Saat Dunia dalam Kekacauan Besar, Origin Tree memilih Jiwa yang Terpilih untuk merebut kembali Tahta Raja Tertinggi dari kekuatan Jahat.
Qin Chen, Pria berusia 39 tahun di Bumi, mati dalam tragedi tabrak lari. Jiwa miliknya Terpilih sebagai Jiwa Terpilih dari Origin Tree.
Saat aku hidup kembali, aku menggenggam Langit dan Bumi di bawah telapak tanganku. Punggungku menyangga kejahatan Dunia, mataku menghancurkan segalanya.
Melangkahkan kakiku, aku akan merebut kekuasaan atas Tahta Raja Tertinggi!
(Update: 2/Day Jam tak nentu.)
(Peringatan: Gaya penulisan asal, alur cerita acak/gak nentu.)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nara Official, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 19 : Paviliun Alkemis
Paviliun Alkemis
Di Kota Rumput Laut, Paviliun Alkemis adalah tempat terpenting Pertama di Kota tersebut. Karena Ketua Paviliun adalah seorang Alkemis di kelas Murid tingkat lanjut.
Meskipun di kelas Murid, namun di Benua tersebut akan sulit mendapatkan seorang Alkemis yang mau menetap di satu tempat untuk waktu yang lama.
Sekaligus, Alkemis sangatlah sulit untuk ditemukan. Bahkan, Alkemis kelas Master tidak pernah muncul di Benua, mereka lebih mementingkan diri untuk melakukan penelitian dibandingkan mengambil ketenaran di Benua.
Sebagai seorang Alkemis, menemukan sebuah terobosan baru adalah kebanggaan diri sendiri sebagai Alkemis. Karena itu, banyak Alkemis lebih menyembunyikan identitas dibandingkan membeberkannya.
Saat Qin Chen tiba di depan Paviliun Alkemis, Qin Chen melihat Paviliun Alkemis begitu besar dan juga luas. Bukan hanya itu saja, di luar Paviliun begitu banyak orang-orang yang keluar masuk Paviliun.
Qin Chen melangkah masuk kedalam untuk melihat Paviliun Alkemis. Sekaligus, Qin Chen tengah mencari Api yang dapat digunakan untuk melakukan Pemurnian.
'Semoga saja lebih murah dibandingkan beli di Sistem, begitu mahal. Tapi, di Sistem lebih ke arah Api terbaik dibandingkan disini.' Batin Qin Chen.
[...]
'Sistem, apa Api memiliki urutan?' Tanya Qin Chen.
[Menjawab Tuan: Ada 21 Jenis Api yang berada di urutan Surga dan Bumi. Jika Tuan bersedia membeli Sembilan Api Bencana Lotus Emas, Harga; 5.000.000 Poin Sistem, untuk sekarang.]
'5 Juta? Apa kamu serius? Atau kamu sedang membohongiku.' Balas Qin Chen yang tidak percaya.
[Menjawab Tuan: Sistem merekomendasikan Tuan untuk hari ini, selebihnya akan menjual dengan harga normal. Sembilan Api Bencana Lotus Emas adalah Api peringkat no.9 di jejeran Api Surga dan Bumi.]
'Baiklah, beli sekarang!'
Qin Chen tidak ragu lagi, meskipun berkurang 5 Juta Poin Sistem, Qin Chen tidak peduli karena dia dapat mencarinya lagi. Terpenting, Api ini memiliki peringkat ke 9 dari Api Surga dan Bumi.
[Selamat Tuan, karena berhasil membeli Sembilan Api Bencana Lotus Emas. Harga; 5.000.000 Poin Sistem.]
Pada saat itu, Qin Chen merasakan tubuhnya mengalami kebakaran di sekujur tubuhnya. Nyala api membakar darah dan tulang, ini membuat Qin Chen merasakan lebih ringan.
Qin Chen tersenyum tipis, dan masuk lebih dalam melihat-lihat kesana-kemari. Setelah beberapa saat, Qin Chen pergi ketempat penjual bahan-bahan herbal di dekat sana.
"Selamat datang Tuan, apa ada yang bisa saya bantu?" Sambut penjualan bahan herbal dengan ramah kepada Qin Chen.
"Tolong siapkan 120 Daun Naga, 60 Kelopak Api Ungu, dan 30 Kristal Tulang." Ucap Qin Chen kepadanya.
Wanita itu terkejut, dia lalu membalasnya dengan nada gugup. "Ba- Baik Tuan, mohon tunggu sebentar, saya akan menyiapkan bahan-bahan tersebut."
Qin Chen mengangguk kecil, wanita itu menyiapkan bahan-bahan yang Qin Chen butuhkan. Sedangkan Qin Chen, dia masih berdiri disana sambil melihat orang-orang yang berdatangan.
'Setidaknya aku dapat membuat 30 Pil Pemurnian, dimana berguna bagi kultivator di Ranah Pembersihan Qi yang akan menerobos ke Ranah Pemurnian Qi.' Batin Qin Chen.
Saat melihat keluar pintu, Qin Chen melihat Pemuda yang terlihat akrab dengan sikapnya, sombong!
'Jika dilihat-lihat, apa dia adalah Pemuda dari Klan Mo? Sepertinya benar, sikapnya saja sudah terlihat jelas begitu sombong.' Qin Chen berbicara sendiri di dalam benaknya.
Di sana, pemuda itu melihat Qin Chen tengah berdiri di depan penjual bahan-bahan herbal. Melihat Qin Chen disana, dia begitu terkejut melihat Qin Chen masih hidup.
'Bagaimana mungkin! Bagaimana bisa Qin Chen masih hidup! Jelas-jelas keluarga telah menyewa Pembunuh Bayaran untuk membunuhnya di Hutan!' Pemuda itu dengan kesal berbicara di dalam hatinya.
Mo Feng Tuan Muda Keluarga Mo, di usianya yang sekarang 18 tahun telah mencapai Ranah Pembersihan Qi tingkat 9 dimana dia adalah jenius muda paling berbakat dan memiliki masa depan tak terbatas.
Namun sekarang, jenius di Kota Rumput Laut dipegang Qin Chen. Tapi Qin Chen belum menunjukkannya, dan jenius masih di pegang oleh Mo Feng saat ini.
Mo Feng masuk kedalam untuk menemui Qin Chen disana, dia bersikap tenang seakan tidak terjadi apapun. Setelah tiba didekat Qin Chen dengan rombongannya di belakang, Mo Feng menyeringai sombou.
"Apa ini? Apa ini Tuan Muda Qin? Kenapa Tuan Muda Qin ada di Toko bahan herbal. Ah! Maafkan saya, andakan tidak dapat Berkultivasi dan hanya menjadi sampah yang memalukan di Keluarga Qin." Ucapnya begitu tajam menghina Qin Chen secara terang-terangan.
Rombongannya di belakang tertawa menghina Qin Chen secara terang-terangan. Banyak orang-orang disana membisik-bisik tentang Qin Chen saat ini, dimana dia dikenal tidak dapat Berkultivasi di usianya sekarang.
Menjadi beban keluarga dan sekaligus menjadi bahan penghinaan bagi keluarga besar lainnya di Kota. Mendengar hal tersebut, Qin Chen tersenyum tipis dan mendekati sambil melihatnya begitu tajam.
"Benarkah?" Ucap Qin Chen.
Bersamaan dengan suara tersebut, Qin Chen mengarahkan kepalan tangan ke arah pusaran perutnya. Seketika, dentuman keras menghantamnya dan menghempaskan Pemuda tersebut kebelakang hingga menabrak dinding.
Brukk!
"Urghhk!" Seteguk darah keluar dari mulutnya, rombongan pemuda itu tidak berkedip melihatnya.
"Hajar bocah sialan itu! Serang!" Ucap sala satu dari mereka memberikan perintah kepada teman-temannya untuk menyerang Qin Chen disana.
Mereka semua melesat ke arah Qin Chen, Qin Chen dengan mudahnya menumbangkan mereka semua dengan gerakan singkat dari Qin Chen.
Bammm! Bammm!
Brukk!
Terhempas kebelakang, jatuh kebawah dan terlempar keluar dari Paviliun. Qin Chen menendang mereka semua tanpa sedikitpun keraguan, meskipun dia mengetahui Aturan di Paviliun, namun sekarang beda lagi.
Suara-suara keributan dibawah terdengar oleh Tetua yang berada di lantai kedua. Mendengar hal tersebut membuatnya turun kebawah untuk memastikan apa yang terjadi dan siapa yang membuat keributan di Paviliun.
Qin Chen disana berjalan ke arah Mo Feng yang mencoba berdiri disana, namun kaki Qin Chen menekannya kebawah.
Bang!
"Argkkk ... Le– Lepaskan aku, Keparat!" Ucap Mo Feng tidak terima dengan penghinaan yang Qin Chen berikan.
Namun Qin Chen mengabaikannya, dan tetap menginjaknya kebawah. Sedangkan dari sudut lain, Tetua Paviliun melihat tindakan Qin Chen yang menghajar orang di dalam Paviliun Alkemis.
Ada banyak orang yang takut melihatnya karena Aura yang di pancarkan olehnya dapat dirasakan oleh mereka. Tapi Qin Chen seperti merasakan Aura semut, dan bahkan tidak membuatnya merespon sebagai ancaman.
Qin Chen menyeringai dan bersuara. "Melepaskan? Tentu, kau dapat lepas namun ke dalam keputusasaan!"
Menunjuknya dengan jari, cahaya merah melesat masuk kedalam tubuhnya. Dia merasakan kesakitan di sekujur tubuhnya, perasaan putus asa yang menghantuinya tidak berhenti-henti.
Wajahnya langsung pucat dengan tubuh gemetaran ketakutan. Semua orang melihatnya, tidak percaya bahwa Qin Chen benar-benar membua Mo Feng ketakutan hingga pucat seperti itu.
Sementara Tetua yang melihatnya, dia merasakan kekuatan sebelumnya begitu jahat bahkan dia sendiri merasakan merinding.
'Pemuda itu, tidak dapat di anggap remeh.' Batinnya yang merasakan kekuatan jahat sebelumnya.
...
*Bersambung ...
jarang bgt baca novel system...kika ini bagus..wy not...
cus like coment subrek vote follow autor & bunga desa...
oke lanjoouuttss....