Istrinya dalam keadaan mati suri setelah melahirkan. Untuk membangunkannya, Zhou Fan harus mencari sepuluh kristal beast. Namun tidak semua kristal beast dapat ia gunakan, minimal harus tingkat ke delapan, dan itu semua berbasis es.
Selain itu, Zhou Fan akan mencari gurunya yang tiba tiba hilang tanpa kabar.
Dari sini petualang Zhou Fan di negeri seberang dimulai. Akankah dia berhasil menuntaskan tujuannya?
Cover by Google
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayap perak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chpater... 17 : Bermain Kata
"Beraninya kau kembali?! Tangkap pangeran ketiga!" Kaisar Shao berkata kepada prajuritnya.
Shao Mingrui langsung dikerumuni puluhan orang dengan tombak tertodong ke arahnya.
"Bagaimana bisa kekaisaran besar seperti Kekaisaran Shao memutuskan hukuman tanpa mendengarkan kesaksian. Tidak semua yang putih itu bersih, mungkin saja ada salah seorang di sini merupakan dalang dibalik penyerangan, tapi dia hanya diam menyaksikan."
Semua mata menatap Zhou Fan yang berdiri di samping pangeran ketiga. Mereka bertanya tanya siapa pemuda ini, kenapa begitu berani bahkan mempertanyakan keputusan kaisar.
Namun untuk sebagian orang wajah Zhou Fan tentu tidak asing, karena pemuda itu pernah muncul di hadapan semua orang saat bertarung mewakili Shao Mingrui.
"Ini bukan urusan yang bisa kau campuri, sebaiknya seorang bawahan sepertimu harus diam dan berdiri di pojokan." Pangeran pertama berkata dengan sinis.
Namun perkataan itu malah membuat Zhou Fan tertawa. "Yang menuding seseorang biasanya adalah yang melakukan."
Wajah pangeran pertama memerah karena marah, dia sangat ingin membunuh Zhou Fan dengan tangannya sendiri.
Sementara semua yang ada di dalam aula termakan akan perkataan pemuda itu. Kini pangeran pertama berada dalam pandangan buruk semua orang, karena sejak tadi pangeran pertama terus berkoar jika pangeran ketiga lah pelakunya.
"Yang Mulia, dia adalah orang luar, tidak pantas mengikuti pertemuan." Pangeran pertama tentu saja khawatir jika semua yang telah dia lakukan terbongkar, dia dengan panik ingin mengusir Zhou Fan keluar.
Belum juga Kaisar Shao berkata, Shao Mingrui terlebih dahulu membuka suara. "Dia adalah saudaraku-Shao Mingrui, dia berhak untuk mengikuti kemanapun aku pergi."
Pangeran pertama langsung terdiam, sementara Shao Ziyu hanya diam menikmati perdebatan yang sangat menyenangkan.
"Selain itu, untuk tuduhan yang kau arahkan kepadaku, aku membawa seseorang yang mungkin ingin bertegur sapa dengan pangeran pertama." Shao Mingrui melirik ke belakang, tepat dengan itu seorang pria datang dengan tangan terikat rantai.
"Dia merupakan Tuan Kota Xue, dia ingin mengatakan sesuatu terhadap Yang Mulia." Zhou Fan tersenyum tipis, dia kemudian melepas rantai dan membawa pria itu ke hadapan Kaisar Shao.
"Apa yang ingin kau sampaikan, sampaikan secara gamblang." Zhou Fan melirik pria itu.
Crash...
Belum sempat pria itu membuka mulut, pangeran pertama telah menebas kepalanya.
Gludak...
Semua orang terbelalak tentang apa yang dilakukan pangeran pertama, mereka menatap putra tertua Kaisar Shao dengan tatapan agak aneh.
"Tuan kota ini yang mengatakan jika adik ketiga lah pelakunya, mungkin yang sebenarnya adalah dia pelaku sesungguhnya. Aku telah termakan perkataan manisnya, maafkan aku adik ketiga." Pangeran pertama mendekati Shao Mingrui dan merangkul dengan erat.
Owh...
Semua orang percaya dengan perkataan pangeran pertama, membuat pria itu tersenyum penuh kemenangan.
Zhou Fan berjalan, mendekati kepala pria itu yang masih tertutup kain.
"Ah... Sepertinya aku salah membawa orang, dia bukan tuan kota." Zhou Fan membuka kain dan menunjukkan kepala pria tua itu kepada semua orang.
Gao Bin!
Pangeran pertama membulatkan mata ketika melihat wajah kepala yang telah ditebasnya, itu adalah Gao Bin orang kepercayaannya.
Bruk...
Pangeran pertama langsung mendorong tubuh Zhou Fan mengambil kepala Gao Bin dari tangan pemuda itu.
Gao Bin merupakan tangan kanannya, sudah lama pria tua itu mengabdi kepadanya, tapi nyawanya sekarang tiada, dan itu semua karena bocah liar di hadapannya.
"Kau membunuhnya!" Pangeran pertama meraung marah, menunjuk Zhou Fan dengan pedangnya.
Namun Zhou Fan membalas dengan santai. "Kau yang menebas, kau yang merenggut nyawanya, kenapa aku yang membunuhnya? Itu tidak masuk akal."
"Kenapa kau menangkap Gao Bin? Jika kau tidak menangkapnya, bagaimanapun dia tidak akan terbunuh." Pangeran pertama terus mencerca Zhou Fan, tapi pemuda itu nampak tidak peduli.
"Aku melihat dia berada di kediaman Tuan Kota Xue, siapa yang mengira jika dia bukan Tuan Kota Xue." Zhou Fan mengangkat kedua bahunya, membuat pangeran pertama semakin marah.
"Sudah Cukup! Hentikan!!" Kaisar Shao menggebrak pegangan kursi sambil berdiri.
"Ini adalah kesalahpahaman, pangeran ketiga tidak bersalah. Aku akan memerintahkan orang untuk menangkap Tuan Kota Xue. Untuk masalah Kasim Gao, ini juga ketidaksengajaan. Masalah ini berakhir, aku mau para pangeran yang gugur dikremasikan secepatnya."
Kaisar Shao kemudian pergi meninggalkan aula, dia melirik Zhou Fan dengan pandangan tidak suka.
Satu persatu semua yang ada di aula meninggalkan tempat mereka, menyisakan Shao Mingrui, Zhou Fan dan juga pangeran pertama.
"Aku akan mengingat ini semua." Pangeran pertama melenggang pergi setelah menghapus ekspresi palsunya.
Meski Gao Bin telah mengabdi kepadamu puluhan tahun, semua itu sebanding dengan lepasnya tuduhan terhadapnya. Baginya seorang bawahan tidak lebih dari seorang yang bisa ditumbalkan.
Zhou Fan berdecak kesal, tak dia sangka kaisar malah membantu pangeran pertama untuk keluar dari masalah. Sangat jelas jika kaisar menginginkan pangeran pertama untuk naik takhta.
Namun pemuda itu cukup puas melihat ekspresi pangeran pertama yang terlihat buruk, meski dia tahu perasaan kehilangan yang ditunjukkan itu semua palsu.
Bagi dia yang mampu membunuh saudara sendiri demi takhta, tidak mungkin mempedulikan seorang bawahan, apalagi jika mengingat itu hanya seorang kasim.
Shao Mingrui juga sadar jika ayahnya berpihak kepada pangeran pertama, karena sedari kecil pangeran pertama merupakan kebanggaan ayahnya.
"Kau tenang saja, aku akan membantumu untuk mendapatkan takhta, meski aku tahu itu akan sangat sulit." Zhou Fan berusaha menghibur Shao Mingrui.
Namun Shao Mingrui tahu apa maksud sebenarnya pemuda itu. Jadi dia hanya menggelengkan kepala. "Kau sialan, kau berkata seolah kau peduli kepadaku tapi yang kau pedulikan hanya kristal beast tingkat kesembilan itu."
Zhou Fan terkekeh, memang benar apa yang dikatakan Shao Mingrui, yang dia pedulikan memang kristal beast tingkat ke sembilan di dalam gudang istana. Namun perkataan sebelumnya itu juga sungguh sungguh.
Hubungan keduanya semakin baik, Shao Mingrui tidak menganggap Zhou Fan adalah bawahan atau rekan, melainkan saudara seperjuangan.
Mereka kembali ke kediaman Shao Mingrui, begitu membuka pintu yang terlihat adalah seorang wanita yang berdiri dengan sedikit terkejut.
"Kau kembali?"
Shao Mingrui mendengus, dia masuk tanpa mempedulikan wanita itu.
Zhou Fan yang tak mengerti hanya diam dengan wajah heran.
"Dia adalah istriku, Cheng Liyu." Shao Mingrui berkata tanpa mengalihkan pandangannya dari jalan di depan.
Zhou Fan mengerutkan kening, istri? Kenapa dia merasa hubungan mereka sedikit rumit.
"Dia ingin menikah dengan pangeran pertama, tapi kaisar malah mencetuskan dekrit pernikahan atas namaku. Mungkin dia terlalu senang mendengar kabar jika aku tidak kembali, sehingga dia nampak kecewa ketika melihat aku baik baik saja." Shao Mingrui menghela nafas dengan wajah pasrah.
Zhou Fan tidak mengerti, kenapa Shao Mingrui tidak memutuskan hubungan pernikahan ini jika memang dia tidak bahagia. Itu terlihat seperti dia menyiksa diri sendiri.
"Kau mungkin berpikir aku sangat bodoh. Kenapa aku tidak memutuskan hubungan ini? Jika aku bisa, akan aku lakukan, tapi itu akan berakhir buruk pada Kekaisaran Shao, Keluarga Cheng merupakan keluarga Jendral Besar."
Zhou Fan hanya diam, dia tentu tahu betapa rumitnya masalah yang berhubungan dengan kekaisaran dan keluarga bangsawan.
Mungkin beberapa orang berpikir betapa enaknya menjadi seorang bangsawan, atau seorang pangeran. Tapi jika mereka mengetahui apa yang sebenarnya mereka-para pangeran serta bangsawan, mereka pasti akan mengurungkan niatan tersebut.
"Yang terlihat baik, belum tentu lebih baik."