NovelToon NovelToon
Jenderal Reinkarnasi Kebangkitan Permaisuri Tak Dianggap

Jenderal Reinkarnasi Kebangkitan Permaisuri Tak Dianggap

Status: tamat
Genre:Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Romansa / Pembaca Pikiran / Balas dendam pengganti / Tamat
Popularitas:21.6k
Nilai: 5
Nama Author: inda

Fuan, seorang jenderal perempuan legendaris di dunia modern, tewas dalam ledakan yang dirancang oleh orang kepercayaannya. Bukannya masuk akhirat, jiwanya terlempar ke dunia lain—dunia para kultivator. Ia bangkit dalam tubuh Fa Niangli, permaisuri yang dibenci, dijauhi, dan dihina karena tubuhnya gemuk dan tak berguna. Setelah diracun dan dibuang ke danau, tubuh Fa Niangli mati... dan saat itulah Fuan mengambil alih. Tapi yang tak diketahui semua orang—tubuh itu menyimpan kekuatan langit dan darah klan kuno! Dan Fuan tidak pernah tahu caranya kalah...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 32

Kabut pagi menggantung rendah di atas hutan pinus. Tak ada burung berkicau. Tak ada suara embun menetes. Hanya sunyi… sunyi yang menandakan badai akan datang.

Di depan gerbang utama Lembah Langit Tertinggi, ribuan pasukan istana telah berbaris. Armor emas dan merah mereka mengilap, bendera kekaisaran berkibar di atas langit. Di atas kuda hitam tinggi, Ru Long memimpin sendiri pasukan utama, sementara Chuan berdiri di sisi kanan dengan 5000 pasukan bayangan yang telah melumpuhkan banyak lembaga kultivasi di masa lalu.

Namun hari ini, mereka bukan menghadapi sekadar sekte atau klan kecil.

Hari ini, mereka menghadapi rumah Fa Niangli.

Satu jam sebelum fajar, Fa Niangli menemukan penyusup pertama—seorang pelayan dapur yang ternyata menyimpan belati racun dan lambang pasukan bayangan di balik jubahnya. Satu per satu, para penyusup yang sudah menyelinap ke dalam selama seminggu terakhir ditangkap oleh Mo Qingluan dan tim rahasia.

Namun, satu orang berhasil melarikan diri dan menyalakan sinyal asap.

“Terlambat,” kata Fa Niangli dingin. “Mereka akan menyerang… sekarang.”

Langit menggelap saat Formasi Empat Pilar mulai bergetar oleh serangan balasan istana. Formasi yang melindungi lembah dari sembilan arah spiritual kini menghadapi teknik pengepungan bertingkat yang dipelajari langsung dari akademi militer istana.

Boom!

Ledakan di sisi selatan membuat pilar bambu petir runtuh sebagian. Tong Lian terpental, tubuhnya berdarah.

“Aku masih hidup!” katanya sambil tertawa getir. “Tapi mereka masuk!”

Fa Jinhai turun dari langit, pedangnya menghantam tanah. Ledakan spiritual memukul mundur pasukan istana sementara waktu.

“Pertahankan batas! Jangan biarkan mereka menembus aula dalam!” teriaknya.

DUEL DI GARIS DEPAN – FA NIANGLI VS CHUAN

Di antara reruntuhan gerbang, sosok Fa Niangli berdiri. Rambutnya dikepang dengan jubah tempur biru langit. Di hadapannya, Chuan melangkah maju, diikuti asap gelap dan aura kematian dari teknik kutukan yang dia pelajari.

“Aku sudah lama ingin melihat kekuatanmu,” ucap Chuan, mencabut dua bilah pedang melengkung. “Apa yang membuatmu begitu dicintai… hingga semua orang memilih bertahan, bahkan mati bersamamu?”

Fa Niangli tidak menjawab. Ia hanya mencabut kipasnya—selembar giok bercahaya biru muda, yang mewakili inti spiritual dari Langit Tertinggi.

Duel pun dimulai.

Serangan Chuan ganas dan cepat. Dia menggunakan jurus ilusi dan pemecah formasi untuk mengacaukan arah pandangan Fa Niangli, tapi wanita itu tetap tenang. Setiap gerakan kipasnya membentuk lingkaran energi spiritual yang menyerap dan membalikkan serangan.

Chuan melompat tinggi, mencoba serangan pemotong kepala dari udara.

Namun Fa Niangli menghilang.

ZRAAK!

Kipasnya muncul tepat di belakang Chuan—memukulnya dengan kekuatan spiritual hingga tubuh pria itu menghantam batu dan retak.

“Selesai,” ucapnya. Tapi Chuan bangkit, berdarah, tertawa.

“Aku bisa kalah darimu. Tapi bukan pasukan kami.”

Di saat pasukan lembah mulai terdesak, Ru Long sendiri masuk ke medan pertempuran, membawa gulungan formasi langit dan tombak hitam bermata dua.

“Sudah cukup main-main. Kalian semua… akan dihancurkan.”

Dia memanggil Formasi Pemutus Langit formasi kuno yang dilarang karena bisa memutus hubungan spiritual murid dari dunia roh.

Saat energi formasi mulai menghantam, puluhan murid lembah mulai kehilangan kesadaran.

Namun saat itulah Nie Rulan dan Yu Lianzhu muncul membawa Mata Batu Inti Langit, relik suci lembah yang telah disimpan ratusan tahun.

Dengan bantuan Li Shenyuan, mereka mematahkan Formasi Pemutus Langit dengan membalikkan sirkulasi energi ke titik pusat.

Boom!

Tubuh Ru Long terpental mundur, tombaknya patah.

Fa Jinhai muncul dan menebas pundaknya.

Ru Long berlutut. Matanya merah penuh dendam. “Bagaimana bisa… kalian… bukan militer…”

Fa Niangli berjalan perlahan, darah di pipinya menetes.

“Kami bukan militer,” katanya dingin. “Kami rumah. Dan rumah tidak pernah menyerah.”

Pasukan istana mulai mundur. Suara gong dari lembah berbunyi tiga kali.

Tanda kemenangan.

Chuan, yang berdarah dan pingsan, diikat dan dikurung di balik ruang segel.

Ru Long ditarik oleh pasukan lembah, dan ditahan untuk diadili oleh sekutu sekte dan klan besar.

Saat matahari terbit, Lembah Langit Tertinggi bersinar kembali.

Murid-murid yang bertahan saling menangis, tertawa, dan membantu satu sama lain bangkit.

Mo Qingluan memeluk Tong Lian yang nyaris tak sadarkan diri.

Xun Wu dan Zhu Feng duduk berdampingan, saling memegangi tangan.

Fa Jinhai berdiri di sisi adiknya.

“Kita menang.”

Fa Niangli menatap lembah yang penuh luka.

“Tapi harga yang kita bayar… juga besar.”

Tiga hari setelah perang, perwakilan klan besar, sekte tua, dan tetua-tetua dunia kultivasi datang ke Lembah Langit Tertinggi.

Di depan aula utama, mereka menyatakan satu suara:

“Kami mengangkat Fa Niangli sebagai Pelindung Dunia Kultivasi dan Penjaga Lembah Langit, sebagai benteng terakhir dari keadilan.”

Fa Niangli tidak menjawab segera. Ia menatap murid-muridnya.

“Kita tidak butuh gelar. Kita hanya butuh janji… bahwa langit akan tetap dijaga, agar anak-anak kita kelak tidak tumbuh dalam perang.”

Dan lembah bersorak.

bersambung

1
Oi Min
sembilan ma Tong Lian
Nur Hasanah
ceritanya bagus...semangat ya thor
Nana Niez
jdi oleng,, krnbtb2 ada kata kakanda,, knp g gege aja,, kan ini settingnya di cino kuno,, atau jgn jgn ini chindo
Nana Niez
aq bs bayangin kl di jadikan drama kolosal,, pasti campuran komedi, action bumbu romantis
Nana Niez
benar benar sat set set set,, buang laki yg g setia
Nana Niez
wooooowww,,,, lanjuuttt Thor,, aq. suka kl g ribet dan MC ceweknya Badas poll
kriwil
ayah nya mantan permaisuri apa blm tau keluarga nya menghilang
Wulan Sari
Yeah tidak terasa sudah tamat ya,.... padahal critanya menarik lho imajinasi bisa ke mana2 bayangin critanya ..
trimakasih ya Thor 👍 semangat buat karya lainnya💪❤️🙂🙏
Dewiendahsetiowati
terima kasih untuk ceritanya dan ditunggu karya selanjutnya
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Osie
iyuuhh jgn sok arigan pangeran ketiga..ntar dihempas ap remuk sm fa niangli baru dah nyahok ente
Wulan Sari
cip Thor semangat 💪 salam sehat selalu ya Thor 👍🙂❤️🙏
Nitnot
penulis kesayanganku ga pernah gagal.. sukaaa
inda Permatasari: terima kasih bunda 🌹
total 1 replies
Osie
makin seru dna perjalanan masih panjang
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
Eehh si tong lian nih aya2 wae
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
Hhmm kirain udah mulai buka gerbang
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
Baguuss ada lucuna juga 💞💞
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
/Joyful//Facepalm//Facepalm/ Aya2 wae
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
Rasana beda dari novel2 mu sebelumna thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!