Ayah Dari Anak Ku

Kalila dan Ilham lebih dulu sampai di ruangan sang ayah dan Ilham dia langsung berlari sambil menenteng parsel buah yang tadi dia beli bersama Yuda.

"Cucu nenek bawa apa? " tanya ibu Kalila pada Ilham sang cucu setelah mendekat.

"Ilham bawa buah buat kakek, " jawab Ilham sambil memberikan parcel buah itu pada sang nenek.

Ibunya Kalila pun menerima parcel buah itu dan Ilham dia langsung naik ke atas tempat tidur karena ingin melihat sang kakek.

"Kakek pasti sembuh kalau sudah masuk rumah sakit," ucap Ilham dan sang kakek hanya tersenyum.

Ilham pun mengajak bicara sang kakek sedangkan Kalila dia menyuruh sang ibu untuk makan karena Kalila tau jika sang ibu pasti belum makan.

"Kamu kenapa beli? emang gak masak? " tanya sang ibu saat melihat makanan yang dibawa Kalila.

"Pak Yuda yang beli bu, dia ngelarang aku masak, " beritahu Kalila lalu duduk di samping sang ibu.

karena itu ruangan VIP jadi tersedia kursi untuk keluarga pasien yang menunggu. Namun tiba-tiba pintu terbuka dan semua orang melihat siapa yang masuk. Ilham langsung berlari saat tau Yuda yang masuk.

"Om kemana aja kok baru datang? " tanya Ilham.

"Tadi ada masalah di parkiran jadi om lama datang nya, " jawab Yuda berbohong karena dia gak mungkin jujur apa yang dia lakukan.

"Masalah apa? " tanya Kalila membuat Yuda melirik Kalila.

"Tadi aku gak sengaja nyenggol mobil orang jadi aku harus mengurus dulu, " jawab Yuda.

"Bu, jika sudah makan bawa Ilham keluar, bapak ingin bicara sama Kalila dan Yuda, " ucap sang ayah pada ibunya Kalila.

Ibunya Kalila tidak bertanya karena dia udah tau apa yang akan di bicarakan suaminya dengan sang anak. Setelah makan Ibunya Kalila membawa Ilham. keluar dan membiarkan mereka bicara.

"Apa yang mau bapak bicarakan dengan kami? " tanya Kalila yang sudah bisa menebak pasti kejadian semalam.

"Mungkin kalian juga sudah bisa menebak apa yang ingin bapak bicarakan, bapak cuman ingin memberitahu kalian mungkin kejadian tadi malam masih bisa di atasi tapi untuk kedepannya bapak gak jamin apa lagi nak Yuda tinggal di rumah kita sudah hampir satu minggu, "ucap sang ayah dan Kalila hanya bisa diam.

" Niat nak Yuda memang sudah baik sekarang tinggal menunggu keputusan kamu La, tapi bapak sudah gak bisa menunggu lagi. Bapak putuskan setelah bapak keluar dari rumah sakit bapak akan minta pak ustad buat menikah kan kalian agar tidak terjadi fitnah, "lanjut sang ayah dan Kalila dia hanya bisa diam karena sebenarnya Kalila tidak ingin memiliki ikatan apa-apa dengan siapa pun.

" Kamu anak perempuan bapak satu-satunya, jadi tolong kabulkan permintaan bapak yang terakhir ini, "mohon sang ayah membuat Kalila meneteskan air mata.

Sang ayah menyentuh tangan Kalila membuat Kalila menatap sayang ayah dan pada akhirnya Kalila pun menyanggupi permintaan sang ayah membuat Yuda tersenyum karena akhirnya dia gak sia-sia datang jauh untuk bisa menikahi Kalila.

Setelah tiga hari sang ayah di rawat akhirnya di perbolehkan pulang karena kondisinya sudah membaik dan hari ini Kalila pergi menjemput sang ayah untuk pulang. Di sepanjang jalan Kalila bisa melihat raut wajah bahagia dari sang ayah bahkan Fajar sang adik pun sedang dalam perjalanan pulang untuk melihat sang kakak menikah. Yuda pun meminta Dimas datang untuk jadi saksi kalau dirinya akan menikahi Kalila.

Namun tibanya di rumah Kalila dan keluarganya kaget saat melihat di halaman rumah mereka sudah banyak warga berkumpul dan entah ada apa. Kalila dan Yuda keluar menemui warga namun salah satu warga langsung mendekati Kalila dan mendorongnya membuat Yuda kaget dan sigap menahan Kalila.

"Keluar dari kampung kami, kami tidak menerima perempuan yang punya anak tanpa suami, " teriak semua warga membuat Kalila kaget karena selama ini semua orang tidak tau tentang nya.

Yuda kaget mendengar teriakan warga yang menghina Kalila bahkan menyebut Kalila dengan wanita murahan. Kalila dia hanya bisa diam dan menunduk karena dia merasa malu dengan semua ini. Namun kemarahan warga bisa di reda oleh pak lurah setelah datang dan membiarkan Kalila masuk bersama keluarganya. Sang ayah tak sadarkan diri lagi dan Kalila dia hanya bisa terdiam karena ketakutannya delapan tahun terjadi hari ini.

"Maaf nak Kalila, bapak ingin tanya apa benar berita yang tersebar itu karena bapak tidak percaya jika nak Kalila seperti itu, " ucap pak Lurah yang menanyakan kebenaran berita itu.

Kalila mengangkat wajah nya dan menatap pak lurah lalu Kalila melirik Ilham dan memanggilnya mendekat.

"Aku siapa? " tanya Kalila pada Ilham namun Ilham diam saja.

"Jawab Ilham? " bentak Kalila membaut Ilham kaget dan ketakutan.

"La, tahan emosi kamu, " ucap Yuda mencoba menenangkan Kalila.

Kalila melirik pak lurah lagi lalu berkata "Ilham anak ku pak, tapi dia punya ayah. Tidak seperti yang di tuduhkan warga, ".

"Kalua Ilham punya ayah, terus kapan kamu menikah kenapa warga tidak ada yang tau, bahkan kabar ini kami dapat dari Nirmala teman kamu saat pergi ke kota, " beritahu pak Lurah membuat Kalila semakin kaget dan dia tidak bisa mengelak lagi.

"Aku... " namun ucapan kalila terhenti karena tiba-tiba Yuda memotong ucapan Kalila.

"Ilham kamu masuk dulu, " titah Yuda pada Ilham karena dia gak mau Ilham mengetahui kebenarannya.

Ilham pun masuk barulah Yuda memberitahu kebenarannya. Namun cerita yang Yuda berikan bukan cerita sebenarnya karena Yuda berbohong.

"Saya ayah dari Ilham, saya menikah siri dengan Kalila hanya untuk membuktikan kalau saya bisa memiliki anak karena saat itu saya punya istri yang menuduh saya tidak bisa punya anak namun ternyata aku bisa punya anak, tapi saat itu aku berbohong pada Kalila kalau aku belum menikah dan saat Kalila tau aku sudah menikah dia pergi dalam keadaan hamil, "cerita Yuda membuat Kalila kaget.

Yuda pun menunjukan sebuah foto untuk bukti jika mereka pernah menikah siri. Kalila kaget dengan apa yang telah di ucapkan Yuda dan bukti foto itu namun Kalila lupa jika Yuda bukan orang sembarangan yang bisa membuat Yuda melakukan apa saja dengan mudah.

"Saya datang kemari ingin memperbaiki lagi hubungan kami karena saya telah mengakhiri pernikahan dengan istri saya yang dulu dan ingin bertanggung jawab dengan Kalila dan Ilham, " penjelasan Yuda membuat pak lurah dan pak ustad mengerti.

"Jika seperti itu apa nak Yuda berani jika sekarang juga kami nikahkan dengan nak Kalila? " tanya pak Ustad dan Yuda mengangguk mantap berbeda dengan Kalila dia hanya terdiam.

"Ya sudah kita tunggu bapak mu sadar baru kita lakukan akad, " ucap pak lurah.