NovelToon NovelToon
Sweet Like Sugar

Sweet Like Sugar

Status: tamat
Genre:Tamat / nikahmuda / Nikah Kontrak / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:12.1k
Nilai: 5
Nama Author: Dayu Mang

Cerita ini hanya karanganku saja, jika ada kesamaan nama tokoh, tempat, atau semacamnya, mohon permaklumkannya🙏.


Kehidupanku berubah saat ku lulus SMA, orang tuaku tiba-tiba memaksaku untuk menikah dengan laki-laki yang lebih tua 10 tahun dariku yang sekarang sudah menjadi suamiku. Pernikahan ini merupakan sebuah pernikahan bisnis yang digunakan sebagai simbol kesepakatan merger antara kedua pihak keluarga. Suamiku selalu bersikap dingin kepadaku dan itu sudah berlalu selama 2 tahun setelah menikah. Tapi sikapnya tiba-tiba berubah hangat setelah melihatku jatuh menabrak meja! Sebenarnya apa yang ada di pikirannya?




Makasih bagi yang udah mau mampir🙌, aku masih baru jadi mohon bimbingannya.... Jangan lupa like kalau suka, beri kritik dan saran juga ya guys ❤️ love buat kalian

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dayu Mang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18 Hamil!

Di kantornya Renji...

Dia sedang mengadakan pertemuan dengan salah satu investor di perusahaan nya. Dia meninggalkan ponselnya di atas meja kerjanya.

Kebetulan saat itu Sekretaris Si Won masuk ke ruang kerja Renji untuk mengambil sebuah dokumen penting yang tertinggal.

TERIRING....

TERIRIRING...

Terdengar suara dering telepon yang bersumber dari ponsel milik Renji yang terletak di atas meja.

Sekretaris Si Won segera menghampiri ponselnya Renji.

"Panggilan dari istrinya pak direktur?" gumam Sekretaris Si Won yang dari awal tidak begitu menyukaiku.

Dia kemudian mengangkat telepon tersebut

"Halo?" sapanya

"Selamat pagi menjelang siang bapak, apa benar ini adalah nomor telepon wali dari buk Yona Hirahara?" tanya seorang suster lewat telepon

"Benar, ini adalah nomor telepon suaminya Buk Yona Hirahara. Saya adalah Sekretaris suaminya, ada apa ya?" tanya Sekretaris Si Won

"Bisa tolong beritahukan suaminya buk Yona Hirahara, kalau istrinya sedang berada di rumah sakit kota sekarang. Jika bisa mohon segera untuk mengisi formulir pembayarannya ya"

"Baik, saya akan memberitahu pak direktur " sahut Sekretaris Si Won

"Terimakasih bapak, kami akan menunggu. Kami akan kembali memberitahu jika buk Yona Hirahara sudah mulai siuman"

Telepon pun terputus dan Sekretaris Si Won segera mendatangi Renji di ruang rapat dengan membawakan ponselnya.

Begitu masuk, Sekretaris Si Won segera membisikkan sesuatu kepada Renji yang membuatnya terlihat terkejut.

"Ah baik, sepertinya kesepakatan kita sudah bulat ya seperti yang bapak katakan tadi saya sudah setuju dengan itu. Silakan dinikmati camilannya, saya ada urusan mendesak sekarang, saya permisi duluan" kata Renji tergesa-gesa

"Iya pak direktur, saya juga sudah mau pamit sekarang. Terimakasih telah melakukan kerjasama dengan perusahaan saya"

Renji dan Rekannya itu pun berjabat tangan dan kemudian mereka semua keluar dari ruang rapat.

Renji dengan wajah khawatir segera menginjak gas menuju rumah sakit kota.

......................

Begitu aku membuka mata, aku melihat Renji yang sudah berada di hadapanku dengan mengelus-elus tanganku.

"Kau sudah siuman? DOKTER! Istriku sudah sadar!" Renji berteriak memanggil dokter, yang tak lama kemudian beliau pun datang.

"Apa kau tau betapa aku mengkhawatirkan mu? Tubuhmu sangat lemah, sebaiknya kau tidak usah bekerja. Diamlah di rumah, masalah uang kita tidak akan kekurangan" Kata Renji dengan nada serius

"Apaan si? Aku baik-baik saja! Mungkin karena belum sarapan tadi makanya aku pusing" jawabku menenangkan

Dokter pun mulai memeriksa denyut jantung dan mengecek tensiku.

Si dokter mengernyit yang membuat Renji menjadi harap-harap cemas dengan apa yang akan di katakan oleh si dokter.

"Bagaimana dok? Apa istriku baik-baik saja?" tanya Renji khawatir

"Tenanglah pak, istri anda baik-baik saja. Janin yang ada di dalam kandungannya juga sudah mulai tumbuh dengan sangat baik" sahut dokternya

Aku dan Renji terkejut mendengar kata 'janin', kami saling memandang satu sama lain.

Begitu tersadar Renji langsung begitu bergembira, akhirnya apa yang dia inginkan sekarang mulai terwujud. Tapi tidak denganku, aku merasa takut begitu mendengar kalau aku sedang hamil.

"Istri saya hamil dok?" tanya Renji kegirangan

"Apa anda baru mengetahuinya sekarang?" tanya dokternya

"Iya! Sudah berapa umur kehamilan istri saya dok?"

"Sekarang sudah memasuki Minggu ke-13, sudah ada sekitar 3 bulan. Selamat ya pak" sahut si dokter

Setelah pulang dengan kegembiraan, Renji terus saja berbicara disepanjang perjalanan pulang.

"Istriku sayang, sebaiknya kau memang harus berhenti bekerja mulai sekarang. Kau tidak perlu bekerja, jadilah calon ibu yang baik untuk anak kita nanti." kata Renji

Aku masih belum percaya dengan apa yang kualami sekarang, aku memandangi perutku yang masih keliatan kempes dan belum terlihat seperti sedang hamil.

"Berhentilah begitu, aku akan tetap bekerja. Aku bekerja juga tidak akan membuat bayi kita kenapa-napa." sahutku

"Baiklah jika itu keinginanmu, aku juga akan ikut menjaga anak kita hingga dia lahir. Aku harus menamainya siapa ya? Hmm~" kata Renji yang sibuk sendiri memikirkan nama anak yang masih berbentuk gumpalan darah ini.

Aku mendapatkan pesan dari Yuden, dia menanyakan keadaanku dan sudah memberikanku ijin tidak bekerja hari ini.

Aku juga mengucapkan terimakasih kepada Yuden karena sudah membawaku ke rumah sakit.

......................

Sesampainya dirumah, semua orang heboh akan berita yang dibawakan oleh Renji yang begitu koar-koar menyiarkan.

Seluruh anggota keluargaku dan keluarganya Renji juga heboh begitu mendengarnya.

Mereka bahkan berencana untuk membuatkan acara untuk menyelamatiku dan kehamilanku sekarang.

Semua yang aku inginkan terkabulkan hanya dengan berbicara. Masalah makanan aku tidak sampai kekurangan, bahkan terlalu melimpah.

Di dalam satu hari itu terasa begitu sangat lama dan membuatku begitu kelelahan.

Di malam harinya, Renji terus terusan menanyakan apa yang aku ingin makan. Karena apapun yang aku inginkan dia akan segera meluncur mencarikan hal itu bahkan sampai ke luar negri pun dia rela.

Aku merasa keluarga ini terlalu lebay, sedangkan aku masih begitu belum bisa menerima kehamilan ini.

Aku merasa masih belum siap untuk kedepannya mengurus seorang anak, karena selama ini aku belum pernah bersama anak kecil.

Di tengah malam aku terbangun lagi,pinggangku sakit seperti saat sedang menstruasi.

PUK! PUK! PUK!

Aku memukul-mukul pinggangku karena rasanya begitu sakit dan pegal.

"Kamu kenapa? Apa ada yang sakit?" tanya Renji yang terbangun begitu melihatku menepuk-nepuk pinggang.

"Tidak apa-apa, entah kenapa pinggangku terasa nyeri-nyeri sakit" jawabku

"Mana, sini aku pijatkan untukmu" kata Renji yang terlihat begitu perhatian

Renji mulai memijat-mijat pinggangku, aku bersandar di dadanya yang begitu lebar.

Setelah lama di pijat-pijat, aku jadi merasa lebih rileks dan akhirnya terlelap di dekapan suamiku itu.

......................

Keesokan paginya, lagi-lagi aku bangun terlambat. Ku lihat Renji udah berpakaian rapi dan bersiap untuk pergi bekerja.

Aku kesal karena tidak di bangunkan olehnya dan malah mau di tinggal begitu saja.

"Kenapa kau tidak membangunkanku? Kau tau kan sekarang aku punya jadwal mendampingi Pak ketua tim mempresentasikan keberhasilan tim kami depan pak direktur." kataku menggerutu

"Kau bisa bekerja sekarang? Sebaiknya kau beristirahat di rumah, atasanmu pasti mengerti kondisimu. Jika kau dipecat, kau cukup tinggal di rumah saja " sahut Renji yang membuatku makin kesal.

"Enak saja, kenapa sih kau ga pernah mendukungku bekerja? Aku sudah cukup beruntung begitu melamar kerja langsung keterima, kenapa aku harus melepaskan pekerjaan bagus ini begitu saja?" aku mengomel

Renji hanya bisa diam melihatku bersiap dengan tergesa-gesa. Tidak terlewatkan juga aksi jahilnya yang memotretku disaat ku sedang terburu-buru.

Dia tertawa begitu melihat hasil potretnya yang terlihat lucu baginya, aku kesal dan terus menggerutu.

Renji menikmati kekesalanku itu dengan terus mengejek dan mengatakan sebuah candaan yang menurutnya sendiri itu lucu.

1
🎀
👋👋
🎀
bye bye Yona dan Renji 👋👋
Baby Angel✨
Ini beneran ending? siapa nama anaknya?
OkitaNiken: Iya udah aku ending-in biar cepet
total 1 replies
🎀
walah, pdhal udah suudzon dia sengaja bawa shima 😁
OkitaNiken: Semoga aja, doain dong
🎀: ya kan baru aja, coba nunggu sampai kontrak baru byk pembacanya
total 7 replies
🎀
dih sok tau
🎀
kasian deh lo shima
🎀
bukannya sadar diri malah ngelunjak
🎀: wkwk kalau ga gitu susah sadar 😅
OkitaNiken: Wkwkk nanti bakal di marahi ayahnya, lalu dia pergi kok
total 2 replies
🎀
sayang hubungan mereka kandas
🎀
kok caca malah selingkuh sih? padahal reymon secinta itu sama dia
🎀: biarpun pengangguran kalau uang lancar mah aman aja ya 😂😂
OkitaNiken: Alasannya banyak, karena Reymon itu pengangguran juga
total 4 replies
🎀
knp tuh reymon sama caca
🎀
😅😅
🎀
hehhhh, apanya yg lucu! 🤦🏻‍♀️
🎀
gpp yuden, suaminya ga ada kbar kok
Fitria Ragiel
ah kelihatan nya renji selingkuh..ah semoga saja..biar Yona sama yuden..
OkitaNiken: wkwkk ngga kok, kan Yona cuma mimpi
total 1 replies
🎀
semangat thor, udah aku kirimkan /Rose/ untukmuu
Baby Angel✨
Cih pakek pura-pura kerasukan segala, kalau sang* bilang aja sang*
Tugek Shinta P
Ih jijik, pantes aja Gio ga pernah punya pacar. Orang kelakuannya aja kek setan
🎀
Waduh, Yona dalam bahaya 😲😲
🎀
Renji kalo ngilang gitu entar beneran ada yang ngambil si yona
Baby Angel✨
Sekarang masih belum, siapa tau nanti dia beneran jadi pelakor
OkitaNiken: kamu benar wkwk
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!