Cecil seorang anak brokenhome yang selalu di hantui dengan perasaan takut menikah. Ia bersahabat dengan Didit yang ternyata mendekati Cecil bukan hanya sekedar sebagai sahabat. Bukan semakin terkontrol, Rasa kecewa yang mendesak Cecil ingin menjauhi siapa pun yang ingin membantunya. Apa yang membuat Cecil semakin kecewa dengan didit? Bisakah Didit meluluhkan hati Cecil?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senjamenanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kamu duluan?
Waktu mau buka pintu Cafe, Fanya nylonong masuk. Nanya ke ipek " Mana Cecil" mereka nunjuk ke arahku.
Kami duduk di kursi yang tadi kududuki sama Mas Sony. "Mau minum apa?" Tanya Mas Sony.
"Apa aja deh, Mas. Kepalaku udah mau meledak" kata Fanya. Mas Sony langsung buatin minuman.
Fanya cerita sikap Sammy yang bikin dia kesel. Dia kasih lihat chat Sammy " Nya, ku tunggu jawabannya"
Mas Sony balik dengan green tea frappuccino.
" Makasih,Mas." Mas Sony duduk di belakang kedua karyawanku. Fokus ke oven.
" Hmm.. Enak banget, oh ya Dia siapa? Baru?"
Aku geleng-geleng
" Dia kakak kelas kita"
Fanya kaget "Jangan bilang dia yang ketua Osis itu?"
Aku senyum mengangguk " Aku tawarin aja dia kerja di Bundaku. Waktu itu juga Bunda lagi butuh di bagian baking"
Fanya merhatiin Mas Sony terus natap Aku "Berarti udah lamaa yaa.. tapi Dia kok bisa disini? Dia ada pacar?"
Aku merhatiin Mas Sony, Mas Sony senyum ke Aku. "Aku gak pernah nanya Dia ada pacar atau nggak. Yang ku tanya, mau apa nggak kerja sama Aku. Dia bilang mau sekalian ngrasain tinggal di kota lain. Kenapa? Naksir?" Fanya langsung nggeleng kepala.
"Takutnya dia diem-diem suka kamu. " aku ketawa.
"Yaa nggaklaah! Dia emang baik." Fanya menatapku curiga "Nggak" tegasku
"Sejak kapan kamu deket sama Mas Sony?"
Aku inget waktu itu Aku nangis dipojokkan sekolah, kelas 1 gara-gara hasil cakeku. Bukannya dikasih tahu sama Bu enggar, malah dipermaluin depan kelas. Diketawain, dikata-katain depan kelas. Mas sony waktu itu ketua Osis, Dia kelas 3.
Dia nepuk bahuku, Aku noleh. "Kok disini?"
Gak liat apa, lagi nangis juga!
"Kenapa? Ada yang bully Kamu?" Tanyanya lagi.
"Guru disini yang bully. Terus Aku harus gimana? Lapor? Bukannya pembully'an dari guru udah dianggep biasa yaa?! Entar bilangnya Aku yang baperan" aku usap air mataku.
Mas sony duduk disebelahku "kamu anak kelas berapa?"
Aku gak noleh sama sekali
"Kelas 1 boga. Kenapa? Mau laporin kalau Aku lagi mojok nangis abis dibully guru?"
Dia cuma senyum "Dunia dapur itu keras. Anggep aja ini latihan buat mental kamu. Oh ya, Aku sony" mas sony ngulurin tangannya. "Cecil"
"Pulang sekolah nanti kebetulan Aku mau latihan buat cake di ruang Boga A. Aku udah ijin juga. Kamu mau?" Aku mengangguk.
"CIL" panggil Fanya "
Kami ngobrol sampai Cafe tutup.
Diluar Cafe, "Bareng. Yuk!" Fanya sedang nawarin ke mereka bertiga.
"Jalan kaki aja" Mas Sony pamit bareng kedua karyawanku.
Aku dan Fanya naik mobil fanya " kalau misal mas sony ngejar kayak Didit gitu, kamu mau nggak?"
Aku senyum ke Fanya. "Udah pernah"
Fanya kaget "Hah?! Maksudmuu?"
Sampai kosan, Fanya gak biarin Aku mandi atau tidur
"yaa.. Aku pernah pacaran sama Dia."
Fanya kaget. "Kok kita gak ada yang tahu?" Tanya Fanya penasaran.
"Oh, itu cuma bentar kok. 1 tahun lebihlaah.. kalau nggak salah."
Fanya melotot.
"Pacaran waktu kita kelas satu baru masuk bulan ke 4 terus Dia lulus aku sering pacaran malemnya abis Dia selesai kerja. Putus gara-gara ketahuan bunda. Terus aku minta Bunda jangan marah ke Mas Sony."
Fanya nyimak "terus.. teruuus. Dia terima gitu aja diputus?"
"Waktu putus ngobrol bertiga sama Bunda.
Mas sony janji bantuin Aku belajar. Tapi kalau gagal, Mas Sony mundur."
"Laah nilaimu anjlok!" Kata Fanya bikin sedih tapi kesel juga.
"Paaantes Kamu gak mau sama Didit" Aku ngangguk.
"Pacaran diem-diem ternyata gak enak. Bagi waktu sama Didit, Mas Sony, kumpul sama kalian ternyata bisa. Tapi yaa nilaiku anjlok. Bunda ngomelin aku. Maksa putus. Mas sony akhirnya mundur" Aku nunduk lesu.
"Didit tau?"
"Ngapain dia harus tau?" Tanyaku
"Terus kenapa Dia mau disini?" Aku angkat bahu.
"Tunggu, berarti kamu selingkuh waktu pacaran sama Mas Sony, Kamu juga jalan sama Didit. Bahkan ulangtahun aja berdua?"
"Mas Sony tahu aku pergi sama siapa. Didit juga karena kita temen. Emang dia sempet tanya kok jalan berdua. Tapi dia paham"
Fanya geleng-geleng heran. "Teruss.. ngapain aja pacaran sama mas sony?"
" Buatin Aku cake, buatin beberapa pastry. Nonton teruusss.."
"Yakin cuma gitu aja?" Aku diemm.. ku inget-inget emang aku duluan yaang...
"Benerrrr..?" tanya Fanya aku ambil handuk langsung ke kamar mandi.
"Makasiiih, Cilll.. " Fanya balik jam 5 pagi dengan mobilnya. Waktu aku mau masuk, Mas Sony lewat dengan sepatu olahraganya.
"Gak olahraga,Cil?" Aku geleng-geleng
"Ngantuk Mas. Fanya ngajak ngobrol sampek tengah malem."
"Istirahat aja" Mas Sony senyum terus lari keluar gang.
"Kamu gak mau lari-lari di hati Aku?" aku noleh, Didit ada di belakangku.
"Gak yakin cuma Manager sama Bos" Didit nunjukin chat dari Fanya.
"Diit, Aku balik jam 5 pagi. Fokus aja kamu sama Cecil. Kalau kabur bisa dikejar. Tapi kalau tiba-tiba puter balik, kayaknya bakalan jauuuh dikejar. Hahaaa" Muka Didit kesel.
Dia nunjukin chat Didit sama Bunda
"Tante, maaf Aku malem-malem ganggu Tante. Sebelumnya Mas Sony itu bagian apa ya?"
"Tenang aja, Mas Sony fokus kerja. Dia bener - bener anak yang profesional kerja"
"Maksudnya,Te?"
"Loh, Kamu belum tahu? Aduuh, maaf Tante salah ngartiin. Ya gak apa-apa. deh! Jadi Mas Sony pernah pacaran sama Cecil. Bentar kok"
"Pantesss... jadi duluuu belum move on. Ya ya ya.. kemarin kamu bilang cepet banget move on ke Sammy itu ternyata Kamu tipe susah move on." Muka didit kesel.
Dia masuk mobil, aku diemin. Didit turunin kaca mobilnya. "Kok gak ditahan?"
Aku bingung. Dia turun dari mobil, "Naik"
Aku masuk ke dalam kosan ambil tas. Masuk ke mobil didit. Dia muter - muter gak bilang apa-apa. 20 menit didiemin.
" kamu mau ngomong apa?" Tanyaku
"Kamu gak mau jelasin?"
Ribet banget "kan Dia masa lalu"
Mobil Didit menepi.
"Masa lalu tapi sekarang kerja sama Kamu"
Dia mulai marah.
"Sammy masih di rumahmu?"
"Jangan ngomong Sammy"
"Aku beneran ngantuk" Mobil masuk ke garasi.
"Sammy kalau tidur kayak kamu. Dia dikamarku. Mbak sampai bulan depan diajak mamaku bantuin mama bikin souvenir." Kami ke kamar atas. Dia duduk dikasur. Aku tidur disebelahnya. Aku nunjuk pintu. Didit ngunci pintu. Dia balik duduk di pinggir kasur. Dia main HP.
"Kamu mau tahu apa?" tanyaku
"Berapa lama kamu pacaran?"
"Sampai kelas 2"
Dia kaget. "Temen-temen yang lain kok gak ada yang ngasih tahu Aku?"
"Awalnya Aku pacaran diem-diem bahkan dari Bunda. Tapi ketahuan Bunda."
"Terus?" Dia natap Aku tajem
"Kamu mau nanya apalagi?" Aku duduk disebelahnya.
"Aku bukan yang pertama?" ih, apa'an sih! Aku menatap wajahnya geli.
Dia nunjuk bibir. " Dia langsung nutup mulutku. Dia bilang kalau Aku harus fokus belajar "
Didit diem lama, " Kamu duluan ?"
Aku nelen ludah..
...****************...