NovelToon NovelToon
THE TWINS

THE TWINS

Status: tamat
Genre:Tamat / Anak Genius / Hamil di luar nikah / Anak Kembar
Popularitas:524.9k
Nilai: 4.7
Nama Author: Mommy Shine

Clara yang tak tau apa-apa.. malah terjebak pada malam panas dengan seorang pria yang tak dikenalnya akibat dari jebakan seseorang. Dan dihadapkan pada kenyataan jika dirinya tengah hamil akibat malam panas pada malam itu.

Akankah clara mempertahankan kehamilannya itu, atau malah sebaliknya? Dan siapakah pria yang telah menghamilinya? Dan siapa yang telah menciptakan konspirasi tersebut?

Yuk simak kisah clara disini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Shine, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19

Beberapa waktu kemudian.. Tuan Arkhana serta asisten Leo telah sampai di area perumahan elit yang disebutkan tadi.

Tanpa permisi, keduanya langsung masuk melewati gerbang yang terbuka dengan mobil yang ditumpangi keduanya.

Sampai pada akhirnya keduanya pun turun di depan sebuah rumah yang lumayan besar berlantai dua, dan yang secara kebetulan ada seorang wanita tengah berdiri di ambang pintu.

Tanpa basa-basi asisten Leo langsung bertanya, "Apa benar di sini kediaman nona Bella Bramastya?"

"Iya saya sendiri, ada apa Tuan-tuan mencari saya?" tanya wanita itu, wanita yang mungkin mereka sedang cari.

"Apa Anda yang telah bermalam dengan Tuan Arkhana?" tanya asisten Leo to the poin.

"What's?!!! Be-bermalam dengan Tu-tuan Arkhana? Arkhana Davidson?!!!" ucap Bella yang entah mengapa tiba-tiba histeris seperti terkejut mendengar hal itu, yang membuat asisten Leo beserta tuan Arkhana yang mendengarnya sama-sama mengernyit dan mengangkat sebelah alisnya, heran.

"Ma-maksud saya... Khem! Ya..! Ya.. Itu saya. Saya yang telah bermalam dengan tuan Arkhana Davidson," jelas Bella.

"Benarkah?" tanya asisten Leo agak meragu. Tapi saat melihat isyarat dari tuan Arkhana, diapun tak lagi mempermasalahkannya. "Baiklah, jika benar begitu.. Maka tuan Arkhan akan bertanggung jawab atas perbuatannya pada Anda di malam itu," ucap asisten Leo. "Tapi... Tuan Arkhana hanya akan bertanggung jawab hanya sebatas materi saja, tidak lebih. Dan Anda juga tidak berhak menuntut lebih." peringatnya.

Beberapa minggu setelah kejadian dan negosiasi itu, tiba-tiba Bella menyatakan jika dirinya tengah hamil anak dari tuan Arkhana Davidson, yang membuat tuan Arkhana semakin terjerat dengan wanita bernama Bella itu.

FLASHBACK OFF

Tuan Arkhana mengusap wajahnya gusar saat beberapa saat lalu mengingat kejadian kelam yang menimpanya, yang hingga kini masih menjeratnya.

Tapi walau begitu.. Dia bersyukur, karena dengan adanya kejadian itu dirinya memiliki keturunan. Walau awalnya dia ragu jika anak itu adalah darah dagingnya, yang akhirnya melakukan tes DNA, dan hasilnya ternyata positif 99% anak itu adalah anak kandungnya.

Tuan Arkhana pun segera bangkit dan keluar dari ruang kerjanya untuk menuju kamar pribadinya. Dan setelah sampai, tuan Arkhana segera masuk dan langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuh serta fikiran nya yang kusut.

***

"Apa yang kau lakukan? Mengapa panggilanku sedari tadi tidak kau angkat?" sapa Arsen pertama kali pada panggilan suara dari sederet angka yang dikenalnya dan yang diberi nama olehnya 'Arsen Handsome'.

("Kaulah yang membuatku jadi lama mengangkatnya..! Untung saja ada mommy yang membantu.. Kalau tidak, mungkin aku tidak akan pernah menemukan gedget jelek mu ini. Dan ya.. Satu lagi, kenapa kau itu jorok sekali... Untuk pertama kalinya aku harus membersihkan ruangan kotor sendiri. Dan itupun karena perbuatan seseorang, tapi aku yang kena getahnya. Kamar ini tadinya tidak layak di sebut kamar manusia, apalagi sampai di sebut kamar anak-anak. Layaknya kamar ini di sebut kandang tikus, yang menggambarkan pemiliknya yang sangat jorok. Eeuuuh... Huuh.") Airlen mengomel untuk pertama kalinya dengan panjang kali lebar saking kesalnya dengan Arsen. Ditambah saat panggilannya di sambut dengan teguran, yang membuatnya semakin kesal.

"Sudah? Itu saja? Tidak ada lagi yang ingin kau sampaikan untuk memujiku lagi?" ucap Arsen setelah beberapa saat tak lagi mendengar celotehan Airlen, yang sebenarnya dirinya tak benar-benar mendengarkan.

("You are crazy! Hey! Aku tidak sedang memujimu, aku mengatai mu!")

"Tapi bagiku itu adalah pujian," kekeh Arsen. "Karena dibalik berserakannya kamarku, tersimpan banyak ide cemerlang yang aku tuangkan untuk membantu my mom," lanjutnya, yang hanya berani dirinya ucapkan dalam hati saja. Karena dirinya tak ingin jika seorangpun mengetahui kelebihan yang ia punya, sekalipun itu Airlen yang notabene nya hanyalah anak kecil. Karena Arsen tak mempercayai siapapun kecuali dirinya sendiri untuk menceritakan hal itu.

Dan ya, selama ini tanpa sepengetahuan Clara, Arsen banyak menjual hasil desain Elektroniknya pada banyak perusahaan, dan bertambah satu perusahaan lagi, yaitu perusahaan Davidson. Karena Davidson Company memang merajai banyak usaha, yang salah satunya adalah Elektronik. Yang secara kebetulan ilmu itu dikuasai oleh Arsen yang masih berusia enam tahun.

Semua berawal sedari Arsen yang berusia satu tahun, yang penasaran akan hal-hal yang bisa bergerak sendiri. Usia dua tahun Arsen mulai membongkar-bongkar sesuatu yang membuatnya penasaran, terutama yang berkaitan dengan Elektronik. Dan akhirnya.. Semakin bertambahnya usia Arsen semakin banyak yang ia ketahui tentang Elektronik. Arsen yang senang membongkar ini dan itu, membuatnya dengan begitu mudah membongkar dan meretas bagian dalam isian Elektronik tersebut.

("Terserah kau saja. Jadi apa yang akan kau lakukan di sana, sehingga kita tidak bisa kembali bertukar tempat malam ini juga?") Airlen bertanya tentang topik utamanya mengapa mereka saling menghubungi, karena malas untuk kembali berdebat dengan anak yang katanya begitu mirip dengannya. Sedangkan keduanya tak mengetahui wajah satu sama lainnya.

"Hemm... Kau memiliki kamar begitu sangat rapi. Aku menebak jika kau itu orangnya sangat monoton, tidak asyik, dan bahkan mungkin kutu buku. Lihatlah, di sini dikelilingi oleh banyak macam buku. Kau itu sangatlah kuno, tidak modern," Arsen tidak menanggapi ucapan Airlen, melainkan berucap lain dan itu adalah kata-kata sindiran yang dirinya tujukan untuk Airlen.

Sementara Airlen di sana hanya mencibir.

Arsen tak tau saja, jika dibalik cover dongeng dan komik yang ada di sana, tersimpan angka-angka yang memusingkan kepala bagi yang awam akan hal itu.

Ya, tanpa ada yang mengetahui, Airlen sangat bahkan sangat-sangat menyukai dan tertarik akan angka-angka yang akan merujuk dan membentuk sebuah proposal.

Pernah beberapa kali Airlen turut andil dalam mengoreksi proposal perusahaan milik dad Arkhan dengan cara melingkari setiap ada yang salah, tapi yang tidak diketahui oleh siapapun, termasuk dad Arkhan. Mereka semua berfikir jika karyawan lainnya lah yang melakukannya. Sampai dad Arkhan dan uncle Leo meletakkan beberapa mata-mata di perusahaan untuk memata-matai karyawan mana yang selalu mengoreksi dan membantunya. Yang hasilnya adalah nol besar, karena tak menemukan satupun karyawan yang mencurigakan.

Bagaimana bisa menemukannya..? Jika yang dicari ada didekatnya, bahkan sangat dekat.

("Kau jangan jorok dan berbuat sesuka hatimu di kamarku ya! Jangan berbuat seperti kau berbuat di kamarmu ini!") peringat Airlen di seberang sana.

"Terserah aku dong! Saat ini kan ini kamarku," kilah Arsen.

("Kau!!")

"Ternyata benar,"

("Apa?!!")

"Ck, makanya jangan menyela dulu! Biarkan aku menyelesaikan perkataan ku terlebih dahulu," protesnya.

("Huh! Baiklah, lanjutkan.")

"Sudah tidak mood."

("Arseeen...!!!!!")

Seketika Arsen menjauhkan gedget yang dirinya pegang karena teriakan dari Airlen.

"Jangan berteriak!" serunya. "Kau bodoh atau apa, hah? Apa kau ingin mommy menghampirimu jika mendengar teriakan mu itu?" sambungnya.

("Apa kamar ini tidak kedap suara?? Kenapa kau tidak bilang dari tadi..,")

"Tidak usah berbisik juga! Mom tidak akan mendengar mu sekalipun kau berteriak dan menjerit."

Airlen yang bingung di sana pun segera bertanya, ("Maksudmu?? Bukankah kau bilang jika kamar ini tidak kedap suara?")

"Bukan aku yang mengatakannya, tapi kau sendiri," Arsen berkilah.

("Lalu apa maksudmu mengatakan jika mommy akan menghampiriku jika mendengar teriakan ku, hah?")

"Ternyata kau memang benar-benar bodoh Airlen," sindirnya. "Bukankah sudah jelas ku katakan.. Jika, jika mommy mendengar mu. Yang kenyataanya mommy tidak menghampirimu kan..? Dan itu sudah jelas karena mommy tidak mendengar teriakan mu," lanjutnya dengan senyum puas tercetak di bibirnya karena telah berhasil mengecoh Airlen.

("Kau membodohi ku?!")

"Tidak, mana ada seperti itu. Yang ada karena kau memang bodoh, tak bisa mencerna dengan baik perkataan orang. Kau menelannya bulat-bulat, sehingga tak dapat memahaminya lebih cepat," ucap Arsen, yang sedikit banyaknya telah memberi ilmu baru pada Airlen di sana.

1
Ismalinda
Luar biasa
Nur Azizah
terima aja clara kasihan anak"mu yg butuh keluarga yg utuh
Nur Azizah
oayyooo lanjuuttt kakak authoooorr
Nur Azizah
top markotopppp lanjuttt kak auutthor
Nur Azizah
woooww kereen pokoknya ceritanya kak author lanjuutt
Nur Azizah
ayoo lanjutt kak author
Nur Azizah
jgn buat Readers penasaran kaka author ayo cepat buka rahasia besar ini
Nur Azizah
cepet buka kebusukan Bella kak aurhor
Nur Azizah
ssmakin penasaran kak author
Nur Azizah
jgn mbulat mbulet kam author ceritanya
Nur Azizah
siapa yg memaggil clara yaaahh
Nur Azizah
sambut bahagiamu mulai hari ini clara
Nur Azizah
siapa yg menegur clara mungkinkan asisten leo
Nur Azizah
lanjuuuttt kakakk aauttthhorr
Nur Azizah
semoga kalian berjodoh arkhana sama clara leo sama eliza
Nur Azizah
lanjuutttt siapa lg yg datang yaaa,,
Nur Azizah
Bella
Nur Azizah
bener"anak GENIUS Arsen
Nur Azizah
jgn lama"kak author mempertemukan twin brsama ke 2 orang tuanya
Nur Azizah
haduuuh ketahuan Airline
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!