Diva seorang siswa yang dikenal Bodoh sehingga sering tidak naik kelas. Dia terpaksa harus pindah sekolah agar bisa naik kelas. Berharap menjadi lebih baik di sekolah yang baru, Diva justru malah berubah menjadi seorang siswa yang tomboi dan garang.
Bersama dua orang berandals di sekolahnya Diva berhasil merubah hidupnya menjadi lebih menyenangkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Its Zahra CHAN Gacha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DIVA Nineteen
*Priiit!!
Hara dan Ricky segera berlari begitu cepat untuk menuju garis finish. Sementara itu semua siswa nampak bersorak gembira melihat keduanya yang tampak begitu sengit dalam bersaing.
Jarak keduanya yang begitu dekat membuat keduanya harus ekstra cepat agar tak di salip oleh lawan mereka. Sementara itu Hara yang sudah memimpin perlombaan berusaha menambah kecepatan larinya agar bisa segera mencapai garis finish.
Dengan wajah berkeringat, Hara terus memacu kecepatan larinya hingga dadanya terasa sesak membuat ia perlahan mengurangi kecepatannya.
Ricky tersenyum senang melihat Hara mulai melamban, dan memegangi dadanya.
"Ada apa dengan dadamu, apakah sakit?, unch kasian, kalau sakit lebih baik istirahat saja!" ejek Ricky kemudian menyalipnya
Kembali semua siswa cewek berteriak dan memberikan semangat untuk Ricky.
" Go Ricky, Go Ricky, Go!!!"
Melihat Ricky yang hampir mencapai garis Finish tentu saja hal itu membuat Dru panik. Ia segera mencari sesuatu untuk menghentikan Ricky yang berlari begitu cepat menuju garis finish.
Ia melihat pak Haris tampak duduk santai sambil menikmati buah pisang.
Dru berpikir untuk mengambil kulit pisang itu dan melemparnya ke lapangan.
Ia mengendap-endap dan mengambil kulit pisang yang berserakan di meja.
Dru segera berlari mengikuti Ricky dan melemparkan kulit pisang itu satu persatu kearahnya. Namun sialnya Ricky selalu berhasil melompatinya.
Ricky menjulurkan lidahnya seolah mengejek perjuangan Dru yang sia-sia.
Dru tak patah semangat, ia terus melempari Ricky dengan kulit pisang.
Sementara itu Diva yang khawatir dengan Hara berusaha mendekatinya untuk memberikan air padanya.
Namun sial, ia terpeleset karena menginjak kulit pisang yang ada di depannya.
*Buughhh!!
Ricky tertawa terbahak-bahak saat menoleh kearah Diva yang jatuh karena menginjak kulit pisang.
Disaat bersamaan Ricky yang menertawakan Diva pun mengalami hal yang sama.
"Huaaaa!!" seru Ricky saat ia mulai hilang kendali
Ia berusaha menarik Dru yang berlari kearah Diva.
Melihat Ricky memegangi tangannya, Dru menggunakan kesempatan itu untuk mendorong Ricky agar Hara bisa mengalahkannya.
*Grep, wuush!!!
Ricky terkesiap saat tubuhnya melesat cepat dan jatuh tersungkur mengenai sesuatu yang membuatnya shock seketika.
"Aaaaaa!!" Ricky berteriak histeris saat mendapati dirinya jatuh memeluk Diva. Tapi bukan itu yang membuatnya shock.
Telapak tangannya tiba-tiba kram saat menyentuh sesuatu yang kenyal dan membuat jantungnya berdebar kencang seolah hendak keluar dari sarangnya.
*Buugghhh!!!
Diva segera melepaskan tinjunya saat Ricky menyentuh kedua gunung kembarnya.
"Dasar cabul!" pekik Diva dengan nada kesal
"Awww!!" seru Ricky memekik kesakitan
*Bruugghhh!!
Hara tiba-tiba terjatuh tepat bersamaan dengan Ricky yang juga jatuh terhempas setelah terkena pukulan keras Diva.
"Hara!!" seru Diva segera berlari menghampirinya.
"Air!" seru Hara membuat Diva berlari dan mengambil sebotol air mineral yang ada di garis Finish.
Haris segera membuka kacamata hitamnya saat ia tak mendengar suara berisik para siswanya.
"Sudah selesai kah lombanya," ia memperhatikan Hara dan Ricky yang tergeletak di tengah lapangan.
"Dasar payah, masa mereka kalah sama cewek!" cibir Haris saat melihat Diva berhasil mencapai garis finish.
"Pemenangnya adalah....!"
Semua siswa tak sabar menunggu siapa yang akan menjadi pemenang lomba lari.
"Diva!!" seru Haris membuat semua siswa langsung melotot
"Diva???"
"Yang benar saja pak, kan dia gak ikut lomba!" protes teman-teman Ricky
"Benar, lagian dia kan ke garis finish buat ambil aqua doang!" sahut yang lainnya
"Yups, karena sebenarnya inti dari perlombaan hari ini adalah mengambil Aqua. Jadi siapapun yang bisa mengambilnya itu yang jadi juara. Nah karena kalian berdua gagal dan finish di garis yang sama maka kalian berdua akan menjadi asisten pribadi Haris selama satu Minggu, yeay!" seru Haris kembali memakai kacamata hitamnya.
"Buset, kenapa tiba-tiba jadi gelap gini ya. Btw kalian pada ngumpet dimana kok gak keliatan!" seru Haris
"Buka dulu kacamatanya pak!"
"Oh iya lupa," ucap Haris kemudian membuka kacamatanya
"Masih ada rupanya, baiklah karena acara sudah selesai sebaiknya kalian kembali ke kelas dan kita siap-siap untuk pulang,"
"Yeaay!!" seru para siswa berhamburan pergi meninggalkan lapangan
Namun Haris langsung menghentikan Ricky dan Hara saat keduanya hendak pergi.
"Stop!!" seru Haris membuat kedua pria itu langsung menghentikan langkahnya.
"Kalian berdua tidak boleh pulang sebelum membersihkan lapangan dari sampah. Aku akan mengecek setelah pekerjaan kalian selesai," ucap Haris kemudian meninggalkan mereka
Sementara itu Diva langsung berlari memberikan sebotol air mineral kepada Hara.
"Minumlah dulu!" tukas Diva
"Thanks Div," ujar Hara kemudian meneguk minuman tersebut.
Sementara itu Dru tampak iri melihat perlakuan spesial Diva kepada Hara.
Lelaki itu segera menghampiri Diva dan berjalan di sampingnya.
"Apa kau menyukainya??" telisiknya penasaran
"Jangan ngaco, bagiku hanya ada Rakha dalam hatiku. Hanya dia dan selamanya tak akan tergantikan," jawab Diva ketus
"Tapi kenapa kau begitu perhatian terhadap Hara?"
"Itu karena dia teman terbaikku yang selalu ada saat aku membutuhkan bantuannya. Jangan jelous karena Kau dan Hara adalah sahabat terbaikku yang tidak akan tergantikan oleh siapapun," jawab Diva
"Oh begitu rupanya, maaf jika aku sudah suudzon padamu," ucap Dru merasa bersalah
"Gak papa Dru sans aja," jawab Diva
Semua siswa langsung bergegas pulang setelah bell pulang berdering.
Dru dan Hara masih berbincang di kelas sementara Diva memilih pulang lebih dulu.
Ia melihat seorang siswa perempuan tengah mendekati Ricky.
"Aku tahu kamu pasti lelah setelah berlari, untuk itu aku sengaja membuat kue ini untuk mu. Semoga kau menyukainya?" ucap gadis itu kemudian memberikan kue yang dibawanya kepada Ricky
Ricky tersenyum sinis menatap gadis itu.
"Kau pikir siapa dirimu, sampai berani mengkhawatirkan aku!" celetuk Ricky kemudian membuang kue itu ke lantai.
Gadis itu terlihat sedih dan malu saat mendengar penolakan Ricky. Ia kemudian berlari meninggalkannya.
Melihat hal itu Diva segera menghampiri Ricky dan menampar wajahnya.
"Dasar brengsek, beraninya kau membuat seorang wanita menangis!" seru Diva
"Memangnya kenapa, apa kau tidak suka!" seru Ricky
"Meskipun kau tidak menyukainya harusnya kau lebih sopan saat menolaknya. Dia sudah membuat kue ini dengan setulus hatinya harusnya kau bisa menghargainya. Minta maaflah kepadanya sebelum aku memakai kekerasan untuk membuatmu harus meminta maaf padanya," tukas Diva
"Aku minta maaf, hahaha!" Ricky tertawa mendengar ucapan Diva
"Jangan mimpi, sampai kapanpun seorang Ricky tidak akan pernah meminta maaf kepada siapapun!" sahut Ricky dengan sombongnya
*Buughhh!!
Seketika Diva langsung melepaskan tendangannya hingga membuat Ricky jatuh tersungkur. Ia kemudian menarik dasi pemuda itu dan mengunci kepala hingga Ricky menjerit kesakitan.
"Cepat minta maaf padanya atau aku akan mematahkan leher mu!" ancam Diva
"Ok, ok, gue akan minta maaf padanya!" seru Ricky
Diva segera melepaskan pemuda itu dan menyuruhnya untuk meminta maaf kepada siswa yang sudah ditolaknya.
"Dimana dia, sudah semua kelas kita datangi namun dia tidak ada?" ujar Ricky
"Mungkin dia sudah pulang sekarang, jadi besok saja minta maaf padanya!" seru Diva
"Oi, cewek yang ada di bawah pohon!" seru Ricky membuat gadis itu seketika menoleh kearahnya.
"Maaf sudah membuang kue mu!" ucap Ricky kemudian menoleh kearah Diva.
"Sudah cukup bukan!" serunya kemudian berjalan meninggalkannya.
Saat pulang sekolah Diva dikejutkan dengan munculnya sekelompok gengster yang berdiri di depan gerbang sekolah.
Ia segera menutupi wajahnya dan bersembunyi dibalik tembok.
Seorang lelaki bertubuh kekar menghampiri salah seorang siswa, "Katakan kepada siswa yang bernama Diva untuk menemui ku, seusai jam sekolah!"
Seketika seseorang pria menarik lengan Diva dan mengajaknya pergi.
"Sebaiknya kau pergi dari sini!"
hara kemana ya 🤔🤔🤔