NovelToon NovelToon
Jawaban Untuk Kimi

Jawaban Untuk Kimi

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: EmbunPagi25

Kimi Azahra, memiliki keluarga yang lengkap. Orang tua yang sehat, kakak yang baik, juga adek yang cerdas. Ia miliki semuanya.

Namun, nyatanya itu semua belum cukup untuk Kimi. Ada dua hal yang belum bisa ia miliki. Perhatian dan kasih sayang.

Bersamaan dengan itu, Kimi bertemu dengan Ehsan. Lelaki religius yang membawa perubahan dalam diri Kimi.

Sehingga Kimi merasa begitu percaya akan cinta Tuhannya. Tetapi, semuanya tidak pernah sempurna. Ehsan justru mencintai perempuan lain. Padahal Kimi selalu menyebut nama lelaki itu disetiap doanya, berharap agar Tuhan mau menyatukan ia dan lelaki yang dicintainya.

Belum cukup dengan itu, ternyata Kimi harus menjalankan pernikahan dengan lelaki yang jauh dari ingin nya. Menjatuhkan Kimi sedemikian hebat, mengubur semua rasa harap yang sebelumnya begitu dasyat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon EmbunPagi25, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

18. Mahar Photobook

Untuk malam ini Kimi dan Arkan menginap dirumah minimalis milik Papa Kimi.

Di dalam kamar Kimi, di atas ranjang yang sama Kimi dapat melihat Arkan yang tertidur pulas di sampingnya meski ada guling sebagai sekat diantara keduanya. Sebenarnya, waktu Arkan memeluknya saat mereka menonton film horor tadi. Kimi akui hal itu cukup membantu menghilangkan rasa takutnya.

Entah karena dekapan itu atau justru karena ia yang sibuk menyembunyikan wajahnya pada dada Arkan, sehingga tidak banyak adegan yang masuk dalam indra penglihatannya. Karena apapun itu, yang penting Kimi tidak terbayang-bayang hantu dalam film. Yah, Meskipun saat ini ia juga tetap mengalami kesulitan tidur.

Kimi menatap wajah Arkan, dan ini adalah yang pertama kalinya bagi Kimi untuk memerhatikan wajah itu dengan seksama.

Ternyata Arkan memiliki rambut yang lebat dan juga hitam. Kimi tidak punya keberanian untuk menyentuh rambut itu dan merasakan tekstur nya. Namun, dengan melihat pun Kimi tahu bahwa rambut Arkan setiap helaiannya terlihat lembut dan juga halus. Lalu mata Kimi turun ke alis lebat lelaki itu, menelusuri wajah Arkan lebih banyak. Juga bulu lentik itu, yang biasanya menghiasi tatapan teduh lelaki itu. Sekarang tatapan Kimi turun menelusuri bentuk hidung Arkan. Dan Kimi baru tahu kalau Arkan memiliki hidung yang runcing bak perosotan. Juga... bibirnya yang ternyata merah alami. Mengingatkan Kimi pada bibir Bunda yang juga merah alami tanpa sentuhan lipstik.

Sadar telah terlalu lama memandang wajah lelaki itu. Kimi akhirnya menarik diri untuk menjauh. Namun, langkahnya justru membawanya pada lemari kayu tinggi yang isinya barang-barang penting miliknya.

Ia membukanya dengan pelan agar tidak menimbulkan suara yang bisa membangunkan Arkan. Lalu matanya kini menangkap keberadaan kotak karton box yang Kimi ingat berisi buku-buku yang dipinjamkan Ehsan padanya.

Ia akan mengembalikan buku-buku itu lain kali, saat ia bisa mengunjungi Masjid Hidayah lagi.

Dan kini matanya tertuju pada sebuah Photobook yang tersimpan paling dalam dari lemari. Salah satu mahar yang diberikan oleh Arkan padanya.

Sampai sekarang, Kimi belum sempat melihatnya. Dan ia tidak mengerti dengan mahar Photobook yang lelaki itu berikan padanya. Dan kini tangannya tergerak untuk mengambil Photobook itu lalu membawanya ke meja riasnya.

Kimi mendudukan dirinya dikursi lalu mulai membuka lembaran pertama dari Photobook itu. Halaman pertama, Di isi oleh foto Arkan yang masih balita dalam gendongan Ayah Hamdan. Arkana mungkin baru bisa merangkak saat difoto. Di bawahnya tertera nama lelaki itu beserta tanggal kelahirannya yang ditulis tangan.

Arkana Savero

02 April 199x

Kimi lalu membuka halaman kedua, disana terdapat foto Arkan bersama Ayahnya, Bunda, Papa dan Mama. Juga Kak Yana dalam balutan seragam TK, mereka berfoto dengan latar bangunan sekolah TK.

Dan halaman seterusnya masih diisi oleh foto Arkan dari masa ke masa bersama orang-orang terdekatnya. Hingga Kimi tiba dihalaman yang memuat fotonya bersama Arkan, saat mereka masih kecil.

Difoto itu terlihat Kimi yang sedang mengamit lengan Arkan di bawah rumah pohon, dihalaman belakang rumah Papa yang sekarang ini dijadikan kebun oleh Mama.

Wajah Kimi terlihat cerita dengan senyum merekah. Sementara Arkan terlihat sangat terpaksa, senyumnya jadi tidak simetris karena terpaksa untuk senyum.

Kimi ingat kala itu, jika ia yang memaksa Arkan untuk difoto oleh Ayah Hamdan, bersamanya.

Lelaki itu menolak keras sebelumnya dikarenakan pipinya yang bengkak sebelah, di gigit oleh Lebah sebelumnya.

Dan entah karena kasihan atau bagaimana. Akhirnya Arkan mau menuruti maunya, meski dengan ia merajuk lebih dulu dan mengancam tidak ingin bicara dengan lelaki itu lagi.

Foto itu membuat Kimi menarik kedua sudut bibirnya. Kimi sadar betapa dulunya ia sangat senang bermain dengan lelaki itu. Dekat dengannya dan berbagi canda tawa dengan seorang Arkana. Yang sekarang justru menjadi suaminya.

Jemari Kimi kembali bergerak membalik halaman Photobook itu, yang seterusnya lebih banyak berisi fotonya bersama Arkan yang diambil secara diam-diam. Membuat foto itu nampak konyol, dengan wajah Kimi yang nampak manyun, saat Kimi menangis karena di jahili oleh Arkan. Atau saat lelaki itu yang diam-diam memandangnya dengan senyuman.

Foto itu terus bergulir dari waktu ke waktu hingga saat fotonya tidak mengisi Photobook itu lagi, mungkin saat Kimi mulai beranjak SMP.

Setelahnya Photobook itu lebih banyak diisi oleh foto Arkan sendiri bersama Bunda dan Ayahnya, Hamdan Hussein.

Hingga suara familiar itu menginterupsinya.

"Baru bangun apa ngga bisa tidur?" Tanya Arkan dari atas ranjang.

Arkan beringsut hendak beranjak saat matanya menemukan Kimi yang sedang menahan senyum hingga lama-kelamaan terdengar tawanya, membuat Arkan mengernyit bingung.

"Coba ngaca, deh. Mas!" Ujar Kimi, membuat Arkan mendekat ke arah Kimi. Menatap pantulan nya dicermin. Tidak ada yang salah, kecuali dengan rambutnya yang sedikit berantakan.

Tetapi, mungkin hal itu yang justru membuat Kimi tertawa saat ini.

"Kamu lucu, Mas. Rambut berantakan begitu. Aku bingung, kenapa aku justru baru lihat kamu yang begini, sih, Mas!" Ujar Kimi masih dengan sisa tawanya.

Arkan senang mendapati Kimi yang banyak bicara seperti ini dengannya."Itu karena kamu jarang memperhatikan suami mu, Dek!" Jawabnya, yang membuat Kimi diam menatapnya.

Lalu wanita itu kembali bicara setelah hening sejenak. "Kenapa Mas kasih Photobook sebagai mahar untuku?" Tanya Kimi langsung, pertanyaan itu terlintas begitu saja, setelah ia merasa perlu untuk tahu alasan dari mahar berupa Photobook itu.

Barangkali karena Arkan sudah melihat Photobook pemberian nya yang teronggok begitu saja dimeja rias wanita itu. Sehingga ia tidak merasa heran dengan pertanyaan tiba-tiba itu. "Karena Photobook itu dari Ayah, dan jadi benda berharga untuk, Mas. Dan kamu pantas mendapatkannya. Karena kamu juga–"

"Ada banyak alasan hingga akhirnya Mas mengambil keputusan ini. Jadi sekalipun kamu belum bisa menjalankan kewajiban kamu. Mas masih punya alasan lain untuk tetap memilih kamu."

"Mas ngga akan mempermasalahkan keputusan kamu, Dek. Mas bisa menunggu hingga kapanpun kamu siap."

"–berharga."

Kimi berpikir, mungkinkah ini alasannya Papa keukeuh dengan penjodohan itu. Karena merasa Arkan sudah cukup baik untuknya, yang mungkin bisa menjadi Arkan nya yang dulu. Yang selalu menjadi orang pertama yang Kimi cari saat ia kesepian. Yang selalu menjadi orang yang Kimi andalkan dalam hal apapun. Juga, yang selalu jadi Arkan yang lembut padanya.

1
Asrar Atma
oke lanjut berikutnya melihat kehidupan rumah tangga yang romantis, ngomong ²kenapa ngga...hme/Scowl/
Kesini
bisa kah menceritakan tentang senja dan langit saja
Abel Peony: Woah, ide bagus, tuh.
Asrar Atma: setuju
total 2 replies
Kesini
saling bergantungan monyet kali
Abel Peony: Ini lebih dari monyet
total 1 replies
Asrar Atma
lelaki soft spoken
Abel Peony: Sup Ayam, inimah.
total 1 replies
Asrar Atma
Aku, aduh /Sob/
Abel Peony: /Sleep/
total 1 replies
Asrar Atma
ngga akan nanya kalau dikasih tahu
Kesini
menangis aku
Asrar Atma
seru loh/Sob/
Abel Peony: Hanya kata penyemangat/Drowsy/
total 1 replies
Abel Peony
Arkan ingin mencintai Kimi dengan versi terbaik dari dirinya.
Asrar Atma
kakak ipar ku adalah guru wali kelas ku.
Abel Peony: Judul yang bagus!
total 1 replies
Abel Peony
Hum ... dan lima menit itu, Arkan harus menjalani penantian yang menguras logika. Bersaing dengan akal, dan ... juga kesabaran yang harus ditebalkan. (Dengan nada lemah lembut)/Smile//Sneer/
Kesini
yah cuma 5 menit tidak sekuat itu
Asrar Atma
kata-kata nya, membuat ku ngga merasa lagi baca adegan/Scowl/
Kesini
lama banget ngukur waktu
Abel Peony: Terlalu ngukur, yah?
total 1 replies
Asrar Atma
malam yang mana lagi nih, Kim? disini juga malam /Sob/
Abel Peony: Nunggu malam Jum'at
total 1 replies
Asrar Atma
inj mendebarkan/Sleep/
Abel Peony: Cup, cup
total 1 replies
Kesini
hah cuma segitu
Asrar Atma: malah kurang, kau/Scowl/
total 1 replies
Asrar Atma
aduh, kenapa ini? jangan bilang Ayumi jadi pelakor/Sob/
Abel Peony
Komentar, dung!
Asrar Atma
aduh... aku udah bayangin ngga² padahal /Scowl/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!