NovelToon NovelToon
Arthur'S Desire

Arthur'S Desire

Status: tamat
Genre:Tamat / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:103.4k
Nilai: 5
Nama Author: Base Fams

Jatuh cinta kepada seorang Arthur Mayer yang memiliki masa lalu kelam tidak dipermasalahkan Shannon Claire karena ia sungguh mencintai pria itu.
Namun bagaimana ketika terungkap dimasa lalu Arthur lah dalang dari peristiwa yang menyebabkan Shannon kehilangan orang yang disayanginya? apakah Shannon memilih bertahan atau meninggalkan Arthur? simak kisahnya di novel hasil menghalu dari Ratu Halu Base 😎

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Base Fams, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AD #18

"Artinya anda sudah tertarik denganku, Tuan." Seloroh Shannon membuat Arthur lagi-lagi tergelak.

Shannon memperhatikan dengan seksama wajah Arthur yang sedang tertawa. Level ketampanan seorang Arthur Mayer meningkat membuat patung dewa Yunani kalah bersaing dengan pesona pria itu.

"Kau percaya diri sekali, Nona." Arthur mengacak rambut Shannon, merasa gemas. Kemudian pria itu membawa senapan, lalu masuk lorong yang terhubung dengan area tembak.

Shannon membatu, seraya memegangi kepalanya yang baru saja di pegang Arthur. Senyuman manis langsung terbit di wajah cantiknya.

Tidak pernah sekalipun Arthur bersikap demikian pada lawan jenisnya. Biasanya, Arthur hanya membutuhkan wanita untuk melebur hasrat, setelahnya ia akan meninggalkan wanita itu. Tapi dengan Shannon, semua berbeda. Arthur lebih banyak berbicara, dan senang menanggapi celoteh yang di lontarkan gadis itu.

"Mau sampai kapan kau berdiri disini, Shannon?" Arthur kembali menyusul Shannon. "Ayo.. " Arthur menarik tangan Shannon, melintasi lorong tersebut.

Kini keduanya sudah berada di area tembak. Arthur membuka lemari loker besi, mengambil kaca mata, dan memberikan kepada Shannon. Shannon pun menggunakannya.

"Apakah kau siap untuk berlatih?"

"Siap Komandan!!" Shannon menggerakkan tangannya, memberi hormat serta cengiran tersungging di wajahnya. Perpaduan yang pas, dan Shannon terlihat sangat menggemaskan dengan ekspresi seperti itu.

Shannon mengikat ulang rambutnya, lalu menyambut senapan yang diberikan Arthur.

Arthur memulai mengajari Shannon. Dari posisi berdiri hingga cara memegang senapan tersebut. "Sekarang kau lakukan sendiri." Ujar Arthur.

"Luruskan pandanganmu ke depan Shannon, lalu angkat senjatamu, dan arahkan pada papan yang ada disana." Tunjuk Arthur ke arah papan berbentuk lingkaran yang sejajar dengan posisi Shannon. Shannon mengikuti setiap arahan Arthur. "Bukan seperti itu cara memegang senapannya."

Arthur memposisikan dirinya di dekat Shannon. Ia menyentuh tangan kanan gadis itu, menarik pelan sampai di bagian tengah-tengah senapan. "Pegang senapan dengan kuat." Shannon mengikutinya. "Iya seperti itu, dan fokuslah pandanganmu ke depan."

Gadis itu berusaha fokus pada aktifitasnya, akan tetapi tidak berhasil ketika merasakan tangan Arthur memegang pinggangnya. Shannon tiba-tiba menoleh memerhatikan wajah serius Arthur, konsentrasinya telah hilang.

Merasa diperhatikan, Arthur ikut menoleh membalas tatapan Shannon. "Kenapa kau menatapku?" tanya Arthur dengan mimik datar. Pria itu berhasil menguasai dirinya dari lonjakan keras di dadanya.

Shannon hanya diam terpaku menatap wajah Arthur. Dirasakan lagi jantungnya berdetak lebih cepat ketika beradu tatap dengan Arthur.

"Shannon!" panggil Arthur dengan sedikit meninggikan suaranya satu oktaf.

"Ah-ya, " sahut Shannon tergagap dengan wajahnya bersemu merah.

"Kembali pada fokusmu." Perintah Arthur.

"Turunkan tangan anda yang berada di pinggangku, Tuan."

Arthur tersentak. Terburu-buru Arthur menurunkan tangannya dari pinggang Shannon. Shannon mengulum bibirnya membentuk senyuman, kembali ia meluruskan pandangannya.

Arthur berdeham sambil menggaruk pelipisnya. "Sekarang tempelkan pipimu ke gagang senapan." instruksi Arthur lagi yang langsung diikuti Shannon. "Kemudian tekan pelatuknya, dan tembak."

Dor..

Shannon membuka mulutnya membentuk huruf o. "Aku berhasil!" seru Shannon dengan senang. Shannon melompat, memeluk tubuh Arthur karena terbawa suasana. "Aku senang sekali, Tuan." Shannon tertawa seraya melonggar pelukannya pada Arthur. "Aku ingin mencobanya lagi."

Arthur terdiam, tidak merespon ucapan Shannon. Pria itu terkesima dengan keceriaan yang di tampilkan Shannon. Arthur menarik kedua sudut bibirnya, tersenyum lebar hingga deretan gigi putihnya terlihat. Senyuman yang tidak pernah ia terbitkan lagi, setelah peristiwa memilukan itu.

Jantungnya berdebar tidak aman. Arthur menarik napas, lalu dibuang dari mulutnya. Pria itu tidak beranjak. Ia menikmati pergerakan lincah Shannon, dan mengamati ekspresi yang ditunjukkan gadis itu yang berubah-ubah.

Tidak terasa, satu jam berlalu. Shannon melepas kaca matanya menghampiri Arthur. "Sudah selesai."

"Kau merasa lelah?" tanya Arthur.

"Ya, sedikit. Tapi kegiatan ini sangat menyenangkan, dan sangat luar biasa, Tuan. Terimakasih, sudah mau mengajariku."

"Kau bisa berlatih lagi, lain kali."

"Tawaran menarik, dan aku tidak bisa menolak." Shannon melebarkan senyumnya, tidak bisa menutupi rasa bahagianya mendengar tawaran dari Arthur.

Keduanya kompak memutuskan untuk kembali ke perpustakaan, dan melanjutkan perbincangan mereka. Tidak ada keinginan untuk mereka beranjak untuk kembali ke tempat mereka masing-masing. Keduanya seperti terikat, tidak ingin berpisah.

"Apa anda terbiasa tidur larut, Tuan?" baik Shannon, dan Arthur menempati sofa panjang. Keduanya duduk bersisian.

"Begitulah... Hampir setiap malam aku menghabiskan waktu di bar untuk mencari hiburan." Dan untuk pertama kalinya, aku meninggalkan wanita hanya karena bayanganmu, Shannon. Akunya dalam hati.

"Pasti anda kesepian?" tebak Shannon tidak melesat. Shannon menyadarkan tubuhnya di bantalan sofa, masih menatap pria itu.

"Ya kau benar, Shannon. Sejak kecil, aku tidak biasa bergaul dengan banyak orang."

"Apa anda membatasi diri?"

"Bisa dibilang seperti itu."

"Sekarang aku mengerti kenapa anda bersikap dingin ketika pertama kali kita bertemu, Tuan. Anda tipe pria yang tidak mudah mempercayai seseorang. Tapi, ketahuilah anda seorang pria yang sangat baik."

"Apa kau sedang memujiku?"

"Tidak, itulah penilaianku."

"Tapi, faktanya aku tidak sebaik yang kau pikirkan, Shannon. Banyak hal buruk yang pernah aku lakukan di masa lalu." Sialnya, aku tidak bisa menceritakannya padamu. Aku khawatir, kau akan menjauh.

Shannon menangkap ekspresi yang ditujukan Arthur. Ada kesedihan yang tersirat dari sorot mata Arthur. Shannon pun menekan keingintahuannya untuk mengetahui lagi tentang pria itu.

Meskipun, sebenarnya ia ingin Arthur berbagi cerita dengannya, bukannya jauh lebih baik jika Arthur yang menceritakannya sendiri. Lagipula, ia juga merasa khawatir apabila pertanyaan nanti akan membuka luka pria itu.

"Shannon." Suara Arthur memecah keheningan yang terjadi beberapa menit yang lalu.

"Ya, Tuan. "

"Eghm, bisakah kau memanggil namaku saat kita bersama? "

Permintaan, sekaligus permohonan Arthur membuat Shannon tidak bisa melawan keterkejutannya. Mulutnya otomatis terbuka, dan manik hijaunya membelalak sempurna. "Itu sangat sulit, Tuan. Anda adalah majikanku." Tentu ada batasannya, dan Shannon mengerti akan hal itu.

"Aku hanya meminta ketika kita sedang bersama, Shannon. Selanjutnya, kau bisa menyebut namaku seperti biasa."

"Ta- tapi Tuan, aku tidak bisa melakukannya." Balas Shannon sungkan. Gadis itu meremas tepian pada piamanya. Arthur memperhatikan pergerakan Shannon, pun meraih satu tangan gadis itu hingga tatapan mereka kembali bertemu.

"Berlatihlah, agar kau bisa."

"Ba- baiklah, aku akan mencobanya. A- Arthur. " Sebut Shannon gagap, perasaannya tambah gugup sebab Arthur sedang tersenyum ke arahnya.

Senyuman yang terpatri di wajah Arthur semakin lebar. Mendengar suara lembut Shannon menyebut namanya, perasaannya sangat bahagia. Tidak ada lagi batasan antara majikan dan bawahan. Itulah yang di harapkan Arthur, tentunya.

"Apa Sabtu nanti, kau akan kembali ke panti?"

"Ya, aku sudah sangat merindukan adik-adikku. Merindukan masakan Bibi Margaret, dan roti buatan Bibi Eve. Jika, anda mempunyai waktu senggang, berkunjunglah ke panti dan berkenalan dengan mereka. Mereka semua sangat menyenangkan."

"Next time. Mungkin, setelah aku memenuhi janjiku. Oh ya mengenai janjiku. Sabtu, pukul 1 aku akan menjemputmu, Shannon."

"Baiklah, aku akan menunggumu, Tuan."

1
αɓเժzαr
dudul emang si arthur, bisa² nya seali nya nahan tawa dr tadi. tp syukurah shanoon selamat berkat bantuan arthur.
wah wah, shanoon terjamah 🤣🤣
αɓเժzαr
Alhamdulillah akhirnya bertemu lagi nih, seru pertemuan gegara si Harley tp malah mengobati rindu nya si Shannon ma Arthur
who am I
kisah seorang gadis yatim piatu yang ternyata sudah pernah bertemu dengan laki laki yang akan menjadi suaminya saat dirinya masih buta
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
aku pikir Arthur semanis chery😁🤭
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
Arthur bisa se-happy itu saat bersama Shannon
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
wahhh parahh ini sihhh. Shannon mulai beraksi membuktikan tuduhan Rosella /Facepalm/
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
waduh waduh...knp hatiku yg cenat cenut sihh😶🤐
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
kapokkk kau Ros🤐
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
kedutan kmu, Ros 🙄
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
kapokk kau Ros. siap" dh kena hukuman Krn sdh mengusik kekasih bosmu.
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
selalu sihh. manis & pahit kn emang kloppp. kyk kopi kn, Thor 🥺😶
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
dihh si penguntit rupanya
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
menghadiahi katanya. pdhl minta bonus /Facepalm/
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
mimpi yg uhukk apaan sih, Thor. ada" sj nih othor ihikkk 😁
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
jiyaaahhhh vitamin B/Facepalm/
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
nah lohh waktunya pembalasan dr Chloe /Facepalm/
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
berarti Arthur bergerilya saat Shannon sdh terlelap /Facepalm/
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
ampun dh Shannon /Facepalm/
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
hmmm namanya juga sdg dimabuk cinta /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
anak sekecil itu hrs menyaksikan hal keji menimpa ibunya, tanpa bisa berbuat apapun. pasti sangat menyiksa 🥺
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!