Eklusif hanya di Noveltoon, jika ada di tempat lain berarti plagiat
Jangan lupa like, komen, Vote dan hadiah.
Seorang pria bernama SULTAN. Ia hanya anak miskin dan tinggal dengan ibunya di rumah kecil, namun tiba-tiba ia mendapatkan sistem dan sistem tersebut merubah hidupnya, yang dulunya hanya anak lemah dan hidup miskin kini menjadi kuat dan kaya raya dan sistem itu membantu ia menjadi kuat dan kaya raya.
Ia harus mengerjakan misi dan juga membantu orang-orang yang membutuhkan pertolongannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 18
"Kami tidak menemukannya pak," ujar polisi lainnya.
"Kurang ajar, cari hingga ke lubang tikus sekalipun," perintahnya. Ia berambah geram. Sayangnya perempuan itu terjatuh ketika sampai di depan pintu keluar.
"Aduh," jeritnya.
"Aku seperti mengenal suara itu," ujar polisi itu dan ia mendekati wanita itu dan membuka penutup wajahnya dan mereka berteriak.
"Ini dia wanitanya, dia mencoba kabur," teriak polisi itu memegang angan wanita tersebut. Sultan mengendong wanita itu karena kakinya keseleo.
"Berhenti kamu atau kalian kami tembak," ujar polisi itu menodongkan pistolnya ke arah Sultan. Sultan berhenti jika dia yang di tembak tidak masalah, bagaimana jika wanita ini?
"Kamu cepat masuk ke dalam mobil ini aku akan menahan mereka," kata Sultan membantu wanita itu masuk ke mobil dan Sultan berjalan mendekati para polisi itu, untungnya Sultan memakai topeng yang ia dapat dari sistem sehingga mereka tidak mengenalinya.
"Jangan mendekat, atau kamu akan mati," ujar polisi itu bersiap menarik pelatuk senjata apinya. Sultan tak peduli ia mendekatinya lalu mengambil sejata itu meskipun polisi sudah menembaknya namun tidak tembus di tangannya. Sultan mematahkan sejata api itu lalu menarik tangannya dan menghempas ke lantai saat itu keluar cahaya warna emas, Sultan menarik kepala polisi lainnya dan menari kepala yang satu lagi lalu menghamtam kelantai ia juga menarik tangan polisi yang lain dan melemparnya hingga terbentur pohon.
Sultan berlari dan masuk mobil.
Sultan:
Sistem, kemudi otomatis.
Mobil tersebut melaju otomatis.
"Cepat kejar mereka," teriak polisi yang lain setelah melihat Sultan masuk mobil dan pergi.
Sultan:
Bagaimana ini? Mereka mengejar.
Sistem:
Tuan jangan panik.
Secara otomatis Sistem memodifikasi mobilnya menjadi bentuk lain, satu persatu kap mobil berubah bentuk dan berpindah dan berganti warna membuat mobil polisi yang mengejar tadi melaju kencang, mobil yang di tumpangi Sultan dan wanita itu melaju pelan.
Sultan:
Bawakan kami ke suatu tempat.
Sistem:
Baik Tuan.
Sampailah di suatu tempat sepi.
"Kamu bisa nyetir mobil?" Tanya Sultan. Wanita itu mengangguk.
"Baiklah, ini mobil mereka tidak mengenalinya karena di modif otomatis, dan ini sejumlah uang, kamu pergilah jauh dari kota ini," ujar Sultan meletakkan uang di tangan wanita itu.
Wanita itu menatap Sultan sayu.
"Kenapa kau membantuku?" Tanyanya mengengam uang pemberian Sultan.
"Karena kau tidak bersalah," jawab Sultan.
"Dari mana kau tau?" Tanya wanita itu pelan.
"Kamu tidak perlu tau dari mana aku tau," jawab Sultan misterius.
"Bagaimana denganmu?" Tanya wanita itu khawatir.
"Kau tak perlu khawatir, aku bisa menjaga diriku, cepatlah pergi sebelum mereka mengejarmu," pesan Sultan.
"Baiklah aku pergi dari kota ini, terima kasih atas bantuanmu hari ini, jika bertemu lagi aku akan membalas kebaikanmu dan siapa namamu?" Tanya untuk terakhir kali sebelum ia pergi.
"Sultan," jawab Sultan dan wanita itu langsung menginjak gas mobil dan melaju pergi.
"Haiss... selama ada sistem hidupku penuh dengan bahaya," keluh Sultan membuka topengnya dan menganti pakaian yang ia kenakan dari awal.
Ting ting.
Misi selesai.
Anda mendapatkan 80 poin.
Poin Anda sekarang 113 poin.
"Hahaha... dengan poin sebanyak ini aku bisa mencari serangan jarak jauh, jadi tidak perlu aku bertarung langsung," Sultan tertawa lepas.
Sultan:
Baiklah sistem tunjukan aku serangan jarak jauh.
Ting ting.
Sultan memilih serangan ular.
Ting ting.
Proses...
Menyesuaikan kekuatan...
Loading...
Memindahkan kekuatan...
Mulai transfer...
10%...
20%...
Kekuatan mulai masuk ke dalam pembuluhan darah.
30%...
40%...
50%...
Terasa amat panas.
60%...
70%...
Sultan berusaha mengigit bibirnya hingga berdarah agar ia tetap sadar
80%...
90%...
100%...
Selesai...
Ting ting poin Anda berkurang 100.
Sisa 13 poin.
"Tak apa berkurang poin, tapi aku tambah kuat," ujar Sultan tersenyum menyeringai. Ia pun pulang menaiki taksi.
Tak terasa sudah malam ia pun sampai di rumah.
"Baru pulang Sultan. Ayo makan, tadi barusan pengantar makanan datang," ujar ibunya ketika melihat Sultan di depan pintu.
"Iya Bu, aku juga sudah lapar," ujar Sultan langsung ke meja makan. "Ibu sudah makan?" Tanya Sultan ketika melihat makanan masih utuh.
"Sudah, pengantar makanannya ngantar 2 bungkus tadi, habiskan Ibu mau mandi dulu," ujar Ibu mengambil handuk dan masuk kamar mandi. Sultan mengangguk sambil menyantap makanannya.
"Besok aku harus nyari duit lagi nih," ujar Sultan melihat uang dalam tasnya. Selesai makan ia masuk kamar dan merebahkan tubuhnya.
"Kalau di pikir-pikir aku hari ini aku sial sekalian dapat berkah, sialnya dapat misi yang sulit terus, berkahnya aku dapat serangan jarak jauh dari hasil misi," ujar Sultan menyeringai.
Misi level A.
Memperbaiki kipas tetangga yang rusak.
Sultan:
Astaga! Bolehkah aku istirahat sebentar? Merekakan bisa memperbaiki di tukang servis.
Sistem:
Ini misi Tuan, Anda harus melakukan agar mendapatkan poin.
Sultan:
Baiklah, tapi habis ini biarkan aku tidur untuk melepaskan penatku.
Sistem:
Tenang saja Tuan.
Sultan beranjak dari tempat tidurnya dan keluar rumah.
Sultan:
Di mana rumahnya?
Sistem
Di sebelah rumah Tuan nomor 3.
Sultan pun menuju rumah yang di tunjukkan kearah sistem dan sampainya di sana terdengar suara tangisan anak karena kepanasan.
Tok.
Tok.
Tok.
Tuan rumahpun membuka pintu.
"Ada apa Sultan?" Tanya pak Herman.
"Aku mendengar Alira menangis, kenapa?" Tanya Sultan basa basi.
"Iya, dia kepanasan, kipasnya rusak, mau perbaiki ngak ada uang," keluh pak Herman.
"Biar aku perbaiki Pak," ujar Sultan menawarkan diri.
"Emang kamu bisa?" pak Herman tak yakin.
"Ya bisa lho pak," ujar Sultan menyakinkan.
"Tapi kemaren kamu pernah perbaiki mainan Alira malah meledak."
"Itukan dulu, sekarang aku belajar Pak."
"Yakin nih? Kalo meledak ganti ya," ancam pak Herman.
"Iya iya, mana kipas anginnya?"
"Tuh," pak Herman menunjuk dengan mulutnya.
Sultan:
Bagaimana aku memperbaikinya?
Sistem:
Tuan bisa menggunakan poin untuk mempelajari ilmu elektronik tentang servis.
Sultan:
Baiklah.
Ting ting.
Sultan menekan gambar orang sedang servis.
Ting ting.
Mempelajari ilmu servis.
Proses...
Mentransfer ilmu...
Mulai...
...
...
...
Selesai...
Poin Anda di kurangi 2
Sisa 11 poin
"Oke, kita mulai perbaikannya, mana obeng?" Tanya Sultan mengulurkan tangannya. Pak Herman menyerahkan obeng tersebut dan Sultan membuka mesinnya.
Ternyata kabelnya putus.
Di saat Sultan memperbaiki, Alira menarik-narik rambut Sultan, namanya juga anak-anak ngak boleh ada yang aneh dikit dan juga termasuk balas dendam karena mainannya rusak.
"Alira jangan ganggu Abangnya," larang pak Herman.
"Udah ngak apa-apa Pak, dia masih anak-anak," sahut Sultan yang masih menyambung kabelnya.
"Udah selesai, coba di tes," ujar Sultan. Pak Herman pun mengetesnya ternyata kipas tersebut bisa beputar lagi.
"Wah... sepertinya tidak sia-sia kamu kuliah," ujar pak Herman tertawa bangga.
BERSAMBUNG
JANGAN LUPA LIKE, SARAN DAN HADIAH
TERIMA KASIH.
duit 1 milyar di tumpuk di atas meja aja udah kek mana. 1 triliun di tumpuk 🥴