NovelToon NovelToon
HIJRAH ITU CINTA

HIJRAH ITU CINTA

Status: tamat
Genre:Tamat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Angst
Popularitas:2.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: mama reni

Aisha Naziya Almahyra telah menjalin hubungan selama tiga tahun dengan kekasihnya yang bernama Ikhbar Shaqr Akhdan. Hubungan mereka sudah sangat jauh.

Hingga suatu hari kedua orang tua mereka mengetahuinya, dan memisahkan mereka dengan memasukan keduanya ke pesantren.

Tiga tahun kemudian, Aisha yang ingin mengikuti pengajian terkejut saat mengetahui yang menjadi ustadnya adalah Ikhbar. Hatinya senang karena dipertemukan lagi dalam keadaan telah hijrah.

Namun, kenyataan pahit harus Aisha terima saat usai pengajian seorang wanita dengan bayi berusia satu tahun menghampiri Ikhbar dan memanggil Abi.

Aisha akhirnya kembali ke rumah, tanpa sempat bertemu Ikhbar. Hingga suatu hari dia dijodohkan dengan seorang anak ustad yang bernama Ghibran Naufal Rizal. Apakah Aisha akan menerima perjodohan itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18. Bertemu Annisa

"Aisha, aku mungkin tidak langsung pulang. Apa kamu mau ikut denganku?" tanya Ghibran.

Aisha memandangi wajah suaminya itu. Memangnya mau kemana Ghibran.

"Aisha, aku bertanya denganmu, Sayang. Apa kamu mau ikut denganku atau langsung pulang?" tanya Ghibran lagi dengan lembut.

"Eh ... Mas mau kemana?" tanya Aisha.

"Kebiasaan banget, ditanya bukannya menjawab tapi bertanya balik," ucap Ghibran, dan mengusap kepala istrinya dengan penuh kelembutan.

Ghibran menggenggam tangan istrinya sambil menyetir dengan tangan yang satu. Dia lalu mengecupnya.

"Aku harus tahu Mas mau kemana, baru bisa menjawabnya," ujar Aisha.

"Annisa mengajak bertemu, kamu mau ikut?" Ketiga kalinya Ghibran bertanya dengan sang istri.

"Annisa ... sepertinya tak perlu, Mas. Dia hanya ingin bertemu dengan Mas. Nanti jika aku ikut, dia jadi canggung. Mungkin ada yang mau dia bicarakan hanya dengan Mas saja," jawab Aisha.

Aisha menunduk setelah mengucapkan itu. Bukannya dia berprasangka buruk, tapi dia yakin jika Annisa ingin mengatakan sesuatu tentang dirinya pada Ghibran. Gadis itu tampak menarik napasnya.

Ghibran yang dari tadi memperhatikan sang istri menepikan mobilnya di jalan yang sepi. Dia lalu menghentikan jalannya mobil.

"Sayang, aku tahu apa yang ada dalam pikiran kamu saat ini. Percayalah, aku tidak akan terpengaruh apa pun yang akan orang katakan padaku tentang kamu. Aku telah mendengar semua dari kamu. Aku percaya padamu dari siapa pun." Ghibran berucap dengan tersenyum.

"Mas, aku takut ...," ucap Aisha terbata. Air matanya telah tumpah membasahi pipi. Ghibran menghapus air mata istrinya dan memeluk erat.

"Kamu ikut saja. Jika kamu tidak mau bergabung, kamu duduk di meja yang berbeda. Setelah dari sana, kita langsung melihat apartemen untuk kita tinggal," ucap Ghibran.

"Apartemen ...?" tanya Aisha. Dia tidak berpikir jika Ghibran akan mengajaknya pindah secepat ini.

"Iya, Sayang. Apa kamu mau tinggal di apartemen yang dekat dengan usahaku?" tanya Ghibran.

"Sebagai seorang istri aku akan ikut kemana pun kamu pergi, Mas," jawab Aisha.

"Kalau begitu kita sekarang temui Annisa dulu," ucap Ghibran.

"Seperti kata Mas tadi, aku duduk di meja yang berbeda ya, Mas. Aku tidak mau dia canggung dan tidak jadi mengobrol dengan Mas," balas Aisha.

Ghibran kembali menjalankan mobilnya menuju tempat yang di janjikan dengan Annisa. Sepanjang perjalanan Aisha hanya diam saja. Walaupun Ghibran berkata percaya dengan apa pun yang dia katakan, tapi tetap rasa takut itu ada. Takut suatu saat suaminya itu percaya dengan yang orang katakan.

Setengah jam perjalanan, mobil memasuki halaman restoran. Aisha dan Ghibran berjalan dengan bergandengan tangan.

"Mas, aku duduk di sini saja."

"Kamu pesan apa saja yang kamu mau. Ini kartuku bisa kamu gunakan. PIN-nya tanggal lahir kamu!" ucap Ghibran.

"Tanggal lahirku?" tanya Aisha.

"Iya, Sayang. Aku pamit ya. Jangan kemana-mana. Tunggu aku di sini," jawab Ghibran. Dia lalu mengecup dahi Aisha dengan lembut.

Wajah Aisha memerah karena malu. Dia melihat ada banyak pengunjung di restoran. Setelah melakukan itu, Ghibran lalu berjalan masuk ke rumah VIP. Tempat dia janjian dengan Annisa.

Aisha memegang kartu yang diberikan Ghibran. Wanita itu berpikir, kenapa bisa PIN nya tanggal kelahiran dirinya. Apakah benar yang pernah pria itu katakan, jika sejak pertama melihat Aisha dia sudah tertarik dan mencari tahu apa pun tentang dirinya.

Ghibran tersenyum saat melihat Annisa, begitu juga dengan saudaranya itu, membalas senyumannya ketika melihat dirinya dari kejauhan.

Sampai dihadapan Annisa, wanita itu menyalami dan mencium tangan Ghibran. Di atas meja telah banyak makanan yang dia pesan.

"Banyak banget makanannya?" tanya Ghibran melihat begitu banyak menu di meja.

"Aku lapar dan juga Kak Ghibran lama banget datangnya. Dari pada bengong, ya aku pesan aja makanan yang banyak," jawab Annisa.

"Jangan sampai mubazir. Harus dihabiskan," ujar Ghibran lagi.

Annisa mengaruk kepalanya yang tertutup hijab. Dia memang selalu diingatkan sama Ikhbar jangan pernah mubazir, karena kebiasaan Annisa yang selalu pesan makanan dalam jumlah banyak.

Ghibran ikut menyantap makanan yang telah di pesan. Annisa menarik napas dalam. Tak tahu memulai dari mana obrolan ini.

"Kak, apa aku boleh bertanya sesuatu? Ini sedikit pribadi sebenarnya," ucap Annisa dengan pelan.

Ghibran menaikan alisnya mendengar pertanyaan sang adik. Dia menganggukan kepala tanda setuju. Annisa membalas dengan senyuman.

"Apa aku boleh tahu, di mana Kak Ghibran mengenal Aisha?" tanya Annisa.

"Di mesjid!" Ghibran menjawab dengan singkat.

Annisa tampak memainkan jarinya. Sebenarnya dia juga ragu untuk mengatakan tentang hubungan Ikhbar dan Aisha. Jika dia mengatakan semua itu, berarti aib suaminya ikut di katakan dan nama baik suaminya akan dipertaruhkan.

"Sebelum Kak Ghibran menikah; apakah Kakak sudah mencari tahu siapa calon istri Kakak?" Kembali Annisa bertanya.

Ghibran yang kali ini menarik napas. Dia juga tidak mungkin menikahi wanita tanpa tahu asal usulnya. Kembali pria itu menjawab hanya dengan menganggukan kepalanya.

Annisa memandangi Ghibran tanpa kedip. Melihat reaksi Kakak nya itu, dia cukup terkejut. Berarti Ghibran tahu tentang masa lalu istrinya itu.

"Tentang masa lalu Aisha sebelum dia di pesantren, apakah Kak Ghibran juga tahu?" Lagi-lagi Annisa bertanya. Seperti sebelumnya jawaban yang dia berikan hanya berupa anggukan kepala .

"Dan kakak tahu siapa pria masa lalu, Aisha?" Lagi-lagi pertanyaan yang diajukan Annisa dijawab anggukan kepala sama Ghibran.

"Kak, aku tidak tahu harus memulai dari mana. Aku hanya ingin meminta pada Kak Ghibran untuk tidak mengatakan pada siapa pun dalam keluarga kita tentang masa lalu Mas Ikhbar dan Aisha. Aku juga akan melakukan hal yang sama, akan menutupi semua terkait masa lalu Aisha," ucap Annisa.

"Tanpa kamu minta, Kakak pasti akan melakukan itu. Membuka aib suamimu sama saja membuka aib istriku," jawab Ghibran. Akhirnya dia bersuara juga.

"Terima kasih, Kak."

"Tidak perlu berterima kasih. Aku melakukan ini hanya untuk Aisha. Aku akan melindunginya," ucap Ghibran lagi.

"Kakak sepertinya sangat mencintai Aisha sehingga mau menerimanya," ujar Annisa.

"Sama seperti kamu. Mau menerima Ikhbar walau tahu masa lalunya."

"Tapi ini beda, Kak. Mas Ikhbar itu laki-laki, tidak ada bedanya pernah melakukan atau pun belum," ucap Annisa.

"Apa bedanya? Sama-sama berdosa. Lagi pula aku mau menerimanya, karena aku tahu dia telah bertaubat," ujar Ghibran.

"Kamu harus tahu Annisa, Allah bukan mencintai orang yang tidak berdosa, tapi mencintai yang bertaubat dan menyucikan diri, sulit orang untuk tidak berbuat dosa, yang penting kalau berbuat dosa tapi mau bertobat. Beruntunglah orang yang menyucikan diri, rugi/celakalah orang mengotorinya, syurga bagi orang yang menyucikan dirinya," ucap Ghibran lagi.

Kedua nya lalu terdiam, larut dengan pikiran masing-masing. Hingga Ghibran membuka suara. Dia ingat Aisha. Tidak ingin wanitanya menunggu lebih lama lagi.

"Kakak rasa tidak ada lagi yang perlu kita bicarakan, Kakak pamit dulu. Ini untuk bayar makanan yang kamu pesan." Ghibran memberikan beberapa lembar uang.

Dia langsung berdiri dan berjalan cepat keluar dari ruangan. Annisa cukup heran melihatnya. Setelah membayar makanan dia juga ikut keluar.

Alangkah terkejutnya Annisa melihat Ghibran yang sedang duduk bersama Aisha. "Jadi Kak Ghibran datang dengan Aisha.Kenapa tak terus terang," gumam Annisa dalam hatinya.

...----------------...

1
@Al🌈🌈
Bagus /Good/
Najmiati Zuroya
selalu suka ceritanya
Alvia Inayati
Luar biasa
Alvia Inayati
Buruk
hidagede1
Luar biasa
Sari Ramly
Lah ghibran dulu apa kabar bu nur…syifa kan hadir krn pergaulan bebas anakx bu nur…si yg paling merasa pinter didik anak…kaca mana kacaaaa ???
lucky gril
2 karya the end mak matathon bacanya sekeren itu karya mm 😍😍😍
Mama Reni: 🥰🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
lucky gril
cerita anin mak khatam duluan😄
Mama Reni: Kebalik ya 🙈🙈
total 1 replies
lucky gril
stop mak mo gosok😂
lucky gril
karma di bayar tunai tuk pk abdul,dan rachel tp ada hana yg kata mak punya sifat kyk bu nur ngga mo disalahin😎
lucky gril
duh hana nurunin sifat mak tirinya nih ngga mo disalahin🤦‍♀️
lucky gril
ialah siapa yg betah dirumah tangga omong sm anak kandungnya ketus apalagi bu nur hanya ibu sambung lagaknya kayak ibu kandung😏
lucky gril
mana mau bu nur pisah,dia ngga ada apa apanya tanpa pk abdul😎
lucky gril
oke disini mak bahagia,maaf mama nur 🤣🤣🤣
lucky gril
Astagfirullah😡
lucky gril
mau tau nih si hana anaknya siapa 😅

biar mm nur mati kutu dapetin hana🤣🤣🤣
lucky gril
stop dulu mak mo masak🤦‍♀️
lucky gril
y'ampun mm'ren ,ini mak baru ngeh aisha gibran orang tuanya siapa y'itu yg kemarin mak baru baca yg nikah sm keenan😁

ampun dah mak baru ngeh ini😍
Mama Reni: Kan ada mama jawab komentarnya, baca hijrah itu cinta, baru Lihat aku, Gus dan Paman I Love You
total 1 replies
lucky gril
memang ngga boleh y'pezina dpt yg benar2 soleh ,jujur,mapan dan tulus😭😭😭


kenapa harus di diposisikan begini,seakan harus menerima karna masa lalu tapiiiii😔
lucky gril
apa ini istilah orang baik ketrmu org baik seorang pezina dipertemukan pezina y'Rabb lindungi kami sekeluarga


Allahumma Baarik🤲
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!