"Aku bersumpah akan membalas semua penghinaan dan rasa sakit ini."
Tivany Wismell, seorang penipu ulung dari dunia modern bertransmigrasi ke zaman peradaban China kuno. Mengalami ketidakadilan dan nasib yang tragis, Tivany menolak menyerah dan akan membalas dendam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mellisa Gottardo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
mengejar
greb
Lengan Meyleen di cekal kuat oleh seseorang, Meyleen terpelanting ke belakang karena tarikan itu terlalu kuat. Ternyata Wei mengejarnya, dia langsung menggendong Meyleen seperti karung beras.
"TURNUNKAN AKU!!! AKU TIDAK MAU DENGAN MU." Meyleen memberontak dengan brutal.
"Tenanglah, aku hanya bercanda." Ucap Wei.
"TIDAK PEDULI, AKU TIDAK PERCAYA PADAMU LAGI DASAR TIDAK SETIA. UNTUK APA AKU MENEMANI DAN MEMBANTUMU DENGAN TULUS SAMPAI SEPERTI INI, APA AKU TERLIHAT SEPERTI ORANG BODOH? KEJAM SEKALI KAU MEMBALASKU DENGAN CARA SEPERTI INI." Teriak Meyleen.
"Aku sudah mengatakan padamu, kau akan menyesal. Kenapa kau terus mau mengukutiku, padahal kau bisa memilih pergi." Ucap Wei.
"Hahahahah kau menyalahkanku sekarang? benar memang salahku memberikan ketulusan pada Pria tidak berhati sepertimu, turunkan aku." Ucap Meyleen dingin.
"Kau sudah tidak bisa pergi." Ucap Wei dingin.
"Aku tidak peduli, turunkan aku. Aku tidak mau berbagi suami dengan wanita lain, lebih baik aku menjadi Janda daripada hidup dengan pria sepertimu." Ucap Meyleen marah.
Wei menghentikan langkahnya, dia menurunkan Meyleen. Meyleen merasa senang karena di turunkan, sudah saatnya dia kabur pergi dari orang gila tidak setia seperti Wei.
"Apa menurutmu aku memiliki waktu untuk menikahi wanita? aku hanya bercanda karena kau berisik." Ucap Wei, merundukan badannya menatap tajam Meyleen.
"Biarkan aku pergi, aku sudah tidak mau denganmu." Meyleen tetep kukuh dengan keputusannya.
"Aku minta maaf karena melukai perasaan mu, tapi sejak awal pernikahan kita tanpa cinta. Apa kau sudah jatuh hati padaku?." Ucap Wei.
Deg.
"Enak saja, justru karena aku tidak jatuh hati padamu makanya aku memilih pergi." Sungut Meyleen, harga diri nomer satu.
"Apa kau tau arti tanda di lehermu?." Ucap Wei dingin.
"Seperti gigitan vampir? mungkin aku akan berumur pendek." Jawab Meyleen asal.
"Itu tanda yang aku berikan pada Istriku, serigala hanya memiliki satu pasangan semur hidupnya. Bahkan jika pasangan itu mati dia akan melajang sampai mati, jangan samakan aku dengan kaum nyamuk rendahan itu." Ucap Wei.
"Memangnya aku percaya begitu saja? mau kau serigala atau monyet sekalipun, apa buktinya jika kau hanya memiliki satu istri?." Meyleen tidak percaya.
"Aku hanya bisa bercinta dengan Istri yang memiliki tanda dariku, dan aku hanya bisa satu kali membuat tanda itu seumur hidupku. Karena itu aku mengatakan, kau sudah tidak bisa pergi." Ucap Wei menyentuh pundak Meyleen erat.
"Tapi bukan berarti kau tidak memiliki simpanan kan?." Meyleen masih terusik dengan ucapan Wei tadi.
"Apa gunanya simpanan jika aku hanya bisa bercinta dan memiliki keturunan, dengan satu pasangan saja." Heran Wei.
"Memangnya menikah itu hanya untuk bercinta dan berkembang biak? kau bisa saja mencari kekuranganku pada wanita lain, ada banyak cara untuk memiliki simpanan." Ucap Meyleen terlanjur trust issue.
srattt
"Apa sampai akhir kau akan terus mengajakku berdebat seperti ini?." Wei tiba-tiba mendekatkan wajahnya pada wajah Meyleen.
Wajah keduanya hanya berjarak 1cm saja, bahkan hidung mancung Wei sudah menyentuh hidung mungil Meyleen. Meyleen reflek menahan nafas, dia pertama kali merasakan serangan wajah good looking seperti ini.
"Yayayayaya, aku kalah sekarang dasar pria tidak setia. Selalu saja memiliki banyak alasan, iya kau yang benar dan aku yang salah." Meyleen menggerutu sambil berjalan duluan ke depan.
Wei menjambak rambutnya frustasi, padahal dia hanya bercanda kenapa respon Meyleen terlalu berlebihan. Dia bahkan sudah memberikan tanda nya dengan suka rela, apa Meyleen itu bodoh?.
Meyleen berjalan sambil menggerutu, Soso yang sedari tadi melihat Meyleen dan Wei bertengkar pun menunggu dengan khawatir. Dia berpikir ada masalah apa sampai nona nya terlihat sangat marah.
"Nona, apa anda baik-baik saja?." Soso bertanya dengan khawatir.
"Tidak, aku nyaris gila Soso." Meyleen lelah lahir batin.
"Antarkan dia ke kamarnya, kau sudah mendapatkan arahan oleh kepala pelayan bukan?." Wei menatap Soso dengan dingin.
"S-sudaj yang mul__ maksud saya Tuan." Ucap Soso takut.
"Hei kenapa dia di panggil Tuan? dia kan yang mulia pangeran?." Heran Meyleen.
"Saat ini identitas pangeran masih di sembunyikan, menyebut Tuan harus di biasakan agar tidak keceplosan." Ucap Soso.
"Ohh, ya sudah ayo kembali ke kamar. Aku sudah ingin sekali tidur satu tahun." Ucap Meyleen lelah.
"Anda bisa kelaparan jika tidur selama itu nona." Soso berjalan di samping Meyleen.
Wei menatap kepergian Meyleen dan Soso dengan wajah dingin, dia buru-buru pergi ke salah satu ruangan dalam Paviliun besar itu. Dia sendiri juga lelah, tapi ada banyak hal yang harus segera di selesaikan.
Di dalam ruangan itu ada banyak orang, sepertinya itu para bawahan setia dari Wei. Entah apa alasan mereka membiarkan sang Pangeran di penjara selama 8 tahun lamanya, apa rencana mereka yang sebenarnya masih belum di ketahui.
"Para pengejar sudah di alihkan menuju arah berlawanan dari hutan ini. Para pengejar yang paling dekat juga sudah masuk perangkap dan mati sia-sia, untuk saat ini semuanya aman sesuai dengan rencana yang Tuan berikan." Ucap Pria yang tadi pergi bersama Soso.
"Bagus Kin, kita sudah menunggu waktu ini selama 8 tahun. Rencana pembalasan harus berhasil dengan memuaskan, kita sudah diam cukup lama membiarkan manusia tamak itu menikmati sesuatu yang bukan hak nya." Ucap Wei.
"Anda terlalu berbelas kasih, padahal anda di fitnah tapi memilih diam saja. Bahkan memerintahkan kami untuk diam menunggu di sini, apa alasan anda melakukan itu?." Tanya Kin.
"Mengecoh, intinya kekuatan yang di pupuk secara diam-diam lebih berbahaya kan. Aku memang diam tapi kalian berusaha keras untukku, Kaisar bodoh itu tidak akan menduga ini akan terjadi. Karena dia sudah salah menangkap orang yang di kira anak buahku." Ucap Wei.
"Lalu tanda di leher nona tadi?." Salah satu dari mereka bertanya penasaran.
"Dia istriku." Ucap Wei tegas dan dingin.
"Apa anda serius? ini terlalu gegabah, bisa jadi dia mata-mata yang di kirim Kaisar. Perjodohan kalian adalah rencana mereka, sudah pasti Nona tadi mencurigakan." Ucap mereka waspada.
"Apa kau menganggap ku bodoh?." Wei bertanya dingin.
"Mohon ampun Tuanku, saya tidak berani. Hanya saja saya merasa terlalu gegabah jika anda memberikan tanda pemilik pada nona itu, jika dia benar-benar seorang penyusup anda pasti akan membunuhnya dan melajang seumur hidup." Ucap mereka takut.
"Itu memang rencanaku." Ucap Wei santai.
"M-maksud Tuan?." Kaget Kin.
"Aku memang ingin melajang, apa kau berpikir manusia sepertiku bisa membangun rumah tangga? gunakan otakmu untuk berpikir. Justru yang aku takutkan jika dia bukan mata-mata, artinya aku harus hidup bersamanya seumur hidup." Ucap Wei jujur.
"Anda bisa membunuhnya kan?." Heran Kin, tabiat Tuan nya memang kejam.
"Aku tidak bisa." Ucap Wei.
"Apa karena tanda itu, kami bisa membantu anda untuk menyingkirkannya." Ucap Kin.
"Jangan berani menyentuhnya." Ucap Wei berang.
Kin dan orang yanga dan di sana terkejut, pertama kali melihat Tuan nya marah karena seorang wanita. Mereka tidak begitu paham, mengira Tuan mereka memiliki rencana dan membutuhkan bantuan Meyleen.
"Apa yang terjadi padaku? apa gunanya wanita itu?." Batin Wei, bingung sendiri.
ayo segera bangkit untuk balas dendam pada semua nya
Btw semangat othor buat menghasilkan karya2 yg luar biasa lainnya😊😊😊😊