Rumah pojok yang selalu bersuara desahan nikmat setiap malam nya selama beberapa tahun terakhir ini, seorang gadis belia yang menjadi primadona sehingga tidak pernah istirahat dapat tamu.
namun ada pula kabar mengatakan bahwa diri nya memiliki susuk, karena setiap pelanggan yang usai berhubungan dengan nya selalu meninggal dunia dengan cara bermacam macam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22. Ancaman Ratu ular
"Apa ku bilang padamu kan!" Purnama menatap Arya sengit.
"Ya biarkan saja, kita tidak bisa mau mengurus nya karena dia tidak ada mengganggu kita! kecuali nanti Arka keras kepala dan tetap mau dengan dia." ujar Arya.
"Arya benar, selagi dia tidak mengganggu kita ya sudah biarkan saja karena mau iblis apa pun yang di ambil terserah Lula." Nana pun setuju.
Purnama menarik nafas panjang dan dia pun mulai melemah, benar apa yang di katakan dua ini karena Lula memang tidak ada ganggu mereka di sini. hanya saja memang firasat Purnama benar kalau Lula bukan lah wanita yang baik, jadi ya terserah dia mau apa saja karena ini tidak ada urusan dengan mereka berdua.
Kecuali nanti sudah terbukti kalau Arka masih saja mengejar gadis ini karena sangking cinta nya, namun kalau sekarang mereka tidak bisa mau mengusik Lula. sebab gadis itu bukan saudara atau pun anak untuk mereka, selama ini Purnama juga tidak suka sehingga lebih baik di biarkan saja lah.
Terserah dia mau pakai apa pun dan tebakan Purnama gadis itu telah menjadi wanita malam, sekarang tugas nya adalah mengekang Arka saja agar anak mereka tidak banyak tingkah atau tetap mau dengan Lula karena sangking cinta nya dengan Lula sehingga meniru jejak sang Ayah.
Arya sendiri sudah punya kecemasan soal itu karena dia ingat bagai mana sikap nya dulu, sampai rela menerjang restu nya Purnama dan dia kawin lari dengan Sari karena sudah sangking cinta nya. lalu terbukti kalau wanita itu sangat buruk tingkah nya, sekarang Arka juga agak bandel mau di nasehati dan ia merasa ini karma nya.
"Kau yang paling takut di sini, mau bagai mana pun kau takut kan kalau dia akan seperti diri mu." ujar Purnama sambil mengunyah makanan.
"Tentu saja benar, aku takut bila Arka keras kepala." jawab Arya.
"Kau nasehati pelan pelan, kesan nya jangan mengekang gitu loh." ujar Nana pula.
"Aku mau ke toilet juga ni, sesak pipis sudah." Purnama bangkit.
"Kau serius dikit lah! nanti malah kau buat masalah pula, biarkan saja dia." Nana sudah paham.
"Buat masalah bagai mana, ini aku memang mau pipis! mau kau ku pipisi di sini?" Purnama malah mau buka celaka.
Nana cepat menghindar karena Ratu nya ini ada gila gila nya juga, tidak bisa mau di ajak bercanda. maka dari itu Purnama pun segera bangkit menuju toilet karena dia sesak ingin pipis, Nana tidak ikut karena tidak boleh dan sebenar nya mereka agak curiga juga dengan Purnama.
"Tenang, kan dia sudah bilang sendiri kalau Lula itu bukan urusan nya." Nana menatap Arya.
"Agak takut sih karena ini tempat umum, nanti aku kerja keras pula menghapus ingatan orang sebanyak ini." lirih Arya.
"Purnama tidak akan sembrono begitu lah, aku harap ya." ujar Nana pula sambil nyengir kuda.
"Ah kau ini, ku kira yakin malah berharap!" kesal Arya.
Nana cuma tertawa saja karena dia memang masih berharap kalau Purnama tidak akan melakukan hal gila, setidak nya dia tau lah kalau ini tempat umum sehingga tidak melakukan macam macam yang bisa membuat malu. Arya yang akan kelabakan karena dia yang bakal menghapus ingatan semua orang, sebanyak ini orang di mall.
Dugaan serta kecemasan nya Nana dan Arya terbukti, karena Purnama memang mengincar Lula untuk memberikan ancaman agar jangan sampai dia mendatangi Arka. sengaja dia menunggu sambil mengunci pintu masuk, tidak ada orang lain yang bisa masuk kedalam sini karena sudah di tutup rapat.
Hanya ada Lula dan Purnama saja di dalam sini, itu pun Lula belum keluar karena dia sedang buang air kecil. sambil berkaca Purnama menunggu, di kagumi sendiri kecantikan nya yang ia rasa tambah menonjol saja belakangan ini sehingga rasa pede pun kian bertambah di dalam hati nya.
"Hai Mbak Pur." Lula keluar dengan senyum nya yang sangat percaya diri.
"Hai." Purnama berbalik menatap gadis kecil namun binal ini.
"Ku rasa ada yang mau di bicarakan ya?" Lula sudah bisa menebak nya.
"Bagus lah kalau kau memang tau, ku rasa iblis mu yang memberi tau ya." Purnama tersenyum tak kalah sinis.
"Ah, hahahaaa." Lula malah tertawa sambil mengibaskan rambut nya.
"Aku tidak peduli kau mau pakai apa pun di tubuh mu untuk menarik para pria jalang, namun jangan pernah kau mendekati anak ku!" Purnama mencekik leher Lula hingga tubuh gadis ini terangkat.
"Aaahggkk!" Lula mengerang namun tidak bisa melawan.
Iblis susuk itu bukan menambah dia menjadi kuat, dia hanya menarik pelanggan saja agar mau main bersama. jadi kalau soal melawan begini Lula jelas tidak bisa, beda dengan Bintari yang tubuh nya memang di rasuki Kodam sehingga dia mendadak punya kekuatan super dan bisa melawan siapa saja yang mengganggu.
Braaaaak.
"Bila aku sampai tau kau mendekati anak ku, maka habis hidup mu!" ancam Purnama.
"Anak mu yang tergila gila padaku!" teriak Lula bermental baja.
Hek.
"Walau dia yang tergila gila padamu, tidak akan ku biarkan itu terjadi." Purnama dengan tega nya menginjak leher Lula hingga gadis ini kesakitan.
"Aku hanya sekali bicara memberi peringatan, bila kau tetap saja bengal maka bersiap lah tubuh mu hancur!" ancam Purnama segera pergi dari sini.
Pipis hanya alibi nya saja karena dia tidak bisa kencing sembarangan, lebih baik di tahan dan nanti sampai rumah maka baru ia keluarkan. jadi jelas sebenar nya Arya tidak percaya, namun ya sudah mau bagai mana lagi karena Purnama pun tidak bisa pula mau di tahan sehingga ya di biarkan saja dia bertindak memberikan ancaman untuk Lula.
"Iblis nya lumayan kuat, tangan ku bau amis." batin Purnama mencium tangan nya yang begitu amis.
"Nah itu dia, syukur lah tidak banyak tingkah." Arya lega sekali.
"Nah benar kan kalau dia cuma mau pipis saja, tidak macam macam kok." sahut Nana.
"Ngeyel saja kau ini kucing hitam, kalau tidak tau diam." sergah Arya.
"Aku sudah tidak selera makan, bungkus saja kalau mau di bawa pulang." ujar Purnama.
"Kau tidak macam macam kan di toilet tadi?" tanya Nana.
"Kepo saja kau, aku mau menginap di kota lah! kau kalau mau ketemu sama Kodam Bintari silahkan saja." suruh Purnama pada Nana.
Nana nampak masih berpikir dan ada ragu juga mau ketemu, tapi mumpung di sini maka nya dia pun setuju, langsung pergi mencari di mana saat ini Kendal berada.
Bab kedua ya guys, terima kasih untuk hari ini dan memang up enggak banyak ya
mau apa kau disini pangeran ulo yunior???
Kau hanya boleh mendekati Bintari jika kau sudah memantapkan hatimu pada Bintari.Jika hanya ingin menyakiti hati Bintari,jangan harap kau bisa dekat2 dengannya.
semoga sembuh