NovelToon NovelToon
LET ME LOVE YOU

LET ME LOVE YOU

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Crazy Rich/Konglomerat / Identitas Tersembunyi / Romansa
Popularitas:47.1k
Nilai: 5
Nama Author: Pansy Miracle

Venus Bach, melarikan diri dari mansion milik keluarganya. Ia beruntung karena bertemu dengan seorang wanita paruh baya yang akhirnya mempekerjakan dirinya di rumah menantunya sebagai babysitter untuk cucunya. Redley Smith, putra bungsu Keluarga Smith, jatuh hati pada Venus, babysitter keponakannya. Namun, Venus membentengi dirinya dari makhluk bernama laki-laki. Apakah Red akan berhasil meluluhkan hati Venus? Ataukah semakin membuat Venus menjauh dan menutup dirinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pansy Miracle, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

UANG

Venus memegang daddanya yang sejak tadi masih berdebar. Ketika Redley menyatakan perasaannya, Venus merasa hatinya tiba-tiba kacau. Namun, ia tak mungkin membalas perasaan Redley ketika kehidupannya sendiri masih penuh dengan masalah.

“Tak bisa, aku tak bisa membalas perasaanmu,” kata Venus pada dirinya sendiri di depan cermin, “tapi aku memerlukanmu untuk menjalankan rencanaku.”

Venus menghela nafasnya pelan kemudian keluar dari kamar tidur lalu naik ke atas tempat tidurnya. Ia perlu beristirahat karena tubuhnya sangat lelah, tapi pikirannya yang begitu penuh justru membuat matanya tak mau terpejam.

Ia pun bangkit kembali dari tempat tidur dan melangkah menuju balkon kamar tidurnya. Ia menatap keindahan Kota London. Angin yang begitu dingin menerpa wajah dan tubuhnya yang hanya berbalut piyama. Venus seakan tak merasakan dingin karena saat ini pikirannya hanya tertuju pada pria bernama Mars.

***

“Aku berikan ini untukmu, Ve,” kata Redley sambil menyerahkan sebuah kartu debit pada Venus.

“Ini …,” tanya Venus sambil memegang kartu yang diberikan oleh Redley.

“Pakailah untuk kebutuhanmu, atau jika aku sedang tidak bisa pergi berbelanja bulanan, kamu bisa pergi sendiri. Ini sebagai tanda keseriusanku padamu, seperti yang kuucapkan kemarin.”

Deggggg

Hati Venus seakan tercubit, begitu besar ketulusan yang diberikan Redley padanya, sementara dirinya hanya memanfaatkan Redley untuk menjalankan rencananya.

“Jangan menolak karena aku akan terus memaksamu,” ujar Redley.

Mau tak mau akhirnya Venus menerimanya. Di dalam hati ia merasa bahwa satu langkah sudah kembali terlampaui. Ia memikirkan tentang uang dan akhirnya uang itu datang dengan sendiriya.

“Baiklah kalau begitu, aku menerimanya,” kata Venus.

Setelahnya, Redley kembali menghabiskan waktu di apartemen. Venus sedikit kesulitan ketika ia ingin menghubungi seseorang yang ia tempatkan di Mansion Bach untuk memata-matai keluarganya.

Memang Redley lebih betah di apartemen sejak keberadaan Venus di sana. Ia bahkan mengurangi intensitas kedatangannya ke panti asuhan. Mungkin anak-anak sudah merindukannya, atau mungkin pemilik panti bernama Joyce pun juga merasakan hal yang sama.

Selama aku tinggal di sini, aku jarang sekali melihatnya pergi bekerja. Apakah dia tidak bekerja? - batin Venus.

Namun baru sesaat ia bertanya-tanya dalam hati, ponsel Redley berbunyi.

“Okay, Dad. Aku akan segera ke sana,” kata Redley.

Ia menoleh ke arah Venus dan berkata, “kamu mau ikut denganku? Kamu bisa bertemu dengan Zu.”

Namun dengan cepat Venus menggelengkan kepalanya. Ia justru ingin sendiri di apartemen agar bisa menghubungi sahabat sekaligus mata-matanya di Kediaman Bach.

“Apa kamu masih takut untuk keluar?” tanya Redley.

Venus menatap Redley kemudian menganggukkan kepalanya.

“Baiklah kalau begitu,” sahut Redley.

Redley mengambil kunci dari sebuah laci kemudian membuka sebuah pintu yang sejak awal kedatangan Venus, ia tak pernah melihat Redley membuka pintu tersebut.

Mata Venus membulat ketika melihat sebuah lemari yang dibuka oleh Redley dan ada tumpukan berkas juga tumpukan uang.

Apa mereka menyimpan barang berharga mereka di sini? Sungguh tak pernah aku duga. Mungkin itu juga yang akan dipikirkan oleh orang-orang di luar sana. - batin Venus.

Venus segera berpindah tempat saat melihat gerak-gerik Redley yang akan keluar dari ruangan tersebut. Ia tak ingin Redley curiga padanya.

“Aku harus pergi dulu, Dad memanggilku,” kata Redley yang kembali meletakkan kunci di dalam laci dan membawa sebuah map di tangannya.

“Ya.”

Redley melangkah menuju pintu dan Venus memperhatikan Redley sambil sesekali melihat ke arah laci di mana Redley tadi meletakkan kunci itu.

“Kamu yakin tak mau ikut denganku, Ve?” tanya Redley sambil memutar tubuhnya.

Venus yang merasa kaget dengan apa yang dilakukan Redley tiba-tiba saja tersentak. Hal itu membuat jantung Venus berdetak dengan sangat cepat hingga perubahan raut wajah begitu terlihat.

“Ahhh tidak-tidak,” jawab Venus tanpa menatap ke arah Redley.

Redley menautkan kedua alisnya melihat sikap Venus, “kamu tak apa-apa?”

“Aku tak apa-apa. Aku hanya tiba-tiba merasa tak enak badan,” ujar Venus.

“Ka-kamu sakit? Aku tak jadi pergi saja dan akan menemanimu di sini,” kata Redley.

“Ja-jangan … apa nanti kata Tuan Axel jika kamu tak pergi saat beliau memanggil. A-aku tak enak.”

Redley menghela nafasnya kemudian mengangguk, “baiklah kalau begitu, aku pergi dulu. Jaga dirimu, aku tak akan lama.”

“Hmm … aku mengerti.”

Redley pun keluar dari apartemen. Setelah memastikan sekitar sepuluh menit Redley tak kembali ke apartemen, Venus pun membuka laci dan mengambil kunci. Ia membuka pintu ruangan yang tadi dimasuki oleh Redley.

Ceklekkk

Venus menautkan kedua alisnya ketika melihat isi ruangan tersebut. Di sana ada beberapa lemari dan juga brankas.

“Aku bahkan tahu apa isinya meskipun aku tak membukanya,” gumam Venus.

Venus mulai membuka salah satu lemari kemudian melihat tumpukan berkas. Hingga waktu berjalan tiga puluh menit, Venus mulai gelisah karena belum menemukan apa yang ia cari.

“Di mana?” gumamnya. Peluh sudah mulai membasahi dahinya karena rasa panik yang tiba-tiba saja datang, “tak ada di sini.”

Venus mengambil beberapa tumpuk uang kemudian tak lupa ia membereskan kembali dokumen ke dalam lemari. Setelahnya ia keluar dari ruangan tersebut dan bergegas masuk ke dalam kamar tidurnya sendiri. Tak lupa ia mengembalikan kunci ruangan tersebut ke dalam laci.

Venus yang masih gelisah dengan nafas yang terengah-engah, mengambil ponsel lalu menghubungi seseorang.

“Halo.”

“Baru saja aku mau menghubungimu, Ve. Aku sudah tahu di mana Mars disekap. Kita tak lagi memerlukan dokumen itu untuk membebaskannya. Kita hanya memerlukan kerja sama dengan mafia bawah tanah. Aku punya kenalan, dan yang terpenting kita punya uang.”

“Aku ada uangnya,” kata Venus sambil menatap beberapa tumpuk uang yang ia ambil dari lemari Redley.

“Banyak?”

“Aku rasa cukup untuk membantu kita,” tak lupa Venus melihat kartu debit yang diberikan oleh Redley padanya.

“Kalau begitu, kita bertemu sekarang di tempat biasa. Aku harus keluar sekarang karena saat ini Tuan Vladimir tak ada. Terlebih iatrinya belum kembali.”

Venus menghela nafasnya dengan dalam, “baiklah, aku akan bersiap-siap.”

“Jangan terlalu lama, Ve. Aku tak ingin terjadi hal buruk pada Mars.”

“Ya, aku mengerti.”

🌹🌹🌹

1
Evy Natonis
lama sekali upnya thor
Pansy: Maklum kak, aku hrs nyari uang juga di RL dan kdg pulang sudah cape bgt. Kalau cuma nulis, sehari aku paling dapat 100 perak
total 1 replies
hansen
bantu vie dan mars red..
Marlyn Koloay
katanya pengusaha banyak uangnya kok ngga selidiki siapa pria itu...ah thor terlalu bertele-tele.tapi kau suka karyamu 🥰
Nurhartiningsih
bodoh...masa pikirannya lngsung negatif.gak mau menyelidiki siapa cowok yg bersama venus.jd geregetan
hansen
kok red ngak selidik apa hubungan mars dan vie .. sepatutnya KLU emang lu cinta SMA vie red cari tahu aja masa lalu vie kek gimana bkn nya jd penguntit kaya maling..lu yg ikut2 vie dlm diam Elu juga yg ngak pengen lihat muka vie.. waras kagak ku red
Lestari End
kereeen
Pansy: Thank you Kak 🌹🙏🏻🥰
total 1 replies
War Yuti
lanjutanya kelama,an
hansen
yup itu lebih baik dan ve berterus terang la pada red.. siapa tahu red bisa menolong mars/Smile/
War Yuti
kok lanjutanya lama banget, buruan thor penasaran nih
Evy Natonis
lanjut thor upnya...
Evy Natonis
kpan upnya thor?
Evy Natonis
lanjut thor
hansen
first like n komen /Smile/
Nurhartiningsih
lama bgt update nya
Pansy: Maaf kak, sy mesti kerja di RL karena skg kebijakan NT tidak membantu penulis. Jd maaf 🙏🏻 sy berusaha nulis, tp tiap hr juga cape karena hrs kerja
total 1 replies
LISA
Vladimir serakah bgt..
Naila
bagus, seru menegangkan. minta kelanjutannya
Pansy: Thank you Kak 🌹🙏🏻🥰
total 1 replies
LISA
Ternyata ceritanya seru & menegangkan juga
LISA
ya tuh si Rey sebenarnya tau klo Venus berbohong..
LISA
Pdhl Venus tidak memiliki maksud jelek wkt menyanggupi bekerja sbg baby sitter
LISA
Luar biasa
Pansy: Thank you Kak 🌹🙏🏻🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!