Menikah karena perjodohan membuat Arash begitu emosi, tanpa tahu siapa wanita yang sudah di pilihkan oleh orang tuanya, Tanpa melihat wajahnya ... Arash menikahinya namun ... Di malam pertamanya ia juga menikahi wanita lain demi mengusir istri pertama, Saat tahu siapa wanita di balik Niqab , penyesalan Arash rasakan, namun ... sudah tak bisa di perbaiki karena luka yang sudah ia torehkan, Ya... Wanita berniqab itu adalah wanita yang ia cari dan wanita yang ia cintai selama ini. Bagaimana kisahnya...
"Pergilah kau bersama nya, anggaplah diri ku yang tak pernah ada, jangan pernah kau. lukai hatinya, cukup aku saja"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fiah MSI probolinggo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19
Fafa pun kembali bersama dengan Om Tanu.
''Terimakasih om, Karena om datang tepat waktu, '' ucap Fafa
'' tapi Fafa yakin, kalau Fafaa sudah tidak ingin kembali pada Arash,?" tanya om Tanu
''Yakin, Om. Karena biar bagaimana pun, Fafa tidak. mau menyakiti wanita lain. apalagi saat ini posisi Mbak Alina lebih kuat dari Fafa, Fafa sudah jatuh talak, sedangkan mbak Alina tidak, jadi... biarlah Fafa yang mengalah, '' ucap Fafa setaua terus melangkah kan kakinya bersama Om Tanu, sedangkan mobilnya Om Tanu kini sudah terparkir di depan rumah Fafa.
''Kalau begitu, demi menghindari hal yang tidak-tidak, Kau ikutlah dengan Om dan tante.
Mungkin kau akan kepikiran pada bibimu, tapi... Arash atau yang lainnya bisa saja datang kemari lagi, Jika kau sudah yakin maka ikutlah dengan Om, Ada baiknya juga kau ikut dengan Om, disana kau bisa menemukan suasana baru dan bisa melupakan semua hal dalam bulan ini, '' ucap Tuan Tanu seraya masuk kedalam pekarangan rumah Fafa. Yang mana sang istri sudah menunggu nya.
''Assalamu'alaikum, '' ucap Tuan Tanu dan Fafa bersamaan
''Waalaikumsalam, Kalian bisa bersamaan , lalu kenapa si itu pulang dengan tergesa-gesa, ?'' tanya Mamanya Hans
''Kakeknya Arash, sedang tidak baik-baik saja, penyakit nya kambuh, Ma. lagian Mama kenapa terlihat begitu membenci nya, '' ucap Tuan Tanu seraya menyerah kan tangannya untuk di salami istrinya.
''Bagaimana aku tidak kesal, Pa. Dia sudah menyakiti Fafa kita, kau tahu.... anak kita juga merasakan sakit itu, '' gerutu Mamanya Hans yang membuat Fafa menatap kearahnya.
Bibinya tersenyum mendengar ucapan Mamanya Hans.
''baiklah, silahkan masuk kak. Ayo kita langsung sarapan pagi, semua makanan kesukaan kakak sudah dibuatkan oleh kak Tanu, '' ucap bibinya Fafa.
''Wah kebetulan nih, perut ku sudah keroncongan, Mang Yono, ayo kita sarapan bersama, '' ajak Tuan Tanu pada sopir nya.
''Tidak usah Tuan, nanti setelah tuan dan Nyonya selesai, '' tolak halus sang sopir yang merasakan tidak nyaman
''Tidak, Pak. ayo... tidak apa, kita akan duduk lesehan di lantai, biar tambah seru, '' ucap Mamanya Hans.
''Benar pak, ayo gabung saja, '' ucap bibinya Fafa. Akhirnya mang Yono ikut gabung sarapan pagi dengan majikannya.
Yono sangat beruntung mendapatkan majikan yang sangat baik, ia sudah 10 tahun bekerja dengan Tuan Tanu.
Ia menatap seluruh anggota keluarga, Mang Yono merasa adem dan tentram melihat keluarga yang begitu harmonis.
'Ya Allah, semoga keluarga ini selalu di beri kesehatan dan kesejahteraan, Amin, ' bathin mang Yono.
...----------------...
''Ini kasus yang tidak begitu penting, kau akan mudah memenangkan kasus ini, tapi. kau sok sibuk sehatian, pasti ada hal lain yang ingin kau alihkan, benarkan, ?'' tanya sahabat Hans yang merupakan klien Hans.
''Apa yang kau katakan, Aku lagi serius menangani masalahmu, kau malah menggoda ku, udah sana pergi kalau tidak ada yang ingin kau lakukan disini, '' ucap Hans seraya mempelajari berkas yang akan bawa ke rana hukum . Memang mudah sih kasusnya.
''Udah jangan tegang gitu, kita udah pasti menang kok, itu harga Mama dan papaku, mereka hanya ingin mengambilnya saja, padahal ydahnjekas mereka hanya anak pungut, berbagi boleh, tapi tidak untuk di miliki sepenuh nya kan, '' ucap sahabat Hans
''Tidak semudah itu, Mil. Mereka pasti ada rencana tersembunyi, dengan fakta yang ada, mereka begitu berani menantang anak kandung, kemungkinan mereka memiliki bukti, entah itu bukti palsu ataupun benar, tapi kita harus menyelidiki sebelum persidangan tiba, '' ucap Hans.
''Kau benar, Hans. Mereka terlihat begitu santai, aku yakin.... pasti ada yang tidak beres, '' ucap Kamil.
''Sekarang biarkan aku bekerja, jangan ganggu aku lagi, '' ucap Hans yang kini masuk dalam akun saudara tiri Kamil.
'Wah, kau bisa nge hack juga, hebat... hebat,'' ucap Kamil saat melihat Hans masuk ke akun sosmed saudara tirinya.
''Ini pengacara nya bukan, '' tanya Hans
''Iya, dia pakai pengacara aji mumpung itu, kenapa, ?'' tanya Kamil
''Udah pasti ada yang gak beres, coba kau pulang sekarang, pasang CCTV kek, atau apa kek di ruangan pribadinya, " ucap Hans
''ah, baiklah. Kau bikin aku cemas saja, Hans. Semogakm saja mereka tidak licik, '' ucap Kamil
''Udah pasti mereka licik, Mil. Kalau kagak, ngapain kau dan dia harus berebutan hatta saat Papa mu baru saja meninggal, '' ucap Hans yang di benarkan lagi oleh Kamil.
Akhirnya Kamil pun keluar dari kamar Hans dan segera pulang, Sedangkan Hans masih sibuk mencari kejanggalan. Saudara Kamil sangat aktif bersosial media, Dia wanita yang kini berusia 22 tahun, aslinya baik, tapi ia terpengaruh oleh paman dan bibinya, sehingga ia menuntut harta itu.
Kamil tidak mempersalahkan jika saudara tirinya itu menginginkan sebagian hartanya, tapi disaat saudaranya itu menginginkan seluruh hartanya maka Kamil pun tidak ingin tinggal diam.
*******
*Dalam kegelapan malam, Wajahmu selalu mendatangiku, Kau adalah oenentang dalam jiwaku, senyuman mu adalah penyemangat bagiku, Entah sejak kapan hati ini terisi kan namamu, tapi aku yakin... hanya kau yang aku cintai.
Meski terkadang, Cinta ini hanya bisa menyiksaku, Tapi aku berharap... kau selalu bahagia, Dimanapun, bersama siapapun dirimu, hanya bahagiamu yang aku inginkan.*
Kini Fafa berada di. kamar Hans. Ia menemukan sebuah kertas, Fafa tersenyum kala membaca tulisan itu, Tulisan yang begitu tapi dan cantik.
'Siapa wanita beruntung yang mendapat kan cintamu, kak,?' bathin Fafa
Tanpa ia sadari bahwa dirinyalah wanita yang begitu Hans cintai. Fafa menyimpan kertas itu di dalam laci, ia tidak ingin saat Hans kembali, Ia kebingungan mencari kertas itu.
Kakak pun melanjutkan membereskan kamar yang ditempati oleh Hans, Meskipun kamar itu terlihat rapi nama Ia tetap membersihkannya.
Malam adalah kesempatan yang indah untuk berdo'a, beristirahat, memaafkan, melupakan dan memulai hati untuk esok yang lebih baik. Kini malam terasa dingin, hatipun merasakan kebekuan yang teramat.
"Dek, aku akan membawa Fafa bersama kami, disini, tidak menutup kemungkinan Arash akan datang lagi. Saya hanya cemas, jika Fafa akan mengalami trauma. " ucap tuan Tanu
"Mending kau juga ikut kami, sudah tidak ada yang harus kamu jaga, Kita bisa menikmati kopi tiap pagi, " ucap Mama nya Hans.
"Ma, Kau tidak boleh banyak-banyak minum kopi katanya dokter, " ucap tuan Tanu
" Iya Pak, gak sering kok, hanya seminggu 6x yang kan, Neng,?" tanya Mamanya Hans pada Bibinya Fafa
"Itu udah terlalu sering, Ma. Kau mau masuk rumah sakit lagi," ucap Tuan Tanu
"Iya, Mama akan menguranginya kok, Papa tenag saja paling seminggu hanya 3x, " ucap Mamanya Hans seraya tersenyum pada suaminya
"Kak, Apakah Fafa mau, Kalau Fafa mau... saya mah ikut saja, " ucap bibinya Fafa
"Jika kau mau, pasti Fafa akan mau, Ayo ikutlah, ketimbang ketemu keluarga si onoh, lagian kan kita harus menghadiri persidangan, Ih... bikin kesel kalau ingat, " ucap kesal mamanya Hans.
"Udah jangan pada emosi. Ma.. aku tahu Arash, dia baik anaknya, tapi dengan kejadian ini, Papa pun tidak membenarkan apa yang ia lakukan, ia sudah jelas salah dan berdosa pada Fafa, tapi kembali lagi pada diri kita, Apakah kita sudah lebih baik dari mereka?" tanya Tuan Tanu yang mampu membuat mereka terdiam.
" Cukup kita dampingi Fafa, dan beri dukungan untuk Fafa, itu sudah cukup, Ma" ucap tuan Tanu.
sampe ara menikah dengan hans