NovelToon NovelToon
Menikahi Calon Adik Ipar

Menikahi Calon Adik Ipar

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Cinta setelah menikah / Pengantin Pengganti / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:36.3k
Nilai: 5
Nama Author: Fitri Widia

"Aku bersedia menggantikan kakakku!"
Menikah dengan Om-om? Itulah yang terjadi pada Naifa, gadis berusia 18 tahun yang harus bersedia menggantikan kakaknya menjadi pengantin wanita di hari pernikahan yang sudah diatur. Namun, yang lebih mengejutkan jika suaminya adalah pria yang sudah menolongnya. Akankah benih cinta tumbuh dalam pernikahan mereka? Mampukah mereka menghadapi ujian demi mempertahankan pernikahan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Widia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bian Marah?

Sepanjang jalan, pasangan suami istri itu saling terdiam. Bian yang sudah menjemput istrinya di mall, mengemudikan mobilnya dengan cepat. Dia ingin segera pulang, dan mendapatkan kejelasan dari tindakan sang istri di rumah.

Melihat wajah Bian yang kusut, Naifa tak berani membuka suara. Entah kenapa dirinya seperti terdakwa yang akan menghadapi sidang.

"Kenapa kamu gak beritahu saya jika mau main sama teman-teman? Jadinya saya gak perlu repot menghubungi rektor kampus dan buat laporan ke kantor polisi."

"Kak Bian ngapain lapor ke kantor polisi? Aku kan gak hilang 24 jam," timpal Naifa. Ucapannya membuat Bian tak habis pikir, dia tak tahu betapa khawatir dirinya pada istrinya itu.

"Karena saya khawatir sama kamu sayang, kalau saya cuek mungkin saya diam saja, dan gak cari kamu kemana-mana."

Wajah Bian memerah, hampir menangis karena stress memikirkan istrinya yang tak kunjung mengabarinya. Sementara istri yang sudah di hadapannya mempertanyakan kekhawatirannya.

"Maafin aku Kak Bian, kalau aku sudah membuat Kakak khawatir. Aku tak ingat waktu saat bermain dengan teman-teman. Aku sebenarnya mau mengabari Kak Bian, tapi tak tahu jika hari sudah gelap."

Naifa mulai menangis, dia tak pernah tahu jika Bian akan se histeris ini karena dirinya tak mengabari tepat waktu. Sementara masih banyak pertanyaan di benak Bian yang pastinya membutuhkan jawaban dari istrinya.

"Masih banyak yang ingin saya tanyakan, sekarang kita tenangkan dulu pikiran dan juga hati kita. Kamu ke kamar mandi dulu, pasti badan kamu tak nyaman seharian di luar rumah."

Naifa menuruti perkataan suaminya, dia pun pergi ke kamar mandi mencoba mendinginkan pikirannya. Namun, pertanyaan apalagi yang akan di ajukan suaminya? Sementara dirinya masih tak sanggup menatap wajah suaminya.

Gadis itu sudah siap dengan piyamanya, sementara Bian telah menunggunya di kasur mereka. Wajah sendu Bian membuat kekhawatiran Naifa berkurang, walaupun jantungnya berdegup kencang.

"Ada hal yang mau saya tanyakan sama kamu Nai, tak sedikit yang mau saya bicarakan. Yang pertama mau saya tanyakan, kenapa selama beberapa hari ini kamu gak mau menatap wajah saya?"

Deg!

Pertanyaan itu akhirnya datang, Naifa bingung menjawabnya karena hal itu sangat memalukan untuk di bahas. Namun, jika diam saja Bian akan terus salah paham padanya.

"Aku sebenarnya malu, sejak kejadian itu. Aku tak sanggup memandang wajah Kak Bian lagi."

"Kejadian apa sayang?"

"Di depan cermin itu, aku sangat malu. Semua itu masih teringat jelas di pikiranku."

Bian menghela nafas panjang, menyesali dirinya yang sudah membuat istrinya trauma. Dia seharusnya tahu jika mental istrinya belum siap, usianya yang masih sangat muda seharusnya jadi pertimbangan atas tindakannya. Sungguh dirinya tak bisa dimaafkan, telah membuat istrinya trauma.

"Saya terlalu gegabah atas hal ini, maaf sudah membuatmu seperti ini."

Fabian yang merasa bersalah segera melepas cermin yang ada di walk in closet. Dia segera menyimpannya di gudang. Bahkan dia pun ingin menghilang di hadapan istrinya. Tak ingin menambah trauma Naifa, dia pun menghentikan investigasi pada sang istri. Tak lagi mempedulikan video yang dia dapat dari orang suruhannya. Video Naifa yang tengah berbincang dengan Ryan.

***

Pasangan suami istri itu menjadi canggung sekarang. Apalagi Bian memutuskan untuk pisah kamar dengan istrinya. Dia sangat takut jika Naifa tetap trauma pada dirinya. Walaupun cermin yang membingkai kejadian saat itu sudah di singkirkan, dirinya tetap jadi pemeran utama dalam trauma yang di alami Naifa.

"Hari ini, mau liburan kemana? Mall? Atau taman?" Tanya Fabian mencoba memperbaiki keadaan. Naifa tentu saja ingin pergi ke mall, menghabiskan waktu seperti kemarin bersama teman-temannya. Lalu ke taman untuk memulihkan tenaga setelah selesai bermain.

"Aku mau ke mall, main di Timezone. Terus ke taman lihatin bunga."

"Oke, sekarang habiskan sarapannya. Kita nge-mall yah."

Wajah Naifa yang ceria membuat Fabian yakin jika istrinya akan pulih, namun pastinya butuh waktu untuk kembali seperti semula.

Sampai di mall, Naifa mengajak suaminya bermain dance arcade. Fabian merasa ragu, dia sangat tak pandai bermain seperti ini. Namun apa salahnya mencoba jika itu menyenangkan hati istrinya.

Sudah dipastikan, Fabian sangat tak pandai bermain ini. Dia kalah dari istrinya, dan mengajaknya bermain yang lain.

"VR game, aku mau banget main ini." Melihat Naifa yang antusias, tentu saja Fabian mengizinkan istrinya bermain ini.

Fabian menatap istrinya yang sedang bermain VR, nampak raut dan tingkah kekanakan pada Naifa membuatnya merasa bersalah karena kejadian malam itu. Sungguh kejam dirinya sebagai suami yang ingin dipenuhi fantasinya, sementara tak mengerti mental sang istri. Rasanya sesak di dada, dia tak ingin lagi menyentuh Naifa semaunya.

"Hah, capek juga main kaya ginian. Kak Bian, mau main apa? Daritadi diam aja, padahal Kak Bian yang ajak aku kesini," ucap gadis itu sambil mengerucutkan bibirnya. Bian pun mengajak lagi ke tempat lain.

"Kita karaokean dulu yah. Istri mau nyanyi apa? Atau mau duet sama saya?"

"Aku mau Kak Bian yang nyanyi buat aku," ucap Naifa dengan semangat. Dia ingin sekali menertawakan suara suaminya yang pastinya sumbang.

Tak sesuai ekspektasi, justru Naifa menganga mendengar suara Bian. Kalau ada audisi, Fabian bisa saja menjadi juara, mungkin. Tak dapat di pungkiri suaranya begitu lembut dan indah, apalagi saat menyanyikan lagu-lagu romantis.

Perut gadis itu mulai merasakan hal aneh, seolah banyak kupu-kupu yang terbang di dalamnya. Apalagi tatapan Bian padanya ketika menyanyikan sepenggal lirik yang indah, membuatnya makin salah tingkah.

Wajah Naifa memerah, merasakan gelora di dadanya. Rasanya ingin sekali dia memeluk pria di hadapannya itu. Namun, dia ingin mendengarkan lagu itu tuntas di nyanyikan oleh sang suami.

Naifa bertepuk tangan, memberikan apresiasi pada sang suami yang telah tuntas menyanyikan beberapa lagu. Suaranya yang indah membuat Naifa seakan terbang karena merasa jika lagu itu dinyanyikan untuknya.

"Sebentar, saya mau keluar dulu. Istri tunggu disini yah."

Bian keluar dari ruang karaoke, sedangkan Naifa dengan setia menunggu suami tampannya.

Bian diam-diam membawa kejutan untuk Naifa. Sekotak coklat Fererro, buket bunga mawar berwarna baby pink, dan juga teddy bear raksasa berwarna coklat yang dia bawa untuk sang istri. Pria itu pun membuka pintu, namun mendapati ruangan lain, dimana ada pasangan yang tengah berciuman mesra.

"Maaf, saya salah masuk."

Wajahnya panas, seketika dia memikirkan apakah dirinya dan Naifa pun seperti itu kala berciuman. Sungguh jijik saat melihat orang lain, namun nikmat saat dirinya yang menjalani.

Fabian kini tak salah ruangan, dia mendapati istrinya yang tengah duduk menunggu dirinya. Terbayang pasangan tadi, apa jangan-jangan ruangan ini memang dibuat khusus untuk melakukan hal seperti tadi.

Tiba-tiba pria itu berlutut di hadapan Naifa. Dia seharusnya melakukan ini sejak awal, namun kendala pengalaman lah yang tak bisa membuatnya romantis secara normal.

"Naifa, maukah kamu jadi pasangan sehidup sesurga bersamaku? Sungguh aku selalu melangitkan namamu di setiap doaku, berharap jika kaulah satu-satunya yang akan selalu jadi pasanganku."

Tentu saja Naifa akan menganggukan kepalanya, hatinya kini sudah bertaut pada Fabian. Fabian yang tadinya berlutut, segera memeluk sang istri dan mencium keningnya. Tak lupa dengan memberikan hadiah yang sudah dia persiapkan.

1
tse
wah andre berkhinat ya sama Axel...
atau cuma may keuntungannya dari ulet keket itu...
semoga hubungan Hanni kali ini membawa kebahagiaan seperti Naifa...
aamiin...
selamat pdktnya Hanni dan Axel
..semiga langgeng sampai ke jenjang pernikahan..
yang penting mendapat restu dari ke dua orang tuannya...
semangat ka lanjutkan kisah ini....
Memyr 67
𝗌𝖾𝗉𝖾𝗋𝗍𝗂𝗇𝗒𝖺 𝗌𝖺𝗌𝗁𝖺 𝗆𝗈𝖽𝖾𝗅 𝗁𝖺𝗇𝗂𝗇 𝗃𝗎𝗀𝖺. 𝗁𝖺𝗇𝗂𝗇 𝗉𝖾𝗋𝗀𝗂, 𝗌𝖺𝗌𝗁𝖺 𝖽𝖺𝗍𝖺𝗇𝗀. 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝗌𝖺𝗌𝗁𝖺 𝖽𝖺𝗁 "𝖽𝗂𝗄𝖺𝗇𝖽𝖺𝗇𝗀𝗂𝗇", 𝗆𝗎𝗇𝖼𝗎𝗅 𝗌𝗂𝖺𝗉𝖺 𝗅𝖺𝗀𝗂 𝗒𝖺?
Memyr 67
𝗄𝖾𝗃𝗎𝗍𝖺𝗇 𝗎𝗅𝖺𝗇𝗀 𝗍𝖺𝗁𝗎𝗇 𝗒𝗀 𝗀𝖺𝗀𝖺𝗅 𝗄𝖺𝗋𝖾𝗇𝖺 𝗁𝖺𝗇𝗂𝗇, 𝗌𝖾𝗄𝖺𝗋𝖺𝗇𝗀 𝗃𝗎𝗀𝖺 𝗄𝖺𝗋𝖾𝗇𝖺 𝗁𝖺𝗇𝗂𝗇. 𝗀𝗈𝖻𝗅𝗈𝗀 𝖻𝖺𝗇𝗀𝖾𝖽 𝖻𝗂𝖺𝗇 𝗌𝖺𝗆𝗉𝖺𝗂 𝗍𝗂𝖽𝖺𝗄 𝗌𝖺𝖽𝖺𝗋, 𝗌𝖺𝗁𝖺𝖻𝖺𝗍𝗇𝗒𝖺 𝗒𝗀 𝗆𝖺𝗇𝗂𝗌 𝗂𝗍𝗎 𝗂𝗌𝗂𝗇𝗒𝖺 𝗄𝖾𝖼𝗎𝗍.
Memyr 67
𝖻𝖾𝗋𝖺𝗍 𝗂𝗇𝗂 𝖻𝗂𝖺𝗇. 𝗇𝗀𝖾𝖼𝖾𝗐𝖺𝗂𝗇 𝖻𝗎𝗆𝗂𝗅.
Memyr 67
𝗆𝖺𝗄𝖺𝗇𝗒𝖺 𝗌𝗈𝖿𝗂𝖺. 𝗈𝗍𝖺𝗄 𝗒𝗀 𝖽𝗂𝗉𝖺𝗄𝖾, 𝗃𝖺𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖾𝗀𝗈. 𝗅𝖺𝗂𝗇 𝗄𝖺𝗅𝗂 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝖺𝖽𝖺 𝗄𝖾𝗌𝖾𝗆𝗉𝖺𝗍𝖺𝗇, 𝗃𝖺𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖾𝗀𝗈 𝗒𝗀 𝖽𝗂𝗂𝗄𝗎𝗍𝗂. 𝗆𝗂𝗄𝗂𝗋 𝖽𝗎𝗅𝗎.
Memyr 67
𝗌𝗈𝖿𝗂𝖺 𝗀𝗈𝖻𝗅𝗈𝗀 𝗌𝗂𝗁 𝗃𝖺𝖽𝗂 𝖼𝖾𝗐𝖾𝗄. 𝗆𝖺𝗄𝖺𝗇𝗒𝖺 𝖼𝖾𝗋𝗈𝖻𝗈𝗁. 𝖺𝗄𝗂𝖻𝖺𝗍 𝗄𝖾𝖼𝖾𝗋𝗈𝖻𝗈𝗁𝖺𝗇𝗇𝗒𝖺, 𝗇𝗒𝖾𝗌𝖾𝗅 𝗄𝖺𝗇 𝗌𝖾𝗄𝖺𝗋𝖺𝗇𝗀? 𝖺𝗄𝗎𝗂 𝗌𝖺𝗃𝖺 𝗌𝗈𝖿𝗂𝖺, 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝗇𝖺𝗂𝖿𝖺 𝗅𝖾𝖻𝗂𝗁 𝖼𝖾𝗋𝖽𝖺𝗌 𝖽𝖺𝗋𝗂 𝗄𝖺𝗆𝗎.
tse
wow....nyonya muda ngambeknya keren abis...
lanjutkan Nai
Epha Yusra
menarik
tse
penyakit ini mah....
harus hati2 ngadepin penyakit ini
coba ngobrol sama papa Sidiq pasti lebih halus lagi cara ngejaga Naifanya...ga terang2ang gitu...
menghadapi orang licik harus denfan kelicikan juga
tse
bener2 ya si edward itu ulet keket yang kegatelan versi vowok...
kamu itu ganteng masa tingkahnya begitu...sama aja kamu sama mantan kamu yang ga bener...
kalo kmau mencintai Nay kamu pasti bahagia kalo dia sama Fabian karna cintanya mereka sedalam2nya...
contoh tuh Ryan yang bisa ikhlas..
harusnya Fabian juga memberi bodyguard bayangan buat Nanai....
karna si ulet keket cowo itu licik loh...
tse
kan kan bener2 edward sudah gila
hilang akal sehatnya..
Fabian tolong beri bodyguard sama istri kecilmu, jangan sampai edward melakukan sesuatu pada Naifa
tse
hati2 sama edward ya...jangan2 dia sakit jiwa tuh...
اختی وحی
kok msih pake saya² ,bahasa ny baku bngt
Fitri Widia: sorry kalau penggunaan kata 'saya' buat gak nyaman, soalnya karakternya menyesuaikan dengan siapa lawan bicaranya. ada juga kok panggilan 'gue' 'lu' 'aku'
total 1 replies
Anto D Cotto
menarik
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
Fitri Widia
Readers! Terima kasih atas kesetiaannya membaca karya tulis pertama saya, mohon maaf jika masih banyak kekurangan dari penulisan kata, typo, atau alur cerita yang kurang memuaskan. Saya akan terus memperbaiki jika anda beri masukkan. Jangan lupa juga bintang lima nya, terimakasih 🩷🫶🌷
Adinda
edward sama Sofia saja
tse
wah kesalahan fatal yang kamu buat bian...wanita hamil horor loh kalo udah bad mood....
gara2 temen kamu sampai meuakan istrimu....aduh2...siap2 aja kamu menyesal. ..
Adinda
dosen jodohin Saja sama sofia
Adinda
jodoh jehan sepertinya Hanni
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!