NovelToon NovelToon
AKULAH ANTAGONIS IDAMAN

AKULAH ANTAGONIS IDAMAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Fantasi Wanita
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Monacim

Felisha Rumi adalah seorang siswi SMA yang mendapatkan gelar ratu sekolah. Kecantikan yang kekayaan yang ia miliki sangat menunjang hidupnya menjadi yang paling dipuja. Namun sayang, Felisha merasa cinta dan kasih sayang yang ia dapatkan dari kekasih dan teman-temannya adalah kepalsuan. Mereka hanya memandang kecantikan dan uangnya saja. Hingga suatu hari, sebuah insiden terjadi yang membuat hidup Felisha berakhir dengan kematian yang tragis.

Namun, sebuah keajaiban datang di ambang kematiannya. Ia tiba-tiba terikat dengan sebuah sistem yang dapat membuatnya memiliki kesempatan hidup kedua dengan cara masuk ke dalam dunia novel yang ia baca baru beberapa bab saja. Dirinya tiba-tiba terbangun di tubuh seorang tokoh antagonis bernama Felyasha Arumi yang sering mendapatkan hinaan karena bobotnya yang gendut, kulit yang tak bersih, dan wajah yang banyak jerawat. Terlebih ... dirinya adalah antagonis paling tak tahu diri di novel itu.

Bagaimanakah Felisha menjalankan hidup barunya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Monacim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PANGLING

Melepas kalung dan anting yang ia kenakan sambil mengistirahatkan diri dengan duduk di pinggiran kasur. Tiba-tiba ia teringat tentang hadiah dari sistem yang letaknya ada di dalam kota obat.

"Oh iya hadiah gue! Di kotak obat. Mana nih gue naroh kotak obat." Felya membuka laci-laci nakas dekat kasurnya untuk menemukan kotak obat itu. Hingga ketika laci bawah terbuka, kota obat itu pun berhasil ia temukan.

"Nah, ini dia nih kotak obatnya. Kira-kira pil ajaibnya ada nggak, ya."

Felya membuka kotak obat itu. Kedua matanya berseri-seri melihat sebuah pil berwarna merah muda yang bertulisan "Pil Ajaib" pada kemasan beningnya. Tanpa pikir panjang, Felya langsung membukanya.

"Gue butuh air." Felya mengambil satu botol air yang ada di meja belajar untuk membersamai pil itu masuk ke dalam mulutnya.

Sebelum memasukkan pil itu ke dalam mulutnya, Felya pun mengucapkan keinginannya. "Gue mau pil ini membuat berat badan gue cuma 45 kilogram aja." Setelahnya Felya menelan obat itu dengan bantuan air.

Felya merasakan tubuhnya mereaksi. Ia merasa tubuhnya berdenyut di berbagai bagian, tetapi tak sampai menyakitinya. Cahaya merah muda pun menguar dari setiap sisi tubuhnya hingga secara ajaib, tubuh Felya menjadi benar-benar langsing.

Felya mengangga tak percaya melihat pantulan tubuhnya di cermin. Tubuhnya benar-benar indah, persis seperti tubuh Felisha dulu.

"I-ini beneran? G-gue langsing nih? Ini beneran?" Felya tersenyum penuh haru menatap cermin di hadapannya.

Buru-buru Felya menarik timbangan berat badan yany ada di bawah ranjangnya. Angkat yang muncul di sana adalah persis 45 kilogram sesuai dengan permintaan Felya.

"YEEEEAY! HUHUU!"

Felya kembali menghadap cermin. "Gue langsing lagi! Badan gue nggak gendut lagi! Aaaaaaaa! Gue cantik banget sumpah. Felya, lo ternyata cantik juga, ya. Lo cantik!" Felya malah tergila-gila menatap dirinya sendiri di cermin. Senyumannya pun tak luntur sedikitpun.

"Gue bakal tampil cantik banget mulai besok. Enggak, mulai malam ini di hadapan Sendrio. Gue bakal buktiin kalau gue emang layak disebut ratu sekolah. Welcome Felya cantik, Bye Felya jelek!"

Senyuman Felya mereda begitu ia mengingat soal hadiah sistem liannya yang ada di saku seragamnya. Sebuah kertas yang berisi petunjuk novel yang ia masuki ini berada.

"Oh iya! Nyaris lupa gue sama tuh kertas petunjuk!"

Felya mendatangi seragam sekolahnya yang bergantung di kastok. Ia rogoh saku seragamnya hingga menemukan sebuah kertas hitam yang berisi petunjuk keberadaan novel itu.

"Perpustakaan tua dekat tempat camping," ucap Felya setelah membaca tulisan itu.

"Yaelah, Sistem! Lo bener-bener ya ngasih clue gini banget. Dekat tempat camping mana? Tempat camping kan banyak di daerah ini. Gimana sih lo! Heh, Sistem! Woy! Lo denger gue nggak sih!"

Tak ada sahutan sama sekali dari sistem. Felya berdecak kesal. Ia kembali memasukkan kertas petunjuk itu ke dalam saku bajunya.

"Bodo amatlah! Kalau nggak ketemu juga gapapa. Yang pastinya gue nggak bloon kayak Felya yang asli. Gue bisa kok ngatur alur sendiri nanti. Nggak bakal sesat deh gue."

Felya pun memutuskan untuk masuk ke dalam kamar mandi. Melupakan sejenak tentang sistem dan petunjuk yang diberikan oleh sistem tersebut padanya.

...***...

Sendrio datang ke kostan Felya dengan motor sport hitam miliknya. Cowok itu tampak keren dengan setelan anak muda zaman sekarang. Begitu ia membuka helmnya, aura maskulin itu benar-benar keluar.

"Ini serius gue bakal jalan sama Felya? Gila sih, nggak pernah kepikiran jalan bareng ratu antagonis sekolah. Secara tuh cewek bener-bener gue hindarin banget. Eh, malah jalan bareng dia malam ini. Lagian kenapa pakek minta hadiah segala sih tuh cewek," dumel Sendrio kesal. "Kira-kira Citra marah nggak ya sama gue? Dari muka dia sore tadi sih kelihatan banget keselnya gue. Ck, alamat deh bakal jauhan sama Citra!"

"Sen, udah dateng ternyata. Lama nunggu, nggak?"

Sendrio menoleh ke sumber suara. Kedua matanya melebar secara perlahan dengan mulut terbuka lebar. Melihat penampilan Felya malam ini benar-benar cantik malam ini. Tubuhnya langsing, pipinya tirus, dan rambutnya yang indah.

"L-lo—lo F-Felya? Lo beneran Felya?" tanya Sendrio tercekat.

Felya mengangguk sambil tersenyum elegan. Ia tahu bahwa Sendrio terpukau dengan penampilan dirinya hari ini yang sangat berbeda. Pastinya, bakal membuat siapa saja meleleh.

"Yaiyah ini gue. Emang siapa lagi."

"T-tapi lo ... lo beda banget sumpah. Sorry kalau lo tersinggung, tapi tadi sore lo nggak sekurus ini. Ini kok bisa langsing banget?" tanya Sendro terlihat kebingungan. Tak habis pikir dengan apa yang ia lihat.

Felya mengangkat bahunya sambil tersenyum. "Gue sih ngerasa biasa aja. Kayak yang biasanya kok, sama kayak yang sore tadi. Lo aja kali yang baru perhatiin gue."

"M-masa sih?"

"Iya. Ini gue juga kebantu korset kok. Makanya gue jadi lebih langsing. Emang worth it banget sih celana korset yang gue beli. Mantep banget sampe bikin lo pangling,"celoteh Felya seraya naik ke motor Sendrio bagian belakang. "Yuk, ah! Ntar kemaleman lagi. Emang lo mau sama gue lama-lama? Makanya ayo berangkat."

Sendrio mengangguk kaku dengan tatapan done yang begitu menyedihkan. Ia merasa dirinya sekarang yang aneh. Aneh sekali. Mau tak mau Sendrio pun memakai helmnya. Motor sport itu pun meninggalkan area kostan Felya.

Sesampai di mall, Sendrio mengikuti ke mana saja Felya melangkah. Mereka memasuki toko pakaian, toko aksesoris, tempat bermain, hingga berakhir di sebuah kafe. Felya sampai lupa dengan wajah Sendrio yang sangat persis seperti Randy. Ia benar-benar seperti bersama Randy sekarang, bukan bersama Sendrio.

"Randy sayang, kamu mau pesan apa?"

Sendrio menatap heran Felya dengan tampang tak terima. "Apa lo bilang?"

Felya melotot dibuatnya. Ia baru sadar dengan apa yang ia ucapkan tadi. "M-maksud gue ... Sen, lo pesan apa? Aduh, sorry gue nih keingat novel yang gue baca. Hehe. Sorry, ya."

Sendrio manggut-manggut mengerti. "Oh, kali aja Randy itu pacar lo. Makanya lo sampe salah sebut tadi."

"Duh, asli ya gue nggak sudi banget disebut pacarnya Randy. Biar kata gue emang pernah punya hubungan sama dia. Gue beneran nggak sudi. Cowok brengsek kayak Randy tuh nggak pantes ada di daftar mantan gue," cerocos Felya yang lagi-lagi membuat dirinya kembali meringis. Sendrio sampai geleng-geleng mendengarnya.

"Lo kesetanan baca novel apa gimana sih sampe keingat sejauh ini? Lo sih kebanyakan baca novel zaman sekarang. Mending lo nyari noh buku novel yang kisahnya lebih berbobot, kayak novel zaman dulu. Kan ntar kita bakal camping daerah deket perpus kuno. Lo bisa cari referensi novelnya di sana sebelum beli. Jadi halu lo lebih berkelas dikit, nggak soal cinta doang," ujar Sendrio sambil merebut buku menu di tangan Felya.

"Apa lo bilang? K-kita bakal camping? Ke daerah perpus kuno?" tanya Felya melebarkan kedua netranya.

"Hmmm." Sendrio melirik Felya yang menatapnya berlebihan. "Gue kan wakil ketua osis, jadi gue tau acara sekolah lebih dulu. Paham?"

1
Gedang Raja
Luar biasa
Mona_cim: thank u
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!