NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikahi Kakak Ipar (Cinta Pertama)

Terpaksa Menikahi Kakak Ipar (Cinta Pertama)

Status: tamat
Genre:Cintapertama / CEO / Cinta Seiring Waktu / Menikah Karena Anak / Tamat
Popularitas:414.1k
Nilai: 5
Nama Author: Safira

Alur : Luar Negeri

Apa jadinya jika terpaksa menikahi kakak ipar di mana wanita tersebut adalah cinta pertamanya yang sudah ia upayakan semaksimal mungkin untuk lupakan?

Takdir seakan mempermainkan perasaannya kembali saat dirinya akan menikahi wanita lain sebagai calon istrinya.

Liam Conrad Putra Abraham terpaksa menikahi Nola Claudia Abraham yang berstatus sebagai kakak iparnya. Cinta pertamanya sejak kecil yang bertepuk sebelah tangan karena Nola mencintai Lio Bintang Putra Abraham, kakak kandung Liam. Pernikahan penuh keterpaksaan yang tak mudah bagi keduanya demi anak semata.

Saat Nola mulai membuka hati untuk Liam yang berstatus sebagai suaminya, mendadak kabar mengejutkan datang bahwa Lio ternyata masih hidup dan dalam kondisi koma.

Ke mana kah takdir cinta Nola akan bermuara? Lantas bagaimana pula kelanjutan hubungan Liam dan Julia Baldwin, calon istrinya?

Update chapter : Setiap hari

Bagian dari novel Darah dan Air Mata Suamiku🍁Terpaksa Menikahi Kakakku🍁

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Safira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18 - Panggilan 'Mama'

Nola terhenyak kala putrinya, Lulu, yang sedang asyik menepuk-nepuk wajah Liam ternyata melihat dirinya dari celah pintu. Tak ayal, Liam pun yang tengah rebahan santai di atas ranjangnya dan ada Lulu yang tengah duduk di sampingnya, awalnya matanya terpejam karena mengantuk langsung terbuka.

Liam pun mengucek matanya lalu menoleh ke belakang. Ia memicingkan pandangannya.

"Mama sudah pulang rupanya. Pasti Mama tadi bingung cariin kamu," ucap Liam pada Lulu.

Batita yang berusia satu tahun itu pun hanya tersenyum riang menampilkan giginya yang belum sempurna di hadapan Liam. Tampak menggemaskan dengan dahi yang tertempel plester kompres demam berwarna biru dan putih.

"Masuk, Ma." Liam pun memanggil Nola dan menyuruhnya masuk.

Jantung Nola mendadak berdesir kala sapaan Liam siang ini berubah padanya. Namun hatinya tetap berusaha menguatkan dan tak terlalu menaruh harapan yang berlebih. Ia mencoba menarik napas sejenak sambil berpikir bahwa sapaan hangat Liam barusan padanya karena ada Lulu bersama mereka.

Tangannya pun terulur membuka pintu kamar Liam lebih lebar dan melangkah masuk. Saat ia akan menggendong Lulu, tiba-tiba...

"Eitss, Mama sudah cuci tangan belum?" tanya Liam setengah protes.

"Su_dah," jawab Nola mendadak terbata-bata dan gugup. Faktanya, memang dirinya sudah cuci tangan sebelum masuk ke kamar si kembar triplet L saat baru datang ke rumah. Namun bibirnya menjawab dengan gugup karena panggilan bertubi-tubi satu kata 'Mama' keluar dari bibir suaminya ini membuatnya seakan bingung tak karuan untuk bersikap.

"Mama sudah mandi?" tanya Liam kembali tanpa melihat Nola. Sebab kini Nola berada di belakang punggungnya. Wajah Liam tengah menghadap Lulu yang tertawa riang.

"Sudah juga," jawab Nola.

"Tapi kok masih bau. Betul gak, Lu. Mama masih bau ya," ucap Liam pada Lulu sengaja menggoda Nola. Entah mengapa jika bersama si kembar triplet L, ia tak bisa bersikap dingin nan ketus pada Nola.

"Masak aku bau sih!" gerutu Nola.

Bahkan ia mencoba mencium kemeja yang ia gunakan maupun area ke*tiaknya. Benar bau atau tidak. Namun ia merasa tubuhnya masih wangi.

Lantas ia melihat Liam tertawa kecil. Dan ia merasa Liam tengah mengerjai dirinya.

"Kamu kali yang bau. Belum mandi sejak kemarin. Mungkin..." balas Nola sengaja meledek Liam.

"Eits, mana mungkin aku enggak mandi. Baru sampai rumah tadi saja langsung mandi. Eh, mau tidur malah enggak bisa. Gara-gara si Lulu nangis tapi Ima malah molor. Ya sudah aku ambil Lulu terus aku ajak ke kamarku saja. Sudah mau tidur, eh Mamanya Lulu datang malah gangguin pakai ngintip segala. Nanti bintitan loh Ma kalau kebanyakan ngintip," ucap Liam.

"Maaf," ucap Nola.

Sebuah helaan napas berat menyergap hati Nola. Kini ia duduk di sofa dalam kamar Liam. Sang empunya kamar masih setia berbicara sambil memunggunginya.

"Terima kasih sudah menjaga Lulu," ucap Nola.

"Lulu juga anakku. Enggak perlu berterima kasih. Lagi pula anak lagi demam jangan ditinggal pergi yang enggak jelas. Lebih baik diam di rumah jagain anak-anak," ucap Liam.

Lulu pun tengah asyik bermain dengan mainannya di atas ranjang Liam sambil posisi duduk. Liam pun mengubah posisi tidurnya dari yang menghadap Lulu, kini membalikkan tubuhnya dan menghadap Nola yang tengah duduk di sofa miliknya.

Ia pun melihat pakaian Nola yang cukup rapi khas seperti baru pulang kerja dari butik.

"Memangnya Mbak dari mana tadi? Apa dari butik?" tanya Liam.

"Dari kantormu," jawab Nola singkat.

"Hah,"

"Dari Abraham Group? Ngapain?" tanya Liam yang terkejut dan langsung bangun.

Saat ini Liam sudah bersandar pada headboard ranjangnya dan menatap Nola dengan serius seraya kedua tangannya bersedekap di depan dadanya.

"Bawain kamu makan siang. Aku pikir semalam kamu enggak pulang karena lembur lalu tidur di kantor. Ya sudah aku datang bawakan makan siang. Gak tahunya kamu malah gak ada di kantor. Justru Daddy yang ada di sana dan kami bertemu," jawab Nola apa adanya.

"Daddy ke kantor?"

Nola hanya menganggukkan kepalanya.

"Kok Aldi enggak bilang tadi di telepon sama aku kalau Daddy ke kantor hari ini?" batin Liam.

"Terus kalian berdua bicara apa saja?" tanya Liam.

"Enggak banyak. Kami cuma makan siang bersama dengan bekal yang aku bawa tadi. Lalu aku pamit pulang dengan alasan kamu sakit di rumah. Sesuai alasan yang kamu sampaikan pada semua orang kalau hari ini enggak ke kantor karena sakit," ucap Nola.

"Daddy enggak curiga kan?"

"Curiga kamu sakit bohong-bohongan atau curiga kamu pergi ke tempat lain?" sindir Nola yang membalikkan pertanyaan Liam barusan padanya.

Sebab secara kasat mata, ia melihat kondisi suaminya sehat-sehat saja. Tentu hal itu membuat dirinya mencurigai sesuatu. Entah Liam pergi dengan siapa sejak semalam, ia pun tidak tahu.

Sepanjang yang ia tahu, sejak dulu Liam sangat jarang pergi ke pesta yang aneh-aneh. Datang ke club atau bar juga bisa dihitung dengan jari jika tidak penting sekali misalnya untuk urusan bisnis. Hanya saja saat ini feelingnya sebagai seorang istri sedang tidak baik-baik saja. Namun masih abu-abu di benaknya.

"Bukan kah kita sepakat tidak mencampuri urusan pribadi masing-masing. Jadi aku tidak wajib memberitahukan pada Mbak ke mana saja aku pergi dan bersama siapa," ucap Liam membuat Nola merasa tersudut.

"Aku paham dan mengerti. Maaf jika tanpa sengaja aku melampaui batas yang kamu buat," ucap Nola lirih dan terdengar sendu.

Nola pun memutuskan bangkit dari duduknya. Lalu ia berjalan ke arah ranjang Liam untuk menggendong Lulu.

Grepp...

Lulu pun yang tengah rindu pada ibunya langsung memeluk Nola. Naluri seorang ibu yang bertemu kembali putrinya, ia pun mencium pipi Lulu dengan penuh sayang.

"Aku bawa Lulu ke kamarnya," ucap Nola seraya berpamitan pada Liam.

"Hem,"

"Da... Lulu cantik. Cepat sehat ya putri Papa. Jangan bandel kayak Mama ya," ucap Liam seraya melambaikan tangan pada Lulu yang sudah digendong Nola.

"Terima kasih Papa sudah jagain Lulu," ucap Nola yang berusaha tersenyum sambil memperagakan tangan putrinya bahwa sang anak ingin mengucapkan terima kasih pada Liam.

Saat tangannya akan membuka pintu kamar Liam, langkah kaki Nola mendadak berhenti. Ia teringat akan sesuatu hal yang membuat hatinya tercubit dan merasakan perih ketika akan pulang dari Abraham Group.

Bersambung...

🍁🍁🍁

1
sudarti darti
semangat Thor
memang jalan menuju sukses itu berliku liku
tapi aku yakin author bisa melewatinya dengan baik
tetap semangat
sudarti darti
Luar biasa
werdi kaboel
membaca karya karya Safira bikin gemes, bikin menguras emosi tapi endingnya bahagia. banyak hikmah yg dapat kita petik dalam karyanya. ambil contoh baiknya. terus semangat outhor saya pendukung setia dunia akhirat. aamiin, sukses terus dan dapat rangking teratas.
werdi kaboel
hahahaha
werdi kaboel
Nola sabar, Liam lg berusaha mencari kebenaran. sabaaar
werdi kaboel
ternyata Gerald dan julia pegang peran jahat, seru Thor jalan ceritanya penuh lika liku, makin menarik kelanjutannya.
werdi kaboel
ternyata julia dibalik semua itu
werdi kaboel
selamat kan Lio
werdi kaboel
papa Leo kenapa buat deg degan aja
werdi kaboel
rumit tapi kita ikuti aja
werdi kaboel
jangan2 julia
werdi kaboel
Nola, jujur aja kamu cerita, apa yg di ceritakan kakak Flow
werdi kaboel
semangat Nola, sabar yaa
werdi kaboel
semoga Andre dan Flow selamat
werdi kaboel
Julia bekerja sama dengan siapa ya, semoga terbongkar
werdi kaboel
jujur aja sama Nola, kan Nola sebelum nya sudah tau Julia tunangannya Liam. tinggal Liam mau pilih yg mana. kalo bisa tes DNA dulu.
werdi kaboel
keluarga bahagia, moga tidak ada yg mengganggu.
werdi kaboel
Liam jujur saja sama papa Leo gmn cara menyelesaikannya.
werdi kaboel
kepo banget si flow
werdi kaboel
wkwkwk jadi tertawa sendiri. semoga hubungan mereka semakin membaik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!