menyerahkan pilihan pada kedua calon mempelainya sendiri. Sedangkan mereka sebagai keluarga, hanya membantu mempersiapkannya saja dengan sebaik mungkin.
"Kalau kata Agnes sih, dia ingin konsep outdoor. Bukan begitu Nes?" Jawab Wisnu yang lantas melirik Agnes, meminta jawaban dari calon istrinya itu.
"Iya dong honey. Menurutku, konsep outdoor itu sangat menyenangkan. Dan untuk temanya, bagaimana kalau kita pilih tema classic romance saja. Pasti suasananya akan terkesan sangat romantis dan meriah. Karena kan ini acara sekali seumur hidup. Jadi aku ingin, acaranya dilakukan sesempurna dan semeriah mungkin" Jawab Agnes dengan antusiasnya.
Hatinya begitu berdebar-debar karena luapan kebahagiaan, karena sebentar lagi dia akan resmi menjadi Nyonya Wisnu Kurniawan.
"Mama setuju. Mama mau pesta pernikahan kalian diadakan secara meriah dan besar-besaran. Seperti pernikahan kakak-kakak kalian sebelumnya. Nanti Mama akan mengundang semua teman-teman Mama, dan kolega-kolega bisnis keluarga kita" Timpal Deani yang juga begitu antusiasnya.
Sama seperti pernikahan kedua anaknya sebelumnya, dia ingin pernikahan anak bungsunya diadakan secara meriah dan mewah.
BERSAMBUNG
ini ada cerita starla enggak kk... pasti seru.
kalau cerita yg sebelah duh... ngeri bngt kk.. fl nya dibikin sengsara secara ugal ugalan... kakaknya mengerikn sekali..😭😭😭
mantan suamimu semangatku nes...🤗🤗🤗
semoga starla menjadi wanita yg kuat.🥰