Mencintai seseorang yang tak bisa di gapai nya ,membuatnya hanya bisa membayangkan dan mencintai nya dalam diam .
Nata membayangkan bercinta dengan bos nya ,padahal selama ini si bos saja ngak pernah bertatap muka dengan nya. Tapi memang dasar nya semua orang selalu membayangkan hal itu, sehingga Nata ngak pernah merasa heran .
Plaaak....
"nata...nata....sadar dong, mana mungkin pak Alex mau sama kamu. Ngayal aja ketinggian, ngak jelas banget sih "
Nata meringis saat pundak nya di tepuk oleh Mitha sahabat nya ,dia tau kalau Renata selalu saja membayangkan bisa menikah dan bercinta dengan si bos yang dingin dan arogan sama semua karyawan . Bahkan alex ngak pernah sama sekali tersenyum atau ramah pada karyawan nya ,tapi siapa sangka kalau khayalan nya menjadi kenyataan .
Yuk ....mampir di cerita baru aku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuliati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pulang kampung
⚘⚘⚘⚘⚘⚘⚘⚘⚘⚘⚘⚘
Renata dan Mitha sudah bersiap di terminal,mereka di antarkan oleh Bayu kesana .Bayu masih harus kerja hari senin nya, sehingga dia ngak bisa ikut mengantar Mitha ke kampung nya Renata .
"Hati hati ya sayang, sampai disana kabari aku . Jaga mata ,jaga hati. Aku akan menunggu mu disini ,aku akan setia . Aku janji ,jadi kamu juga harus janji sama aku hhmmm" ucap Bayu dan Mitha hanya mengangguk ,selama berpacaran dengan Bayu. Mereka hanya berciuman kening dan tangan saja ,bayu menjaga mitha dengan baik .
"Ekhm....kayak mau pisah lama aja sih mas ,buat iri orang aja . Jadi jomblo gini banget ya " ucap Renata sambil mengangkat tas ransel nya dan berjalan mendekati bus yang akan mengantar mereka ke rumah nya di kampung.
Mitha dan bayu hanya terkekeh kecil, mereka pun ikut naik ke atas bus. Bayu meletakan tas milik mitha di atas kepala mereka ,kemudian dia mengecup kening mitha didepan umum membuat wajah mitha melotot. Setelah nya bayu turun karena bus akan segera berangkat,bayu benar benar berusaha membuat Mitha menerima nya .
Hanya tiga sampai empat jam perjalanan ke kampung halaman Renata, mereka duduk dengan santai sambil mengunyah cemilan yang sudah mereka siapkan untuk di perjalanan.
"Mit.....kamu belum mengatakan nya pada mas Bayu ?" tanya renata, dia merasa kasihan karena Bayu sering sekali menanyakan pada dirinya . Bayu benar benar serius dan ingin menikahi mitha tapi mitha masih takut, berkali kali juga bayu ingin memperkenalkan Mitha pada kedua orang tua nya tapi mitha terus menolak nya .
"Aku takut Nat,hah....Aku juga mau menikah dengan mas Bayu,dia pria sempurna di mata ku" jawab Mitha, kini wajah nya terlihat sendu.
Renata menggenggam tangan Mitha ,menguatkan nya karena dia tau bagaimana kehidupan mitha. Mungkin dia akan melakukan hal yang sama seprti mitha, takut kehilangan pria yang sempurna dan baik seperti Bayu.
"Lebih baik di bicarakan mit, jika mas Bayu atau kedua orang tua nya tidak mau menerima mu . Maka lebih baik mundur, ngak usah menghadap sesuatu yang ngak pasti. Lebih baik sekarang dari pada kelamaan bisa semakin susah untuk melepaskan nya " jelas Renata dan Mitha langsung menatap ke arah Renata ,mata nya berkaca kaca karena memang dia benar benar sedih dan bingung
"Itu yang aku takut kan ,aku takut kehilangan mas Bayu. Aku belum siap kalau mas Bayu ninggalin aku Nat" ucap Mitha dan Renata pun langsung memeluk nya
"Tapi kalau seperti ini, mas Bayu akan berpikir kalau kamu hanya mempermainkan nya Mit. Dia pria dewasa ,dia pasti menginginkan nya . Menginginkan sesuatu yang lebih dari kamu " ucap Renata dan mata mitha langsung melotot,dia tidak jadi menangis lalu memukul kepala Renata seperti biasa nya
"Aakh....sakit Mithaa" teriak Renata tanpa perduli tatapan orang sekitar nya karena mereka masih di dalam bus ,mata nya juga ikut melotot
"Otak mu itu ,masih aja mikirin kayak gituan " bentak mitha dengan kesal ,kemudian dia tersenyum kecil menatap ke arah lain
Mitha merasa senang karena Renata bisa membuat nya tertawa di saat saat tertentu dengan sikap dan pemikiran konyol nya,Renata masih mengelus kepala nya yang di pukul oleh Mitha . Wajah nya cemberut, dia memalingkan wajah nya ke arah jendela kemudian tersenyum tipis juga.
Semenjak Renata melihat salah satu staff cleaning sedang bercinta dengan karyawan di ruangan kebersihan saat malam hari, membuat Renata sering memikirkan hal itu juga. Ingin merasakan di sodok dari belakang, dia benar benar ingin mencoba nya.
Apalagi Renata ngak hanya sekali melihat hal itu, dia juga pernah melihat nya di kamar mandi saat malam . Selalu saja saat dia sedang lembur ,hal itu membuat nya kesal sekaligus pengen.
"Nat.....disana ada tempat hiburan ngak ? Kayak pantai atau taman bermain gitu " tanya Mitha yang sudah ingin segera sampai di kampung renata ,tapi tak ada jawaban karena ternyata Renata sudah tertidur
"Oalah .....Ya ampun nat, udah tidur aja " ucap Mitha dengan kesal ,dia pun ikut memejamkan mata nya.
Tak lama bus berhenti, membuat Renata dan Mitha terbangun sambil menatap sekeliling nya. Senyuman merekah di bibir nya ,mereka sudah sampai di kampung . Diatas segar dari dedaunan terasa di indra penciuman nya,dia menyuruh mitha untuk turun karena mereka sudah sampai di terminal utama di kampung nya.
Renata menarik nafas nya dengan panjang ,menatap jalanan sambil membawa tas ransel nya. Mitha mengikuti dari belakang sambil menatap sekeliling nya ,senyuman lebar menghiasi bibirnya .
Sudah lama sekali dirinya tak pulang ke kampung seperti ini ,mengingatkan nya pada kampung kedua orang tua nya . Wajah nya seketika berubah, menjadi sendu dan sedih hingga akhirnya dia pun menangis .
"Hei....kenapa ? Ingat kampung mu?" tanya renata yang berbalik dan memeluk tubuh mitha ,mitha masih menangis senggugukan dan mengangguk
"Disini ,kita dua hari saja ya. Pulang dari sini kita singgah ke kampung mu ,ziarah ke makam kedua orang tua mu. Ngak usah takut, aku bersama mu " ucap Renata dan Mitha langsung melepaskan pelukan nya pada tubuh Renata kemudian menatap wajah Renata yang tersenyum.
"Aku mencintai mu Nat,seandainya kau pria. Pasti sudah aku nikahi " ucap Mitha dan Renata pun langsung memukul kepala mitha membuat Mitha tertawa
Kedua nya tertawa hingga mereka mendapatkan ojek untuk lanjut menuju rumah Renata, hanya perjalanan lima belas menit mereka sudah sampai disana .
Terlihat rumah sederhana yang sudah berubah bagian depan nya ,Renata pun menangis karena hasil jerih payah nya bekerja di kota membuahkan hasil walaupun hanya sedikit .
Rumah nek Erna dulu nya hanya batu setengah, tapi kini bagian depan dan samping ruang tamu nya sudah batu. Belum lagi lantai di teras nya juga sudah keramik, Renata pun berjalan mendekati pintu rumah itu.
"Nek.....bibik...." panggil Renata dengan suara bergetar, mata nya sudah berkaca kaca hingga akhirnya nek Erna membuka pintu.
"Nata.....kamu Sudah sampai ?" tanya nek Erna dan langsung memeluk tubuh Renata dengan erat, tangis haru pun melingkupi kedua nya .
"Ck ....Tati ,kamu lama banget masak nya . Liat ni ,Nata dan Mitha udah sampai" teriak nek Erna dengan suara bergetar,mereka sudah menangis dan Mitha senang melihat hal itu.
"Mitha....masuk nak, anggap rumah sendiri ya . Selamat datang di rumah kami " ucap nek Erna sambil tersenyum dan menghapus air mata nya .
"Makasih nek " jawab Mitha sambil memeluk tubuh nek Erna.
Bersambung
Jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘😘😘