Mafia Tampan Dan Gadis Manja

Drrtt...

' nathan '  ... 

Sean mengangkat panggilan itu "hmm! ".

" Apakah kamu lupa kalau kita harus pergi saat ini.. ! "  Kata nathan seperti orang yang sedang menahan marah.

" Pergilah..! " Jawab Sean tenang.  Setelah itu jarinya menekan tanda menah, tanda untuk memutus panggilan tersebut.

Dari bawah, nathan berjalan dengan penuh kemarahan, melihat Sean yang dengan santai menyesap rokok dengan santai dari balkon kamarnya.

"Akh ,,"

Sean langsung masuk kamar "ada apa? "

" Seaaann,,, sakit,,, kakiku sangat sakit.. ! " Adu hana.

" Apakah kamu mau ke kamar mandi? ".

" Iyya..! ".

Tanpa berkata apa-apa lagi, Sean langsung menggendong hana untuk dia bawa ke kamar mandi. Lalu dia duduk kan dengan tenang di atas closet. Setelah itu dengan santai dia melepaskan selimut yang menutupi tubuh hana,buat gadis itu kembali telanjang bulat.

" Kenapa kamu selalu seperti ini..! " Marah hana sambil mencoba mengambil kembali selimut di tangan Sean.

" Aku suka kamu yang seperti ini,, jadi,, jangan memakai apapun jika berada di kamar.. !" Kata Sean dengan tatapan penuh arti.

" Dasar mesum..!" Sinis hana sambil berusaha menutupi tubuhnya.

Selesai dengan perdebatan kecil itu, Sean keluar dari kamar mandi. namun , baru beberapa langkah dia berjalan. Jeritan kesakitan terdengar dari dalam kamar mandi.

" Aaahh,,,,! "

"Ada apa? " Tanya Sean panik pada hana yang terlihat sangat kesakitan. Bahkan tangannya yang memegang gagang besi di sampingnya sampai terlihat merah karena saking kuatnya.

"Aahh,,,, seaan perih, ,,hiksss..!" .

Sean sedikit lega mendengar itu, walau dia juga merasa tidak tega melihat kesakitannya hana.

Dia meraih selang air hangat, dan dengan penuh kasih dia membasuh milik hana yang bengkak dan merah.

Setelah selesai sean kembali membawa hana ke ranjang, "sekarang makanlah,, biar aku suapi ..! " Katanya sambil meraih makanan untuk hana.

Hana makan dengan lahap, karena dia yang memang sangat lapar. "Pelan-pelan,, " Kata Sean memperingatkan.

" Aku sangat lapar sampai mau mati tauk,,,!" Kata hana.Sean tersenyum sambil membelai lembut pipi chubby hana .

Hari ini hana benar-benar di jaga dan di manjakan oleh Sean, karena kaki hana yang masih sakit dan juga miliknya yang masih terasa nyeri. Membuatnya harus terus di gendong Sean jika ingin ke suatu tempat.

Contohnya seperti sekarang ini, ketika hana ingin pergi ke taman belakang. Sean dengan siaganya langsung membawanya ke sana. Dan bahkan ketika hana meminta untuk di pangkunya, Sean pun tidak keberatan.

"Sean,,, aku tidak mau lagi? "

" Apa? " Tanya Sean tidak paham.

" Aku tidak mau melakukan itu lagi,,!" Jawab hana menjelaskan, dan sean pun menjadi paham.

" Nanti tidak akan sakit lagi seperti tadi ! " Sebab menjelaskan.

" Bohong,  kamu juga  berkata kalau hanya sakit sedikit,,, tapi nyatanya,,, rasanya seperti di gorok..! Seperti ini..? " Kata hana sambil mempraktekannya pada leher Sean.

" Iya... Saya tidak berbohong, , ini sakit karena ini pertama kalinya untukmu. ! "

"Tetap saja,,, rasanya sangat sakit..!"  Kata hana tak terbantahkan. Dan kalau seperti ini Sean hanya bisa diam.

Setelah itu keduanya diam, hana yang berada dalam pangkuan Sean tampak tenang sambil bersandar di dada bidangnya. Begitupun juga Sean, dengan mata yang terpejam, bibirnya terus mencium lembut kepala hana, tangannya juga terlihat aktif mengusap lembut dada istri kecilnya dari luar baju yang di kenakannya. Keduanya tampak tenggelam dalam damai, dengan isi pikiran masing-masing.

Lama seperti itu, Tiba-tiba hana bergerak. Mendongak menatap Sean. "Oh ya... Dari beberapa hari lalu,,, aku tidak melihat istri-istrimu yang lain,, ? "

Mata Sean langsung terbuka , dia tidak langsung menjawab pertanyaan hana, karena dia berpikir sejenak tentang ketidaknyamanannya ketika hana mengatakan kalau wanita-wanita jalang itu adalah istrinya.

" Di mana mereka?" Tanya hana lagi  , karena Sean hanya diam saja.

"Aku pindahkan ..! " Jawabnya singkat.

" Kenapa? "

" Karena kamu tidak nyaman.. ! "

" Tapi,, apakah kamu pernah mengunjungi mereka? "

" Tidak.! "

" Kenapa?! " Tanya hana sambil menegakkan tubuhnya  dengan tatapan mata yang menyorot tajam pada Sean.

Cup..

"Bibir tipis ini memang cerewet! " Ucap Sean mengalihkan. Pria itu sangat enggan membahas sesuatu yang tidak di inginkannya. Namun rasa penasaran gadis itu benar-benar membuatnya tidak nyaman, tapi juga tidak bisa menentang.

Drrtt... Drrtt..

Ponsel Sean berdering, dan itu adalah panggilan dari nathan. "Sebentar! " Pamit Sean pada hana, setelah itu dia mengangkat tubuh hana hendak menurunkannya dari pangkuan. Tapi dengan cepat hana memeluk suaminya, memberinya isyarat kalau dia tidak mau turun.

" Hana,,! " Panggil Sean lembut sebagai tanda agar hana menurut, tapi ternyata hana tetap kekeh dengan sikapnya. Tangannya tetap melingkar kuat di bawah ketiak suaminya .

Sean menghela nafas pasrah, dan pada akhirnya dia tetap mengangkat panggilan itu dengan hana di pangkuannya.

" Hmm! " Jawab Sean. Yang di sana langsung menjawab cepat . Hana yang ikut mendengar itu langsung melebarkan matanya.