NovelToon NovelToon
Jagoan Di Tanah Sunda

Jagoan Di Tanah Sunda

Status: sedang berlangsung
Genre:Perperangan / Ahli Bela Diri Kuno / Epik Petualangan / Balas Dendam
Popularitas:329
Nilai: 5
Nama Author: Panel Bola

Kisah ini menceritakan tentang seorang anak yang bernama Darman dan lebih di kenal dengan nama si rawing, dia adalah anak dari seorang jawara silat, tapi sayang bapaknya meninggal akibat serangan kelompok perampok yang datang ke desanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Panel Bola, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Murid Banteng kenanga

Selama tiga hari ini, Si Rawing telah tinggal di rumah Ki Odang yang merupakan pemimpin kampung.

Hari ini Si Rawing baru saja selesai dari sungai bersama Narsiyah.

Terlihat ada seorang laki-laki yang menyusul mereka, dan memberi tahu, kalau ada empat orang murid perguruan Banteng kenanga yang datang kerumah Ki Odang.

"akang di suruh menyusul kesini jang Rawing, kalau nyai Narsiyah, kamu jangan memperlihatkan diri, bahaya."

"hehehe, kalau seperti itu salah kang, justru Narsiyah harus menampakkan dirinya, agar terlihat oleh empat orang anggota perguruan Banteng kenanga, kita lihat nanti, bagaimana tindakan mereka.? Jangan takut Narsiyah, ada akang yang akan melindungi kamu, kalau mereka berani bertindak macam-macam."

"kalau seperti itu, sama saja dengan mancing masalah kang." jawab Narsiyah.

"memang seperti itu maksud akang, terus terang akang ingin melihat langsung sikap mereka, saat melihat ada gadis cantik seperti Narsiyah. Hehehe kamu jangan takut, tenang ada akang. Jadi sekarang Narsiyah kembali dulu bersama si akang ini. Terimakasih kang karena sudah memberi tahu kami."

Narsiyah tidak bisa lagi membantah, kalau Si Rawing sudah memutuskan hal seperti itu. Setelah itu dia pergi bersama orang yang memberi kabar barusan.

Si rawing menatap ke arah kepergian Narsiyah, setelah itu tubuhnya melompat tinggi, Narsiyah pasti tidak akan menyangka kalau Si Rawing sudah terlebih dahulu sampai menggunakan jalan pintas. Tapi dia sengaja tidak menampakkan dirinya, dia bersembunyi di atas pohon, dia mengawasi ke arah rumahnya Ki Odang.

Yang datang ke rumah Ki Odang, memiliki perawakan yang tinggi dan besar, dan memancarkan aura garang, orang-orang biasa yang melihatnya pasti akan merasakan ketakutan.

Seperti biasa mereka datang seminggu sekali, untuk meminta upeti untuk di setorkan kepada kelompok Macan Liar.

Salah satu dari mereka yang memiliki badan yang paling besar, berkata kepada Ki Odang, "seperti biasa Ki Odang, kamu jangan merasa rugi, sebab yang di lakukan oleh perguruan Banteng kenanga itu untuk ketenangan dan keamanan bagi semua penduduk kampung ini. Kalau kamu tidak mentaati ketentuan ini, itu berarti kamu membangkang dan kamu pasti akan menerima akibatnya."

Salah satu dari mereka juga ikut berbicara, "jadi lebih baik, kamu mengikuti perintah yang telah ditentukan oleh perguruan Banteng kenanga, agar kampung ini aman."

Saat mereka sedang berbicara, datang seorang gadis tidak lain dan tidak bukan gadis itu adalah Narsiyah.

Kedatangan Narsiyah, membuat kesempatan murid perguruan Banteng kenanga terpana karena kecantikannya, selama mereka pergi ke kampung ini, mereka baru pertama kali melihat ada gadis secantik Narsiyah.

Sedangkan Ki Odang, terkejut saat melihat kedatangan Narsiyah yang seperti sengaja datang untuk memperlihatkan dirinya.

Apa yang di takutkan oleh Ki Odang selama ini menjadi kenyataan, sebab orang yang paling kuat di antara mereka, langsung memegang pergelangan tangan Narsiyah, bukan hanya tangannya saja, bahkan dia memegang dagunya menggunakan tangan yang satunya lagi.

"hahahah, aku baru tahu sekarang, kalau Ki Odang punya gadis secantik ini."

Meskipun hatinya merasa takut, tapi Narsiyah memberanikan dirinya untuk berbicara, "maaf kang, lepaskan tangan saya, saya mau pergi ke dapur."

"hahaha, tenang dulu nyai, akang tidak akan melepaskan tangan nyai, kalau akang belum mendengar kalau nyai mau tidur bersama akang malam ini. Hahaha, Ki Odang, kalau gadis ini di bawa ke hadapan Ki Jaka, yang merupakan guru aku, dia pasti akan sangat senang, dan keamanan kampung ini bisa terjamin selamanya."

Melihat sikap dan perilaku yang semakin kurang ngajar, membuat hati Ki Odang tersinggung, "kisanak, kamu jangan bersikap kurang ngajar terhadap cucuku, lebih baik cepat lepaskan tangannya."

"hahaha, kamu jangan berbicara seperti itu, lebih baik sekarang kamu siapkan kamar, aku akan membawa tidur cucu kamu sekarang, haha, sebelum aku memberikannya kepada guruku, lebih baik aku menikmatinya terlebih dahulu."

Amarah Ki Odang semakin menjadi saat melihat sikap tamunya yang semakin kurang ngajar, "kalau kamu tetap kurang ngajar seperti itu, tidak menghormati aku sebagai pemimpin kampung ini, aku tidak akan tinggal diam, aku pasti akan melakukan tindakan."

"hahahh, kamu sudah berani melawan perguruan Banteng kenanga, kamu mau cari mati Ki Odang, lebih baik kamu sediakan kamar, aku sudah tidak tahan ingin memeluk gadis cantik ini."

Baru saja selesai berbicara, keempat murid perguruan Banteng kenanga, tiba-tiba berdiri saat mendengar suara seseorang, tapi mereka tidak tahu di mana orang itu berada.

"hehehe, kalian mengaku sebagai jagoan, tapi perilaku kalian tidak jauh seperti berbeda dari binatang, kalau kalian mau selamat, kalian jangan berani-berani mengganggu keluarganya Ki Odang, cepat lepaskan tangan kotor mu itu."

Keempat orang itu saling tatap, mereka tahu orang yang berbicara barusan, pasti memiliki ilmu silat yang tinggi.

Bagi pribumi, mereka sudah tahu kalau suara barusan ada suaranya Si Rawing.

Orang yang memegang tangannya Narsiyah menjadi penasaran lalu berkata dengan suara yang keras, "kamu jangan bersembunyi, kalau memang kamu berani cepat keluar, aku tidak punya banyak waktu untuk meladeni kamu, cepat keluar."

Tepat di halaman rumah, suara si rawing terdengar lagi, "hehehe, aku disini, kalau memang kalian jagoan, cepat keluar, hadapi aku disini."

Keempat orang itu melihat ke arah halaman rumah, mereka melihat Si Rawing yang sedang duduk di atas batang pohon.

Yang memegang tangan Narsiyah langsung melompat ke halaman rumah, sedangkan sisanya menyusul.

Keempat orang itu sudah berdiri tegak di halaman rumah, mereka memperhatikan Si Rawing yang Baru saja turun dari batang pohon yang ada di halaman rumah.

"siapa kamu.? Jangan sok jago, kamu belum tahu siapa aku.? Aku dari perguruan Banteng kenanga, sepertinya kamu sudah bosan hidup.?" ucap pemimpin mereka.

"hehehe, Lihat telinga kiri aku, rawing, jadi aku sering di sebut Si Rawing. Kalau memang kalian merasa jagoan, jangan hanya berani melawan wanita."

"hey Rawing, apa hubungan kamu sama keluarganya si Odang? berani-beraninya kamu ikut campur dengan urusan ini." setelah selesai berbicara dia langsung menyerang.

"krek."

Si rawing tidak menghindarinya, dia menahan tangan lawannya lalu memelintirnya hingga patah, lalu menendangnya hingga membuat orang itu mundur.

Tiga orang yang tersisa jadi penasaran dan juga rasa takut, dengan waktu bersamaan mereka mengeluarkan golok mereka masing-masing lalu menyerang ke arah anggota tubuhnya Si Rawing.

Menghadapi gempuran lawan, Si Rawing tidak merasa takut, dengan tenang dia menggunakan jurus Kembang Sari, gerakannya sangat lembut dan halus. Tapi serangan lawan tidak ada yang bisa mengenai anggota tubuhnya.

Si Rawing, tidak hanya menghindari serangan musuh, dia juga melakukan serangan.

"plak."

Si Rawing menampar pipi salah satu dari mereka.

"ahhh." orang yang terkena tamparan Si Rawing menjerit kesakitan, dia merasa pipinya seperti sedang di bakar.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!