Perjuangan Seorang Ibu Single Parent

   Mendengar Rizki berulang tahun, mamah mertua Lisa ingin datang menginap di rumah Lisa. Awalnya Lisa senang dengan kedatangan mamah mertuanya. Namun, lama-kelamaan sikap mamah mertuanya membuat Lisa dan juga bu Sri kesal karena mamah mertuanya selalu mengatur segalanya. Mulai dari tata letak barang-barang sampai cara mengurus anak dan suami. Semua harus nurut dengan keinginan mamah. Lisa hanya bisa menyimpan rasa kesalnya di dalam hati.

     Hari ini mamah mertua Lisa datang. Beliau diantar oleh suaminya. Namun, karena banyak tugas, ayah mertua Lisa tidak bisa menginap dan langsung pulang saat mengantar mamah. Lisa pun sedang berada di sekolah saat mertuanya datang. Kebetulan di rumah ada suaminya karena Dani sedang kerja shift malam. Saat pulang sekolah, Lisa sudah mendapati rumah dalam keadaan yang berbeda. Posisi rak piring dirubah sama mamah. Meja makan juga bahkan tempat-tempat bumbu garam, micin, masako dan lain-lain sudah berubah. Lisa hanya bisa geleng-geleng kepala melihat nya.

"Assalamu'alaikum...." , ucap Lisa.

"Tumben sepi.' , bathin Lisa.

"Wa'alaikumsalam...mama." , jawab Sandi.

"Eh sayang, lagi ngapain? Kok sepi? Nenek mana?" , tanya Lisa pada Sandi.

"Nenek ada di belakang ma sama bu Sri." , jawab Sandi.

"O iya sayang. Ayok kita ke belakang." , ajak Lisa.

"Iya ma. Itu nenek ma, lg pindahin meja makan, tadi rak piring juga dipindahin ma, semua piring nya dikeluarin. Kasihan bu Sri ma capek rapi-rapi lagi." , adu Sandi pada mamanya.

"Iya sayang. Mama kesana dulu ya. Sandi boleh main gih." , ucap Lisa.

"Iya ma." , jawab Sandi.

Kemudian Lisa mendekati mamah mertuanya untuk salim.

"Ma, sibuk banget keliatannya. Lagi ngapain mah? Jangan capek-capek mah, biar bu Sri aja yang beres-beres. Mamah istirahat aja." , ucap Desi.

"Kamu sudah pulang anaeee...ini mamah lagi rapi-rapi rumah kamu. Berantakan sekali. Apa kerjanya bu Sri ini. Masa beresin rumah segini aja nggak bisa. Percuma kamu pake pembantu kalau begitu anaeee...buang-buang duit aja. Biar mamah aja yang bantu-bantu kamu." , jawab mamah mertua Lisa.

"Bu Sri kan tugasnya jagain Sandi sama Rizki ma, kalau beres-beres kerjaan sampingan aja. Biar pelan-pelan dikerjain, kalau belum selesai nanti saya yang lanjutin." , jawab Lisa.

"Kamu itu, kalau dibilangin. Belain aja terus itu pembantu kamu, kerja aja nggak becus." , jawab mamah lagi.

Lisa hanya bisa beristigfar sambil mengelus dada. Begitu pula dengan bu Sri, hanya diam saja.

"Sudah selesai. Sekarang tinggal diberesin bu Sri. Terus dipel. Kalau begini kan bagus, meja menghadap ke dapur biar gampang, habis masak makanannya langsung taruh di meja. Jadi dekat nggak capek jalannya jauh." , ucap mamah.

"Iya mah. Sekarang mamah istirahat ya. Kayanya capek banget mamah habis beres-beres." , ucap Lisa.

"Iya nih, capek banget mamah. Nanti malam kamu pijitin mamah ya." , jawab mamah.

"Iya mah. Tidur mah dah siang. Biar fresh badannya nanti pas bangun." , jawab Lisa.

"Iya. Jangan lupa bu Sri, saya bangun harus sudah rapi ya." , jawab mamah.

"Iya bu, beres. Tenang aja bu." , jawab bu Sri akhirnya.

Kemudian Lisa membantu bu Sri beres-beres di dapur. Sambil berbincang-bincang dengan bu Sri. Tanpa terasa, hari sudah sore saat pekerjaan mereka selesai.

"Yah, aku nggak bisa istirahat bu, sudah sore." , ucap Lisa.

"Kasihan si neng. Gara-gara bantuin ibu jadi nggak istirahat. Maafin ibu ya neng." , jawab bu Sri.

"Kok minta maaf bu, ini bukan salah ibu. Maafin mertua saya ya bu, sabar dulu ya bu. Semoga nggak lama mamah disini." , jawab Lisa.

"Iya nggak papa neng. Kalau gitu ibu langsung pulang ya neng. Assalamu'alaikum." , pamit bu Sri.

"Iya bu. Wa'alaikumsalam." , jawab Lisa.

Akhirnya, bu Sri pulang.