berawal dari ikut pesta bersama ayah dan ibu tirinya nya. malah menjadi pengantin oleh pria yang sama sekali dia tak kenal. hal itu karena ayah nya memiliki utang kepada sang pemilik acara tersebut. seharusnya dia menolak, tapi karena paksaan ibu tiri nya nya akhirnya dia mau menjalani pernikahan tanpa tau apa yang terjadi dengan nasib nya kedepan. bagaimana kelanjutan nya yuk simak sama sama>>>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrinw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.23
Ki Joko pun mengecek, sambil membaca beberapa mantra kuno. Tentu saja membuat Weni seketika merinding. aura nya juga semakin mencekam dan juga mistis.
"Suami mu saat ini sedang tak sadarkan diri karena jin nya itu meminta tumbal."
"Apa!"
"Sediakan satu ekor ayam kampung. Dan telur busuk, dan letakan itu di bawah tempat tidur kalian."
"Apa suami saya baik baik saja ki?"
"Dia akan sadar, tapi ingat jaga pantangan mu. jangan sampai melanggar nya, atau mantra pelet itu akan hancur."
"Baik ki. Kalau begitu saya pamit dulu."
"Tunggu!"
"Ada apa ki?" tanya nya bingung melihat wajah Ki Joko yang menyeringai.
"Apa begini balasan mu kepada ku?" tanya Ki Joko dengan tatapan datar nya.
"Ha... Apa maksudmu ki?" ucap Weni yang masih tak mengerti.
"Apa kau lupa timbal balik nya Weni?" tanya nya dengan penuh ancaman dan peringatan.
"Glek...
Aura mistis Ki Joko membuat Weni tergagap seketika. Sungguh dia tak ingin melayani tua bangka tersebut, tapi tidak bisa menolak karena keharusan.
"Ba_ik ki."
"Lucuti pakaian mu, dan layani aku."
"Sial... Kalau ga butuh dia udah aku habiskan aki aki tua ini." gerutu nya sambil tersenyum terpaksa di depan dukun nya itu.
Dengan senyum terpaksa, Weni melucuti pakaiannya. Dengan tangan bergetar dia mendekati ki Joko yang menyeringai melihat nya. Tentu saja dengan cepat kilat, Ki Joko mencium ganas Weni saat itu juga.
"ahh... Ki."
"Kau miliki sayang, hanya milik ku." ucap nya dengan suara berat.
Pergumulan panas pun berlangsung begitu saja, dengan nafsu yang membara dan gejolak nafsu membuta Weni menikmati permainan aki aki peyot itu.
"Ahh... Aku sampai sayang."
"Ki... Jangan keluar dulu."
"Tidak bisa, aku sudah tak tahan."
Dengan perasaan kesal nya Weni memungut pakaian nya dan langsung segera memakai nya. Sungguh bercinta dengan aki aki itu membuat nya kesal setengah mati, baru pertengahan jalan saja sudah keluar.
"Dasar aki aki peyot, baru mulai udah keluar." gerutu nya dengan emosi yang membara. Tapi tak bisa protes sebab dia masih membutuhkan dukun itu.
"Seperti biasa goyangan mu sangatlah enak Wen." ucap nya sambil terkekeh kecil.
"Saya harus kembali ki." ucap Weni dengan wajah datar nya.
"Baiklah, temui aku kapan pun."
Setelah itu, Weni langsung membawa suaminya pulang. tanpa membawa nya ke rumah sakit. Karena dia tau akibat suaminya pingsan adalah, kurang nya sesajen yang diberikan kepada jin tersebut. Sungguh Weni sudah berada di jalan yang musyrik.
untung saja suaminya tak bangun saat Mereka bercinta tadi, kalau saja saat itu ketahuan bisa tamat riwayatnya.
Sesampainya di rumah, Weni meminta tolong satpam komplek untuk menggotong tubuh suaminya ke dalam kamar.
"Makasih ya pak, ini upah nya."
"Wah.. makasih nyonya."
"Kalau boleh tau, pak Wijaya kenapa ya nyonya?"
"Oh, pingsan pak. Udah dibawa berobat tadi, kata dokter harus istirahat yang full." ucap nya yang berbohong.
"Oh, begitu. Saya kirain kenapa."
"Kalau begitu saya permisi dulu nyonya."
Setelah kepergian satpam tersebut, barulah Weni menghela nafas lega. Tak lama Desi datang menghampiri mereka.
"Loh, ibu udah pulang, terus ayah sama siapa di rumah sakit?"
"Ayah mu ada dikamar, sedang istirahat."
"Oh... Terus ibu ngapain dengan bunga bunga itu?" ucap Desi yang heran dengan bunga bunga kembang di depan nya. Apalagi ditempatkan di depan wadah seperti persembahan.
"Diem kamu, jangan ikut campur, sana masuk!"
"Bu, jangan aneh aneh deh, ini kayak sesajen."
"udah sana masuk. Jangan ikut campur. Ini demi masa depan kita."
Perasaan Desi cemas saat melihat ibunya yang aneh. Tentu saja dia takut terjadi apa apa sama ibunya itu.
Di dalam kamarnya Desi terus memikirkan apa yang sebenarnya terjadi. Kenapa ibunya menyiapkan sesajen segala. Dia harus mencari tau yang sebenarnya.
"Aku harus selidiki ini. Aku ga mau ibu kenapa kenapa. Apa lagi ini pasti bersangkutan dengan hal mistis." gumam nya sambil melihat foto keluarga nya itu.
tapi,cuek aja atas sikapnya Aksa ya Laras,,biar saja dia mau ngapain terserah, biar waktu yg menjawab kedepannya,
semangat Thor./Smile//Smile/