Key, gadis kota yang terpaksa pindah ke kampung halaman yang sudah lama ditinggalkan ayahnya. Hal itu disebabkan karena kebangkrutan, yang sedang menimpa bisnis keluarga.
Misteri demi misteri mulai bermunculan di sana. Termasuk kemampuannya yang mulai terasah ketika bertemu makhluk tak kasat mata. Bahkan rasa penasaran selalu membuatnya ingin membantu mereka. Terutama misteri tentang wanita berkebaya putih, yang ternyata berhubungan dengan masa lalu ayahnya.
Akankah dia bisa bertahan di desa tertinggal, yang jauh dari kehidupan dia sebelumnya? Dan apakah dia sanggup memecahkan misterinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kiya cahya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Truk Penumpang
"Sebenarnya ada apa sih, Key?" tanya mama saat perjalanan pulang.
Akupun menceritakan petualanganku hari ini. Mia yang ikut mendengarkannya, sampai tertidur pulas serasa diceritakan dongeng tidurnya.
"Waoow, seru ya kegiatan kakak hari ini. Brarti, besok libur sampai seminggu ke depan?" timpal papa dari kursi kemudi, yang ternyata ikut mendengarkan.
"Seru pah, beruntung banget keluarga kita lengkap dan bahagia meskipun cobaan sedang menimpa, " ucapku, yang nampaknya membuat ekspresi papa berbeda, saat aku tak sengaja melihat ke spion depan, entah kenapa.
****
"Pagi ini kamu libur, Key? Trus kamu mau ikut mama ke kota atau di rumah aja?" tanya mama membangunkan tidurku yang terasa sangat nyenyak dari semalam.
"Di rumah aja, ma. Aku mau menikmati liburanku sambil mo jalan-jalan di sekitar sini saja."
"Ya sudah, sebentar lagi mama mau berangkat. Sarapan sudah mama siapkan di meja, tapi jangan lupa sholat dulu. Ini sudah hampir bangun mataharinya," tutur lembut mama mengingatkanku.
"Siap, ma. Laksanakan!"
Aku masih di dalam kamar, memainkan telepon pintar milikku.
"Key, mama dan semuanya berangkat ya. Jangan lupa kalau keluar tutup pintunya. Jangan jauh-jauh juga, kamu belum tau jalan desa ini. Assalamualaikum," ucap mama yang sepertinya sudah berada di halaman.
"Iya, ma. Waalaikumsalam," jawabku.
Jam sudah menunjukkan pukul 8 pagi, sepertinya waktu yang tepat untuk mencari udara segar. Namun, saat baru membuka jendela, terlihat anak laki-laki itu mengintip dari belakang toko yang baru dibangun papa kemarin.
Aku segera mengendap untuk menangkap aksinya. Sudah terlalu penasaran aku dibuatnya. Pelan-pelan aku berhasil mendekat dari arah belakang badannya.
"Hayoo, ngapain kamu!" ucapku sambil menarik bajunya agar tak lepas sebelum menjawab.
"Ka.. Ka.. Kamu.. Ee.. Eh, ma..maksudku keluargamu harus hati-hati, " jawabnya terbata dengan keringat mengucur dari pelipis.
"Maksudnya gimana?" tanyaku tak mengerti.
"Ada sosok yang mengincar keluargamu. Aku hanya bisa berusaha menghalanginya saja."
"Maksudnya siapa?"
"Yang jelas bukan manusia!" jawabnya dengan menarik baju yang bisa berhasil lepas dari genggamanku.
Bukan manusia? Maksudnya Bella atau sosok berkebaya itu ya? Aku harus mencari anak itu lagi, untuk memperjelas semuanya.
'tolooong.....toloooong'
Dari jauh terdengar suara lemah seorang wanita berteriak. Aku berlari ke arahnya, dan ternyata wanita itu sudah tak bernyawa. Terjatuh dari truk penumpang yang berasal dari kota. Begitu pengakuan saksi mata yang sempat ku dengar ceritanya.
Banyak orang mengelilinginya. Aku mencari sedikit celah untuk melihatnya. Belum sempat terlihat, ada suara tangis seorang perempuan dari belakangku.
"Hik... Hik... Tolong aku. Aku ingin meminta maaf dulu. Hik.. . Hik..."
Perlahan aku menoleh ke belakang. Tak kusangka, ada sosok wanita dengan wajah penuh darah di sana.
"Astaghfirullah, siapa kamu? Ayo aku antar ke rumah sakit, eh puakesmas aja ya. Kayaknya di sini gak ada rumah sakit deh."
"Hik... Hik... Tolong aku. Aku ingin meminta maaf dulu. Hik... Hik..., " ucapnya mengulang.
"Maksudnya apa sih? Ayo ku tolong mengobati lukamu dulu."
"Ka.. Ka.. Kamu bisa melihat dia?" tiba-tiba, anak laki-laki yang kucari tadi sudah berada di sampingku.
"Ini maksudnya apalagi. Ya tentu bisa lihat, tu wajahnya banyak darah sampai hampir gak kliatan lo mukanya. Apa dia jg salah satu korban yang jatuh dari truk?" tanyaku lagi, masih takku mengerti apa maksudnya.