NovelToon NovelToon
Pernikahan Bocah SMA

Pernikahan Bocah SMA

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: Taurus girls

Ini kisah remaja SMA yang bernama Zo Paksa, putra bungsu dari pasangan Victor dan Sera Paksa. Dia dijodohkan dengan anak sahabat Papanya yang bernama Bintang Armada hanya demi sebuah nilai.

lucu, bukan?


Nah, ini hanya cerita karangan belaka untuk sekedar menghibur di waktu luang. semoga bermanfaaat. penasaran? baca!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Taurus girls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PBS 18

"Aku sudah menghubungi Victor." kata Johan, dia tersenyum manis pada Talita sembari menyimpan ponsel disaku.

"Bisa?" Talita menanggapi juga dengan senyum lembutnya.

Johan mengangguk. "Pukul tiga sore kita kesana."

"Baiklah," Talita mencubit gemas kedua pipi Johan.

tok tok

Suara pintu diketuk dari luar membuat Johan dan Talita bertemu tatap serius.Talita beranjak dan membukanya. Begitu pintu terbuka terlihat seseorang dengan setelan jaz berdiri dengan wibawa.

Talita sempat terkejut begitu pula dengan Johan. Karena merasa akan serius, Johan beranjak dan meminta Talita untuk duduk saja.

"Tuan, Ako. Ada yang bisa saya bantu?" dalam benak Johan bukankah urusan diruang rapat sudah beres. Lalu mengapa tuan Ako berada didepan ruang kerjanya? Apa ada masalah?

"Ah! Maaf, Tuan Johan Armada. Tuanku, Tuan Laser, ingin kembali membahas tentang dana tiga milyar itu diluar perusahaan. Jika Anda tidak keberatan," kata Ako dengan pandangan menunduk, dia ini adalah asisten tuan Laser yang dari Amerika, yang akan menyumbang dana tiga milyar diperusahaan Arm Electronic.

Johan terdiam dengan kening berkerut. Ada banyak pertanyaan didalam benaknya. "Bukankah diruang rapat sudah selesai, Tuan Ako?" Curiga dan merasa ada yang tidak beres, itu yang sekarang ada dalam pikiran Johan. Tetapi Johan berusaha untuk tidak menunjukannya.

"Benar, Tuan Johan Armada. Namun, tuan Laser baru saja mengatakan pada saya jika ada perihal yang lupa belum beliau sampaikan pada Anda ketika diruang rapat." jika Anda berkenan beliau berpesan, silakan datang kecaffe Rose, karena beliau sudah menunggu disana,"

Johan terdiam, lalu mengangguk. "Baiklah, katakan pada tuanmu saya beserta istri akan segera datang," kata Johan penuh dengan kewaspadaan.

Tuan Ako tersenyum. "Baiklah. Terima kasih Tuan Johan Armada. Saya mohon undur diri,"

Johan mengangguk dengan senyum teramat tipis. Lalu tuan Ako segera pergi.

"Dad, apa ada masalah?" Talita yang penasaran berdiri disisi Johan.

Johan menekuk kedua tangan dipinggang. Dia merasakan ada sesuatu yang mengganjal dihatinya. Tapi apa?

"Tidak ada, Mom. Hanya saja tuan Laser meminta kita datang kecaffe Rose sekarang juga."

Talita terdiam, kembali mengingat pada saat masih diruang rapat. "Bukankah semuanya sudah selesai, Dad? Lalu mengapa tuan Laser mengajak bertemu?" tanya Talita ketika tak menemukan sesuatu yang terlewat dalam rapat pagi tadi.

Johan menggeleng. "Entahlah, kata tuan Ako tuan Laser akan membahas dana tiga milyar itu. Semoga saja beliau tidak ingin membatalkan penyumbangan dananya." Johan cukup penasaran namun masih bisa santai. "Bersiaplah, kita menuju kecaffe Rose saat ini juga." kata Johan mengambil dan mengenakan jaz mahalnya.

...

Johan dan Talita tidak terlibat percakapan apapun didalam perjalanan menuju caffe Rose. Mereka berdua tengah mengira-ngira sekiranya apa yang akan dikatakan oleh tuan Laser. Sampai pada akhirnya Johan terpaksa harus menghentikan mobilnya karena didepan ada lampu merah. Namun remnya tak berfungsi.

"Lho? Ini kenapa!? Remnya blong?! Mom remnya blong!" Johan panik ketika beberapa kali menginjak pedal rem, mobil sama sekali tidak bisa berhenti. Bahkan sudah sampai melewati batas lampu merah yang seharusnya.

Tanpa diduga diarah yang berlawanan ada kontainer yang melintas dengan kecepatan tinggi. Dan bum, terjadilah tabrakan yang sangat mengejutkan semua pengendara disana.

Mobil Johan masuk kebawah kontainer yang besar, dan bisa kalian bayangkan sendiri mengapa Johan dan Talita bisa meninggal ditempat.

...----------------...

Prakkk

Ponsel Victor lolos dari genggaman ketika mendapat kabar dari rumahsakit.

"A-apa? Johan dan Talita meninggal ditempat?"

Seolah tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya, Victor mengambil kembali ponsel miliknya yang sudah tergeletak dilantai. Victor melihat panggilan yang ternyata sudah berakhir.

Memang hanya teman. Namun kabar yang sangatlah mendadak ini membuat lutut Victor terasa lemas, jantungnya memompa lebih cepat, suhu tubuh terasa tidak stabil, antara panas dan dingin membaur menjadi satu.

Victor meneguk ludah dengan kasar, tubuhnya sedikit limbung dan memilih bersandar pada pintu ruang melati. "T-tidak! Itu tidak mungkin! Johan baru saja menghubungiku dibeberapa menit yang lalu. Dia sudah berjanji akan membooking resto milikku. Aku yakin telepon tadi hanya salah sambung." Victor berusaha berpikir positif.

"Pa!"

Mendengar suara, Victor menoleh, terlihat Sera berjalan menghampirinya dengan tas mahal yang biasa dia bawa jika bepergian. Senyumnya yang menenangkan selalu terukir.

"Pa! Kau kenapa? Mengapa tidak masuk saja? Ayo masuk! Aku ingin menemui Bintang," Sera tersenyum seperti biasa, namun senyum itu luntur kala melihat wajah suaminya yang terlihat ... aneh.

"Pa! Kau kenapa sih? Mengapa wajahmu..."

"Johan," kata Victor dia memotong perkataan Sera seraya memeluknya. "Johan dan Talita kecelakaan. Mereka meninggal ditempat,"

"Hah!" Sera terkejut bukan main. Dadanya berdebar tak karuan. Sera mendorong dada suami membuat pelukan terlepas. "Kau berbohong kan? Mana ada seperti itu, Pa!?" Sera tentu saja tidak percaya tadi pagi saja dia masih meminum kopi bersama Talita dikantin rumah sakit.

Victor menggeleng dia tak kuat menahan lututnya yang terasa lemas hingga dia memilih berlutut dilantai. "Kau boleh mengecek panggilan diponselku, Ma. Aku barusaja mendapat telepon dari rumahsakit yang menangani Johan dan Talita." Victor mengambil dan menyodorkan ponsel miliknya pada Sera. Membuktikan bahwa dirinya tidak berbohong.

Sera menerima dan menutup mulut tak percaya ketika memang benar ada panggilan masuk dari nomor asing dilog panggilan telepon. Masih tak percaya Sera menekan simbol hijau dan menelepon nomor tersebut.

Terhubung, dan suara wanita menyambutnya. Sera berdeham dan bertanya, "Apa benar ini dengan rumahsakit X?" Ragu, tapi demi memastikan semuanya Sera harus melakukannya.

"Ya, benar. Kami dari pihak rumahsakit sudah menunggu ya, Bu. Mohon kerjasamanya."

Sera menekan dada yang mendadak sesak. Rasa-rasanya sangatlah tak percaya dengan semua yang terjadi. Tapi Sera ingin kembali meyakinkan lagi, semoga ini hanya mimpi.

"Mmm... Apa benar korban beratas nama Johan dan Talita?" Bibir Sera bergetar saat menyebut dua nama itu. Memang belum lama mengenal namun rasanya tidak menyangka, tidak percaya, bahwa dua sosok itu telah tiada. Jelas-jelas pagi tadi masih tertawa dan becanda bersama. Sera ingin menyangkalnya.

"Ya, benar. Johan Armada dan Talita Armada. Mohon segera datang. Terima kasih Ibu," lalu panggilan berakhir begitu saja. Membuat Sera langsung memegangi dada dengan kedua tangan. Masih dengan ponsel digenggaman.

"Pa," lirih Sera dengan bibir gemetar, nyaris tak terdengar. Sera benar-bebar syok luar biasa. "Apa Bintang dan adiknya sudah tahu?"

Victor menggeleng. Dia baru teringat jika ada dua sosok yang pasti akan lebih terpukul mengetahui kabar ini. Bintang dan Viola, yah! Mereka berdua pasti akan sangatlah terpukul mendengar kabar mommy dan daddynya tiada.

1
Puspita.D
yg sbr y bintang..smoga bisa juga nguatin adek nya
Puspita.D
sdh pst hncur hati bintang dab adik nya, satu ortu aj hncur apa lgi dua²nya
Miu Nih.
kok kamu sebel banget gitu to Zo,, aura pria idaman kamu menurun hlo dan bakal dicoret dari ahli waris 🤭🤭
Miu Nih.
udah jadi suami istri belum sih Zo dan bintang 🥺😔
R 💤
/Sob//Sob//Sob//Sob/ menantiii padahal /Sob/
R 💤
/Sob/ ga bisa bayangin gimana nanti perasaanmu bintang,
Mommy Ana
Karya yang luar biasa, aku sampai di buat nangis 😭😭
Mommy Ana
jangan gitu zo
Mommy Ana
nangis 😭😭😭😭 tega banget author buat aku nangis
Mommy Ana
Aku hanya bisa nangis 😭😭😭
Mommy Ana
mommy dan Daddy kamu sudah tiada bintang
Mommy Ana
pasti Bintang dan adiknya sangat hancur mengetahui jika orang tuanya meninggal.Aku saja membayangkannya tidak mampu apalagi mereka.
Mommy Ana
kok tiba-tiba meninggal?
Mommy Ana
seperti lagu aja, kalau bukan Minggu ini.... mungkin minggu depan... 😄
Elisabeth Ratna Susanti
like plus iklan 👍🥰
Miu Nih.
jangan gitu to Zo... sabar dikit napa,, perhatian dikit napa... aku aj msh nyesek 😔
Miu Nih.
ouch~ kejer aku thor 😭😭
,, beldelai beldelai ail matanieee...
Aksara_Dee
TDK BS terbayangkan rasanya
Miu Nih.
ikut deg2an 🥲
Aksara_Dee
blm tau kan ya kalau ortunya meninggal?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!