NovelToon NovelToon
Atmosphere

Atmosphere

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Komedi / Badboy / Tamat
Popularitas:910k
Nilai: 4.7
Nama Author: Hilmiath_

Adhara Andromeda, seperti namanya yang berarti bintang paling terang di antara rasi bintang. Adhara adalah gadis ceria yang selalu menerangi orang di sekitarnya. Adhara bukanlah gadis dari keluarga kaya, ia hanya gadis biasa yang berhasil masuk dalam sekolah elit. Namun, di hari pertamanya sekolah ia malah harus terjebak pada tiga laki-laki tampan yang di sebut pangeran sekolah.
Masalah tak pernah henti melibatkannya pada ketiga pangeran tersebut. Hingga rasa sayang menjebak mereka, ketiga pangeran tersebut perlahan menyayangi Adhara dengan rasa yang berbeda. Sedangkan Adhara juga mulai menyayangi mereka delam berbagai arti menyayangi.
Bagaimana Adhara akan menghadapi setiap masalahnya bersama tiga pangeran tersebut?
Baca ceritanya agar kalian tidak penasaran siapa yang kira-kira akan menarik hati Adhara dan menjadi pelabuhan untuk gadis itu.
Arche dengan sikap hangat nya, Chan dengan sikap dinginnya, Atau Antariksa dengan sikap kasarnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hilmiath_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

S (Sulfur)

Happy Reading all.

***

“Adhara lo gak salah ngajak gue?” tanya Sky dengan tatapan herannya matanya mengerjap beberapa kali.

“Ngajak dia Cuma jadi beban,” balas Antariksa sambil menatap adiknya itu datar. Mereka dibuat menggeleng melihat kedua kakak beradik tersebut tersebut yang sering berantem.

“Seenggaknya dia bisa bantuin nyuci sayuran kan meskipun gak bisa masak,” ucap Adhara yang memang sudah tahu jika Sky tidak bisa memasak. Sangat tidak berguna memang tapi itu lebih baik daripada ia harus mengerjakan semuanya sendiri.

Tanpa bisa menolak lagi akhirnya Sky hanya bisa menghela nafasnya dan menerima tawaran Adhara untuk membantunya. Mereka berdua segera menuju dapur untuk memasak, Adhara segera mengeluarkan isi belanjanya.

“Ini lo cuci sayurannya, ambil bak itu buat wadah,” ucap Adhara sambil memberikan beberapa sayuran pada Sky yang segera mengambilnya lalu ia letakkan di meja.

Gadis itu segera mengambil wadah yang Adhara maksud namun setelahnya malah terdengar suara barang jatuh membuat Adhara menutup telinga dan memejamkan matanya. Sungguh tidak berguna sekali gadis itu.

“Sky, lo bisanya apa?” tanya Adhara sambil menatap Adhara dengan wajah sabarnya menghadapi gadis itu.

“Makan,” ucap Sky dengan wajah tanpa dosanya. Adhara menipiskan bibirnya lalu menatap Sky.

Adhara mengambil beberapa barangnya yang jatuh lalu mengambil wadah yang dimaksud dan memberikannya pada Sky.

“Pelan-pelan,” ucap Adhara memperingati. Sky membalasnya dengan anggukan dan kembali mencuci sayurannya tapi gadis itu malah membuat meja di sekitar tempat mencuci tersebut basah semua.

“Yaak Sky,” teriak Adhara dengan wajah kesalnya sedangkan Sky hanya menyengir mendapatkan tatapan tajam dari Adhara.

“Pantes deh abang lo bilang lo itu beban,” kesal Adhara sambil mengelus dadanya bersabar menghadapi Sky. Gadis itu hanya menatapnya dengan cemberut.

“Sorry,” ucap Sky membuat Adhara menghela nafasnya kasar ia memang harus sabar menghadapi gadis satu ini.

“Mau saya bantu nona?” tanya Nora yang muncul di balik pintu. Adhara menghela nafasnya lega akhirnya ada yang bisa dia andalkan dan semoga saja gadis itu memang benar-benar bisa bukan seperti Sky yang hanya bisa menghancurkan dapurnya.

“Lo sama yang lain aja sana,” usir Adhara agar gadis itu tidak menghancurkan dapurnya lebih jauh.

“Gue bisa kok bantuin,” ucap Sky yang enggan pergi karena tak mau menempatkan Adhara dalam bahaya jika bersama dengan gadis itu.

“Bisa ngerusakin dapur gue maksud lo?” tanya Adhara membuat Sky terkekeh. Adhara hanya bisa menggeleng melihatnya.

“Sudah sana, nanti udah mateng lo bantu ngabisin aja,” ucap Adhara akhirnya.

Sky hanya mengangguk lalu segera pergi. Nora segera membantu Adhara memotong sayuran. Adhara dibuat takjub dengan kelihaian dan kecepatan gadis itu itu.

“Lo ngapain ikut ke sini?” tanya Adhara karena mereka tidak mengundang gadis itu untuk datang, lagi pula mana mungkin ia akan mengundang saingannya untuk datang saat ada Arche?

“Saya membawakan pakaian dan kendaraan untuk Tuan muda,” ucap Nora menjawab pertanyaan Adhara. Adhara hanya membalasnya dengan anggukan.

Ia kembali mengerjakan pekerjaannya, menyiapkan bumbu untuk masakannya. Namun pandangannya tak lepas dari Nora yang begitu cepat dalam mengerjakan pekerjaannya.

“Gue liat lo bukan orang yang punya reflek buruk,” ucap Adhara sambil memperhatikan Nora. Gadis itu hanya membalasnya dengan senyuman.

“Kenapa lo gak ngelakak saat ibu Arche menampar lo?” tanya Adhara dengan kerutan di keningnya.

Ia tahu Nora bukan gadis lemah, gadis itu sama seperti dirinya yang bisa bela diri jika tidak bagaimana bisa ia menjadi pengawal.

“Karena dia ibu Arche,” ucap Nora dengan santai tidak mengalihkan sedikitpun tatapannya dari sayuran di depanya.

Adhara melihat ke arah Nora dengan tatapan penuh selidik ia tahu Nora sepertinya sangat menyukai Arche, tidak ada yang salah dengan menyukai Arche karena laki-laki itu adalah yang paling baik di antara ketiga pangeran tersebut.

Walau Arche tidak sekaya dan seganteng Chan, tidak juga sekeren dan sejago bela diri Antariksa tapi laki-laki itu yang paling ramah dan manis di antara ketiga pangeran.

“Lo sesuka itu ya sama Arche?” tanya Adhara dengan senyuman sinisnya. Ia sejujurnya ingin tahu sedekat apa gadis itu dengan Arche.

“Karena dia orang yang baik,” ucap Nora masih saja mau menjawab pertanyaan Adhara.

Mendengar ucapan Nora, Adhara mengangguk karena apa yang Nora katakan adalah benar. Adhara mengambil kompor mini yang berada di lemari bawah lalu meletakkannya di atas meja.

“Itu sebabnya lo sinis sama gue saat gue dateng ke acara Chan sama Arche?” tanya Adhara yang tepat sasaran. Adhara menatap Nora dengan sinis bahkan senyuman gadis itu terlihat begitu sinis. Ingin rasanya ia memberitahu gadis itu jika ia menyukai Arche.

Nora hanya terdiam enggan menjawab pertanyaan Adhara. Namun Adhara bisa menebak jika jawabannya adalah “Iya”. Saat pertama kali mereka bertemu Nora terlihat begitu sinis padanya bahkan gadis itu sangat jarang berbicara. Namun, kini tiba-tiba saja ia malah begitu nyaman menjawab pertanyaan yang Adhara lontarkan.

“Hari ini lo banyak beda ya? Kayak lebih banyak bicara dan mau jawab pertanyaan gue,” kekeh Adhara yang terdengar sumbang. Sebenarnya ia tidak suka memusuhi seseorang apalagi membencinya namun ia masih kesal dengan Nora karena gadis itu terlihat begitu dekat dengan Arche.

“Karena Arche mau kita berteman,” ucap Nora yang sontak membuat Adhara menoleh dan terkekeh mendengarnya.

“Dia bilang gitu? Kenapa dia mau kita berteman?” tanya Adhara yang terlihat seperti di tujukan untuk dirinya sendiri.

Ia mulai berpikir apa mereka sering berkomunikasi? Dan mengapa Arche meminta Nora untuk berteman dengannya? Sedangkan padanya Arche tak pernah membahas tentang Nora ataupun hubungan mereka.

Nora tak menjawab pertanyaan Adhara entah ada yang disembunyikan atau gadis itu juga tidak mengetahui alasannya. Atau memang malas menjawab pertanyaan Adhara tersebut.

“Lo kelihatannya masih, masih seumuran kita. Tapi kenapa bisa udah jadi pengawal Chan?” tanya Adhara penasaran.

Ia tahu sebenarnya ia telah melewati batas bertanya seperti itu tapi ia begitu penasaran dengan laki-laki itu.

“Gak usah di jawab gak papa,” ucap Adhara sadar ia tak pantas melakukan hal tersebut.

“Karena saya sudah tidak memiliki keluarga, dan keluarga Tuan muda yang membiayai sekolah saya namun dengan syarat saya menjadi pengawal Tuan muda,” ucap Nora menjelaskan. Adhara mengangguk mendengarnya.

Ternyata gadis itu juga masih bersekolah bahkan bersekolah di tempat yang sama dengannya. Ia tak menyangka jika gadis itu ternyata juga mengalami kehidupan yang keras.

“Dan sekarang lo ada di pihak Chan, apa lo gak takut ketahuan?” tanya Adhara bingung. Bukankah ini seperti bentuk pengkhianatan?

“Karena Tuan Muda, adalah teman Arche. Dan saya percaya Tuan muda akan membantu saya,” ucap Nora dengan senyumannya. Ini pertama kalinya Adhara melihat Nora tersenyum gadis itu terlihat begitu manis.

Tak terasa ternyata masakan kalian sudah selesai, terlalu asik mengobrol membuat kalian tidak sadar ternyata masakan kalian telah selesai. Dengan segera kalian membawanya ke ruang tamu karena disana tempatnya lebih luas.

 

 

***

Thank for Reading all

Hai semua apa kabar?

Aku datang lagi nih dengan cerita baru yang pastinya gak kalah seru sama cerita sebelumnya.

Semoga kalian suka ya sama ceritanya maaf kalau masih banyak typo dan feel kurang dapet.

Jangan lupa untuk Like, Koment, tambah ke favorite.

See You Next Chapter all.

1
kalea rizuky
hadeh jangan2 nora adek arce
kalea rizuky
nora murahan amat Arche suka nora ya hadeh
Anonymous
Cerita anak anaknya thor
Coco
Antares diluar dugaan banget
Coco
toplah didikan andhara
Coco
jangan terlalu berharap arche
Coco
wah Antares sama sky nih
Coco
Akhirnya
Coco
kapalku benar benar karam
Coco
endingnya Andhara bakal sama cowok lain? selain A2C?
Coco
udahlah yang bener Andhara eprgi aja dari kehidupan Chan
Coco
kenapa putus? why why?
Alia Nanna
Kecewa
Coco
lanjut
Coco
jangan pisahkan chan sama Andhara dong
Coco
Andhara jangan oleng ke Antares yah
Coco
mundur res
Coco
Antares mundur Alon alon
Coco
couple chandra ku
Coco
kasian Delia
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!