NovelToon NovelToon
Sang Pengasuh

Sang Pengasuh

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Pengantin Pengganti / Cinta Paksa
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: Kirana Putri761

Terjebak dalam sebuah pernikahan yang tidak pernah dia impikan membuat kehidupan Anik Saraswati menjadi rumit.

Pernikahannya dengan seorang dokter tampan yang bernama Langit Biru Prabaswara adalah sebuah keterpaksaan.

Anik yang terpaksa menjadi mempelai wanita dan Dokter Langit pun tak ada pilihan lain, kecuali menerima pengasuh putrinya untuk menjadi mempelai wanita untuknya membuat pernikahan sebuah masalah.

Pernikahan yang terpaksa mereka jalani membuat keduanya tersiksa. Hingga akhirnya keduanya memutuskan untuk mengakhiri pernikahan mereka.

Jika ingin membaca latar belakang tokoh bisa mampir di Hasrat Cinta Alexander. Novel ini adalah sekuel dari Hasrat Cinta Alexander

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kirana Putri761, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pengakuan Langit

Biru mencoba membujuk Anik agar mau membonceng di belakangnya. Tapi Anik masih menolak. Penginapan mereka yang searah membuat pria itu beralasan untuk memberikan tumpangan.

"Maaf saya tidak terburu-buru, silahkan Mas-nya duluan saja." ujar Anik membuat pria itu akhirnya menyerah.

" Oke-lah. Semoga kita bisa bertemu besok." balas Biru yang kemudian melajukan motornya meninggalkan Anik yang melangkah setapak demi setapak.

Anik masih menikmati suasana yang berbeda. Jalanan basah, serta tetes air yang masih menggantung diantara dedaunan membuat hawa dingin semakin menusuk.

Tapi tetap saja hatinya merasa gerimis saat dia tidak bisa meninggalkan pikirannya tentang Ana. Terkadang rasa rindu itu sulit sekali dihalau meskipun dia tidak lagi berharap akan kembali seperti dulu.

Tak terasa langkahnya sudah sampai di villa. Anik pun berniat untuk langsung masuk ke dalam kamar untuk membersihkan diri.

" Mbak Anik Saraswati." panggil seorang resepsionis dari balik meja. Dia pun kembali melihat ponselnya memastikan wanita di depannya adalah orang sama seperti dalam foto di ponselnya.

"Iya, ada apa?" tanya Anik dengan menghentikan langkahnya, dia memang sedikit terkejut saat salah satu pelayan mengenali dengan baik.

Penginapan yang dia tempati memang tidak terlalu besar. Tapi, tidak mudah bagi karyawan untuk mengenali secara intim satu persatu pengunjungnya.

" Ada titipan dari laki-laki yang bernama Mas Biru." ucap Wanita berkerudung hitam itu dengan menyerahkan sekuntum mawar merah dengan kotak kecil yang terbalut satu paket.

Anik sebenarnya ragu, tapi serba salah jika harus menolaknya. Biar bagaimana gadis di depannya itu hanya dititipi.

"Terima kasih." ucap Anik kemudian melangkah masuk ke dalam kamarnya.

Di memang merasa lelah dan gerah. Hingga akhirnya dia hanya meletakkan begitu saja hadiah dari Biru untuknya. Semua itu tidak lagi excited baginya.

Setelah puas berendam air hangat, Anik pun memutuskan untuk segera keluar dari kamar mandi. Diapun mengeringkan rambutnya dengan handuk. Saat ini dia merasa hidupnya berada di dunia lain, tidak ada satupun yang dia kenali dan ponselnya pun tak lagi aktif. Tenang. Dan hidupnya hanya tentang dirinya.

###

Pagi-pagi sekali langit keluar dari kamar mandi. Pria itu sudah bersiap untuk berangkat ke rumah sakit karena ada jadwal operasi.

Sambil mengancingkan kemeja pria itu menoleh ke arah tempat tidur, mengingat tidurnya tak nyenyak karena di sisi ranjangnya kosong.

Meskipun jarang tidur di ranjang. Tapi ternyata dia selalu memperhatikan keberadaan sosok yang pernah mengisi satu sisi dari tempat tidurnya itu.

Bahkan, pagi ini dia harus menyiapkan bajunya sendiri. Biasanya saat dia mandi, Anik selalu meninggalkan baju yang akan dia kenakan di kursi di depan meja rias. Pernah suatu ketika dia tidak mau mengenakan apa yang menjadi pilihan istrinya tapi tetap saja wanita itu tak pernah berhenti melakukannya.

Kali ini pria yang merasa ada yang hilang dari hidupnya pun mendesah pelan. Semua cerita akan berbeda setelah kata talak terucap dan Anik telah pergi tanpa jejak.

" Lang, Ana menangis." ucap Mayang setelah mengetok pintu kamarnya. Setelah mencari Anik, dia memutuskan untuk menginap di rumah orang tuanya dengan alasan Ana tidak ada yang menjaga.

Langit membuka kamarnya, tapi dia hanya menemukan Mayang.

" Ada yang ingin Mama bicarakan!" ucap Mayang yang sudah menyimpan kejanggalan pada Ana sejak kemarin.

"Mana, Ana?" tanya Langit mencari keberadaan putrinya. Saat itu Mayang menerobos masuk ke dalam kamar putranya.

"Key, sudah pulang! Apa kita balikin Ana pada Key karena Anik juga belum kita temukan."

" Nggak, Ma." tegas Langit menolak ide mamanya. Ketegangan tidak bisa dia sembunyikan dari wajah tegasnya itu.

"Bukannya Mama keberatan mengasuh Ana untuk untuk sementara, tapi Ana tipe anak yang tidak mudah beradaptasi, aku kasihan melihatnya." jelas Mayang. Dia melihat Ana yang nampak lesu sejak kepergian Anik.

" Ana harus terbiasa, Ma." jawab Langit.

" Lang, anak kecil itu tidak seperti orang dewasa."

" Langit tahu, Ma. Tapi Ana tidak bisa jauh dari Langit." ucap Langit masih dengan wajah serius.

" Kenapa? Kamu hanya orang asing apalagi..."

" Ma, Ana Anak Langit." Kalimat Langit membuat Bu Mayang mengerutkan kedua alisnya. Wanita itu menatap bingung putranya.

" Maksud kamu apa?" gumam Mayang masih tak habis pikir. Dia masih belum faham maksud putranya.

" Ana anak kandung Langit, Ma!"

" Jelaskan pada Mama, Lang!" pinta Mayang, tiba-tiba dia teringat akan bentuk fisik Ana yang hampir mirip dengan langit saat masih kecil.

Ada sebuah ketegangan saat Langit ingin mengatakan siapa Ana sebenarnya. Meskipun pria itu sudah bertanggung jawab dirinya sendiri, tapi berita ini sedikit banyak akan membuat mamanya kecewa.

"Dulu saat dinas di luar kota, Langit pernah melakukan hal yang sangat jahat. Langit memp*rkosa seorang gadis." ucap Langit dengan hati-hati.

"Apa, Lang?" pekik Mayang begitu shock mendengar pengakuan Langit. Wanita itu seketika merasa lemas. Dia tidak menyangka jika putranya melakukan hal seb*jat itu.

" Langit tidak sengaja, Ma! Sumpah."

" Bagaimana bisa kamu menghancurkan hidup seorang gadis. Kenapa kamu tidak bertanggung jawab. Mama tidak pernah mengajarimu seperti itu." cecar Mayang dengan emosi yang meluap-luap. Dia tidak menyangka jika putranya seorang penjahat.

" Langit tidak sengaja, Ma. Saat itu ada yang mencampur obat perangsang diminuman Langit." jelas Langit dengan menundukkan pandangannya. Rasa berdosa terus saja mengejarnya.

Kali ini Mayang hanya menangis tergugu karena merasa kecewa dengan putranya.

" Kenapa kamu tidak bertanggung jawab jika gadis itu hamil." gumam Mayang diantara tangisannya. Hari inilah benar-benar puncak dari rasa kecewa selama hidupnya. Dia merasa gagal menjadi seorang ibu.

"Aku tidak bisa menemukan gadis itu lagi, Ma. Aku sudah berusaha mencarinya tapi aku tidak menemukan jejaknya." jelas Langit yang kini berlutut didepan mamanya. Rasa bersalah itu terus saja mengejar, maka dia berjanji akan menyayangi Ana dengan sepenuhnya.

Mayang tidak lagi berucap apapun dia terus menggeleng seolah menolak jika putra kebanggaannya melakukan hal seb*jat itu.

" Maafkan Langit, Ma!" lirih Langit dengan memegang kaki mamanya. Apapun itu jika bisa menebus kesalahannya akan dia lakukan.

"Papa... Oma." suara gadis kecil di depan pintu kamar langit yang terbuka membuat dua orang dewasa itu gegas mengusap air matanya.

" Oma, kenapa?" Ana melangkah menghampiri Mayang yang nampak jelas tangisannya.

" Oma, tidak apa-apa." jawab Mayang. Wanita itu langsung memeluk erat Ana. Bukannya tangisnya berhenti tapi malah semakin keras membuat Ana kebingungan.

" Oma." lirih Ana.

Mayang pun mengurai pelukannya. Ditatapnya gadis kecil itu dengan perasaan hampir tidak percaya, jika Ana adalah cucunya tapi manik mata itu, hidungnya, wajahnya, semua mirip dengan Langit.

"Oma sakit apa?" tanya Ana dengan terus menatap Mayang yang terus meneteskan air mata. Gadis kecil tangis Omanya memang karena rasa sakitnya.

"Sakit kepala, Papa habis memeriksanya." jawab Langit. Dia memang belum bisa mengatakan semuanya pada Ana dengan pertimbangan Ana masih kecil dan belum saatnya memahami masalah orang dewasa.

"Ana, hari ini Ana sama Oma ya! Papa harus kerja dan mencari Mama Anik." lanjut Langit memberi pengertian.

Ana pun mengangguk hingga Langit mencium kening gadis kecil itu, "Ana sudah ingin Mama Anik, Pa." pinta Ana dengan tatapan penuh dengan permohonan.

1
Esther Alviah Ekawati Ndoen
Nikita dasar wanita ular, suatu saat kamu akan dapat karma dan semoga cinta langit padanya berubah menjadi benci, Anik kamu wanita kuat dan kamu akan menjadi ibu yang tangguh demi calon janin dalam kandungan kamu, biar si langit menyesal telah menyakiti hati wanita yang baik dan sangat menyayangi Ana.
Sukmahsuparman
lanjut thorr. ceritanya makin greget
Rita Susanti
dasar pelakor gatel
mom farhan
engga sabar nunggu kelanjutanya kak
Ambo Nai
semoga si ular betina cepat dapat karmanya,di langit bodoh cepat sadar.
Khairul Azam
nikita emng perempuan ular.. 😤
Ickhaa PartTwo
Semangat up thor
Anis Saidah
berharap anik sama biru
Sri Mulyaningsih
terusannya mana
Oyah Karlinaa
selalu bolak balik alhamdulilah,,,bikin penasaran😘😘😘😘😘
Ickhaa PartTwo
Semangat up thor
Khairul Azam
sbnrnya aq pngn anik bhgia kak author, tp klo anik sm pria lain kok aq gk rela ya😬🤦‍♀️
Ickhaa PartTwo
Lanjuttt thor
Anis Saidah
lanjut kak..perasan baru baca kok langsung habis
mom farhan
pengen 2 bab perhari kak
Khairul Azam
kn..kn mb anik dh mulai goyah.., ati2 mb anik lindungi hatimu🤭
Ickhaa PartTwo
Lanjuttt thor
Anis Saidah
semoga jodohmu mas biru ya nik
Khairul Azam
hati2 mb anik jngn goyah dg prhatiannya si biru tua😅
mom farhan
lanjut kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!