NovelToon NovelToon
Kembalinya Sang Pewaris

Kembalinya Sang Pewaris

Status: sedang berlangsung
Genre:Kebangkitan pecundang / Diam-Diam Cinta / Bepergian untuk menjadi kaya / Bullying dan Balas Dendam / CEO Amnesia / Persaingan Mafia
Popularitas:57.4k
Nilai: 5
Nama Author: enny76

Zidane Alvaro Mahesa adalah pewaris ketiga dari kelurga terkaya di Asia Tenggara Reno Mahesa, yang menempuh pendidikan di Inggris. Pria tampan dan cerdas ini telah salah pergaulan hingga berakhir menyedihkan. Demi mendapatkan hukuman dari sang Daddy, Zidane di asingkan untuk mendapatkan pelajaran.

Hidup tanpa keluarga dan tidak memiliki aset apapun membuat Zidane merasa sendiri. Hingga ia bertemu dengan sekelompok genk yang menjerumuskan dirinya semakin dalam dan menuju jalan kematian.

Zidane harus menjalani hidupnya penuh kesialan, tuduhan atas pembunuhan dan pemerkosaan seorang gadis telah membuatnya masuk kedalam jeruji besi. Berbagai siksaan dan intimidasi ia peroleh. Hukuman mati telah menanti, Namun Zidane tidak tinggal diam.

Berhasilkah sang pewaris membalas dendam pada orang-orang yang telah membuatnya menderita?

Yuk ikuti kisah selanjutnya, ada juga kisah-kisah romantis anak-anak Reno yang lain.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon enny76, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kehilangan kelurga

Terima kasih yang sudah mampir di karya terbaru Bunda 🥰 Tolong bantu RATE 🌟 🌟 🌟 🌟 🌟 5 ya sayang, dan berikan komentar positif kalian 😍

***

Zidane merasakan seluruh tubuhnya remuk, ia bangkit dengan perlahan meskipun sudah tak berdaya. Ia melihat mobilnya sudah tidak ada di depan lobby night clubs. Zidane menangis sejadi-jadinya dan penyesalan selalu datang terlambat.

"Dasar sialan! Aku di jebak oleh mereka berdua! Bandar dan si Zacky keparat itu telah merampas mobil ku. "Akan ku balas kalian! Teriak Zidane "Aku akan meminta orang-orang Daddy untuk datang ke London dan menghancurkan mereka semua!"

Bola mata Zidane memerah, ia memendam amarah dari tatapannya yang dingin. "Mereka harus tahu kalau ayah ku orang yang berkuasa!"

Zidane sudah tidak punya pilihan lain selain menghubungi sang mommy. Namun sayang, panggilan telepon nya tidak aktif.

"Apa mommy marah dan kecewa, kalau aku tidak datang di pernikahan kak Vano dan kak Savira?"

"Aku harus pulang kemana? Apartemen ku sudah tidak ada, sewa hotel sudah habis."

Zidane menjambak rambutnya karena frustasi.

"Lebih baik ke apartemen Willy, dia sudah banyak aku bantu. Pasti dia mengizinkan ku untuk tinggal disana."

Zidane mengehentikan taxi yang lewat dan meminta di antarkan ke alamat yang ia tuju. untungnya masih ada uang beberapa dolar di saku celananya. Setelah membayar taxi ia turun dari mobil dengan tertatih.

Setelah keluar dari pintu lift, Zidane menuju nomor 32. Ia mengetuk pintu dengan semangat. Lama menunggu akhirnya pintu di buka dengan cepat.

"Varo! Mau apa kau kesini? malam-malam ganggu orang tidur saja!" pekik Willy

"Aku mau numpang tinggal di apartemen mu untuk sementara, sampai mommy ku kirim uang, aku akan pindah." kata Zidane dan ingin menerobos masuk kedalam apartemen, Namun di cegat oleh Willy.

"Kau tidak bisa numpang di apartemen ku, Lily tinggal bersama ku disini dan hanya cuma satu kamar di apartemen ini!"

"Aku bisa tidur di ruangan tamu, paling tidak sampai aku dapatkan tempat tinggal setelah dapat kiriman uang."

"Tidak bisa! Lily tidak akan leluasa bila ada orang asing di apartemen."

"Kau anggap aku orang asing!" seru Zidane kesal "Aku juga mengenal Lily!"

"Ahh_susah bicara dengan mu, aku juga butuh privasi dan tidak mau di ganggu!" tegas Willy sambil membanting pintu.

"Will.. Willy! Seru Zidane.

"Sial! Teman macam apa kau?! Aku sudah banyak membantu mu dan uang ku banyak habis untuk mu. Tapi sekarang kau tidak bisa di mintai tolong! Teriak Zidane di depan pintu yang tertutup.

Zidane menendang pintu apartemen Willy dan melangkah pergi dengan perasaan kalut.

"Felicia, hanya dia harapan ku." Zidane menghubungi kekasihnya, namun teleponnya tidak aktif. "Kemana Feli? biasanya telepon Feli selalu aktif, bahkan bila meminta sesuatu padaku, pasti akan menghubungi ku meskipun larut malam."

"Sial! Aku sudah seperti gembel yang tidak memiliki apapun!"

Zidane tidak punya pilihan lain lagi, ia memohon pada satpam apartemen agar di berikan tempat menginap hanya untuk satu malam. Sebab jam segini ia mau pergi kemana. Harapan Zidane adalah menghubungi sang mommy dan berharap mommy nya masih memiliki belas kasih sayang.

"Besok aku akan telepon mommy dan minta tiket penerbangan ke Indonesia. Aku akan pulang dulu dan cuti dari kuliah beberapa minggu, mommy dan Daddy pasti tidak tega melihat anaknya gelandangan di jalan."

Pagi itu sinar mulai menampakkan sinarnya, seorang satpam membangun kan Zidane dengan suara keras "Bangun! Ini bukan hotel! Cepat pergi dari sini!" usir seorang satpam.

Zidane yang kelelahan dan tubuhnya lebam-lebam bekas pukulan anak buah Zacky, terbangun dari lantai beralaskan kardus. Ia melangkah dengan gontai dan ingin mencari rumah makan, sebab ia sangat lapar.

Ia merogoh saku celananya, uang tinggal pecahan 50 Dollar. "Sial, kenapa hidup ku jadi sulit begini sih!"

"Aku harus ke ATM, menarik sisa uang yang masih ada."

Saat Zidane berdiri di trotoar, ia sedang menunggu taxi lewat, tiba-tiba matanya melihat mobil Willy keluar dari pintu apartemen.

"Willy...."

"Willy... Tolong aku!" seru Zidane

Zidane terus mengetuk-ngetuk kaca mobilnya, namun, temannya itu tidak membukakan kaca mobil. Justru menggas mobil dengan cepat.

"Sialan kau Willy! Saat aku banyak uang kau selalu berada di sisiku. Sekarang kau secara terang-terangan menjauh dan mengabaikan ku!"

Mobil taxi berhenti di depan Zidane, ia masuk kedalam mobil dan minta di antarkan ke Bank Swiss. Setelah membayar taxi, ia ikut mengantri. Lama menunggu akhirnya giliran Zidan memasukkan kartu ATM kedalam mesin. Sialnya saldonya kosong dan terblokir. Zidane terlihat frustasi, ia mendatangi teller Bank dan meminta penjelasan.

Pria berwajah tampan itu keluar dari bank dengan perasaan putus asa. Ia duduk di kursi dan menghubungi kembali sang mommy. Namun nomor nya terblokir. Airmata Zidane mulai menetes, sekali lagi ia menghubungi kedua kakak kembarnya Vano dan Vana, berharap Kedua kakaknya masih peduli padanya. Namun sayang, nomor telepon mereka berdua tidak bisa di hubungi semua. Semuanya seakan memberikan jarak padanya.

"Daddy.. adalah harapan ku terakhir."

Sebenarnya Zidane paling segan pada sang Daddy. Disamping wataknya yang keras dan tidak mudah di bujuk seperti sang mommy. Sang Daddy bukan hanya tegas tetapi juga tempramen tinggi bila sedang marah.

Zidane mulai menekan tuts nomor telepon sang Daddy, tak lama kemudian telepon tersambung. Detik kemudian suara bariton Reno terdengar di ujung telepon.

"Hallo..."

"Daddy..." sahut Zidane dengan suara sedih.

"Untuk apa kamu menghubungi Daddy?!

"Daddy, Zii minta maaf. Tidak datang di hari pernikahan kak Vano dan kak Vira."

"Daddy, mommy dan kedua kakak mu sudah tidak berharap kamu kembali!" tegas Reno pada anak bungsunya.

"Apa maksud Daddy?" Tanya Zidane lirih

"Tidak ada waktu untuk berbincang, Daddy mau istrahat dan tidur. Ini sudah malam!"

"Daddy tolong jangan di matikan teleponnya. Ada yang ingin Zii tanyakan? Apa Daddy memblokir tabungan ku?"

Reno membuang nafas kasar "Ternyata benar dugaan ku. Kau menghubungi Daddy hanya untuk tanyakan soal uang!"

"Dad! Sekarang hidup ku sangat sulit." hiks.. "Zii sudah tidak punya uang, bahkan Daddy blokir ATM ku." Zidane menangis sesenggukan, mencurahkan kelu kesahnya pada sang Daddy.

"Zii sudah tidak punya tempat tinggal lagi Dad, tolong kirimkan uang, Zii sangat membutuhkan sekarang."

"Sekarang kamu akan rasakan bagaimana sulitnya mencari uang, Zii?! Teriak Reno dengan amarah yang mulai meletup-letup "Kamu berjudi dan menghabiskan aset-aset yang sudah mommy dan Daddy berikan. Kau pikir Daddy tidak tahu? Kau jual apartemen untuk berjudi, kau habiskan tabungan mu untuk berjudi dan baru saja kau taruhkan mobil sport pemberian mommy mu di meja judi! kamu taruh di mana otak mu Zidane!"

Zidane terkejut, sang Daddy sudah mengetahui semuanya. Ia berharap bisa membujuk sang mommy untuk memberikannya uang, untuk membeli mobil dan apartemen baru, namun sayang. Sang Daddy sudah mengetahui semuanya.

"Sudah berapa banyak kau habiskan uang yang kami kirim. Bahkan, tanpa setahu Daddy, mommy memberikan mu uang ratusan milyar. Bukan di manfaatkan dengan baik, tatapi kamu malah berjudi dan berfoya-foya!"

"Dad! Maafkan Zii, Zii janji akan memperbaiki semuanya "

"Sudah sering kamu berjanji seperti itu, tetapi terus kau ulangi lagi!"

"Kenapa Daddy selalu pilih kasih pada kami bertiga! Kak Vano dan kak Vana mendapatkan aset yang banyak, memiliki perusahaan, rumah mewah dan fasilitas lainnya. Tapi dengan ku? Daddy selalu perhitungan dan tidak memberikan ku perusahaan!" protes Zidane

"Kamu bilang Daddy perhitungan?! Kamu sekolah dan biaya hidup di London serta fasilitas semua Daddy kasih, tapi tidak di manfaatkan dengan baik! Apa kamu tahu? Kedua kakak mu selalu berkerja keras untuk membangun perusahaan Mahesa grup. Sudah banyak yang mereka lalui hingga di titik terendah. Petualangan kedua kakak mu tidak sebanding dengan apapun. Daddy sekolahkan kamu di luar negeri, agar kamu jadi orang sukses dan mapan seperti kedua kakak mu!" omel Reno sudah pada batas kesabaran nya.

"Aku malas mendengar Daddy bicara, tapi ujung-ujungnya menyalahkan aku! Aku seperti di buang dari keluarga! Bahkan, telepon Mommy tidak bisa di hubungi!"

"Sudah cukup kamu bicara Zidane! Mulai saat ini kamu harus bekerja keras untuk dirimu sendiri! Daddy dan mommy tidak akan kirim kan Kamu uang lagi. Semoga Kamu bisa intropeksi diri dan berusaha mandiri!"

Tut.. Tut.. Tut..

Telepon di putus sepihak oleh Reno.

"Daddy.... please tolong Zidane..."

Zidane menangis frustasi, dia sudah tidak bisa berhubungan dengan keluarga nya lagi.

Besok ada part untuk malam pertama Vano dan Vira ya..🥰

💜💜💜

1
Irma Juniarti
dasar saudara tiri tak tau di untung.
Irma Juniarti
paling si saudara dan ibu tiri Marissa yg ambil.
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
Pk topeng tuh 😏
Sugiharti Rusli
memang ada kontradikrif sih diantara kedua saudara tiri ini, si Felly sepertinya terbiasa mendapatkan segalanya dengan mudah, Marissa kebalikannya
Sugiharti Rusli
apa karena Rissa ga mau terlihat menonjol kalo dia anak seorang walikota tuh
Sugiharti Rusli
padahal si Marissa bisa memakai fasilitas dari ayahnya, tapi dia menolak keras, apa yqh alasannya
Sugiharti Rusli
ibunya si Felly memang aslinya baik atau cuma pura" yah🤔🤔
Femy Pantow
kasihan marisa...hati2marisa.. kayanya ibu tirimu manis di depanmu ya...felly cewek matre buat zidan bangkrut....beda dgn marisa orangnya sederhana mandiri lg...se7 marisa zidan 🤭
LANY SUSANA
beda ibu ya marissa dan Feli.... ibunya bgt baik kok ank nya mirip nenek sihir🤣🤣🤣
Sri Rahayu
mama Felly kelihatan nya hanya pura2 baik sama Rissa...mungkin ada papa nya Rissa dirumah itu...lanjut Thorr 😘😘😘
Mulaini
Jangan-jangan mamanya Felly baik sama Marissa karena ada papanya atau ada maksud di balik udang?
M⃠Ꮶ͢ᮉ᳟Asti 𝆯⃟ ଓεᵉᶜ✿🌱🐛⒋ⷨ͢⚤
Felly jahat , mamanya ... 🤔🤔
✰͜͡v᭄HIATUS𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ'ᴳᶜ
usir aja tuh mereka dari rumah mu Risa
✰͜͡v᭄HIATUS𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ'ᴳᶜ
aku yakin kalau Tante nya tuh sama jahatnya dengan felli
Foeah
Sebenarnya mama fellicia baik beneran at boongan sich kl pura2 baik alamat deh nasib marisa
Jadi penasaran ditunggu kelanjutannya bunda outhor 🙏🏻
Call me Vi
duuh jdi tambah penasaran Thor...lanjut up dong Bu da💪
Dew666
🥰
Irma Juniarti
jangan2 mama Felicia baik sama Marissa ada maunya doang
Irma Juniarti
kita juga penasaran Zidane dengan kehidupan keluarga Marissa dan Felicia.
Zainab Ddi
author ditunggu updatenya selalu untuk kelanjutannya 🙏🏻💪🏻😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!