suamiku,, orang yang seharusnya menjadi pelindung keluarga kami,kini menjadi orang yang dengan tega melepas tanggung jawabnya hanya karna sebuah RAMALAN, akankah ramalan itu menjadi kenyataan ataukah hanya jadi awal petaka rumah tangga???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rofiqoh 89, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 18
Mata ini seakan berat untuk dibuka. tubuhku rasanya remuk redam. karna kami tak hanya sekali melakukannya. kami berlomba2 mencari kepuasan, seakan akan itu adalah malam perpisahan. aku tak tau lagi, mulutku bisa berkata ikhlas menerima, tapi nyatanya hatiku berkata sebaliknya.
Akupun bangun, memaksakan langkahku untuk menjalani hari. rutinitas pagi yang sama setiap harinya. waktu akan terus berjalan, aku tidak bisa diam saja sambil meratap, akan kuhadapi hari ini dan seterusnya, dengan keyakinan, ini adalah skenario Tuhan yang harus kujalani.
" Mas jadi ke PT hari ini? "tanyaku pada mas surya, setelah ia selesai sarapan. " iya dek, setelah anter rayyan, mas balik lagi buat nyiapin syarat2nya".jawab mas surya mantab. dan akupun harus mantab juga mendukung keputusan mas surya. bagaimanapun ridho istri akan memudahkan jalan suaminya. aku akan belajar menerima, karena ini untuk kebaikan semua.
"rayyan berangkat dlu ya ma, assalamu'alaikum".pamitnya sambil mencium tanganku dengan takzim. " iya sayang fii amanillah, semangat belajarnya ya, ga boleh jajan sembarangan, oke".pesanku pada rayyan.
Seperti kata mas surya tadi pagi, stelah lengkap persyaratan pengunduran diri, ia pun berangkat langsung berangkat ke PT. "hati2 di jalan ya mas, semoga allah memudahkan urusan mas disana".ucapku saat mas surya berpamitan.
"ada yang otw jadi jendes ni", nyinyiran pagi dari tetangga sebelah. aku sudah tidak heran dengan perangai mbak puput ini. entahlah apa salahku padanya. tapi aku merasa kalau dia sangat membenciku,selalu iri dengan kehidupanku. dan lebih parahnya lagi, dia mendikte anak2nya untuk bersaing dengan anak2ku. aku sih slow aja, males repot ngurusin hidup orang lain.
"gapapa janda daripada istri jablai".tembakku telak, biar dia kapok. enak aja ngatain orang janda. orang aku punya suami kok. tah kan, mendengar balasan ku matanya langsung melotot. " maksudnya apa bilang kaya gitu kamu nja, ga sopan ya kamu sama yang lebih tua. pantes aja surya lebih milih pindah ke Jogja, lha wong punya istri kok ga punya sopan santun".ucapnya tak terima. "mbak puput lo yang pertama ngatain aku, kenapa giliran aku balas kok marah. urusan mas surya pindah ke Jogja juga bukan urusan mbak, jadi ga usah ikut campur. urusin aja tu anak suami mb, heran, pagi2 kok udah nyinyir aja sma hidup orang".akupun g mau mengalah, sudah jengah aku dengan kelakuan mbak puput ini, yang ga tau malu, pake banget lagi. "terserah aku dong, mulut2 aku, kok kamu yang repot. emangnya aku tadi ngomong sma kamu. dihhh kepedean jadi orang".semburnya lagi masih ta Terima.
"eh eh eh, ini ada apa pagi2 udah rame aja disni? " mbak suci berjalan menghampiri kami. sepertinya perdebatan ku dan mbak puput terdengar sampai kerumah mbak suci, makanya dia datang. mbak suci selalu menjadi penengah, antara aku dan mb puput. walaupun kelihatan dia juga ga menyukai perangai istri mas rian, tapi masih bisa menutupinya, demi menghargai perasaan mas rian. kalo aku sih big no ya. dia aja selalu cari masalah sma aku, masa aku harus diem aja, ga banget lah. tanpa banyak kata, akupun masuk ke dalam rumah setelah mendengar suara tangisan kaivan.tentu saja sambil berkomat kamit, karna aku masih ga Terima di bilang janda.
gunakan eyd & tanda baca yg sesuai... spy karyamu lbh sempurna💪