NovelToon NovelToon
Antara Mama Atau Suami?

Antara Mama Atau Suami?

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Kelahiran kembali menjadi kuat
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Adesya Arsy

Seorang wanita yang harus memilih antara suami atau orang tuanya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adesya Arsy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mama Susi lagi dan lagi

     Kembali ke Rumah Ades

    "Raka, sini bentar mama mau bicara" kata mama di ruang tengah

    "Baik ma" Raka segera menuju ruang tengah tapi sebelum itu....

     "Mas, sebelumnya Ades mau minta maaf kalau nanti apa yang di katakan mama itu bikin mas tersinggung. Mas jangan sampai tersulut emosi" nasihat Ades, Ades benar benar takut suaminya tidak bisa mengontrol diri

    "Iya sayang, kamu tenang saja. Kamu disini yah, jagain putri cantik ku, kalau butuh apa apa tinggal bilang mas cuman di depan" Raka kemudian melangkahkan kakinya keluar kamar

    "Duduk, mama mau bicara kan hal penting" Raka pun duduk, baru saja Raka duduk langsung di cerca sama mama nya

    "Raka, kamu yakin gak sembunyiin uang dari istri kamu? kamu yakin semua uang gaji mu semua kamu kasi ke istri mu? " tanya mama Susi dengan penuh intimidasi , dahi Raka mengernyit

    "Gak ada ma, Raka juga kalau gajian selalu ajakin Ades kok ma. Raka sama sekali tidak menyembunyikan apapun sama Ades ma, " dan yang Raka sampaikan itu benar adanya,

     "Yah siapa tau aja kan uang nya kamu ambil dulu sebagian terus kamu kompakan sama orang kantor mu untuk mengelabui Ades " mulut mama mencebik tak berdosa

    "Ma, mana boleh seperti itu. Mama boleh kok tanya sama orang orang yang kerja di pabrik atau teman teman Raka aturan penggajian di kantor itu bagaimana " Raka masih berusaha tenang karena di dalam ada dua malaikatnya yang sedang istirahat, Raka juga tau perasaan Ades pasti gelisah

     "Yah terus kalau seperti itu, kenapa kalian tidak punya tabungan sama sekali Raka? Gaji mu itu gaji UMR mana lagi bonus dan lain lain. Masa gak ada sih sedikit pun"

      "Kalau masalah itu, mama boleh tanyakan langsung sama Ades ma. Yang mengatur pengeluaran itu Ades bukan aku, semuanya di pegang sama Ades " terang Raka

      "Atau jangan jangan selama ini kamu sembunyi sembunyi ngasih ke ibu mu? " do'ain guys semoga Raka tidak terpancing

     "Hehhhhmm.. Ma, Raka tidak pernah meminta uang untuk di berikan ke ibu, malah ibu yang selalu menolak. Raka hanya meminta uang bensin kadang juga uang makan kalau Ades tidak sempat masak" sebenarnya darah dalam tubuhnya mendidih terlebih mendengar mama nya membawa ibu yang sama sekali tidak pernah merepotka mereka

     "Kalau Ades gak masak kenapa bukan kamu aja yang masak? Apa kamu gak bisa masak? Pemborosan banget sih " mama Susi memang suka memancing emosi manteman jadi harus sabar

       "Ma, Raka juga kerja, Raka juga butuh istirahat belum lagi kalau masuk pagi terus bantuin urus anak. Bukan Raka gak bisa masak, cuman Raka juga punya kerjaan, istri sama anak. Jadi tolong mama ngertiin Raka sedikit saja " nada bicara Raka mulai berbeda

      "Kamu itu harus pinter pinter bagi waktu Raka, harus bisa mengatur waktu juga. Istri mu sudah berjuang bertaruh nyawa demi anak kalian, jadi sudah seharusnya kamu merawat istrimu. Inget Raka Ades itu putri kami"

      "Cih, putri gak tuh. Padahal kalau di rumah mama juga Ades di perlakukan tidak pantas, suruh ini itu, bersihin ini itu, angkat ini itu" Raka mendecih

      "Apa kamu bilang? dasar menantu kurang aja r mama melakukan itu karena Ades harus banyak gerak ketika hamil, supaya anak nya cepat turun ke panggul. Lagian itu bentuk baktinya kepada orang tua karena mama sudah membesarkan Ades" mama Susi mulaii terpancing

       "Terus kalau sama Raka? memangnya Ades tidak boleh menunjukkan baktinya? apa hanya sama mama Ades boleh mendengarkan? apa yang Raka katakan itu tidak boleh di lakukan Ades? Raka itu juga suaminya ma" ucap Raka yang tak mau kalah

       "Kamu itu cuman SUAMI Raka, kamu itu orang baru yang datang ke kehidupan Ades jadi kamu belum berhak untuk mengatur Ades " Perdebatan sengit antara menantu dan mertua itu terus berlanjut, mereka terus membela diri

      "Ma, mama itu harus inget. Ades itu sudah menikah dan sudah jadi istri Raka, semua bakti, tanggung jawab, dosa dan amalnya berpindah ke Raka ma. Sekarang Raka yang harus di dengarkan oleh Ades,"

     "Jadi kamu mau menjauhkan Ades dari keluarganya? kamu jangan bermimpi Raka, yang ada nanti mama yang akan mempengaruhi Ades untuk bercerai dari kamu" melebar ke mana mana nih

"Terserah mama aja, Raka malas berdebat ma. Intinya Raka cuman mau yang terbaik untuk Ades, dan untuk uang atau tabungan itu Raka gak tau semua sudah di atur oleh Ades. Satu hal lagi jangan pernah bawa bawa ibu ku, ibu atau bapak tidak ada sangkut pautnya dengan keuangan kami" Raka pun meninggalkan mama Susi yang lagi misuh misuh

"Mau kemana kamu Raka? mama belum selesai bicara"

"Maaf ma, Raka mau kerja lagi. Jam istirahat Raka sudah habis, sudah waktunya Raka kerja ma. Permisi" Raka masuk kedalam kamar untuk berpamitan sama Ades dan anaknya

"Sayang, mas pamit dulu. Jam istirahat mas sudah habis, kamu baik baik yah di rumah kalau ada apa apa telfon mas saja" pamit Raka

"Mas gak apa apa kan? Mama ngomong apa sama mas? kok muka mas gitu? " Ades khawatir ketika melihat suaminya dengan muka yang penuh emosi dan kemarahan

"Mas gak apa apa kok, tadi cuman ngobrol biasa. Ya sudah mas jalan dulu. Assalamu'alaikum"

"Waalaikumsalam mas, hati hati" meskipun ada banyak pertanyaan di benak Ades namun Ades memilih diam

"Anak ayah yang cantik, sholehah, ayah berangkat dulu kerja. Arsy sama bunda baik baik di rumah, dedek jangan rewel kasihan bunda belum boleh bergerak banyak banyak. Oke anak cantik? "

Arsy hanya tertawa kecil mendengar celotehan ayahnya pertanda dia mengerti

"Pinter anak ayah, dadah anak cantik. Cuppp.... " tak lupa Raka mencium kening istri dan anaknya secara bergantian

Lalu Raka pun segera berangkat kerja, selama perjalanan Raka terus memikirkan perasaan ibu nya,

"Maafin Raka bu, secara gak langsung bikin ibu kecewa. Maaf juga karena Raka tidak ada ketika ibu di fitnah seperti itu. Maaf Bu" tesss..... air mata mengalir turun ke pipinya, mengingat bagaimana perasaan kecewa yang di rasakan oleh ibunya

1
Elyas Tuty
wkwkkwk si bapak 🤣🤣
Adesya Arsy: makasihh mamikuu
total 1 replies
Elyas Tuty
puasa dulu maz🤣🤣🤣
Adesya Arsy: iyya neng🤣🤣
total 1 replies
Elyas Tuty
lanjut
Elyas Tuty
seru ni 🤗
EatYourHeartOut
Wuih, penulisnya hebat banget dalam menggambarkan emosi.
Adesya Arsy: terimakasih.
kalau ada kritikan dan saran mohon d komentarin aja,,,
total 1 replies
Yusuo Yusup
Ceritanya bikin merinding. 👻
Adesya Arsy: Wahh.. terimakasih udah mampir yah😇😇😇
jadi semngat buat nulis nyaa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!