Maycha adalah seorang gadis berusia 17 tahun yang masih duduk dikelas XII SMA, ia anak dari seorang pelukis kampung yang bernama Anggara Daniola dan Putri Daniola.
suatu ketika ia terpaksa harus menerima dengan ikhlas perjodohannya dengan seorang tuan muda yang depresi. ya, seorang pemilik perusahaan DX Company. ialah Danuarta Xello.
Bagaimana bisa ia menjadi tuan psikopat yang depresi? akankah Maycha dapat menjalani hari-harinya dengan baik sebagai istri dari Tuan muda yang depresi?
jangan lewatkan setiap chapter kisahnya. hanya di OBAT DEPRESI TUAN PSYCHO karya Vhi Shaka, Riau.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon VhiShaka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
asisten dosen gila
saat ini Maycha menjadi mahasiswi semester 2. ia menjadi salah satu mahasiswi terpopuler dikampus karena banyak prestasi yang ia raih dan juga tentu karena parasnya yang sangat cantik.
disaat jam pelajaran terakhir, pak Dodi selaku dosen teknologi mengatakan bahwasanya ia akan dipindah tugaskan ke luar kota. Akan ada dosen baru yang menggantikannya saat itu juga. ia pamit dan bersalaman kepada seluruh mahasiswanya.
ia tersenyum kala bersalaman dengan Maycha dan mengusap lembut pucuk kepala Maycha seraya terus memotivasi agar kedepannya jauh lebih baik lagi dan mempertahankan prestasinya.
"teruslah semangat belajar, ca. tunjukkan pada dunia bahwa kamu adalah mahasiswi yang terbaik"
"hiks, terimakasih prof. saya pasti akan merindukan profesor. apakah saya tetap bisa menghubungi guna untuk melanjutkan praktek saya dalam menciptakan haker coding yang lebih mantap lagi?"
"sttt, jangan menangis. saya tidak menyukainya. akan berat langkah perjalanan saya nantinya. cukup doakan saya panjang umur agar suatu saat kita bertemu lagi. tentu saja kau juga boleh menghubungi aku jika kau perlukan".
....
selesai pak Dodi berpamitan. kelas riuh akan jam kosong yang ada. namun seketika suasana menjadi terasa horor kala seseorang dengan tubuh tegap, tinggi, kekar, macho, dan putih itu masuk dengan menendang pintu hingga terlepas.
"duduk!"
semua mahasiswa dan mahasiswi yang ada dikelas itu terdiam. banyak para wanita di kelas itu yang mengaguminya. tak sedikit pula dari mereka yang menganga melihatnya karen perawakannya yang sangat menawan dan menggoda.
dngan kemeja putih lengan panjang yang mana lengannya ia naikkan hingga kesiku, celana kain berwarna hitam, dasi hitam bermotif, kacamata hitam yang siap bertengger di hidung mancungnya.
hal itu membuat Maycha terkejut karena ia sendiri tak menyangka suaminya lah yang akan menggantikan Professor kesayangannya itu.
"bagaimana bisa?", gumam Caca dan langsung mengalihkan pandangan kala Danu menatapnya tajam
"kamu! ya kamu. kamu adalah asisten pribadi saya mulai saat ini di kampus. TIDAK ADA PENOLAKAN!", Danu menegaskan setiap kata yang keluar.
"ta-tapi. tapi mas, eh pak. sa-saa..."
"DIAMLAH"
Caca hanya mendengus kesal melihat sikap sang suami. "awas saja nanti dirumah. akan aku suruh tidur dikolam ikan saja dia" pikirnya.
"jangan mengumpat"
"ehhh, cenayang. tau pula dia bahasa qalbuku. hihi", Caca senyum-senyum sendiri.
...
saatnya kelas terakhir selesai, Danu memerintahkan istrinya yang kini menjadi asistennya di kampus membawa tugas mahasiswa lainnya ke ruangan.
bruughhh
"awww, shhhhh", Caca terkejut karena menabrak punggung Danu yang berhenti membuka pintu kantornya.
"pelan-pelan sayang"
"hmmm", Caca hanya berdehem menjawab peringatan sang suami.
...
"kita pulang bersama ya. aku meriksa tugas ini dulu." Danu meminta Caca menemaninya terlebih dahulu
Caca sibuk dengan game di ponselnya. ia bermain dengan sangat serius di sofa.
"sayang, sini", panggil Danu pada Caca
"malas"
"sayaaang"
"big no pak. aku sibuk"
"maychaa!!"
"isssss iya iyaaaa", dengan kesal ia berjalan mendekat sang suami.
"duduk sini", tanpa aba-aba Danu mengangkat Caca kepangkuannya.
"turunkan aku. nanti ada orang yang melihat"
"kau istriku. kenapa memangnya?"
"isss ini kampus mas. bukan mansion"
"kau asisten pribadiku, lalu?"
"asisten dosen gila!", ucap Caca geram akibat Danu terus saja menilai tugas mahasiswanya dengan sebelah tangannya masu kedalam baju Caca memainkan benda kesayangannya.
...
hari ini terasa melelahkan bagi Caca, ntah mengapa ia merasa moodnya buruk sekali tiba-tiba. mungkin karena suaminya yang hingga sore mengurungnya dalam dekapan di kampus.