Menikah Dengan Dosen Killer

Regan menyeringai licik menatap senyum mengembang dari Hana,ia memang memikirkan perkataan Hana yang mengatakan jika masih kecil namun ia juga tak mudah dekat dengan wanita maka dari itu ia menerima permintaan orang tua nya yang menikah dengan Hana mahasiswa nya yang terkenal akan kenakalan yang ia buat setidak nya ia mengenal Hana meski tidak terlalu jauh.

"Kita akan tetap menikah jadi tidak perlu mencari wanita lain untuk saya"ucap Regan.

"Pak coba anda pikir-pikir lagi deh aku ini masih belum genap dua puluh tahun loh jika bapak menikah dengan ku yang ada pak Regan akan di repotkan sama oleh ku,aku juga tidak bisa ngapa-ngapain selain makan dan tidur memang nya pak Regan mau memiliki istri seperti itu"ucap Hana.

"Saya ini mencari istri bukan pembantu lagi pula jika kamu sudah menjadi istri saya kamu akan bisa semua nya"ucap Regan datar.

"Maksud pak Regan bagaimana"tanya Hana heran.

"Jika sudah menikah kamu akan tahu nanti"ucap Regan tak menjawab pertanyaan Hana lagi.

"Cih kenapa kalau bicara dengan yang tua-tua begitu banget sih apa susah nya katakan saja"ucap Hana menatap sinis Regan.

"Kamu mengatai saya tua Reyhana"ucap Regan datar.

"Gak ada tuh tapi jika pak Regan merasa begitu ya pak Regan udah tua dong"ucap Hana ketus.

"Seperti nya nanti mulut mu itu harus di kasih sesuatu dulu agar bisa bicara dengan baik"ucap Regan menatap Hana tajam.

"Belum juga menikah sudah seperti ini gimana kalau udah menikah"gumam Hana pelan melirik Regan.

"Ck aku masuk duluan pak sudah kan bicara nya"ucap Hana ketus berdiri dari duduk nya.

Regan juga ikut berdiri dari duduk nya seperti nya sekarang jika bicara dengan Hana tidak ada gunanya nanti jika sudah menikah ia akan mengubah Hana agar berubah.

"Cepat sekali kalian bicara"ucap mama Rani.

"Iya perasaan kalian baru saja pergi sudah balik"ucap mama Ayu.

"Di luar dingin maka nya kami masuk ma"ucap Regan melihat Hana diam saja.

"Kita makan malam dulu semua sudah siap di meja makan"ajak mama Rani.

Mereka semua bergegas ke meja makan karna memang sudah jam makan malam sudah sedikit telat menunggu Regan dan Hana yang tadi berada di luar. Mereka makan dengan diam hanya Regan yang sesekali melirik Hana yang seperti nya tidak selera makan karna Hana terlihat melamun.

Setelah bicara panjang lebar mengenai pernikahan kedua nya yang akan di lakukan beberapa hari lagi sesuai dengan keinginan Hana yang hanya ijab kabul saja tanpa adanya pesta pernikahan keluarga Regan meninggalkan kediaman keluarga Hana.

"Kamu ini kenapa begitu sayang pesta pernikahan itu cuma sekali seumur hidup mama bahkan sudah merancang bagaimana pesta pernikahan mu yang akan di buat mewah dan meriah malah kamu tidak mau pesta bahkan cuma ijab kabul saja"ucap mama Rani.

"Ma tadi Hana sudah menjelaskan nya bukan Hana ke kamar dulu capek"ucap Hana bergegas ke kamar nya karna tubuh nya lelah begitu juga dengan pikiran nya.

"Biarkan saja ma setidak nya untuk saat ini mereka akan menikah kalau pesta suatu saat pasti akan di lakukan juga kita tunggu waktu nya saja"ucap papa Adit di angguki mama Rani.

"Semoga putri kita bahagia dengan pernikahan nya pa"ucap mama Rani menatap punggung Hana yang menjauh.

"Amin ma papa yakin Regan bisa menjaga dan membahagikan putri kita"ucap papa Adit juga menatap punggung Hana yang sudah tak terlihat lagi.

"Cepat sekali dia besar pa padahal baru saja kita memiliki nya dan dalam waktu dekat ini dia akan memiliki keluarga sendiri"ucap mama Rani membuat papa Adit merangkul pundak istri nya tersebut.

"Ini juga untuk kebaikan nya ma untuk kebahagiaan nya"ucap papa Adit di angguki mama Rani.

"Ayo masuk istirahat sudah malam juga"ucap papa Adit pada mama Rani.

Di dalam kamar nya Hana menatap malas ponsel nya yang begitu banyak pesan dan panggilan dari Sila dan Febi yang menanyakan tentang lamaran dan pernikahan nya dengan Regan,maklum saja kedua nya sama-sama memiliki tingkat penasaran yang tinggi.

"Kalian tidak lelah apa menelpon gua dari tadi"ucap Hana kesal setelah mengangkat VC grup dari kedua nya.

"Bagaimana lamaran nya lancar bukan"tanya Sila penasaran tanpa menjawab ucapan Hana.

"Cih gimana gak lancar jika sudah di jodohkan sama di rencanakan mereka lebih dulu"ucap Hana kesal.

"Wah wah berarti kita akan pesta dong"ucap Febi mengejek Hana.

"Pesta kepala mu"ucap Hana ketus membuat kedua nya tertawa.

"Jadi kapan lo sama pak Regan menikah nya"tanya Sila.

"Entah lah gua juga gak tahu tapi mereka mengatakan dalam waktu ini"ucap Hana lesu.

"Jalani aja dulu mungkin memang di sini lah jodoh lo datang,kita tidak tahu kapan dan dengan siapa kita berjodoh apalagi ini pilihan orang tua lo pasti mereka sudah memikirkan nya dengan baik kenapa sampai bisa ingin menikahkan lo sama pak Regan,sekarang lo mungkin merasa semua nya terlalu cepat dan terpaksa mana tahu besok lo akan bahagia hidup dengan pak Regan"ucap Sila panjang lebar membuat Febi dan Hana diam mendengar nya.

"Kenapa lo pada diam"tanya Sila heran.

"Lo dapat kata-kata itu dari mana"tanya Febi di angguki Hana.

"Njirrr gua bicara panjang lebar begitu respon kalian cuma gitu doang"ucap Sila kesal.

"Bukan itu masalah nya tumben aja lo bicara bijak begitu heran gua biasa nya lo kalau bicara ngasal doang"ucap Febi membuat Hana tertawa pelan.

"Ehh anakonda gua memang bijak dari dulu cuma setelah berteman ama lo pada gua ikut gak waras kek gini"ucap Sila.

"Sialan lo"ucap Hana dan Febi bersamaan.

"Tapi apa yang gua bilang tadi benar njirr jalani aja dengan iklas"ucap Sila.

"Hmm iklas atau gak nya tetap aja gua jalani"ucap Hana malas.

"Bagaimana sama pak Regan apa dia juga menerima lo dengan baik"tanya Febi.

"Entah lah gua juga gak ngerti tu orang cuma diam aja tadi"ucap Hana.

"Kalau lo nikah berarti kita jarang dong bisa keluar bareng lagi kecuali di kampus doang"ucap Sila.

"Ck gak lah nanti bisa di atur gua mana mau di di rumah berduan sama tu orang mending gua ke cafe bantuin di sana bisa cepat gila gua kalau berdua sama dia"ucap Hana cepat membuat Sila dan Febi tertawa mendengar ucapan Hana.