Novel ini merupakan karya pertama dari author. Harap dimaklumi jika ada beberapa chapter yang harus di "Revisi"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mas teguh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 18
Dikediaman Clan Xypherion, kamar tidur Luciel.
Setelah tiba di kediaman Clan Xypherion, Luciel langsung menunju kamarnya. ia terlihat membersihkan diri terlebih dahulu, setelah selesai, barulah kemudian mengganti pakaiannya.
Merebahkan tubuhnya di kasur, ia melihat langit-langit kamar. Setelah itu, Luciel menghela nafas ringan.
Hari ini sungguh melelahkan! pikirnya.
Bukan maksud apa pemuda itu berpikir demikian. Hanya saja, ia memang benar-benar kelelahan.
Pada pagi harinya, ia berlatih seni beladiri bersama ayahnya. Tidak hanya seperti latihan biasa, tetapi ayahnya bahkan memukulinya dengan kejam sehingga menyisakan luka lebam di sekujur tubuhnya. Meski begitu, luka ditubuh nya pasti akan hilang setelah selesai latihan, itu karena Lucian memberikan serum penyembuh kepadanya.
Menjelang siang tepatnya pukul sembilan, ia harus pergi ke sekolah menengah untuk belajar. Setelah itu, Luciel menghabiskan waktunya disekolah hingga pukul empat sore. Meski memiliki kemampuan eidetic dan mudah dalam mempelajari sesuatu, namun dihadapkan dengan aktivitas-aktivitas yang membosankan dan melelahkan seperti itu, tubuhnya masih merasakan lelah. Bukan hanya lelah secara fisik tetapi juga lelah secara mental.
Ditambah lagi, keputusan Luciel untuk mengintervensi urusan tuan muda Chad demi menolong Lyvia masih membuatnya sakit kepala. Pemuda itu yakin bahwa anak wali kota itu akan dendam kepadanya. Mungkin, dilain hari Chad dan kedua saudara kembar akan membuat masalah untuknya. Meninggalkan Luciel beberapa hal yang merepotkan.
Tetapi, ia tidak menyesali keputusannya menolong Lyvia dari mereka. Bukankah menolong orang yang membutuhkan itu adalah perbuatan yang baik? Terlebih lagi bukankah sangat keterlaluan jika bertindak semena-mena terhadap seorang gadis? Sangat bagus ia memberikan pelajaran kepada Chad dan kedua saudara kembar.
Yah, seharusnya aku tidak membuat kesalahan, kan? Aku tidak pernah takut kepada mereka. Hanya saja, tuan muda pengecut itu tidak memiliki pemikiran yang pendek kan? Semoga saja begitu. Jika tidak... Pikirnya.
Memikirkan hal ini Luciel menghela nafas ringan. Setelah itu, bangkit dari tempat tidurnya ia kemudian menuju kearah meja belajar.
"Setidaknya jangan memberikan aku terlalu banyak PR, oke? apakah mereka tidak tahu bahwa aku sangat kelelahan. Ini benar-benar membuatku muak!" Gumam Luciel yang suaranya hampir tidak dapat didengar.
Ya, meskipun mengeluh seperti itu Luciel tetap mengerjakan PR yang diberikan oleh gurunya. Jika tidak, akan sangat merepotkan bila ia dihukum karena tidak menyelesaikan tugas yang diberikan. Apa lagi, ia terkenal karena sosoknya yang cerdas. Akan sangat memalukan jika Luciel yang terkenal cerdas dan tampan dihukum karena tidak mengerjakan PR. Dimana ia akan menaruh wajahnya.
Belum lagi, sebulan yang akan datang ia akan dihadapkan dengan ujian kelulusan. Jika tidak menyiapkan dari sekarang kapan lagi untuk dipersiapkan? Meski memiliki kemampuan eidetic bukan berarti orang tersebut pintar tanpa belajar, tetapi dengan belajar maka itu akan mempermudah pemahamannya. Luciel lebih cepat faham hanya dengan mempelajarinya.
Waktu berlalu dengan sangat cepat, tak terasa sudah satu jam berlalu. Luciel menggunakan setengah jam untuk menyelesaikan semua PR nya dan menggunakan setengah jam lagi untuk belajar.
Ketuk!
Ketuk!
Suara pintu yang diketuk terdengar dari arah pintu kamar membuat pemuda yang berada di meja belajar mengalihkan pandangannya. Setelah itu, pemuda tersebut berjalan ke pintu untuk membukanya.
"Selamat malam, tuan muda." Kata Sam yang merupakan asisten Lucian dan juga kepala pelayan kediaman Clan Xypherion. Terlihat Sam juga membungkukkan badannya secara etiket.
"Paman Sam, ada apa?" Tanya Luciel dengan memiringkan kepalanya.
"Tuan muda, saya datang kesini memanggil anda untuk turun kebawah karena waktunya jam makan malam. Tuan muda Lucian dan Nyonya Elina menunggu anda di ruang makan."
" Oh begitu. baiklah. Paman bisa kembali terlebih dahulu, karena aku akan sedikit merapikan meja belajar. Setelah selesai, aku akan pergi keruang makan. Dan juga, terima kasih paman telah memanggilku!"
" Terima kasih kembali, tuan muda. Kalau begitu saya pamit terlebih dahulu." Balas Sam dengan sedikit membungkuk. Setelah itu ia pergi dan turun menuju ruang makan.
Luciel hanya mengangguk dengan sedikit senyum yang tergambar diwajahnya, kemudian ia berbalik untuk merapikan meja belajarnya.
*****
Diruang makan kediaman Clan Xypherion.
Diruang makan terlihat beberapa sosok yang berada di sana, sosok tersebut Lucian dan Sam. Lucian duduk di kursi meja makan sedangkan Sam berdiri disampingnya. Diatas meja terlihat juga beberapa jenis hidangan, mulai dari sayuran, daging, hingga buah-buahan.
Lucian sendiri seperti biasa, terlihat cukup serius melihat tab transparan yang ia pegang. Banyak hal yang harus Kapala Clan Xypherion itu kerjakan, mulai dari melihat laporan, menganalisis hingga membuat rekomendasi. Dan juga terkadang ia berbincang kepada Sam yang berada disampingnya.
Sam sendiri terkadang memberikan pendapatnya kepada Lucian. Bukan apa, kepala pelayan itu merupakan seorang yang mengikrarkan dirinya untuk melayani Clan Xypherion, umurnya bahkan lebih tua dari Lucian.
Samhain nama aslinya, umurnya sekitar enam ribu tahun. Meskipun lebih tua dari Lucian tetapi bakatnya bisa dikatakan biasa-biasa saja. Ia berada di bawah Lucian satu level. Penampilannya seperti seorang pria paruh baya dengan rambut berwarna putih, agak kurus namun sedikit berotot.
Sam merupakan bawahan yang paling setia dari kepala Clan Xypherion sebelumnya, ia bahkan dilatih dan diasuh oleh kepala Clan yang berada di Ranah Star Tahap Awal itu. Pada saat itu ia bahkan sangat terpukul karena pengorbanan dari seluruh Clan, terlebih lagi mengenai kepala Clan.
Untungnya Lucian pada saat itu selamat dari pengorbanan sehingga Sam memiliki tujuan untuk menjaganya. Sam benar-benar sangat setia sehingga jika ia diperintahkan ke barat maka akan ke barat dan jika diperintahkan ke timur maka akan ke timur.
Namun mengenal Clan cukup lama, Sam sangat menyadari bahwa meski ia seorang bawahan ia bahkan dianggap penatua. Terkadang Lucian meminta pendapatnya dan arahannya. Terlebih lagi ketika Lucian memiliki anak, bahkan anaknya sangat baik padanya, Luciel memanggilnya dengan sebutan paman.
Bisa dibilang hanya Luciel yang bisa membuat pria paruh baya itu tersenyum. Yah karena ia juga yang mengajari Luciel dari kecil.
"Menurut saya seperti itu, tuan Lucian." kata Sam memberi pendapatnya.
"Kamu benar, Sam. Kenapa aku tidak kepikiran sampai disitu, ya? Jika kita bisa mendirikan perusahaan cabang di planet itu dan dengan sumber daya yang cukup, maka jika berhasil dengan baik kemungkinan perusahaan Xypherion akan mendapatkan keuntungan yang besar. Dengan itu, sumber daya yang di dapatkan Clan akan meningkat. Pada akhirnya merevitalisasi Clan buka hal yang mustahil." Lucian menganggukkan kepalanya.
"Harap di ingat tuan Lucian. Planet itu berada dibawah yuridiksi Clan Harashi yang sangat kuat di wilayah selatan Galaksi Bima Sakti. Pendukungnya salah satu dari Lima Guardians yang tersisa, Kazan Harashi The Blood Axe." Kata Sam mengingatkan.
"Clan Harashi..." Gumam Lucian. Setelah itu, ia menghela nafas panjang.
"Kamu benar, Sam." Lucian mengangguk membenarkan.
Sam tidak menjawab, ia hanya sekedar mengingatkan Lucian. Dengan pengetahuannya yang luas tentu saja ia harus mengungkapkan nya. Berbisnis dengan Clan Harashi cukup sulit, apa lagi mendirikan perusahaan cabang di planet mereka. Singkatnya, bekerja sama dengan Clan Harashi sangat sulit, tetapi akan sangat mustahil bila ingin mendirikan perusahaan cabang di planet yang berada dibawah yuridiksi nya.
"Selamat malam ayah dan paman Sam." Kata Luciel mengalihkan perhatian mereka. Terlihat pemuda itu memakai pakaian tidur.
Lucian hanya berdehem seperti biasa, sedangkan Sam menjawab sapaan Luciel.
"Selamat malam, tuan muda." Jawab Sam sedikit tersenyum.
"Apakah makanannya sudah siap?" Tanya Luciel.
"Hampir siap, tuan muda. Ada beberapa menu yang masih belum dikeluarkan." Balas Sam.
"Oh, begitu. Lalu, dimana ibu, paman Sam?"
"Nyonya Elina sedang berada di dapur membantu para Maid, tuan muda. Mungkin sebentar lagi akan selesai."
"Ada apa Ciel sayang? Apakah kamu merindukan ibu." Kata Elina yang muncul dari arah dapur kediaman. kemudian, terlihat juga beberapa Maid yang membawa makanan ditangan mereka.