NovelToon NovelToon
Rumah Yang Tak Lagi Utuh

Rumah Yang Tak Lagi Utuh

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Hamil di luar nikah / Cintapertama
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: Aure Vale

Bagaimana rasanya ketika suami yang Aurel selalu banggakan karena cintanya yang begitu besar kepadanya tiba-tiba pulang membawa seoarang wanita yang sedang hamil dan mengatakan akan melangsungkan pernikahan dengannya? Apakah setelah ia dimadu rumah yang ia jaga akan tetap utuh?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aure Vale, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian Delapan Belas

"Gak bisa gitu dong mas, aku sedang hamil, lalu kamu bilang kamu mau tinggal di rumah baru dengan Jihan, bahkan sampai berbulan-bulan, kamu tega ninggalin aku yang sedang mengandung anak kamu?" ujar Aurel tidak setuju dengan suaminya yang akan tinggal dengan Jihan sampai berbulan-bulan.

"Maksud mas bukan begitu Aurel, Jihan baru saja kehilangan bayinya karena hamil diluar rahim, kabar itu sangat mengguncang psikisnya Jihan, makanya mas berinisiatif untuk tinggal bersamanya sampai Jihan hamil lagi," ralat Erven yang bukannya membuat Aurel senang malah semakin membuat Aurel marah.

"Maksud mas itu apa? Setelah mas selingkuh di belakang aku sampai berbulan-bulan lamanya, lalu mendatangiku untuk meminta izin menikah dengannya, dan sekarang apa? ingin tinggal dengan Jihan di rumah baru itu, mas kira aku bisa Terima gitu aja? Iya? Mas bersikap seolah-olah disini akulah orang ketiganya," Aurel menatap tajam suaminya, bahkan nada bicaranya pun terlihat tidak santai, Aurel yang awalnya tidak ingin mengungkit perselingkuhan suaminya, kini terpaksa ia ungkit kembali.

Jihan yang tidak menyangka jika Aurel juga mengetahui perselingkuhan Erven dengannya, apakah papah suaminya yang memberitahunya? Aurel tidak mungkin tahu sendiri, karena jika memang dari awal sudah mengetahuinya, ia tidak mungkin akan mengizinkan suaminya menikah lagi dengannya.

"Aurel dengar mas dulu, mas janji akan sering-sering mengunjungimu di sini, dengan mas yang tinggal dengan Jihan, bukan berarti mas lupa dengamu Aurel, tidak, mas tidak akan pernah melupakanmu," suara lembut Erven tidak serta merta dapat meluluhkan Aurel, ia tetap tidak setuju suaminya rela meninggalkan dirinya yang sedang mengandung demi istri keduanya.

"Aku tetap tidak setuju, mas," final Aurel, ia yang akan setuju dengan ide gila Erven, tidak ada seorang istri yang mau ditinggal suaminya dalam keadaan hamil.

"Jika mas tegap tinggal di sini, lalu bagaimana dengan Jihan? Jihan tidak mungkin mas tinggalkan di rumah baru sendiri, ma...,"

"Lalu apa bedanya denganku mas? Mas yang berniat untuk tinggal bersama Jihan saja sudah meninggalkan aku sendiri di rumah ini," potong Aurel menatap kesal suaminya.

"Mas tahu disini sudah ada tiga pembantu, mereka semua tinggal di sini, dua puluh empat jam Aurel, itu artinya kamu tidak sendiri di sini," balas Erven.

"Pokoknya aku tidak setuju dan tidak akan pernah setuju," bentak Aurel membuat Jihan terkejut karena suara Aurel yang kencang, Erven samoai mengelus-elus punggung guna menenangkan Jihan.

"Jangan egois Aurel, di sini mas bukan cuman milik kamu sendiri, tapi juga sudah milik Jihan, mas tahu kamu kecewa dan sakit hati dengan semuanya, tapi kamu juga tidak bisa egois dan hanya mementingkan dirimu sendiri, yang butuh di sini bukan hanya kamu saja, tapi juga Jihan," ujar Erven menatap jengah istri pertamanya yang tiba-tiba menjadi seorang wanita yang egois yang hanya memikirkan dirinya sendiri.

"Kenapa di sini seolah-olah aku yang menjadi penjahatnya? Kenapa seolah-olah aku yang menjadi paling egois disini?" tanya Aurel menatap Jihan dab Erven bergantian.

"Bukankah sejak awal kamu sendiri yang berjanji untuk selalu mengutamakan aku sekali pun kamu sudah menikahi Jihan, bukankah sejak awal kamu yang banyak memberikan banyak janji manis kepadaku, kenapa sekarang seolah-olah kamu yang merasa paling kesulitan disini? Kemana semua janji-janjimu itu? Apakah hilang setelah kamu dan Jihan berhasil menikah dengan cara membohongiku? Kamu anggap aku apa? Orang ketiga? Atau mungkin pengganggu diantara kalian? " ujar Aurel meluapkan semua yang awalnya hanya bisa ia pendam.

Erven diam, tidak bisa membalas ucapan Aurel, ia kehabisan kata-katanya, Aurel benar, bukan Aurel yang egois disini, tapi dirinyalah yang paling egois, ia yang memberikan banyak janji manis kepadanya taoi ia juga yang mengingkarinya.

Sekarang Erven tidak tahu harus bersikap seperti apa, di satu sisi ia tidak bisa membiarkan Jihan tinggal sendiri, ia sudah berjanji di rumah sakit tidak akan membiarkan Jihan tinggal sendiri di rumah, tapi di sisi lain ia tidak bisa menyangkal ucapan-ucapan yang keluar dari bibir istri pertamanya, ia bimbang, mengapa memilih keputusan dua saja sesulit ini.

"Jihan," panggil Aurel.

Jihan yang dipanggil menodongkan kepalanya dan menatap Aurel yang juga tengah menatapnya.

"Kamu menikah dengan mas Erven karena kamu hamil anak dia, kan?" tanya Aurel, aura mengintimidasinya sangat mendominasi membuat Jihan sedikit ketakutan di tempat duduknya.

"Jawab, Jihan!" Aurel sampai menahan luapan amarahnya karena Jihan ynag hanya diam saja tidak menjawab pertanyaan dirinya.

"Kamu tidak perlu mem...,"

"Diam, aku tidak bicara denganmu!" perintah Aurel yang langsung membuat Erven diam, kali ini Aurel tidak akan menahannya lagi, ia berhak marah, sejak awal dia tidak mengizinkan Jihan masuk ke dalam rumah tangganya, tapi Erven memaksanya agar ia menyetujui pernikahan itu.

"Kurasa pendengaranmu masih berfungsi, Jihan,"

"Aku tidak akan menikah dengan mas Erven jika aku tidak mencintainya, kami menikah bukan karena anak yang sedang aku kandung, tapi kami juga menikah karena kami saling mencintai," jawab Jihan terdengar yakin dengan ucapannya.

"Jadi berapa lama kalian bermain di belakangku?" tanya Aurel lagi, kali ini, tidak hanya Jihan yang ditanya tapi juga Erven.

"Enam bulan yang lalu," jawab Jihan mantap.

"Lama juga ya, jadi selama itu kamu membohongiku, mas?" Aurel menatap suaminya yang terlihat sudah sangat pasrah.

"Maaf, Aurel, aku tidak bermaksud mengkhianatimu, aku khilaf," lirih Erven merasa bersalah.

"Tidak bermaksud? Tidak bermaksud tapi sampai membuat Jihan hamil? Bahkan sampai ke jenjang serius, bagaimana bisa dikatakan tidak bermaksud menyakitiku?" tanya Aurel lagi.

Erven diam, tidak bisa menjawab pertanyaan Aurel, keringat dingin bahkan sudah menetes dari pelipisnya.

"Sekarang aku tanya, Jihan sudah tidak hamil lagi, kan?" tanya Aurel menatap Jihan yang sedari tadi hanya menunduk.

Jihan mengangguk, Melihat itu Aurel tersenyum, "jika saja kamu tidak sampai hamil Jihan, mungkin saja mas Erven tidak ajan sampai menikahimu, jadi, secara logis kalian menikah karena kamu hamil, benar Jihan?" tanya Aurel lagi, suaranya bahkan sangat lembut, tidak terdengar ada nada emosi pada suara Aurel.

Lagi-lagi Jihan mengangguk.

"Oke, karena sekarang Jihan sudah tidak hamil lagi, itu artinya tanggung jawabmu untuk Jihan sudah hilang, mas, Sekarang kamu bisa menceraikan Jihan,"

Ucapan Aurel bagai petir yang menyambar, Jihan dan Erven langsung menatap Aurel tidak percaya, apa katanya? Cerai?

"Apa maksudmu, Aurel? Cerai? Bagaimana kamu dengan mudahnya mengatakan aku tidak punya lagi tanggung jawab untuk Jihan, Jihan masih istriku, dia masih tanggung jawabku," balas Erven tidak terima dengan perintah Aurel yang menyuruhnya menceraikan Jihan.

Keduanya tidak menyadari jika mereka tidak lagi menggunakan embel-embel 'mas' diantara ucaoan mereka, embel-embel 'mas' hilang, entah kemana.

"Kamu tidak bisa bersikap adil kepada kedua istrimu, jadi ceraikan saja salah satu, aku sedang hamil jadi tidak bisa kamu ceraikan, sedang Jihan, sudah tidak ada lagi darah dagingmu di dalam perutnya, Jadi kamu bisa menceraikan Jihan, Sekarang juga,"

1
Sanda Rindani
aurel oon bertahan
Dian Fitriana
update
Nur Hayati
alasan buaya buntung
Lala lala
capeknya...ud bab 30 msh menye2.
bye bye aja lah
Soraya
klo masih nerima maaf nya aku keluar thor
Yeni Astriani
yang dikatakan Yasmin benar untuk apa pertahankan erven lebih baik cerai dan pergi jauh bersama kedua anakmu, cinta boleh tapi jangan jadi wanita bodoh aurel
Soraya
Aurel jgn bodoh krna cinta
Soraya
ternyata oh ternyata
Soraya
klo q jd Aurel mending pisah gak usah juga ksh tau klo hamil
Soraya
Erven munafik katanya gak cinta
Soraya
katanya cuma nolong gak cinta tp perhatiannya ke jihan kok berlebihan
Soraya
Aurel aja yg bodoh
Soraya
knp Aurel gak cari tau ke benerannya apa benar klo Jihan dilecehkan
Soraya
gak masuk di akal nolong cuma alibinya aja dasar buaya
Soraya
mampir thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!