Nita merasa sangat terpuruk saat tahu kekasih dan sahabatnya telah mengkhianatinya, akhirnya dia terpaksa menerima perjodohan yang dilakukan oleh kedua orang tuanya.
Nathan Gabriel adalah pria yang di jodohkan dengan Nita. Demi menghormati ibunya, Nathan menerima Nita sebagai istrinya tetapi pernikahan mereka hanya akan berlangsung selama setahun.
Mereka akan bercerai karena kekasih Nathan kembali dari luar negeri. Nathan akan menikah dengan kekasihnya tersebut.
Setahun kemudian, setelah sidang perceraian baru saja usai, Nita mengatakan perasaannya pada mantan suaminya itu bahwa ia mencintainya.
Bagiamana tanggapan Nathan setelah mengetahui perasaan Nita?
Lima tahun kemudian, Nathan bertemu kembali dengan Nita yang kini sudah tampil sangat berbeda. Bertemu dengan mantan istri yang dulu mencintainya, bagaimana sikap Nathan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Navizaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berteman
Happy Reading.
Nathan berhasil membuka pintu kamar mandi dan melihat pemandangan di depannya dengan mata melebar sempurna.
Nita sedang mengguyur tubuhnya di bawah shower untuk membilas sisa-sisa sabun, bukannya menutup mata atau membalikkan tubuhnya, Nathan malah membelalakkan matanya semakin lebar demi menikmati tubuh indah wanita yang dulu pernah menjadi istrinya.
Jakun Nathan terlihat naik turun, dadanya bergemuruh hebat, sialnya lagi di bawah sana sudah terasa sesak.
'Ternyata tubuh Nita begitu indah, kenapa dulu aku tidak meminta hak ku, padahal saat itu kita sudah halal, aaggrh!! sial, si burung sudah meronta minta masuk ke sarangnya!'
Yah, Nathan meng-klaim bahwa sarang burung nya itu hanya sarang hangat milik sang mantan istri, tidak untuk wanita lain.
Sedangkan Nita sendiri langsung menutup tubuhnya yang tanpa sehelai benang pun dengan kedua tangannya, matanya mencari jubah mandi sambil mulutnya terus berteriak mengeluarkan sumpah serapah bahkan seluruh hewan di kebun binatang juga ikut disebut.
"Tutup mata lo!! mau gue congkel!!" seru Nita pada Nathan yang tampil tidak berdosa sama sekali, Nita berjongkok karena melihat jubah dan handuknya yang terletak di samping Nathan. Bagaimana dia bisa mengambilnya kalau pria itu malah semakin mendekat sambil membawa jubah handuk.
"Brengsek, sialan!! keluar!!" seru Nita melihat Nathan yang semakin mendekat.
Nita menutup kedua matanya sambil menahan isakan dan air mata yang mengalir deras.
"Gak usah malu, ini aku bantu kamu ambil jubah, nanti kedinginan," ucap Nathan mematikan keran dan menyelimuti tubuh Nita dengan Jubah handuk yang dia bawa.
"Aku tadi sangat khawatir," lanjutnya.
Setelah itu Nathan langsung keluar dari dalam kamar mandi tanpa menoleh sedikitpun.
"Eh, gimana keadaan Nita?" tanya Rara yang sejak tadi hanya diam berdiri diluar.
Emang dasar kakaknya Nita ini tiba-tiba kakak yang menyebalkan, bukannya membantu Nita malah membiarkan Nathan melihat tubuh adiknya itu.
"Masuklah, bantu dia, sepertinya masih shock melihat ku masuk ke dalam kamar mandi," jawab Nathan kemudian melangkah keluar kamar.
Rara melihat Nita keluar sudah memakai jubah handuknya dengan kepala yang menunduk.
"Nit, kamu gak apa-apa, kan?" tanya Rara mendekati sang adik.
"Brengsek lo, Ra! ngapain nyuruh pria itu dobrak pintu kamar mandi, sumpah lo ngeselin banget!! hiks!" Nita menangis sambil duduk di pinggiran ranjang.
"Ya, bukannya gitu, tadi gue takut banget terjadi apa-apa sama kamu di dalam, lagian kan Nathan pasti udah pernah lihat tubuh polos kamu, kan?"
"Enak aja, aku masih perawan! dia gak pernah lihat tubuh aku selama nikah!" jawab Nita mengusap air matanya kasar.
Rara nyengir kuda. "Iya, aku lupa kalau kamu masih perawan ting-ting, janda kembang lah! berarti kamu gak perlu takut donk kalau mau nikah lagi, biarpun janda tapi masih segel!"
"Ho'oh, tapi aku gak mau nikah dulu!" jawab Nita sambil mengelap wajahnya dengan tissu kali ini.
"Ngomong-ngomong itu si Nathan normal gak sih? masa iya selama setahun gak nafsu sama kamu?" tanya Rara. Sedangkan Nita hanya mengangkat kedua bahunya.
Di depan pintu, Nathan mendengar obrolan kedua wanita itu.
'Siapa bilang gak nafsu? kalau boleh sekarang gue bawa ke KUA sekarang biar halal dan langsung perawanin si mantan, huh, lo emang bego, Than!!' batin Nathan.
(Nyesel kan?? ya iyalah, masa iya donk!!) suara hati author.
"Dia gak bakalan nafsu sama aku, kan dia udah punya wanita yang sangat di cintai, makanya dia gak....!"
"Eghem!!" Nathan masuk ke dalam kamar sambil membawa teh hangat untuk Nita. (Modus asli)
Nita dan Rara menoleh melihat Nathan tanpa rasa bersalah sama sekali.
"Di minum dulu tehnya, nanti kamu masuk angin, Ta," ucap Nathan memandang wajah Nita yang terlihat sembab.
"Kenapa kamu masih di sini??" tanya Nita ketus.
Masih marah dan malas melihat wajah Nathan yang tanpa berdosa itu.
"Aku ke sini mau ketemu sama kamu, mulai sekarang aku akan sering berkunjung."
"Gak boleh!" seru Nita.
"Kenapa? aku gak akan maksa kamu buat cinta sama aku, aku juga gak akan minta kita untuk jadian, aku hanya ingin bisa menjadi sahabat mu, itu saja sudah cukup, Ta!" ucap Nathan masih memandang lekat wajah cantik itu.
"Kalau berteman menurut ku gak apa-apa, sih, kan kita gak boleh mutus tali silaturahmi, ntar dosa, eh kok aku sok tahu gini, ya?" ucap Rara nyengir.
Nathan tersenyum ketika melihat Rara yang kini sudah mulai mau menerimanya, setelah dia menceritakan masalah sebenarnya pada Rara tempo hari, membuat Rara mengerti posisi Nathan.
Bersambung.
Mana nih bunga dan kopinya ☕🌹