Novel yang ini akan mengus air mata kalian kawan kawan pencinta novel ..saya menulis novel ini untuk menguras adrenaline anda ..dimana perjuangan seorang anak perempuan berusia 20 tahun arus menghadapi kerasnya kehidupan ibunya meninggal ayah dan ibu tirinya mengusirnya ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon akos, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
19.ELIN MULAI SEMBUH.
Sementara itu perusahan A&J grup tampak seorang pria sedang mondar mandir di depan meja kerjanya ...Ya siapa lagi kalau buka Aldo putra sanjaya pria berperawakan tinggi besar itu sedang menunggu telpon dari sesorang .
" Kenapa Joni lama sekali memberi kabar " ucap Aldo sambil mengacak acak rambutnya .
Tidak lama kemudian handpone di tangannya berbunyi di iringi dengan getaran getaran halus .
Aldo melihat layar handpone miliknya dan tersenyum setelah melihat nama sang pemanggil .
"Hallo Jony Apa kau sudah menemukan informasi tetantang gadis kecil itu " ucap Aldo sedikit membentak kepada Jony.
" Iya Tuan Sudah. Nyonya Gisel adalah anak dari Tuan Hambali. Pemilik perusahaan HAMBALI grup. Ibu kandung Nyonya Gisel sudah lama meninggal, Selang beberapa bulan kemudian ayah Nyonya Gisel menikah dengan sekertarisnya bernama Tina dan memiliki seorang anak bernama Dewi. Nyonya Gisel pergi dari rumah karna diusir oleh Ayahnya dan fatalnya lagi, nama Nyonya Gisel sudah di coret dari daftar keluarga " ucap Jony yang menceritakan silsilah keluarga Gisel.
"Oke Jony kalau begitu kembalilah bekarja jangan curi curi waktu lagi dalam bekerja " ucap Aldo dan langsung menekan tombol off dan mengakhiri sambungan telpon mereka.
"Miris sekali nasib gadis kecil itu " ucap Aldo dalam hati .
Aldo melanjutkan kerjanya yang tadi sempat tertunda, tapi kali ini dia tidak fokus, tidak seperti biasanya. Wajah Gisel selalu menghantui pikirannya .
"Sial .....sial ada apa denganKu " ucap Aldo merasa frustasi sembari mengacak ngacak rambutnya .
Aldo berdiri dan melangkah menuju sudut ruangan, ruangan itu di kelilingi oleh dinding kaca sehingga nampak dari ruangan itu gedung bertingkat dan kendaraan lalu lalang bisa terlihat dari tempat Aldo berdiri sekarang ini.
Aldo kembali duduk di kursi kebesarannya berharap kalau pikiranya sudah fokus pada perkerjaanya yang tadi, tapi sayang ingatannya tentang Gisel mengalahkan segalanya .
"Kalau begini terus pekerjaan hari ini harus di tunda dulu gadis kecil itu bagai hantu yang mengisi seluruh pikiranku " ucapnya dengan nada frustasi.
Aldo merapikan meja kerjanya dan menutup kembali laptop yang sempat dia buka tadi. setelah dirasa beres Aldo mengambil jasnya yang sedari tadi di letakkan di punggung kursi dan memakainya kembali .
Sementara itu di kediaman Aldo, Gisel sedang menyisir rambut Elin. Wanita parubaya itu tampak sudah sangat segar berbanding terbalik sewaktu Gisel melihatnya pertama kali.
"Nah ..Canti bukan " ucap Gisel setelah selesai menyisir rambut Elin .
Elit tersenyum sambari tersimpu malu memandang wajahnya di dalam cermin, Ia mulai merespon setiap ucapan Gisel.
"Kalau begitu Ayo kita ke taman" ucap Gisel sambil menarik tangan Elin .
Kini mereka sudah berada di taman belakan rumah besar itu, para pelayan dan penjaga taman sangat heran melihat perubahan besar yang terjadi pada Nyonya Elin. Wanita yang dulunya Liar bila di dekati seseorang kini nampak begitu lembut di hadapan Gisel .
"Sungguh beruntung Tuan Muda menikahi Nyonya muda, semoga Nyonya Muda bisa membawa Aura baik dalam rumah ini dan mengembalikannya seperti sediakala" ucap Bi Surti yang melihat keakrapan menantu dan metua itu .
"Ayo Nyonya kita berjalan mengelilingi taman, pokoknya hari ini kita senang senang. kita melupakan apa yang telah terjadi " ucap Gisel menari tangan Elin untuk mengelilingi taman yang di tumbuhui beberapa jenis bunga.
"Ayo .."ucap Elin dengan senyuman tipis
Sementara itu, Aldo yang baru saja tiba dengan kendaraan sportnya segera memarkir mobil mewahnya itu di garasi rumah miliknya. Dia melangkah masuk tanpa menghiraukan sapaan dari para pelayan .
Langkanya terhenti di saat mendengar dua sosok wanita sedang tertawa lepas ditaman.
Aldo kemudian melangkah kearah taman di mana suara itu jelas terdengar dan menemukan Gisel dan ibunya bermain air sambil kejar kejaran .
Matanya melotot dan sesekali Ia mengucak ucak kedua matanya seolah olah dia tidak percaya apa yang sedang terjadi di sana .
"Ibu ............." ucapnya sedikit mengangga.
👉like ,vote, coment masih Author tunggu trimah kasih .