NovelToon NovelToon
Nayyara : Istri Rahasia & Ibu Sambung

Nayyara : Istri Rahasia & Ibu Sambung

Status: tamat
Genre:Menikah Karena Anak / Pernikahan rahasia / Pernikahan Kilat / CEO / Ibu Pengganti / Duda / Tamat
Popularitas:543.3k
Nilai: 5
Nama Author: znfadhila

"Mulai sekarang kamu harus jadi Istriku dan juga Ibu sambung dari Ratu!"
"Siapa kamu? apa hak kamu memaksa aku menikah?"
"Aku Ayahnya Ratu! anakku menyukaimu dan aku harus memenuhi keinginan putriku yang ingin kamu menjadi ibunya!"
"Tapi ingat jangan berharap lebih pada ku! karena statusmu hanya Istri Rahasia dan juga Ibu Sambung Ratu!"
Deg!
"Aku belum bilang setuju!"
"Kamu tidak punya pilihan selain setuju!"

****

Nayyara terpaksa menjadi istri rahasia dari CEO Kejam bernama Ravindra dan juga Ibu sambung anak kecil lucu bernama Ratu.
Nayyara tidak bisa menolak karena pernikahan ini terjadi atas permintaan Ayahnya untuk terakhir kali.
Apakah Cinta akan hadir diantara Ravindra dan Nayyara? Atau justru Nayyara pergi setelah memberikan kasih sayang yang tulus pada Ratu?
Simak cerita nya hanya disini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon znfadhila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

NAYYARA-12.

Ravin baru saja pulang dari kantor, pria arogan itu sengaja pulang tepat waktu untuk bertemu Ratu, tentu saja Ravin ingin tau bagaimana kegiatan Ratu di sekolah hari ini.

Suasana hati Ravin hari ini sangat bagus, alasan utamanya adalah Ravin sangat menikmati makanan buatan Nayya, rasanya sangat lezat dan terasa pas di lidah Ravin.

Begitu sampai di mansion, Ravin langsung turun wajahnya nampak lebih segar dari biasanya, kenapa begitu? karena biasanya Ravin jarang menikmati makanannya, bahkan Ravin makan hanya sedikit baru kali ini saja Ravin makan dengan lahap.

Ravin tidak pulang dengan tangan kosong, melainkan membawa berbagai macam hadiah untuk Ratu, Ravin tau dia mengingkari janjinya makanya Ravin sengaja membawa hadiah untuk membujuk Ratu.

"Assalamualaikum." suara Ravin terdengar memenuhi ruang tengah mansion.

"Waalaikumsalam." Dea yang ada di ruang tengah menjawab ketus, Ravin menghampiri Ibunya itu kemudian mencium tangannya.

"Mi, Ratu mana?" tanya Ravin mencari keberadaan putrinya.

"Ngapain cari Ratu? masih peduli emangnya?" sindir Dea menohok, Ravin yang tadinya tersenyum langsung memasang wajah datarnya.

"Kok Mami bilang gitu? jelas aku peduli, Ratu itu anak aku Mi." Ravin jelas saja tidak terima dengan sindiran Dea.

"Iya Ratu emang anak kamu, tapi kamu lebih mentingin kerjaan kamu dibanding Ratu! apa itu sikap orang tua yang baik Ravindra!" suara Dea meninggi, jelas sekali Dea kecewa karena beberapa kali Ravin mengecewakan Ratu.

Bahkan Ratu sangat sedih sekali tadi, dan Dea tidak tega melihatnya.

"Mi, jadwal meeting tadi udah dibuat dan aku gak bisa batalin gitu aja, aku kerja juga buat masa depan Ratu." lihat, Ravin masih membela dirinya bukan ego dalam dirinya masih saja tidak mau kalah.

"Kerja, kerja, kerja terus! kamu pikir uang bisa membeli waktu yang Ratu lewatkan hah?! ingat baik-baik Ravindra, apa Papi kamu pernah ninggalin kamu kalo kamu lagi butuhin Papi?" pertanyaan Dea menampar jiwa raga Ravin.

Raka meskipun sibuk tapi dia tidak pernah lupa akan kewajibannya pada keluarga, bahkan Raka pernah kehilangan tander miliaran karena lebih memilih keluarga dibanding meeting tersebut.

"Gak bisa jawab kan? Papi emang sibuk sama kerjaan tapi dia gak pernah lupain kamu! jangan jadiin kerjaan alasan Ravin, kalo kamu emang belum bisa lupa sama istri kamu Mami gak larang! tapi kalo sampe Ratu jadi korbannya, mending Mami bawa Ratu dari sini dan kamu bebas jalanin hidup kamu!"

DEG.

Dada Ravin terasa sesak mendengar perkataan Dea, sebelum Ravin bisa membela diri atau menjawab Dea sudah pergi karena kesal.

"Gak! Ratu gak boleh ninggalin aku." gumam Ravin menggelengkan kepalanya keras, membayangkan Ratu ikut bersama Dea dan Raka saja sudah membuat dada Ravin terasa sesak.

"Aku harus cari Ratu, dia pasti seneng dibawain hadiah sebanyak ini." Ravin berdiri, pria itu mencoba percaya bahwa Ratu pasti akan memaafkannya kali ini.

Ravin berjalan berkeliling mansion untuk mencari keberadaan Ratu, sampai akhirnya dia bisa melihat Ratu sedang bermain bersama Raka di ruang bermain.

Terlihat Ratu tertawa bersama Raka, putrinya itu ceria, manis, lucu, dan juga cantik.

Ravin menaikkan sudut bibirnya membentuk senyuman, tawa riang Ratu selalu berhasil membuat siapapun yang ada di sekitarnya ikut tersenyum.

"Maafin Papa Ratu, Papa sayang Ratu." gumam Ravin, pria itu menarik nafasnya pelan.

Ravin membuka pintu perlahan, setelah itu dia masuk membawa boneka kecil dan beberapa cemilan.

Ratu dan Raka menoleh begitu mendengar suara pintu terbuka, terlihatlah Ravin tersenyum manis.

Ratu yang tadinya sangat ceria langsung berubah murung melihat Ravin, bahkan Raka pun berubah datar.

"Mau apa kamu kesini?" tanya Raka dingin, Ravin menghela nafas pelan.

"Mau kasih hadiah buat Ratu Pi, hari ini kan hari pertama Ratu sekolah." Ravin menjawab tanpa emosi kali ini, pria itu sepertinya sadar jika Ratu sedang ngambek padanya.

Ravin mendekat, kemudian duduk di samping Ratu. 

"Sayang, liat Papa beliin boneka loh buat kamu." Ravin berbicara lembut sekali. 

Ratu yang sedang bermain puzzle, langsung menyimpan puzzle itu, biasanya Ratu akan senang jika diberi hadiah oleh Ravin tapi kali ini Ratu sudah kecewa sekali karena beberapa kali Ravin selalu mengingkari janjinya. 

"Opa, Latu mau bobo cekalang ngantuk." Ratu tidak menjawab Ravin, melainkan mendekat pada Raka. 

"Ini masih sore, gak baik kalo tidur nanti aja habis isya baru tidur ya." Raka memeluk Ratu yang menyembunyikan wajahnya di dada Raka. 

"Iya Opa." cicit Ratu pelan, gadis kecil itu tidak menatap Ravin sama sekali hanya melirik saja. 

Ya meskipun Ratu tertarik setelah melihat boneka yang dibawa Ravin, Ratu menolak karena ngambek. 

Raka tersenyum mengejek pada Ravin yang wajahnya merah padam, tentu saja hatinya sakit di tolak oleh Ratu. 

"Lebih baik kamu bersihkan diri, Papi bisa mengurus Ratu." sindiran Raka mengandung makna. 

Tanpa menunggu jawaban dari Ravin, Raka langsung pergi begitu saja sambil menggendong Ratu yang enggan melihat Ravin sama sekali. 

"Argh! Sial!" Ravin mengacak rambutnya frustasi, pria itu sangat takut jika Ratu benar-benar dibawa oleh Raka dan Dea. 

"Aku harus cari cara buat bujuk Ratu." gumam Ravin penuh tekad, ego Ravin kembali mengalahkan segalanya. 

Dia selalu mengecewakan Ratu, tapi dia juga tidak mau Ratu pergi bersama kedua orang tuanya. 

****

Nayya baru saja membersihkan tubuh Ayahnya yang masih terbaring lemah, ya Ayah Nayya masih koma sejak kecelakaan itu terjadi. 

Nayya sudah lebih ikhlas menerima apapun yang terjadi nantinya, tapi Nayya tetap berharap Ayahnya sembuh. 

Tim dokter yang menangani Ayah Nayya masih Tim yang sama, yaitu tim pilihan Ravin. 

Sedang asik bercerita pada Ayahnya, tiba-tiba ponsel Nayya berbunyi. 

"Siapa ya?" Nomor tidak dikenal menelpon Nayya, karena takut penipuan Nayya memutuskan untuk membiarkan telpon itu. 

Tapi setelah itu muncul sebuah pesan dari nomor itu. 

08xxxxxx:

[Angkat Nayyara! Ini saya Ravindra!]

"Mau apa sih? Gak di chat , gak langsung selalu aja ngegas." dumel Nayya kesal, kekesalan Nayya semakin bertambah setelah melihat wajah sedih Ratu tadi pagi. 

"Apa aku omelin aja sekalian ya?"

Tring! Tring! 

"Ish! Gak sabaran banget ni orang!"

Bersambung....... 

1
Nazka Aditya
udah galak!, gk tau malu... 😄
Nazka Aditya
sabar... sabar...
YuWie
Luar biasa
Uri
😭😭😭😭😭
Dinatha
kayaknya kata yang cocok disampaikan kepada Kamu
Alyanceyoumee: Assalamualaikum. Thor permisi, ikut promo ya🙏.

Kaka, Jika ada waktu luang, boleh coba baca karya ku yang berjudul "PARTING SMILE" ya, siapa tau Kaka suka.

Berkisah tentang penyanyi religi yang terjerat pernikahan kontrak dan cinta masa lalunya yang sangat rumit. Ditambah dia tipe yang gengsian dan menyebalkan, hiih dah lah.

Insyaallah seru ko... xixi
di tunggu ya ☺️🙏
total 1 replies
Dinatha
Kata Band Sukatani
Bayar.. Bayar.. Bayar...
𝙋𝙚𝙣𝙖𝙥𝙞𝙖𝙣𝙤𝙝📝: halo kak baca juga di novel ku 𝘼𝙙𝙯𝙖𝙙𝙞𝙣𝙖 𝙞𝙨𝙩𝙧𝙞 𝙨𝙖𝙣𝙜 𝙜𝙪𝙨 𝙧𝙖𝙝𝙖𝙨𝙞𝙖 atau klik akun profil ku ya😌
total 1 replies
Dinatha
Saatnya part tentang Leo dan Vira😁🫣🫣🫣
Dinatha: hehehe.. sayang sih..
padahal bisa diolah jadi berita yang mengejutkan 😁
total 2 replies
Dinatha
menangislah untuk mengurangi kesedihan.
boleh menangis di dekat mayat, karena menangis adalah hal yang wajar sebagai tanda kesedihan, dan Rasulullah SAW sendiri pernah menangis ketika ditinggalkan orang terdekatnya. Namun, menangis ini harus dalam batas wajar, tidak boleh berlebihan seperti meratap, meraung, atau menampar diri sendiri, karena hal itu dilarang.
Sieng martha
biasanya mlh keras kepala datang sendiri
Dinatha
Jangan terlalu senang Ratu..
Nanti Bapakmu bucin, trus pengen duaan terus sama mama baru gimana?
bapakmu palingan cuma alasan biar Kamu dapat adek 😁😁😁
padahal karena mesin bor kelamaan nganggur 😁🤣🫣🫣
Dinatha
Bukannya nangis doank...
yg ada tantrum uring-uringan sampai mau gantung diri di pohon 🌲 cabe cabean😁
Dinatha
Vin..
sebenarnya Nayya dan Bapaknya pengen tolak kamu sih..
tapi takut kamu tantrum dan berguling guling sampai masuk got..
🤣
Dinatha
Vira jatah jodohnya sama Asisten papanya Ratu kah?
Dinatha
cocoknya Pusing Thor..
pening itu kata baku..
maaf author orang Sumatra ya.. kata2 pening jamak dipakai di Sumatra..
karena kata Pusing bagi orang Melayu artinya keliling atau jalan2😁🫣
Fadhila NA: yapp betullll
total 3 replies
Dinatha
Mulutmu adalah harimaumu yang akan menerkam dirimu 😁
Dinatha
Izi mengingatkan sesama muslim.
agar author tidak berdosa jariyah. karena tulisannya dipercaya pembaca muslim bahwa karma itu ada..
padahal Islam tidak mengenal ajaran tersebut..
Larangan untuk mempercayai hukum karma dalam Islam juga termuat dalam Al-Quran surah Al-Isra ayat 36 yang berbunyi: “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” (QS. Al-Isra: 36)
maafkan 🙏 cuma menjalankan kewajiban sebagai sesama muslim
Fadhila NA: makasih sudah mengingatkan bestie🥰
total 4 replies
sri afrilinda
Yeee... Akhirnya,, Happy Ending...🤗😍

Makasih kx thour, ceritanya keren... Semangat buat cerita barunya kka 🥰💪
Dinatha
Maaf Thor 🙏
Kok warung makan?
bukankah sebelumnya di ceritakan kantin perusahaan Ravin?
Kalau mereka selama ini di kantin perusahaan.. seharusnya Nanda kaget lho saat tau yang kasih fasilitas kesehatan adalah pemimpin perusahaan tempat dia mencari nafkah
Dinatha: hehehe.. sorry Thor cuma ngingetin aja.. biar nggak rancu.
tetap semangat n sukses 👍🙏
total 2 replies
Dinatha
Bawa sholat istikharah Vin..
ini bukan sekedar masalah biasa..
ini adalah tanda dari Allah.. bahwasanya kamu harus lebih dekat kepada Nya. agar hidup kamu lebih tenang dan bahagia
Dinatha
Nggak ada kata karma sebagai seorang muslim.
adanya pembalasan ataupun hukum Allah karena sistem tabur tuai.
Karma itu ajaran agama diluar agama Islam.. makanya haram hukumnya kita mempercayai (iman) dengan ajaran agama lain.. bahkan dosa besar (syirik) karena secara tidak langsung kita menduakan Allah..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!