DENDAM Tuan ARGA

Selamat! Membaca 🤗

"Sepertinya aku harus memasrahkan ini semua pada Tuhan, semoga saja Tuan Kaisar dan Nyonya Lisa tidak mengetahui keberadaan Gadis itu di Apartemen Tuan Arga, meskipun itu tidak mungkin terjadi."

Ya.

Hanya pasrah yang bisa Ben lakukan saat ini, selain pasrah ia juga harus bisa menerima kemarahan Arga, jika Lisa dan Kaisar sampai menemukan Shi di Apartemen.

"Kak Ben! Apa itu kau?"Clara keluar dari pintu Mansion, mengagetkan Ben yang tengah merenungi nasibnya yang sudah pasti Apes jika Lisa sampai mengetahui Shi.

"Nona Clara! Kenapa anda keluar?"

"Aku bosan di dalam. Farelin pun tengah tidur."

"Ayok cepat masuk! Udara di luar sangat dingin, Anda bisa masuk angin."

Ajak Ben, tapi Clara menolaknya, Gadis itu malah meminta Ben untuk menemaninya berkeliling Mansion untuk menghirup udara segar di sore hari.

"Baiklah! Tapi hanya sebentar saja. Tidak lebih dari 30 menit."

Clara mengangguk.

************

"Sayang! Apa kita memberi tahu Arga terlebih dahulu jika kita datang?"tanya Kaisar yang kini sudah memasuki gedung Apartemen.

"Tidak usah Mas, lagipula kita beberapa menit lagi sampai kan!"

"Baiklah!"

Kaisar menekan tombol Lift menuju lantai unit Apartemen Arga berada.

🕊️🕊️🕊️

Sementara itu di dalam Kamar Apartemennya, Arga tengah bersiap-siap untuk kembali ke Mansion.

Dan Shi.

Arga menempatkannya di Kamar yang letaknya persis di sebelah Kamarnya.

"Tuan apa anda akan meninggalkan saya di sini?"tanya Shi, yang mengetahui jika Arga hendak pergi.

"Kau pikir aku akan menemanimu di sini? Memangnya kau siapa?"

"Bukan seperti itu Tuan, tapi bisakah anda tidak mematikan Air di sini jika hendak pergi?"

Arga melirik dan sedetik itu juga Shi langsung menundukkan wajahnya. Ia tidak bisa dan tidak mau menatap Arga.

"Kau jangan khawatir, aku tidak akan setega itu pada seseorang yang tengah sakit. Jadi Air akan tetap mengalir."

"Terimakasih Tuan."

🕊️🕊️🕊️

TING!

Lift berbunyi menandakan jika Kaisar dan Lisa sudah sampai di lantai tujuan mereka.

Dengan langkah yang terburu-buru Lisa menuju unit Arga.

"Pelan-pelan sayang, kau bisa tergelincir jika berlari seperti itu."

Kata Kaisar yang khawatir dengan Istrinya.

"Aku akan baik-baik saja Mas, kau jangan khawatir."

Sampai di depan Unit Apartemen Arga, Lisa segera menekan Bel.

"Kenapa Arga lama sekali membuat pintunya."

"Sabar sayang. Mungkin Arga tengah mandi atau tertidur."

"Sore-sore begini ia tidur! Itu tidak mungkin Mas."

Sebagai seorang Ibu Lisa pasti sangat Khawatir jika mendapat kabar kalau Putranya membawa seorang gadis di Apartemen pribadinya. Apalagi jika wanita itu adalah wanita malam seperti yang di katakan Jessie.

Lisa takut jika anaknya itu terjerumus dalam pergaulan bebas.

Shi yang mendengar suara Bel pintu menawarkan diri untuk membuka pintu.

Arga yang mengira jika itu Jessie yang kembali datang. Memutuskan untuk membukanya sendiri.

"Tidak perlu!"

Kata Arga yang langsung melangkahkan kakinya.

Bola mata Arga seperti akan terpisah dari tempatnya, ketika melihat Lisa dan Kaisar berdiri tepat di hadapannya ketika pintu ia membuka pintu.

"Mamah!"

"Arga!"

Lisa menatap penuh curiga pada Anaknya itu.

Karena ia tau jika Arga menunjukkan Ekspresi terkejut seperti ini, pasti ada sesuatu yang terjadi.

"Mamah dan papah kenapa datang kesini?"

"Memangnya kenapa jika Papah dan Mamahmu datang ke sini?"

"Tidak apa-apa Pah. Tapi aku hendak pulang ke Mansion."

"Mamah ingin masuk Ga."Pinta Lisa, berharap anaknya itu menyingkir, karena sejak tadi Arga menguasai pintu masuk.

"Tapi Mah. Aku ingin pulang ke Mansion, bagaimana kalau kita pulang bersama,"ajak Arga. Berharap Ibunya berkata Iya.

"Tapi Mamah ingin masuk dulu Ga."

"Tapi Mah!"

"Arga!"

Suara Kaisar sudah sangat tegas, menandakan jika Arga harus menuruti permintaan Lisa.

Arga menatap Lisa dengan sorot meminta agar Ibunya itu mengurungkan niatnya untuk masuk kedalam.

Tapi hal itu malah semakin membuat Lisa curiga sekaligus penasaran.

"Arga, beri Mamahmu jalan."Kata Kaisar.

Dan dengan berat hati, Arga menggeser tubuhnya memberi ruang untuk Lisa masuk kedalam.

Lisa mengedarkan pandangannya.

Ia tidak melihat apapun di sana, apalagi seorang wanita yang seperti di katakan Jessie.

Mata Lisa tertuju pada Kamar yang biasa di tempati Arga, dan ia segera menuju ke arah sana.

Tapi.

Sebelum Lisa membuka pintu Kamar itu.

Telinganya terlebih dahulu menangkap suara yang ia dengar dari Kamar yang berada di sebelah Kamar Arga.

Itu suara Benda pecah, seperti gelas!

Lisa melirik Arga.

Dan Arga langsung menundukkan kepalanya, ia sudah pasrah jika Lisa mengetahui keberadaan Shi. Saat ini ia tengah merutuki Gadis itu yang Sepertinya menjatuhkan Gelas di dalam sana, selain itu Arga juga tengah memikirkan alasan apa yang ia gunakan. Jangan sampai Kaisar tahu jika Gadis itu adalah Putri Jason.

Tanpa mengatakan apapun Lagi, Lisa bergegas menuju Kamar yang berada di sebelah Kamar Arga.

CEKLEK...

Perlahan Lisa membuka pintu.

Dan.

Tubuh Lisa seketika lemas dia saat keterkejutan menyentak hatinya.

Lisa menangkap sosok Gadis yang memiliki tubuh kecil dan kurus tengah membersihkan pecahan beling di lantai.

Shi yang juga terkejut!

Mengira jika itu Arga yang membuka pintu Kamarnya.

"Maaf. Saya tidak...!"

Shi menggantungkan ucapannya ketika melihat Wanita paruh baya namun masih terlihat sangat cantik dan anggun yang ada di ambang pintu Kamarnya.

Aawwww...

Rintihan Shi yang tangannya terkena pecahan gelas menyadarkan Lisa yang tengah mematung menatap Shi.

Lisa yang melihat tangan gadis itu terluka dan mengeluarkan darah segera menghampirinya.

Tapi sebelum itu ia berteriak terlebih dahulu memanggil Arga dan Kaisar.

"Kau tidak apa-apa!"

Panik Lisa yang segera meraih tangan Shi.

"Ada apa sayang!"

Kaisar yang panik segera masuk, dan ia pun tak kala terkejut ketika melihat Shi di dalam Kamar itu.

Dengan spontan.

Kaisar menjauhkan tubuh Istrinya dari Gadis asing yang baru ia lihat.

"Siapa dia! Arga!"panggil Kaisar, dengan suara menggema.

"Arga! Siapa dia?"

Kaisar kembali mengulangi pertanyaannya ketika Arga memasuki Kamar Shi.

"Mas. Biarkan aku mengobati lukanya dulu."

Pinta Lisa yang tidak tega melihat tangan Gadis itu berdarah.

"Tidak sayang! Kau tidak mengenali Gadis itu."

"Dia berada di Apartemen anak kita Mas, itu Artinya Gadis ini bukan orang asing."

Entah mengapa tiba-tiba Lisa merasa kasihan dan tersentuh ketika melihat Gadis itu.

Yang awalnya Ia panik dan khawatir ketika mendengar Arga membawa seorang gadis.

Tapi saat ini Lisa malah bahagia setelah melihat Gadis yang berada di Apartemen Arga ternyata Shi.

Dengan terpaksa Kaisar membiarkan Lisa untuk mengobati tangan Shi yang terluka.

🕊️🕊️🕊️

Beberapa menit berlalu.

Mereka berempat duduk di sofa saling berhadapan.

Kaisar dan Lisa seperti tengah menyidang kedua muda-mudi itu yang tertangkap basah berada di Satu atap yang sama.

Arga hanya bisa menunduk, dalam otaknya tengah bekerja dan menyusun alasan yang tepat yang akan ia ungkapkan pada Orangtuanya.

Sementara Shi.

Gadis itu terlihat senang dan lega, karena ia berharap jika Lisa dan kaisar bisa membebaskannya dari Arga yang telah menculik dan menahannya di Apartemen itu.

"Sekarang jelaskan pada papah Siapa Gadis ini dan kenapa dia bisa berada di Apartemen mu?"tanya kaisar yang memulai pembicaraan di antara mereka berempat.

Bersambung.....

🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️

Terimakasih sudah berkunjung ke cerita ini 🙏

Minta dukungannya ya 🙏

Lope banyak-banyak untuk semuanya ❤️❤️❤️