NovelToon NovelToon
Legenda Shinobi Satu Pukulan

Legenda Shinobi Satu Pukulan

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Time Travel / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Daud Nikolas

Di dunia Bintang Biru, setiap manusia akan melalui ritual kebangkitan bakat. Mulai dari peringkat terendah Rank F hingga yang tertinggi Rank SSS, bakat inilah yang menentukan jalan hidup seseorang—apakah menjadi manusia biasa atau pahlawan yang mampu mengguncang alam semesta. Sejak lahir, Ye Chen dianggap tak memiliki masa depan. Bakatnya hanyalah elemen kayu dan aura rubah biasa. Namun, tak seorang pun tahu bahwa rubah di dalam dirinya adalah Rubah Ekor Sepuluh, eksistensi mitos yang melampaui seluruh makhluk sihir. Saat upacara kebangkitan dimulai, seluruh langit bergetar. Ye Chen justru memecahkan batas manusia dan memperoleh bakat misterius: Saitama—Fisik Tak Terbatas, kekuatan tubuh yang berkembang tanpa ujung hingga melampaui segala logika. Namun perjalanan Ye Chen tak sendiri. Kekasih masa kecilnya, seorang gadis berbakat yang selalu berada di sisinya, membangkitkan garis keturunan kuno Uchiha sejak kecil, lengkap dengan mata yang menyala bak api takdir. Tidak hanya itu, dia

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Daud Nikolas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 17

Susanoo milik Lan Shuang mengangkat tongkat panjangnya dan menebas ke depan. Tebasan itu menciptakan gelombang energi yang menyebar luas, membelah awan di langit dalam radius seribu meter. Suara gemuruh keras terdengar, dan udara di sekitarnya bergetar hebat karena tekanan energi yang dilepaskan.

Melihat serangan itu datang, Feng Xu tak tinggal diam. Keempat sayapnya mengepak kuat, lalu dia menebas balik dengan kedua cakar besarnya yang diselimuti api. Dua serangan besar itu bertabrakan di udara, menyebabkan ledakan gelombang kejut yang mengguncang seluruh langit. Awan di sekitarnya terbelah, membentuk pusaran besar yang tampak dari jauh.

Lan Shuang tak berhenti di situ. Ia mengubah posisi tongkatnya menjadi vertikal, lalu menarik bagian ujungnya seperti menarik tali busur. Dalam sekejap, energi listrik berkumpul dan membentuk sebuah anak panah petir raksasa sepanjang dua puluh meter. Aura petir yang muncul begitu kuat hingga langit seketika menjadi gelap, hanya disinari oleh kilatan cahaya dari energi petir itu.

Dengan mata dingin, Lan Shuang menarik busurnya penuh, lalu melepaskan panah petir itu ke arah Feng Xu. Suara ledakan petir menggelegar, membelah udara dan melesat cepat menuju tubuh sang Raja Elang.

Feng Xu melihat serangan itu datang, dan seketika merasakan aura yang sangat berbahaya—bahkan lebih menakutkan dari petir itu sendiri. Dengan marah, keempat sayapnya mengepak kuat, menciptakan pusaran api besar di udara. Puluhan bola api raksasa melesat dari sayapnya, berusaha menghalau panah petir yang ditembakkan Lan Shuang.

Namun, sayangnya semua itu sia-sia. Panah petir milik Lan Shuang menembus bola-bola api itu satu per satu, membelahnya tanpa kesulitan, hingga akhirnya menghantam tubuh Feng Xu secara langsung.

DOOR!

Seketika langit menyala terang. Ledakan petir besar membentuk bola energi berwarna biru keputihan seluas dua ratus meter. Petir menjalar ke segala arah, menyambar udara dan tanah di bawahnya hingga membentuk kilatan-kilatan listrik yang menari liar. Dalam bola petir itu, Feng Xu meraung kesakitan, tubuhnya bergetar hebat karena tersambar energi besar yang tak bisa ia tahan.

“Ahhhh! Sakit sekali!!!” teriak Feng Xu keras, suaranya bergema hingga ke dasar lembah.

Tubuh besarnya kemudian jatuh menghantam tanah. BOOM! Gempa hebat terjadi, tanah retak, dan pepohonan di radius ratusan meter tercabut dari akarnya.

Lan Shuang yang masih berada di langit menggerakkan Susanoo-nya lagi. Sosok raksasa ungu itu mulai menarik energi api hitam di sekeliling, membentuk panah baru—panah berwarna hitam pekat dengan panjang lima puluh meter yang dipenuhi aura mengerikan.

Feng Xu yang terbaring di tanah dengan tubuh penuh luka mendongak lemah ke langit. Matanya membulat saat melihat sosok Lan Shuang berdiri di atas langit ribuan meter di atas sana, dengan busur besar hitam mengarah tepat ke dadanya.

Dalam pandangan terakhirnya, ia melihat wajah dingin Lan Shuang yang tanpa ampun bersiap untuk melepaskan tembakan pamungkas.

Dia berkata dengan suara lemah.

"Hehehe… manusia, kau boleh saja membunuhku. Tapi Kaisar Gagak tidak akan melepaskan kalian. Aku Raja Monster Fengxu, bawahan langsung dari perintah Kaisar Gagak…"

Langsuang yang berdiri di atas dahi Susanoo ungu besar itu hanya tersenyum dingin, tanpa berkata apa pun. Ia mengangkat tangannya perlahan, lalu menembak.

Swoshhh!

Pancaran hitam pekat melesat cepat, menembus udara menuju tubuh Fengxu yang sudah terkulai lemah di tanah.

Panah itu menghantam tubuhnya dengan keras. Fengshu menjerit melengking, suaranya bergema di seluruh lembah. Api hitam itu mulai melahap tubuhnya, membakar daging hingga tulang, menembus sampai ke inti spiritualnya. Dalam sekejap, hitamnya api menyebar sejauh ribuan meter, menelan area sekitar dengan aura mengerikan.

Tubuh raja iblis elang bersayap empat itu akhirnya terbakar habis, berubah menjadi abu yang terbang tertiup angin. Langsuang memutar matanya perlahan, lalu mengendalikan kekuatan Sharingan-nya. Dalam sekejap, seluruh api hitam itu lenyap dari pandangan, tersapu oleh kekuatan matanya.

Xiaolin dan Yu Zhong yang menyaksikan dari kejauhan hanya bisa terpaku.

Mereka tidak percaya. Seorang gadis yang bahkan mereka tidak tahu berapa umurnya, baru saja membunuh seekor raja monster.

Xiaolin mulai berbicara dengan suara gemetar.

"Saudara Ye… saudara perempuanmu agak mengerikan," ucapnya sambil menelan ludah dengan wajah pucat.

Ye Chen yang mendengar itu hanya tersenyum tipis. Tak lama, Lanshuang turun perlahan dari langit. Wujud Susanoo ungu raksasanya memudar, menghilang dari pandangan. Saat ia menapakkan kaki di tanah, Xiaolin dan Yu Zhong refleks mundur beberapa langkah, menjaga jarak dengan wajah waspada. Namun Lanshuang sama sekali tidak peduli pada reaksi mereka. Ia berjalan santai menuju Ye Chen, lalu dengan bangga memperlihatkan sesuatu.

“Kakak, lihat! Aku mendapat sepuluh ribu poin tambahan. Sekarang total poinku jadi seratus sepuluh ribu!”

Ia mengangkat kartu pemburu monsternya, dan dari hologram kartu itu terlihat angka poinnya benar-benar bertambah sepuluh ribu setelah membunuh Raja Monster.

Ye Chen hanya menghela napas pelan, menatap adik perempuannya dengan senyum lelah. Ia tahu betul sifat Lanshuang yang selalu ingin unggul dalam segala hal.

Xiaolin dan Yu Zhong semakin menjauh, memberi ruang bagi dua saudara ini. Aura di sekitar mereka terlalu berat untuk ditanggung.

Ye Chen tiba-tiba menatap ke arah kejauhan, matanya menyipit. Ia bisa merasakan sesuatu yang besar di sana.

“Masih ada sembilan ribu monster tersisa,” ucapnya perlahan.

Lalu ia menoleh pada Lanshuang, tersenyum tenang. “Adik, tersisa sembilan ribu monster lagi. Kita bagi, ya.”

Lanshuang menatapnya balik dan tersenyum tipis, mengangguk setuju.

Setelah itu, Ye Chen menatap Xiaolin dan Yu Zhong. “Kalian berdua tunggu di sini sebentar, ya. Kami mau melakukan sesuatu yang besar.”

Lan Shuang dan Ye Chen melesat ke langit dengan kecepatan luar biasa, meninggalkan Xiaolin dan Yu Zhong yang hanya bisa menatap kepergian mereka dengan tatapan cemas.

Kedua pemuda itu saling berpandangan. Entah apa yang akan dilakukan dua "monster kecil" itu, tapi firasat mereka berkata—sesuatu yang besar akan terjadi.

Lima menit kemudian, tanah di bawah mereka mulai bergetar hebat. Dentuman keras menggema dari langit yang jauh, disusul kilatan cahaya ungu dan hitam yang saling bertabrakan di cakrawala.

“Ini… kekuatan mereka?” bisik Xiaolin dengan wajah pucat.

Yu Zhong menatap ke atas, napasnya tersengal. “Mustahil… bahkan dari jarak sejauh ini getarannya masih terasa.”

Di langit, bola-bola hitam berbentuk spiral shuriken berputar cepat, menghantam kumpulan monster di daratan. Ledakan demi ledakan terjadi, disusul hujan panah petir raksasa yang jatuh tanpa henti.

Langit bergetar, tanah berguncang, udara pun terasa berat. Getaran terus berlangsung hingga menyerupai gempa bumi yang tak kunjung reda.

Xiaolin dan Yu Zhong hanya bisa berdiri terpaku. Mereka tak lagi kaget, hanya bisa pasrah menyaksikan kekuatan luar nalar yang dimiliki dua saudara itu.

Beberapa menit kemudian, dua sosok bercahaya ungu dan biru muncul kembali dari langit. Ye Chen dan Lan Shuang perlahan turun ke tanah, angin berhembus deras di sekitar mereka.

1
Daud Nikolas
guyss.izin off ya 5 hari mau persiapan uts bntr aja👍
Kaka Putra
tetap konsisten thor
Kaka Putra
jangan berenti update thor jarang²nih dapet novel menarik,dimari
Daud Nikolas: ok bg aman💪
total 1 replies
Daud Nikolas
ayo guyss baca
Daud Nikolas: jangan lupa like comment dan subrek ya guyss💪
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!