Lisa mencoba mempertahankan pernikahannya,yang sudah tidak sehat demi anak nya karena anaknya begitu dekat dengan ayahnya.Tapi seiring berjalannya waktu suami dan mertuanya semakin tidak menghargainya,dan bahkan mertuanya dengan terangan-terangan mendukung suaminya untuk selingkuh.
Apakah lisa mampu mempertahankan rumah tangganya yang sudah tidak sehat apakah dia berani bercerai dengan suaminya yang selalu mengancam anak ikut dengannya sementara dia begitu mencintai papanya.
Ikuti kisah ini jangan lupa dukuangannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Penulis remahan., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18 ~ Harus pintar ~
Antoni mengusap keringat yang membasahi dahinya,dia segera menutup panggilan teleponnya setelah itu membuka pintu kamar untuk istrinya Lisa.
"Mas kenapa kamu mengunci pintu dari dalam,terus kenapa wajah mu merah begitu?" Tanya Lisa yang sedikit bingung melihat sikap suaminya.
"E_ itu aku tadi tidak sengaja mengunci pintu." Jawab Antoni gugup.
"Terus kenapa wajah mu merah begitu?"
"Dikamar ini sangat panas,aku juga bingung kenapa kamar ini sekarang sedikit panas " Jawabnya masih saja gugup membuat Lisa mengerutkan keningnya.
" Aku keluar dulu mau menghirup udara segar." Antoni keluar dari kamar tidak lupa mengambil ponselnya yang ada di atas ranjang.
"Menghirup udara segar apa jam segini,entah apa yang dia lakukan." Ucap Lisa memilih tidak terlalu peduli.
****
Keesokan harinya tepat pukul dua siang Antoni kembali dari kantornya bersama dua pria yang tidak dia kenali,mereka naik mobil sendiri sementara Antoni naik sepeda motornya.
" Dek,buatkan kopi untuk mereka." Ucap Antoni saat itu Lisa sedang diluar membersihkan pekarangan rumah kebetulan cuaca sedang mendung jadi dia bebas keluar tanpa kepanasan.
"Siapa mereka mas?" Kedua pria itu dengan ramah menyalami Lisa yang masih berdiri diantara mereka.
" Namaku Dimas mbak..!!dan ini rekan saya namanya Irfan." Jawab pria itu ramah, dan pria yang satunya lagi juga ikut menyalaminya.
" Sudah buatkan dulu kopi baru aku kenalkan mereka sama kamu." Lisa yang masih penasaran langsung pergi ke belakang meninggalkan mereka lalu membuat tiga gelas kopi.
Lisa segera kembali menemui mereka,ketiganya sudah duduk di sofa mereka mengeluarkan map yang berisi berkas-berkas membuat Lisa semakin bingung.
"Dek duduk, jadi mereka ini orang-orang showroom mobil yang akan melakukan survey di rumah ini,kamu bisa menjelaskan sedikit tentang usaha mu kepada mereka agar mereka lebih yakin untuk memberikan aku mobil secara kredit." Ucap Antoni sembari melingkarkan tangannya ke pundak Lisa.
Lisa terlihat gugup,dia tidak menyangka Antoni begitu cepat membuat keputusan,padahal jelas-jelas penghasilannya tidak seberapa.
"Kalau aku sih mas terserah kamu,kalau emang kamu mampu ya sudah." Jawab Lisa kedua pria itu tampak saling menatap mendengar jawaban Lisa hingga Antoni sedikit mencengkram dagu istrinya.
"Jadi mbak benar ada usaha?" Tanya salah satu pria itu mulai menyelidiki.
"Iya,aku jualan sarapan pagi di pasar tradisional,namanya jualan mas kadang ramai kadang juga sepi jadi penghasilannya tidak menentu." Jawab Lisa membuat Antoni mulai gugup takut kedua pria itu tidak menyetujui permohonannya.
" Iya sih mbak namanya juga usaha,yang terpenting mbak ada usaha membantu suami mencari nafkah.Baiklah pak Antoni secepat mungkin kami akan segera melaporkan permohonan bapak.Kalau begitu kami pamit dulu ya." Ucap kedua pria itu lalu segera keluar dari rumah Antoni setelah kopi mereka dihabiskan.
Pada saat yang bersamaan,ibunya dan Viona juga masuk ke dalam rumah,keduanya entah dari mana yang jelas ditangan mereka ada beberapa kantong plastik.
"Siapa itu bang?" Tanya Viona setelah kedua pria itu meninggalkan rumah mereka.Sementara itu Ratih masih saja belum mau berbicara dengan Antoni tapi dia juga penasaran dengan kedua pria itu.
Lisa segera meninggalkan mereka dia kembali ke dapur untuk menyelesaikan semua pekerjaan rumah yang masih menumpuk.
" Mereka itu orang yang datang melakukan survey ke rumah ini,aku membeli mobil secara kredit,aku malu di kantor tinggal aku yang tidak punya mobil."Jawab Antoni lalu duduk dengan angkuhnya di sofa.
"Apa beli mobil..!! Bagus deh,akhirnya di rumah ini ada mobil." Jawab Ratih dengan wajah girang.
" Itu makanya bu,untuk beberapa tahun ini ibu harus banyak sabar kalau pun aku terlalu membela Lisa didepan ibu bukan berarti karena aku mencintainya tapi karena untuk saat ini sampai empat tahun kemudian aku sangat membutuhkan dia untuk memenuhi kebutuhan kita."
"Apa empat tahun,aku tidak akan sanggup,aku tidak pernah menyukainya."
"Ibu harus berusaha,setelah mobil ini lunas dan mungkin Viona juga sudah lulus,aku akan bercerai dengannya dan mencari wanita yang lebih baik yang seperti ibu inginkan."Jawab Antoni dengan nada yang kecil bahkan hampir tidak terdengar,dia begitu hati-hati berbicara karena takut tiba-tiba Lisa menghampiri mereka.
"Kamu memang anak ibu yang hebat,baiklah aku akan berusaha sabar dan mungkin akan ikut berpura-pura menyukainya agar dia mau membiayai semua kebutuhan kita.Memangnya dia mampu membiayai kita semua,apa keuntungan dia jualan mampu menutupi semua kebutuhan rumah ini?" Tanya ibunya dan Antoni tersenyum sambil mengangguk.
" Aku akan membujuknya mencari uang tambahan lagi,biar dia yang berusaha,dia itu sangat polos jadi gampang ditipu " Jawab Antoni dengan senyum jahat di bibirnya.
Lisa sebenarnya melihat semua tingkah mereka dari dapur,tapi dia tidak mendengar apa yang mereka bicarakan.Setelah pekerjaannya selesai Lisa pergi ke kamarnya,dia ingin melihat Celin yang tadi dia letakkan di atas ranjang.
Saking asiknya mengobrol,Antoni,Viona serta ibunya sampai tidak melihat kalau dia lewat dari samping mereka,tapi pada saat itu Lisa tidak mendengar obrolan yang mencurigakan.
Setelah sampai dikamar,Lisa mengunci pintu dari dalam, lalu dia membungkuk mengambil kotak kecil yang ada jauh dibawah lemari.
Lisa membuka kotak melihat tumpukan uang kertas pecahan seratus ribu,Lisa sudah menabung hampir seratus hari dan setiap hari dia menabung satu lembar.Perlahan Lisa mengambil uang dari dalam kotak lalu menghitungnya dan ternyata uang simpanannya sudah ada sepuluh juta lima ratus ribu.
" Ternyata tabungan ku sudah banyak juga,andai saja dari dulu aku menabung mungkin aku sudah bisa membeli rumah.Semoga saja aku tetap bisa menabung seratus ribu satu hari sekalipun semua kebutuhan rumah kembali dibebankan padaku." Ucap Lisa dalam hati.
" Sepertinya uang ini tidak aman kalau aku simpan disini,besok aku akan buat buku tabungan." Ucapnya lagi dalam hati.Tiba-tiba ada perasaan tidak aman di rumah itu walaupun sebenarnya mertua atau iparnya jarang masuk ke dalam kamarnya.
****
Keesokan harinya,Lisa setelah selesai jualan langsung ke bank membawa semua uangnya dan menyimpannya di bank.Entah kenapa belakangan ini walaupun suaminya sudah banyak berubah dia masih meragukan sikap suaminya.
Dia merasa ada sesuatu yang tidak tulus dari sikap suaminya.Wajar saja setiap wanita punya feeling yang cukup tajam.
" Kalau begini pasti akan aman,aku tidak mau memberikan semua penghasilanku untuk suami dan keluarganya." Ucapnya dalam hati setelah menerima buku tabungannya dan memeriksa isinya.
Lisa kembali pulang ke rumah setelah semua urusannya selesai dan Celin sudah di ambil dari penitipan.
🌹🌹🌹 bersambung 🌹🌹🌹