Ada yang bilang hidup memberikan seseorang kesempatan kedua...
Namaku Hana Kurniawan. Dalam novel ini, aku sebenarnya sosok antagonis karena awalnya aku memang memiliki watak yang jahat. Kenapa aku menyebut diriku jahat? Itu karena aku rela melakukan apapun demi mendapatkan orang yang aku cintai walau sampai harus melenyapkan orang lain.
Tapi pada akhirnya aku tersadar bahwa yang aku lakukan itu salah. Aku memutuskan untuk membunuh diriku sendiri daripada harus di penjara karena ulahku sendiri. Tapi, sebelum aku meregang nyawa, aku berharap agar Tuhan memberikanku kesempatan untuk bisa hidup lagi.
Dan...
Tuhan ternyata mau memberikanku kesempatan kedua untuk bisa hidup kembali. Maka kesempatan itu tidak akan aku sia-siakan. Aku akan menjadi orang yang lebih baik, dan tidak akan terobsesi pada pria bernama Louis Cullen lagi.
Dialah orang yang sudah membuatku menjadi orang jahat. Dan di kehidupan kedua ini, aku akan berubah. Aku tidak akan mendekatinya lagi..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon La-Rayya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Masa Lalu Louis
Hana pergi ke dapur dan mulai memasak sup untuk Louis. Setelah selesai memasak, dia kemudian pergi ke kamar Louis. Awalnya dia berpikir bahwa Louis sudah tertidur, tapi dia malah melihat Louis tengah bekerja di laptopnya.
'Ya Tuhan, walaupun dia sedang sakit, dia tidak bisa meninggalkan pekerjaannya sebentar saja.' pikir Hana.
"Kenapa kau masih bekerja? Kau seharusnya istirahat." Ucap Hana mendekat ke arah Louis dan menutup laptop Louis.
Secara tidak sengaja tangan Hana mengenai tangan Louis.
"Louis, badanmu begitu panas. Biarkan aku memanggil dokter." Ucap Hana panik.
"Itu tidak perlu. Ada obat di dalam laci disana. Aku akan baik-baik saja. Demamku tidak pernah lebih dari satu hari. Aku akan baik-baik saja besok." Ucap Louis dengan suara yang berat.
"Tapi...."
Hana ingin berdebat tapi melihat wajah Louis, dia tidak jadi berkomentar karena kelihatannya hal ini sudah pernah terjadi sebelumnya pada Louis.
"Baiklah, aku sudah memasak sup untukmu. Makanlah, lalu minumlah obatmu." Ucap Hana.
"Aku benar-benar lemah. Aku rasa aku tidak mau makan." Ucap Louis dengan wajah mengambek.
'Siapa yang bisa menyangka bahwa Louis Cullen bisa memiliki wajah cemberut seperti itu.' ucap Hana dalam hati.
Hana benar-benar terkejut dengan sikap Louis yang seperti itu. Dia pun menghela nafas.
"Berhentilah bersikap seperti anak kecil dan makanlah lebih dulu. Kau tidak bisa minum obat dengan perut yang kosong." Ucap Hana.
"Kalau begitu suapi aku, atau aku tidak akan makan." Ucap Louis memberikan tatapan mata seperti anak kucing kepada Hana.
'Pria ini! Tidak heran jika dia ini adalah raja dari dunia bisnis. Dia mencoba untuk menggodaku dan itu benar-benar berhasil.' ucap Hana merasa seolah dia ingin menarik rambut Louis.
Hana pun memaksa dirinya sendiri dan menyuapi Louis kemudian dia memberikan obat kepada Louis.
Setelah Hana membantu Louis dengan memberikan obat, dia membawa Louis berpindah ke arah tempat tidur dan ingin meninggalkan kamar itu. Tapi Louis menarik tangannya dan membuatnya duduk bersamanya diatas tempat tidur.
"Kumohon Hana, tinggallah di sini. Aku tidak mau sendirian." Ucap Louis melihat Hana secara intens.
Hana tidak bisa menolak permintaan Louis dan dia pun duduk di sampingnya. Louis memegang tangannya dan berbaring untuk tidur.
Setelah beberapa menit, Louis pun mulai bicara lagi.
"Kau tahu Hana, bahkan walau aku punya semuanya, aku tetap sendirian." Ucap Louis seraya melihat ke arah plafon kamarnya. "Mamaku meninggal setelah setahun melahirkan adik kembar ku. Aku masih begitu muda saat itu. Setelah Mamaku meninggal, semuanya berubah secara drastis. Kami sangat butuh dukungan Papa. Saat itu aku baru berusia 8 tahun dan adik kembar ku 5 tahun. Kami tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Tapi Papa benar-benar sibuk dalam pekerjaannya. Aku mengerti akan luka Papa yang kehilangan cintanya." Ucap Louis dengan matanya yang menatap ke arah Hana dengan tatapan menyedihkan.
Louis tidak pernah memperlihatkan sisi seperti itu. Dia tidak pernah memperlihatkan lukanya yang seperti itu di wajahnya. Tapi hari ini dia memperlihatkan sisi seperti itu kepada Hana.
Hana tidak bisa menahan dirinya dan dia langsung mengusap rambut Louis dengan jemarinya untuk membuat Louis merasa nyaman. Louis lalu melanjutkan ucapannya lagi.
"Aku tahu Papa kami sedih karena kehilangan Mama, tapi kami juga kehilangan Mama kami dan aku merasa seolah kami tidak hanya kehilangan Mama tapi juga Papa. Setelah itu Papa mempekerjakan seorang pengasuh untuk menjaga kami." Ucap Louis.
Tiba-tiba ekspresi di wajah Louis berubah. Ada tatapan mematikan di wajahnya.
"Apa yang terjadi kepada pengasuh itu?" Tanya Hana melihat ke arah Louis.
Hana tidak bisa menahan dirinya untuk memegang kening Louis.
Bersambung...
bukannya itu jabatan yg ckup tinggi