NovelToon NovelToon
Bos Muda

Bos Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Bad Boy / Kriminal dan Bidadari / Si Mujur
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Humble

Arsa menjalani hidup yang sangat sulit dan juga aneh. Dimana semua ibu akan bangga dengan pencapaian putranya, namun tidak dengan ibunya. Alisa seperti orang ketakutan saat mengetahui kecerdasan putranya. Konfilk pun terjadi saat Arsa bertemu dengan Xavier, dari situlah Arsa mulai mengerti kenapa ibunya sangat takut. Perlahan kebernaran pun mulai terkuat, dimulai dari kasus terbunuhnya Ayah Arsa, sampai skandal perusahaan besar lainnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Humble, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pemuda hebat

Beberapa saat yang lalu, saat memasuki ruangan itu, Arsa sekali lagi memperhatikan tatanan yang terlihat rapih.

Meski waktu yang di habiskan begitu singkat, namun persiapan yang dilakukan oleh orang-orang di gedung ini terbilang cukup menakjubkan.

“Sayang sekali, aku tidak akan pernah duduk disini, untuk mengendalikannya.” Gumam Arsa. Sambil berdiri, menatap kursi dibelakangnya meja besae, ysng sudah jelas di siapkan untuk pemilik perusahaan.

Tidak lama, perhatiaan Arsa teralihkan saat mendengar suara pintu terbuka, dan dengan jelas dia mendengar apa yang diucapkan oleh Clara, pada wanita yang sekarang sudah berada di dalam ruangan dengan kaki gemetar serta wajah yang begitu pucat. Sesaat setelah pintu itu kembali tertutup.

“Tu-tu-tuan… One… A-a-a-aku..!”

Tidak seperti beberapa saat yang lalu saat di pintu utama gedung ini. Gultom yang begitu penuh percaya diri, dan cenderung angkuh itu, saat ini bahkan tidak mampu menyelesaikan satu kalimat pun.

Arsa tidak terbiasa dengan hal ini, dan sebenarnya sejak awal dia tidak ingin melakukan hal ini. Akan tetapi, jelas jika dia membiarkan gadis ini bersikap seperti tadi padanya dan tak melakukan apapun. Maka ke depan semua orang akan mulai meremehkan kata-katanya.

“Kamu kenapa?” Tahya Arsa memulainya.

Jelas, dari nadanya saja dia sendiri tidak nyaman untuk bertanya. Namun, setelah menunggu sedikit lama, tidak ada satupun kata yang keluar dari mulut Gultom.

Saat Arsa melihatnya, gadis itu sedang berusaha sekuat tenaga agar rahangnya berhenti bergetar.

Berusaha mengabaikan hal itu, Arsa berjalan mendekat, meski saat itu tertunduk, di saat bersamaan mata Gultom langsung melebar.

Wanita itu berpikir bahwa pemuda itu akan melakukan seseorang, setidaknya mungkin menamparnya. Begitu Arsa terasa sudah sangat dekat, Gultom langsung memejamkan mata, pasrah.

Namun hanya hembusan sedikit angin seperti seorang yang baru saja melintas, selain itu Gultom tidak merasakan apapun sama sekali.

“Jadi, apa yang ingin kau katakan pada brengsek yang penuh omong kosong ini, Nona Gultom?” Tanya Arsa penuh ejekan.

Mata Gultom langsung melebar, begitu mendengar Arsa berkata. Saat itu, dia langsung menoleh pada asal suara, dimana Arsa sudah berada di dekat sofa, sebelum akhirnya duduk di sana.

Demi apapun, saat itu Gultom lebih memilih Arsa menamparnya saja. Mendengar pemuda di depannya mengungkit kata brengsek dan omong kosong, benar-benar membuat dirinya terpukul dan merasakan sakit pada jiwanya.

Saat itu, dia sangat menyadari betapa besarnya kesalahan yang telah dia lakukan. Gultom bukan gadis bodoh, bisa saja dia merelakan pekerjaannya dan mengatakan bahwa dia akan mengundurkan diri saat ini juga.

Akan tetapi, hal itu tentu akan memperburuk situasi yang sedang dan akan dia hadapi di masa depan.

Pemuda ini, dengan kekayaan yang dia miliki, pasti mampu membuat dirinya mengalami bahkan menjalani mimpi buruk yang tidak pernah bisa dia bayangkan seumur hidup.

Bukan hal baru, jika seseorang memiliki kekayaan yang begitu melimpah, maka secara otomatis dia memiliki kekuatan untuk melakukan apapun.

Dalam hal ini, dengan sedikit pengaturan saja, pemuda ini bisa melakukan apa saja padanya, dan tetap bisa berkeliaran bebas, tanpa menghadapi masalah hukum sedikitpun.

Membayangkan apa yang bisa dilakukan oleh Clara Parker di luar sana saja, dia sudah merasa bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk melompat dari jendela gedung ini, dan mengakhiri hidup secepatnya.

Namun, menurut Gultom tentu saja orang-orang seperti mereka, tidak akan puas jika hanya dirinya saja. Bahkan, saat ini Gultom bisa mengingat satu persatu anggota keluarganya, dan apa yang akan terjadi pasa mereka, jika dia kembali salah mengambil sikap.

“Tu-tu-tuan One…. A-aku, mi-minta… Maaf.” Akhirnya, Gultom bisa menyelesaikan kata-katanya, meski rasa gugup hebat membuatnya terbata.

Arsa sudah merasa sedikit kasihan dengan gadis itu. Jadi dia ingin mempersingkat saja. Lagipula, melihat situasinya dia tidak bisa menyalahkan gadis ini sepenuhnya.

“Tentu, aku akan memaafkanmu. Tapi, seharusnya kau tahu bahwa meminta maaf tidak akan menyelesaikan masalah begitu saja bukan? Meski masih muda, tapi aku seorang pebisnis. Jadi, apa yang kau tawarkan, sebagai gantinya?” Ucap Arsa dengan nada dingin.

Entah kenapa, Arsa mengingat cara Adam Xavier berbicara dengannya. Jadi apa yang baru saja dikatakan Arsa itu, hanya sekedar mengikuti gaya bicara orang tua itu saja.

Dan sepertinya hal itu sedikit bekerja. Dia bisa melihat Gultom jadi sedikit lebih tenang, dan mungkin saja sudah bisa berpikir lebih jernih.

Selain sikap arogannya, Arsa menyukai wanita ini. Saat berjalan ke ruang pertemuan, hingga ke ruangan ini, setiap tempat yang dia lihat, sebagai penanggung jawab gedung, pekerjaan Gultom sangat memuaskan.

Arsa berharap Gadis ini benar-benar menyesali sikapnya itu, dan bisa merubah cara pandangnya.

Namun yang terjadi selanjutnya benar-benar diluar apa yang di bayangkan Arsa. Dia melihat Gultom berjalan mendekat, namun tidak hanya sekedar berjalan.

Gadis itu terlihat mulai melepas kancing blazer hingga kemeja yang dikenakannya. Mata Arsa melebar, saat melihat gundukan buah pepaya wanita itu, serta penutup bukit kembar berwana hitam, yang sangat kontras dengan warna kulitnya.

Terkejut dengan apa yang dilakukan gadis itu, membuat Arsa tidak bisa berkata-kata.

Bahkan dia tidak sempat untuk membuat gadis itu berhenti, dan sekarang tepat di depannya, rok yang dikenakan gadis itu pun baru saja meluncur ke bawah.

“Apa yang—,”

“Tuan One… aku tahu, kau bisa mendapatkan wanita manapun yang kau mau. Tapi, aku memberikan diriku padamu… percayalah, bahwa ini yang pertama kalinya untukku.” Ucap Gultom dengan wajah tertunduk.

“Aku tid—,”

Lagi-lagi Arsa tidak bisa menyelesaikan kata-katanya, karena gadis itu telah duduk berjongkok di depannya.

Dia terpaksa mengakui bahwa Gultom cukup, bahkan sangat cantik. Melihat kulit mulus dan lekuk tubuh wanita ini, tidak mungkin dia tidak menginginkannya.

Dara Arsa mendesir. Dia tidak ingat kapan terakhir kali dia melakukan hal ini. Tentu saja itu dengan Fitri, dan mereka sudah tidak melakukan itu, jauh sebelum keduanya berpisah.

Namun, begitu mengingat Fitri, saat itu juga Arsa mendapatkan akal sehatnya kembali. Cepat dia menangkap tangan Gultom yang sudah memegang resleting celananya.

“Hei… nona, tenangkan dirimu! Apa kau pikir aku sebrengsek itu?” Ucap Arsa, yang sontak membuat tubuh Gultom membeku seketika.

Detik itu juga gadis itu merasakan bahwa dia baru saja melakukan kesalahan besar lainnya. Apa yang dilakukannya, dan apa yang baru saja dikatakan Arsa padanya. Seolah membuat dirinya berusaha membuktikan bahwa pemuda di depannya ini benar-benar brengsek.

Pikiran Gultom menjadi kosong, dan tidak tahu harus berbuat apa lagi, karena saat itu jelas semuanya sudah menjadi sangat kacau. Putus asa, air mulai menggenangi matanya.

Akan tetapi, begitu air matanya meluncur, tangan Arsa langsung mengusapnya. Sekali, hanya sekali. Dan itu memberi arti yang sangat hebat di hati Gultom. Setelah itu pemuda tersebut langsung berdiri.

“Gultom, selain apa yang kau lakukan padaku, pekerjaanmu sangat baik… ke depan, jika kau masih ingin bekerja disini, setidaknya saat menghadapi orang lain, berilah orang itu waktu untuk menjelaskan. Setelah itu kau bebas melakukan apa saja.”

Sama sekali tidak menunggu tanggapan gadis itu, Arsa langsung berbalik dan pergi begitu saja.

“Sial! Hampir saja.” Gumam pemuda itu dalam hati, sebelum akhirnya membuka pintu dan keluar dari ruangan.

Di depan ruangan itu. Dia melihat beberapa pria berjaga. Arsa tentu saja mengenali pria-pria itu. Melihat wajah mereka yang gugup, dia hanya bisa tersenyum.

“Kalian bekerja dengan sangat baik. Setidaknya, kalian masih bertindak dengan hati-hati. Tetaplah seperti itu.” Ucap Arsa, yang membuat mata mereka melebar.

Namun, pada detik berikutnya pria yang mengenakan pakaian serba hitam itu membungkuk. “Baik, bos!”

“Biarkan gadis itu di dalam untuk beberapa waktu, jika dia masih bekerja disini, tetap perlakukan dia sebagai atasan kalian dengan baik.” Tambah Arsa, sebelum akhirnya kembali berjalan.

Di belakang, Arsa merasakan pria-pria itu ikut berjalan, mengawalnya. Pada koridor berikutnya, dia sudah melihat Clara Parker berdiri dengan beberapa pria lainnya.

“Boss!” Sapa mereka, sambil menundukkan kepala, yang ditanggapi dengan anggukan oleh Arsa.

“Nona Parker.”

“Tuan One, panggil saja namaku.” Potong gadis itu

“Baiklah,” Ujar Arsa, lalu berkata. “Clara, lalukan peresmian gedung ini segera, dan kabarkan padaku perkembangannya.”

Setelah itu, Arsa memutuskan untuk terus berjalan melewati mereka semua. Tetap di kawal oleh orang-orang berbaju serba hitam.

“Oya! Katakan pada mereka juga, apa aturan utamanya.” Tambah Arsa sambil terus berjalan.

“Baik, aku mengerti.”

Melihat semua sudah berjalan dengan baik, Arsa mengangguk dan tersenyum. “Aku rasa semua sudah cukup, aku pergi dulu.”

Sekali lagi, semua orang membungkukkan tubuh memberi hormat, sebelum Arsa menghilang begitu pintu lift yang akan membawanya turun tertutup.

1
Humble
Oke
Edy Putra
lanjut thorr
echa purin
/Good//Good/
Edy Putra
lanjut thorr
Ahmad
terima kasih kak.dan tetap semangat (👍👍
Humble
Oke santai
Ahmad
lanjutin dong kak, setidaknya buat gw baca.....plis......🙏🙏
Ahmad
semangat kak author, meskipun sepi
Humble
Hahah gapapa mungkin belum aja
Ahmad
sepi ya kak author?
Humble
Makasih, semoga betah
Viva/Vivian
Membuat saya ketagihan
Humble
Terima kasih kak
danisya inlvr
Aku suka banget tokoh utamanya, terasa sangat hidup. ❤️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!