Aresha Ravan Aravella harus bekerja keras sejak SMA. Dan kini dia bekerja di salah satu perusahaan Makanan Instant terbesar di sebuah Kota Besar.
Menjadi Budak. Maksudnya menjadi Sekretaris level S untuk Seorang President Direktur yang begitu tampan bernama Alvarro Osmond Cullen.
Dan, Akhirnya tiba juga dimana dia bisa lepas dari jeratan Alvarro karena sebuah keberuntungan menggapai ke dirinya. Aresha memenangkan sebuah Kupon Undian senilai 2 Milyar.
Aresha memutuskan mengundurkan diri dan bebas menikmati hidup.
Namun hanya dengan sebuah kata "Saya Tolak" dari seorang Alvarro. Kini Aresha harus terjerat semakin dalam di kehidupan Alvarro.
Penasaran dengan kisah Kocak, Romantis, dan pastinya selalu bikin baper. Langsung simak aja cerita nya ya 💋
Follow IG Mama @ma2.zan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MamaZan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mau Aku Bantu
.....
"Kamu mampu..??" ucap Alvarro pendek membuat Lucy mengembangkan senyuman nya.
Sedangkan Aresha sedikit kecewa dengan jawaban Alvarro. Walaupun memang awalnya dia pernah menawarkan ke Lucy untuk menggantikan posisinya. Tapi saat ini dia tidak rela tempat nya di gantikan oleh Lucy.
"Tentu saja Pak Alvarro....Saya pasti bisa lebih baik melayani Bapak...." jawab Lucy dengan manjanya.
"Lucy..." seru Aresha benar-benar tidak suka dengan ucapan Lucy.
"Tapi sayang nya... Tidak ada yang bisa menggantikan posisi Aresha...!" sela Alvarro memotong ucapan Aresha.
"Dan jangan pernah membandingkan dirimu dengan Aresha-ku..!!" lanjut Alvarro penuh penekanan dan tatapan dingin nya ke Lucy.
Glekkk
"Pak... buu-kan itu maksud saya..!" ucap Lucy terbata-bata.
"Aresha..." panggil Alvarro lembut ke Aresha yang saat ini tertegun mendengar ucapan nya.
"Ehh iya Pak..." jawab Aresha yang masih tidak percaya dengan ucapan Alvarro.
"Ayo..." sambung Alvarro.
"Baik Pak..!" balas Aresha singkat mengikuti Alvarro dengan berjalan sejajar bersama.
"Ckkk...!!!! Awas saja kamu Aresha..!!! Erza akan menjadi milik ku seutuhnya..!!" gumam Lucy menatap kesal ke arah Aresha.
Lucy sangat iri dengan segala yang di miliki Aresha. Memiliki pacar yang tampan dan posisi yang bagus di perusahaan ini.
Sedangkan Aresha terus mengingat ucapan Alvarro "Aresha-ku... ?? sejak kapan aku jadi milik dia..!!" batin Aresha.
"Aresha - ku, Aresha - ku..." Aresha terus saja bergumam dalam hatinya sambil tersenyum mengingat bagaimana Alvarro mengatakan kalimat tersebut dengan begitu tampan nya dan melihat ekspresi kesal Lucy.
Walaupun Aresha sangat yakin Alvarro mengatakan hal tersebut karena memang tidak ingin memecat dirinya.
"Aresha..." panggil Alvarro. Namun Aresha sepertinya masih berada di dalam pikiran nya.
"Aresha..."
"..."
"Areshaaa...Awas....!!" seru Alvarro yang langsung menarik tangan Aresha karena hampir menabrak pintu di depan nya.
"Dasar ceroboh...!!" ketus Alvarro sambil menyentil kening Aresha dengan sangat lembut. Hampir lebih seperti belaian di keningnya.
"Makasih Pak..." ucap Aresha malu-malu karena kembali membuat kesalahan.
"Hmm.. Ada yang sakit..?" tanya Alvarro sambil memeriksa tangan dan kaki Aresha.
"Tidak ada Pak.." jawab Aresha cepat dan menjauhkan badan nya.
"Hmm..." Alvarro kembali merutuki sikapnya yang tidak bisa mengontrol dirinya.
Kurang lebih tiga jam, mereka akhirnya menyelesaikan kan meeting dengan klien mereka.
Cukup lama karena mereka akan mengadakan kolaborasi antara dua produk.
Setelah selesai, Alvarro melihat jam tangan nya yang menunjukkan sudah pukul empat sore.
Ring ring
Sepanjang perjalanan menuju lantai lima belas ponsel Aresha terus berbunyi. Namun Aresha tidak menggubris ponselnya. Karena Aresha tahu siapa yang menghubungi nya saat ini. Nada dering khusus untuk kekasih nya.
Alvarro terus melirik ke arah Aresha. "Tidak di angkat..??" ujar Alvarro ke Aresha ketika mereka berada di dalam lift.
"Tidak perlu Pak...!" jawab Aresha singkat.
Sedetik kemudian, bunyi notif pesan singkat di ponsel Aresha.
Aresha meraih ponsel dari saku blazernya dan membaca pesan singkat dari Erza.
'Kenapa tidak angkat telponku..?' (Erza)
'Meeting..' (balas Aresha singkat)
'Aku akan menjemput mu sepulang kantor sayang..' (Erza)
'Tidak perlu..' (Aresha)
'Tapi aku akan tetap menjemput mu, Aku rindu..' (Erza)
"Ckkkk...!!" Tidak sadar Aresha berdecak dengan begitu keras. Dirinya benar-benar muak membaca pesan dari Erza.
Ting
Pintu lift terbuka. Sebelum Alvarro keluar dari lift dirinya menoleh ke arah Aresha "Sudah Aku katakan...Kamu bisa gunakan aku kapan pun kamu mau..!" ucapnya dan berlalu meninggalkan Aresha yang masih mencerna ucapannya.
"Pakkk..?" seru Aresha yang begitu pelan. Kepalanya mencoba mencerna apa maksud ucapan Alvarro.
Kembali terlintas di kepalanya. Dirinya berada di bawah kungkungan Alvarro. Lalu Alvarro mengatakan
"Aku tidak peduli apapun jawaban mu Aresha, kau bisa gunakan aku sesuka hatimu..."
Dan mereka ber ci uman dengan begitu lama.
"Apa ini...!!!" seru Aresha dengan kaget sambil menutup mulutnya.
Hingga tanpa sadar pintu lift sudah mau tertutup kembali. Dengan cepat Aresha menekan tombol pintu dan keluar dari lift.
Dengan tidak percaya Aresha terus berjalan menuju meja nya sambil terus berusaha mengingat kejadian semalam.
Kepala nya terasa begitu sakit. Dia sangat yakin kalau itu hanya bunga tidur alias mimpi.
"Atau aku harus memastikan nya ke Pak Alvarro..?" gumam Aresha.
"Tapi...." Namun dengan perasaan tidak tenang Aresha perlahan jalan ke depan ruangan Bosnya yang tertutup rapat. Dengan perasaan gelisah dirinya mondar-mandir di depan pintu.
"Hufttt....!!!" Dengan hembusan nafas kuat Aresha bertekad dan memutar tubuh nya hendak membuka pintu.
"Aaaaaahhhkkk..!" teriak Aresha.
Bukkkkk
Di saat yang bersamaan Alvarro membuka pintu hingga Aresha yang kehilangan keseimbangan langsung jatuh tepat di depan Alvarro.
Sedangkan Alvarro yang tidak siap pun tidak dapat menahan bobot tubuh Aresha hingga kini Aresha tepat berada diatas tubuh Alvarro.
"Ughhh..." ringis Alvarro sambil memegang kepala nya. Untung saja di Ruangan Alvarro full di lapisi dengan permadani tebal. Jadi punggung nya aman tidak terbentur langsung dengan lantai.
Dan terjadi lagi, bibir mereka kembali bertemu. Alvarro dan Aresha sama-sama terdiam. Aresha ingin memastikan ingatan nya karena kebetulan menyentuh bibir Alvarro
Sedangkan Alvarro memang sangat merindukan bibir Aresha yang sedari tadi terus menggodanya.
"Ma-aaf Pakk.." ucap Aresha yang tersadar dengan posisi mereka saat ini dan langsung membuang wajah nya. Dan Aresha yang berusaha bangun langsung di tahan oleh Alvarro dengan memeluk pinggang Aresha.
"Paak..??" seru Aresha terkejut dengan gerakan tiba-tiba Alvarro.
"Ada apa..??" tanya Alvarro santai.
"Lepaskan dulu Pak.." ucap Aresha yang merasa risih berada begitu dekat dengan Alvarro.
"Kamu bisa bicara sekarang..kepala ku sedikit sakit jadi tidak bisa bangun saat ini.." ujar Alvarro asal padahal dia sangat rindu berada di dalam dekapan Aresha.
"Biar saya bangun pelan-pelan Pak.." ucap Aresha lagi sambil berusaha bangun. Karena posisi nya saat ini benar-benar sangat memalukan. Aresha bisa merasakan dadanya menindih dada Alvarro.
"Jangan bergerak, kepala ku bisa tambah sakit.. itu akan sangat merepotkan..!!" seru Alvarro yang kembali menahan Aresha.
Akhirnya Aresha menyerah dengan Bosnya. Untung saja lantai ini adalah lantai khusus. Yang hanya bisa di akses oleh Alvarro, dirinya dan orang yang diberikan kartu akses oleh Alvarro nya sendiri.
"Hmmm Pak...Apa semalam aku melakukan kesalahan...?"tanya Aresha sambil menolehkan wajah nya dari wajah Alvarro.
Alvarro tersenyum penuh arti dan bertanya "Seperti..?"
"heemm....itu....." jawab Aresha dengan gugup dan wajahnya sudah sangat memerah.
Alvarro dengan cepat membalikkan posisi mereka. Kini Aresha berada di bawah kungkungan Alvarro.
"Pakkk..." seru Aresha tercekat dan membelalakkan matanya.
"Mau aku bantu mengingatkanmu..??!" ucap Alvarro dengan suara beratnya dan mendekatkan wajahnya ke wajah Aresha.
Bersambung....
☘☘☘☘☘
#Uuppssss...!! Tahann Nafasssss...!!!! 🤣😂
Mohon untuk Support dengan Like, Komentar, Vote, Kirim Hadiah dan Tentu saja jangan sampai lupa Klik Tombol Favorit ❤
Bantu Karya Baru Mama agar bisa masuk rekomendasi ya 🥰