Calon Kakak Ipar Ku Menjadi SuamiKu

Dia melihat Alan di meja makan. "Kak Alan.." ucap Adel. Alan yang sedang makan mie dengan lahap terkejut melihat istrinya pulang.

Dia menghentikan makan nya.

"Kenapa kakak makan mie instan tengah malam? Kenapa kakak tidak menelpon ku untuk membeli makanan?" tanya Adel.

"Saya sudah sangat lapar." ucap Alan.

"Makan mie sedikit saja tidak akan membuat kakak kenyang, aku akan memasak sebentar untuk kakak." ucap Adel langsung meletakkan tas nya dan Memasak ke dapur.

Alan melihat Adel memasak dengan cepat agar dia tidak kelaparan. Setelah masak Adel membuat nya di atas meja.

"Kakak makan lah dulu, aku akan Ke kamar bersih-bersih." ucap Adel.

Alan tidak mengatakan apapun dia melihat masakan Adel.

"Saya sudah kenyang." ucap Alan. Adel menghela nafas panjang. "Kekuatan mie hanya membuat perut kenyang Satu jam ke depan. Makan lah agar kakak tidak kelaparan." ucap Adel memaksa Alan.

"Aku minta maaf karena pulang terlalu larut, aku menonton film dengan teman ku ke bioskop." ucap Adel.

"Saya tidak mau tau. Dan sama sekali tidak perduli!" ucap Alan.

Adel menghela nafas panjang. Tidak ingin lama-lama mendengar kan kata-kata suami nya yang menyakit kan akhirnya dia memilih untuk pergi ke kamar nya.

Sampai di kamar dia mandi menukar baju dan berbaring di kasur.

Alan di bawah baru selesai makan, dia mengelus perut nya yang sudah sangat kenyang sekali.

"Huff akhirnya perut ku berisi juga, aku sudah sangat lapar sekali." ucap nya. Tidak beberapa lama akhirnya dia masuk ke kamar nya.

Satu Bulan sudah mereka menikah...

Tidak ada kemajuan dalam hubungan mereka berdua.

"Kak hari ini aku boleh minta temanin ke rumah Bunda sama ayah?" tanya Adel.

Alan yang sedang duduk di ruang tamu menoleh ke arah Adel.

"Kenapa saya harus ikut? Itu adalah orang tua kamu. Pergi lah sendiri, kamu punya supir sendiri." ucap Alan.

"Tapi mereka yang meminta kakak ikut." ucap Adel karena mereka baru saja pulang.

"Saya sedang sibuk, saya tidak memiliki waktu ke sana." ucap Alan.

"Tapi kak." Alan menatap Adel dengan tatapan tajam. Seketika Adel langsung mengerti, dia menundukkan kepalanya karena takut.

"Baiklah kak, aku akan pergi sendiri." ucap Adel. Alan menghela nafas panjang.

Tidak beberapa lama Adel sudah siap untuk pergi dia ijin kepada suami nya.

"Kak aku ijin dulu yah." ucap Adel menyodorkan tangan nya namun tak kunjung di balas oleh Dika.

Sarah tidak ingin membuat suami nya marah ke lagi akhirnya dia pergi tanpa jawaban dari suami nya.

Alan melihat Adel pergi. "Bagus deh dia sudah pergi, aku bisa keluar hari ini." ucap Alan.

Dia berpakaian rapi setelah itu dia mengendarai mobil nya sendiri ke sebuah Cafe.

Tidak beberapa lama akhirnya sampai. Dia seperti mencari seseorang.

"Hayy Alan..." sapa seorang perempuan yang cantik.

Alan tersenyum dia menghampiri perempuan itu.

"Maaf yah sudah buat kamu lama nunggu." ucap Alan. "Gak apa-apa kok, kamu mau minum apa?" tanya Siska.

"Humm Jus jeruk saja. " ucap Alan.

"Kamu gak apa-apa ke sini tanpa di tau istri kamu?" tanya Siska.

"Huff aku tidak perduli sama sekali tentang dia, aku sangat muak kepada nya. Aku sangat merindukan kamu." ucap Alan.

Beberapa hari ini Alan dekat dengan teman lama nya itu. Alan menjadikan dia pelampiasan karena Mutiara tak kunjung memberikan dia kabar.

Alan sudah mulai muak mencari kabar mutiara itu sebab nya dia memutuskan untuk dekat dengan Siska.

"Setelah ini kamu mau kemana? aku bakal temanin kamu." ucap Alan..Siska menggeleng kan kepala nya.

"Aku tidak ingin kemana-mana, aku hanya ingin bersama kamu." ucap Siska. Alan tersenyum.

"Kamu mau ikut aku ke sesuatu tempat?" tanya Alan.

Siska mengangguk sambil tersenyum. Setelah selesai minum mereka meninggalkan Cafe itu.

"Kita kenapa ke hotel?" tanya Siska.

"Kamu sudah tau lah, ini hari libur ku, aku ingin istirahat di sini, kamu temanin aku yah." ucap Alan.

"Yakin hanya di temenin saja?" tanya Riska. Alam tersenyum Nakal. Dia menggandeng Riska keluar dari dalam mobil.

Mereka memesan kamar. Setelah sudah ada mereka masuk.

"Hotel nya cukup Bagus. Susana nya sangat mendukung." ucap Riska, Alan tersenyum.

"Aku rasa kamu tidak akan bisa tidur nyenyak dengan pakaian seperti ini, sini aku bantuin buka." ucap Riska.

Alan dengan pasrah membiarkan Siska membuka baju nya.

"Aku tidak pernah berfikir kalau badan mu Akan sebagus ini." ucap Riska. "Apa kamu ingin menyentuh nya?" tanya Alan. Riska mengangguk.

Mereka berdua tidak bisa menahan lagi. "Riska kamu sangat pandai merayu saya, ini semua salah kamu kalau terjadi sesuatu kepada kamu." ucap Alan langsung mencium bibir Riska.

"Lakukan apapun yang membuat kamu senang." ucap Riska. Alan tersenyum. Tidak beberapa lama mereka bercinta dengan sangat senang hati.

Sementara Adel sampai di rumah nya tidak bertemu orang tua nya.

"Bunda sama ayah kemana sih? kenapa mereka tidak ada di rumah? Bukan nya mereka sudah kembali dari luar negeri?" tanya Adel.

Tidak beberapa lama Mobil ayah nya masuk.

"Ayah... Bunda.. Aku sangat merindukan bunda." ucap Adel langsung memeluk Bunda nya.

"Jangan lebay deh Adel! Bunda sama ayah sangat lelah." ucap Bunda nya.

"Tapi bunda aku sangat merindukan kalian." ucap Adel.

"Sebaiknya kamu pergi dari sini, jangan mengganggu ayah dan Bunda. Kami mau istirahat." ucap Bunda nya.

Adel terdiam melihat orang tua nya masuk.

"Mereka yang meminta ku datang. Tapi kenapa mereka mengabaikan ku seperti ini? Apa karena Kak Alan tidak ikut?" batin Adel.

Tidak ingin lama-lama di sana, dia mengambil barang-barang yang dia butuhkan milik nya sendiri dari kamar dan setelah itu pergi.

Sebenernya Adel juga tidak ingin kembali ke rumah itu, namun karena orang tua nya mana mungkin dia tidak datang untuk mengunjungi mereka sesekali.

Tidak beberapa lama akhirnya dia meninggal kan rumah itu. Tidak ada tempat lain yang dia kunjungi lagi dia memilih untuk kembali ke rumah nya.

Sesampainya di rumah dia melihat garasi terbuka dan mobil suami nya tidak ada.

"Kemana kak Alan? Dia bilang mau istirahat kok sudah tidak ada?" ucap Adel dalam hati.

Adel masuk ke rumah dan langsung menelpon suami nya. Beberapa kali panggilan namun tidak kunjung di jawab.

"Loh kok gak di jawab sih?" tanya Adel dalam hati.

"Kemana yah kak Alan?" ucap Adel.

Sementara di kamar hotel Alan baru saja selesai dengan Riska. Mereka berciuman dan berpelukan.